Pergi..

🍀🍀🍀🍀🍀

Kini seseorang sedang duduk di kursi kebesaran nya , merasa frustasi ,

merutuki kebodohannya karena

kehilangan jejak seorang wanita yang

di cintainya.

Anak buah yang disuruh nya untuk

mencari keberadaan wanita itu pun tidak membuahkan hasil.

Ini semua karena ulah Rosa , yang

membuat kesalah pahaman dan berakibat Joy pergi meninggalkannya.

Rosa , wanita itu sekarang sudah men dapatkan ganjarannya, karirnya kini

hancur , keluarga nya bangkrut, semua itu

tak lepas dari ulah tangan seorang David.

Di lain tempat ,Joy bingung harus

tinggal dimana, akhirnya dia mendatangi temannya.

" Anggi,,,aku bingung harus kemana lagi

harus tinggal, aku diusir dari rumah ibu angkat ku, besok hari terakhir aku harus angkat kaki dari sana." ucap Joy pada

Anggi dengan bercucuran air mata.

" Joy yang sabar ya,, ." ucap anggi dengan memeluknya.

" Om Bram mengusirku , mengalihkan kepemilikan rumah dan toko atas

namanya , Karena dia adalah saudara

satu - satunya ibu Dita, aku tidak bisa

berbuat apa-apa, hanya meminta agar

Mery bisa bersamaku karena hanya dia keluargaku." ucap joy mengeluarkan isi hatinya.

" Kau bisa tinggal di rumahku sementara

joy,,,karena Minggu depan aku akan ke Jakarta , nenek menyuruhku tinggal bersamanya untuk mengurus toko bunga miliknya ." kata anggi.

"Terimakasih anggi, tapi aku tak mau merepotkanmu lagi ." ucap Joy dengan membuang nafas berat nya.

" Aku tidak merasa direpotkan, kita kan saudara, saudara itu ada dalam suka

maupun duka ." Anggi tersenyum dengan jarinya menggenggam tangan Joy.

" Baiklah, aku akan menuruti apa katamu . karena itu bisa meringankan bebanku

tapi aku tidak akan merepotkan mu lebih ,

aku akan mencari kerja ." ucapnya sambil memeluk anggi.

"Aku akan pulang , memberitahu Mery

agar berkemas, sekali lagi terimakasih

Anggi ." Joy tersenyum sumringah , menemukan solusi untuk masalahnya

selama ini. .

" Hati -hati di jalan Joy ." ujar Anggi

melambai kan tangannya disaat melihat temannya menjauh.

Sampailah Joy di rumah , sekarang paman dan bibinya sudah pindah ke rumah ibu angkatnya itu. Menguasai seluruh harta

milik ibu Dita..

" Hey Joy , dari mana saja kau , jam segini baru pulang? ." tanya bibi menginterogasi

" Aku berkeliling mencari rumah bi.." jawab

Joy berlalu meninggalkan ocehan bibinya

yang tak bosan-bosannya merendahkannya.

" Mery ayo kemasi barangmu ,besok kita harus keluar dari rumah ini", joy.

" kita akan pindah kemana kak ? aku nggak mau kembali ke rumahku yang dulu ,

di sana aku akan teringat kenangan ku bersama ayah dan bunda." ucap Mery lirih.

" Kita akan pindah ke rumah anggi,

teman kakak untuk sementara waktu ."

ucapku menjelaskan .

" Kak,, bagaimana kalau rumah bunda

kita jual saja, uangnya bisa kita belikan

rumah yang baru ." kata Mery.

"Tapi mer,,,itu rumahmu, yang menyimpan banyak kenangan manis masa kecilmu di sana ."

" Tapi kak,,, kenangan itu membuatku

kembali teringat bunda dan ayah ,

aku ingin keluar dari kesedihan ku

ini kaak ." ucap Mery dengan mata berkaca-kaca.

" Terserah kau saja." imbuh Joy ,

melanjutkan memasukkan bajunya

kedalam tas.

Selesai berkemas , malam ini juga Joy

ingin keluar dari rumah ini ,tak ingin

berlama - lama berada di sini . Sebelum pergi mereka berpamitan pada pamannya,

" Paman aku pamit , Mery akan ikut

bersamaku"

" Karena Mery ingin ikut denganmu , ini sedikit uang untuk biaya hidup Mery ,

terima lah ." ucap paman Bram sambil melempar amplop berisi kan uang.

"Terima saja , jangan sok jual mahal ."

kata istri paman Bram dengan wajah

ketidak sukaannya.

"Terimakasih paman, aku pergi dulu." kata

ku , dengan membuang rasa Malu ku .

Aku pun menerima amplop pemberian

paman Bram.

Kami naik taksi, menuju ke rumah Anggi ,

sesampainya di sana , ku ketuk pintu berwarna coklat itu , rumah itu terlihat

sepi tak berpenghuni.

Tok,,tok,,tok,,. masih tidak ada jawaban.

" Kok sepi kak , mungkin tidak ada orang

di dalam ." kata Mery dengan sesekali menguap karena menahan kantuk.

Tak lama kemudian pintu pun terbuka, keluarlah seorang wanita setengah baya , menatap mereka berdua.

"Joy ,,,maaf ya Tante ketiduran , masuklah. Anggi pasti sedang tidur, kau tahu kan

kalau sudah tidur dia susah bangunnya."

kata ibunya Anggi mempersilahkan Joy masuk.

"Anggi sudah cerita pada Tante, katanya

nak Joy akan tinggal di sini, Karena Anggi akan tinggal di rumah neneknya kalo ada

nak Joy di sini kan Tante tidak kesepian ."

ujar Tante Dewi sambil memberikan

secangkir teh hangat padaku dan Mery.

" Ayo diminum ,mumpung masih hangat," imbuhnya .

" Terimakasih Tan ,tidak usah repot-repot ." ucapku.

" Kalau udah habis teh nya ,ayo ikut Tante , kalian pasti lelah , malam ini tidur di kamarnya adinda saja , sekarang kamarnya kosong karena malam ini dia menginap di rumah temannya karena besok kan libur."

kata Tante Dewi menunjukan kamar yang akan kami tempati malam ini.

" Terimakasih Tan , maaf aku sudah merepotkan dan membangunkan Tante." ucapku malu pada Tante Dewi Karena

sudah membangunkannya larut malam.

" Tidak usah seperti itu,, anggap Tante seperti ibu kamu sendiri, karena Tante

sudah menganggap kamu seperti anak Tante,,, ." ujar Tante Dewi dengan

memelukku .

"Cepat tidur sana ,sudah malam pasti keponakan mu ini sudah mengantuk ." imbuhnya lalu meninggalkan ku.

Tanpa bicara Mery langsung merebahkan dirinya , dan tertidur pulas .Joy ingin mengajak bicara keponakannya , tapi

orangnya sudah tidur. Akhirnya diapun mengikuti Mery untuk mengistirahatkan tubuhnya di sebelah Mery.

Sudah lima hari ini Joy menumpang tinggal di rumahnya anggi ,dia sudah kesana kemari tapi belum mendapatkan pekerjaan.

untuk memenuhi kebutuhan nya dia mengunakan uang pemberian paman Bram tempo hari .

Suatu pagi , Joy sarapan di satu meja

dengan keluarga anggi . Kami sesekali berbincang karena hanya saat sarapan

kami bisa berkumpul.

Kalau berkumpul saat makan siang itu

tidak mungkin karena ayah Anggi bekerja , malam baru pulang, sedangkan adinda adiknya Anggi pasti makan siang

di sekolah.

" Nggi... bagaimana persiapan mu, besok kamu jadi ke Jakarta?. " ayah Anggi bertanya.

" Jadi dong yah..,tapi aku merasa berat

akan berpisah dengan joy, kau tidak apa

kan tinggal di sini dengan si cerewet

Adinda ." jawab Anggi sambil menjulurkan lidahnya pada Adinda.

"Siapa yang cerewet ,dasar kak Anggi

jahat ." kesal Dinda.

" Kalo di sana jangan merepotkan nenek ,

jaga nenek baik baik di sana . " ayah menasehati putrinya.

" Gimana kalo kak Joy , kakak ajak ke

Jakarta saja , kak Joy kan suka bunga

bisa bantu kakak merawat toko bunga

nenek , kak Joy pasti mau ." ujar Adinda

yang masih mengunyah sarapan paginya.

" Waah ide bagus itu , bagaimana Joy

apa kamu bersedia ." tanya ayah Anggi

pada Joy.

" Iya, ya!! kau mau kan Joy ikut bersamaku,

di sana aku belum mengenal orang lain

selain nenekku, kalau kau ikut di sana

aku tidak kesepian ." tawaran anggi

membuat aku bingung.

" Ikut saja kak Joy...kak Anggi itu tidak

berani kalo disuruh nenek jaga toko sendirian,, ." ejek Adinda yang berlalu meninggalkan meja makan untuk

berangkat ke Sekolah.

"Diam kau,hey ,,dasar adik kurang asem." kesal Anggi mengejar Adinda .

" Sudah jangan di anggap serius mereka berdua , semua terserah padamu Joy,

maa,, aku pergi dulu ." pamit ayah anggi

pada Tante Dewi.

" Ikutlah denganku Joy ,,besok pagi kita berangkat ."

"Baiklah,,." jawab Joy ,

"Mery kau tak keberatan kan kalau kita

ikut Anggi ke Jakarta?, kita akan

mengawali hidup kita yang baru ." Joy

berkata pada Mery ,yg di bls dengan Anggukan olehnya.

Keesokan harinya kami berangkat ke

Jakarta naik kereta , keluarga Anggi mengantarkan kami ke stasiun pagi pagi sekali, mereka menunggu keberangkatan kami, mereka tidak akan pulang sampai

kami naik kereta .

" Om , Tante terimakasih sudah

menampung Joy , maaf karena Joy slalu merepotkan Om dan Tante, sekarang aku

dan Mary mau pamit dulu, aku tidak akan melupakan kalian." ucap Joy setelah memeluk Tante Dewi,

" Kau tidak pernah merepotkan kami ,

sayang ." kata Tante Dewi memelukku.

" Jaga diri kalian baik baik di sana ." ayah Anggi menambahkan.

" Kak , Dinda pasti merindukan kakaak."

Dinda memeluk Joy erat.

Dia menyayangi Joy seperti dia

menyayangi Anggi. Setelah Joy berpamitan , Mery ikut berpamitan pada keluarga anggi juga , tak lama kemudian naiklah mereka

ke dalam kereta.

" Hari ini , akan aku mulai lembar baru

dalam hidupku, semoga di sana nanti aku mendapat keberuntungan ." batin Joy

saat kereta mulai berangkat.

*

*

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

next..

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

Semangat kakak, aku mampir

2021-05-25

1

Sri Komala

Sri Komala

salah paham lah dia nya menikmati idih kok aku geli yah

2021-02-24

1

Rivaldo Akbar

Rivaldo Akbar

semiga dijakarta joy menemukan kebahagiaan

2020-12-09

4

lihat semua
Episodes
1 tragedi
2 Perkenalan
3 Perkenalan 2
4 canggung
5 Kembali ke hotel
6 melihatnya
7 Menemukannya..
8 Di pantai
9 Di club
10 Ciuman ...
11 Lagi. ..
12 Terluka
13 Hatiku hancur.
14 Pergi..
15 Sampai ...
16 Di rumah nenek ..
17 Tamu nenek,,
18 Keinginan Oma..
19 Hamil
20 Penjelasan
21 Keputusan
22 Bubur
23 David penasaran..
24 Perasaan Andreas,,,
25 Bertemu,,
26 Hampir saja
27 Di paksa
28 Ke rumah sakit
29 Terkuak
30 Apartemen David.
31 Di rumah sakit
32 Pergi
33 Siapa wanita itu?
34 Kebenaran
35 Tentang joy
36 Di rumah Roy
37 Di rumah Roy 2
38 Di kamar
39 Di kamar 2
40 Di rumah Tante Wulan.
41 Di rumah Tante Wulan 2
42 Mery
43 Masih Mery
44 Nonton...
45 Cafe
46 Mobil
47 Gara - gara CD..
48 Kedatangan Oma,,
49 Rencana Oma
50 Istri ,,,
51 Kado
52 Pagi
53 Pagi 2
54 Jakarta
55 Anak ?
56 Marah
57 Pergi..
58 Pelakor ?
59 Rendi
60 David cemburu.
61 Tes DNA...
62 Hasil nya keluar
63 Hasil nya keluar 2
64 Makan malam
65 Terungkap..
66 Rumah Sakit..
67 Kabar...
68 Keadaan David..
69 Keadaan David 2
70 Tekad Joy
71 Curhatan Author
72 Perasaan Joy ,,
73 Perasaan David,,
74 Keadaan Joy ,,
75 Keadaan David
76 Bicara
77 Kegundahan David.
78 Surabaya..
79 Tiba ..
80 Masih di Surabaya...
81 Masih di Surabaya 2
82 Bertemu...
83 Gara gara Martabak..
84 Masih berdua ..
85 Terjual..
86 Ke Makam
87 kebersamaan
88 Kebersamaan 2
89 Kemarahan Oma ..
90 Mery dan Bimo ...
91 Mery dan Bimo 2...
92 Masih Mery dan Bimo ...
93 Kecemburuan Roy .
94 Berdua ...
95 Salah tingkah ..
96 Kalut ..
97 Kekalutan Anggi ..
98 Di Bandara...
99 Di dalam pesawat ..
100 Andreas...
101 Pulang ..
102 Apa ini ?
103 Astaga
104 oh selai ..
105 What ??
106 Bosan
107 Kolam renang ..
108 Apa -apaan ini
109 Rosa ..
110 Bagai kolam milik berdua ..
111 Perdebatan lagi ..
112 Situasi di Kantor
113 Astaga
114 Menemui Anggi
115 Aduh perutku ..
116 Hancur
117 Hampir saja
118 Amarah ,,,
119 Calon menantu ?
120 Syukurlah
121 Kamu ?
122 Tentang Bimo ..
123 Putraku...
124 Kepo ,,
125 Api cemburu
126 Penjelasan
127 Penjelasan 2
128 Mulut pedas Anggi ..
129 Satu pukulan ,
130 Wanita gil*...
131 Dag Dig dug..
132 Awwww,,
133 Permainan perasaan
134 Oh tuhan ..
135 Pelarian Rosa
136 Mengunjungi calon mertua
137 Sesuatu
138 Bertemu
139 Fikiran Mery
140 Nyesek
141 Nyesek 2
142 Bimbang
143 Tomy
144 Berdua
145 Masih berdua
146 DEG ..
147 Begitu rumit
148 Kenyataan pahit
149 Emosi Roy
150 Terpojokkan
151 Adinda membongkar
152 Mery tidak terima
153 Bersitegang
154 Bersitegang 2
155 Pengakuan Roy
156 Murka ibunda Roy
157 Menenangkan Mery
158 Kemarahan Anggi
159 Joy hilang
160 penculikan joyyana
161 Pikiran konyol Mery
162 Melepaskanmu
163 Kemarahan Rani
164 Ketakutan mery
165 Oma membuka kebenaran
166 Titik terang
167 Penolong
168 Cucuku?
169 Joy terkejut
170 Niatan kakek
171 Kedekatan
172 Terjebak rasa lama
173 Rencana licik
174 Penyesalan
175 Kesedihan Wulan
176 Wulan mulai ragu
177 Bimo frustasi
178 Sonia panik
179 Tertangkap basah
180 Kekecewaan
181 Berdua
182 Pertikaian
183 Kepergok Adinda
184 Emosi Wulan
185 David terpojok
Episodes

Updated 185 Episodes

1
tragedi
2
Perkenalan
3
Perkenalan 2
4
canggung
5
Kembali ke hotel
6
melihatnya
7
Menemukannya..
8
Di pantai
9
Di club
10
Ciuman ...
11
Lagi. ..
12
Terluka
13
Hatiku hancur.
14
Pergi..
15
Sampai ...
16
Di rumah nenek ..
17
Tamu nenek,,
18
Keinginan Oma..
19
Hamil
20
Penjelasan
21
Keputusan
22
Bubur
23
David penasaran..
24
Perasaan Andreas,,,
25
Bertemu,,
26
Hampir saja
27
Di paksa
28
Ke rumah sakit
29
Terkuak
30
Apartemen David.
31
Di rumah sakit
32
Pergi
33
Siapa wanita itu?
34
Kebenaran
35
Tentang joy
36
Di rumah Roy
37
Di rumah Roy 2
38
Di kamar
39
Di kamar 2
40
Di rumah Tante Wulan.
41
Di rumah Tante Wulan 2
42
Mery
43
Masih Mery
44
Nonton...
45
Cafe
46
Mobil
47
Gara - gara CD..
48
Kedatangan Oma,,
49
Rencana Oma
50
Istri ,,,
51
Kado
52
Pagi
53
Pagi 2
54
Jakarta
55
Anak ?
56
Marah
57
Pergi..
58
Pelakor ?
59
Rendi
60
David cemburu.
61
Tes DNA...
62
Hasil nya keluar
63
Hasil nya keluar 2
64
Makan malam
65
Terungkap..
66
Rumah Sakit..
67
Kabar...
68
Keadaan David..
69
Keadaan David 2
70
Tekad Joy
71
Curhatan Author
72
Perasaan Joy ,,
73
Perasaan David,,
74
Keadaan Joy ,,
75
Keadaan David
76
Bicara
77
Kegundahan David.
78
Surabaya..
79
Tiba ..
80
Masih di Surabaya...
81
Masih di Surabaya 2
82
Bertemu...
83
Gara gara Martabak..
84
Masih berdua ..
85
Terjual..
86
Ke Makam
87
kebersamaan
88
Kebersamaan 2
89
Kemarahan Oma ..
90
Mery dan Bimo ...
91
Mery dan Bimo 2...
92
Masih Mery dan Bimo ...
93
Kecemburuan Roy .
94
Berdua ...
95
Salah tingkah ..
96
Kalut ..
97
Kekalutan Anggi ..
98
Di Bandara...
99
Di dalam pesawat ..
100
Andreas...
101
Pulang ..
102
Apa ini ?
103
Astaga
104
oh selai ..
105
What ??
106
Bosan
107
Kolam renang ..
108
Apa -apaan ini
109
Rosa ..
110
Bagai kolam milik berdua ..
111
Perdebatan lagi ..
112
Situasi di Kantor
113
Astaga
114
Menemui Anggi
115
Aduh perutku ..
116
Hancur
117
Hampir saja
118
Amarah ,,,
119
Calon menantu ?
120
Syukurlah
121
Kamu ?
122
Tentang Bimo ..
123
Putraku...
124
Kepo ,,
125
Api cemburu
126
Penjelasan
127
Penjelasan 2
128
Mulut pedas Anggi ..
129
Satu pukulan ,
130
Wanita gil*...
131
Dag Dig dug..
132
Awwww,,
133
Permainan perasaan
134
Oh tuhan ..
135
Pelarian Rosa
136
Mengunjungi calon mertua
137
Sesuatu
138
Bertemu
139
Fikiran Mery
140
Nyesek
141
Nyesek 2
142
Bimbang
143
Tomy
144
Berdua
145
Masih berdua
146
DEG ..
147
Begitu rumit
148
Kenyataan pahit
149
Emosi Roy
150
Terpojokkan
151
Adinda membongkar
152
Mery tidak terima
153
Bersitegang
154
Bersitegang 2
155
Pengakuan Roy
156
Murka ibunda Roy
157
Menenangkan Mery
158
Kemarahan Anggi
159
Joy hilang
160
penculikan joyyana
161
Pikiran konyol Mery
162
Melepaskanmu
163
Kemarahan Rani
164
Ketakutan mery
165
Oma membuka kebenaran
166
Titik terang
167
Penolong
168
Cucuku?
169
Joy terkejut
170
Niatan kakek
171
Kedekatan
172
Terjebak rasa lama
173
Rencana licik
174
Penyesalan
175
Kesedihan Wulan
176
Wulan mulai ragu
177
Bimo frustasi
178
Sonia panik
179
Tertangkap basah
180
Kekecewaan
181
Berdua
182
Pertikaian
183
Kepergok Adinda
184
Emosi Wulan
185
David terpojok

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!