"Bagaimana hasil pemeriksaan putri saya, Dok?" tanya ayah Heri pada dokter obgyn yang memeriksa putrinya.
Dokter itu tersenyum dan mengulurkan satu tangannya. "Selamat Anda akan menjadi seorang kakek!"
"Nona Oh Hana hamil dan janinnya kembar!"
Ayah Heri terkejut setengah mati, dia tidak percaya kalau Hana akan hamil dalam keadaan diceraikan.
"Terima kasih, Dok," ucap ayah Heri berusaha baik-baik saja.
Sementara Hana menunggu di luar bersama sang ibu. Kali ini ibu Maya tidak banyak bicara yang membuat Hana semakin merasa bersalah.
"Maafkan aku, ibu," Hana hanya bisa mengucapkan kalimat itu.
"Bagaimana dengan beasiswamu, Hana? Kalau kau ketahuan hamil maka beasiswa itu akan dicabut," keluh ibu Maya yang mengkhawatirkan masa depan putrinya.
Tak lama ayah Heri keluar dari ruangan dokter obgyn sebelumnya, lelaki itu mendekati istrinya terlebih dahulu.
"Berjanjilah untuk tidak memarahi Hana lagi!" pinta ayah Heri.
"Ini salah kita karena sibuk bekerja sampai Hana kurang perhatian!"
Disaat seperti ini, ayah Heri justru menyalahkan dirinya sendiri.
"Hana hamil dan cucu kita kembar jadi jangan membuatnya setres," lanjutnya.
Ibu Maya menangis mendengar hal itu, anak satu-satunya yang dia harapkan sukses supaya tidak bernasib sama seperti orang tuanya justru membuat kesalahan sebesar ini.
"Apa yang harus aku lakukan kalau sudah begini?" Ibu Maya seperti tidak punya harapan lagi.
"Berhentilah bekerja dan bantulah Hana merawat si kembar, aku yang akan bertanggung jawab pada kalian," ucap ayah Heri.
Air mata terus jatuh membasahi pipi Hana, dia terlalu percaya pada Heston yang ternyata justru menghancurkan masa depannya.
"Aku tidak akan memaafkanmu, Heston," batin Hana sakit hati pada mantan suaminya itu.
*
*
5 tahun kemudian...
"Mars... Venus..." ibu Maya memanggil kedua cucunya yang sedang bermain.
"Iya Nenek!" Si kembar menyahut dengan kompak. Mereka langsung berlari mendatangi sang nenek.
Hana melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan.
Karena saat hamil, Hana sangat membenci Heston, si kembar jadi mirip lelaki itu.
"Cuci tangan dulu lalu duduk di meja makan dengan rapi, nenek membuat ayam goreng!" seru Ibu Maya seraya menyusun hasil masakannya hari ini.
Walaupun awalnya ibu Maya sangat kecewa dengan Hana tapi ketika putrinya melahirkan si kembar, ibu Maya sangat menyayangi cucu-cucunya.
Seperti perkataan ayah Heri sebelumnya, ibu Maya berhenti bekerja dan mencoba menemani sang putri melewati masa sulitnya.
Hana terpaksa memutuskan untuk berhenti kuliah daripada mengecewakan yayasan yang memberi beasiswa untuknya. Gadis itu harus rela membuang mimpinya dan fokus mengurus si kembar.
Untuk menghemat pengeluaran sebisa mungkin Hana memberi si kembar ASI selama dua tahun.
Setelah si kembar berhenti meminum ASI, Hana akhirnya mencoba mencari pekerjaan untuk membantu sang ayah.
Beruntung ada teman kuliah Hana yang menyadari kepintaran gadis itu sebelumnya.
"Bantulah aku mengurus butik, kau bisa menjadi asistenku, Hana," ucap Farah memberi penawaran kala itu.
"Terima kasih, Farah," balas Hana kesenangan. Padahal dulu mereka tidak terlalu dekat.
Mungkin ada sesuatu yang dilihat Farah dari Hana. Bisa juga karena gadis itu kasihan karena Hana yang memutuskan berhenti kuliah.
Hubungan Hana dan Heston di kampus memang tersembunyi, tidak ada yang tahu jika mereka sudah menikah.
Semenjak itu, Hana bekerja sebagai asisten di butik Farah.
Hana akan bekerja dari pagi sampai sore hari, setiap pulang kerja Hana menyempatkan membeli makanan untuk anak kembarnya.
"Mama, aku ingin makan kue cokelat," ucap Mars saat Hana menghubungi anak laki-laki itu melalui sambungan telepon.
Sedetik kemudian suara di telepon berganti menjadi suara anak perempuan.
"Kalau aku ingin boneka labubu," tambah Venus yang merebut ponsel dari tangan saudaranya.
"Harga boneka labubu mahal jadi aku harus lebih banyak mendapat cokelat," Mars tidak mau kalah.
Hana hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar rengekan kedua anak kembarnya.
"Hari ini mama akan membelikan cokelat tapi untuk boneka labubu saat mama mendapat bonus nanti," ucap Hana berusaha membujuk.
"Horeee..." Mars berseru ketika mendengar hal itu.
Berbeda dengan Venus yang wajahnya berubah masam.
Saat pulang kerja, Hana benar-benar membelikan cokelat untuk kedua anaknya.
Hana sadar jika anak perempuannya pasti merajuk jadi dia mendatangi Venus duluan.
"Venus..." panggil Hana. Dia masuk ke kamar anak itu. Kebetulan sekali Mars bermain di luar.
Venus tampak bermain dengan boneka lamanya, dia melihat ke arah Hana dan memperlihatkan bonekanya yang rusak.
"Lihatlah mama," ucap Venus dengan wajah memelas.
Hana tersenyum dan mendekat, dia mengambil boneka putrinya lalu memeriksanya dengan teliti.
"Mama akan memperbaikinya nanti," ucap Hana seraya memberikan cokelat yang telah dia beli. "Sekarang makan cokelat ini!"
Tak berselang lama terdengar suara Mars yang masuk ke kamar.
"Mama..."
Mars masuk dengan nafas terengah. "Kenapa aku tidak melihat mama pulang?"
Tangan kecil anak itu terulur untuk meminta jatah cokelatnya.
"Ayo cepat habiskan sebelum nenek dan kakek kalian lihat," Hana memberikan jatah cokelat pada putranya.
Buru-buru Mars dan Venus bersembunyi di pojokan kamar untuk memakan cokelat mereka.
Hana hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah si kembar, rasanya baru kemarin dua anak itu masih bayi sekarang mereka sudah besar.
Kadang ada rasa kasian karena keduanya tumbuh tanpa sosok ayah.
Dan Hana selalu bingung ketika mereka menanyakan keberadaan ayah mereka.
Jadi, Hana berbohong kalau ayah si kembar sudah meninggal.
"Setelah selesai makan cokelatnya, langsung cuci tangan dan mandi," ucap Hana.
Sepasang anak kembar itu menurut dan segera mandi bergantian, mereka sudah bisa mandi sendiri walaupun masih kecil.
Hana membantu menyiapkan baju ganti mereka. Sebisa mungkin ketika pulang kerja Hana akan melakukan perannya sebagai ibu selelah apapun karena tidak mau terlalu membebani orang tuanya.
"Mama..." Mars ingin memberitahu sesuatu yang dia lakukan hari ini dengan Venus.
"Kami ingin mengatakan sesuatu," sambung Venus di sana.
"Apa itu?" Hana jadi penasaran.
"Tadi siang kami membuat kuburan untuk papa!" jawab si kembar dengan kompak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Teh Yen
wah udh 5 THN. aja nih usia c kembar pasti lucu banget yah mereka,,, bisa"nya kepikiran sampe bikinin kuburna ayahnya hehe
2025-01-21
0
Nadira ST
pinter ini si kembar bener buat kuburan sekalian juga untuk ibunya Heston juga
2025-03-13
0
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
2024-11-02
0