MENJADI IMAM MU

Annisa menghela napas dalam. Ia masih belum sepenuhnya percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari Damian. Padahal, hanya beberapa hari yang lalu, kata-kata Damian begitu tajam dan menusuk hatinya. Lelaki itu menolak keberadaannya dengan cara yang tak pernah ia bayangkan, seolah Annisa hanyalah bayangan yang tak diinginkan.

Damian menyadari tatapan kosong Annisa. Ia menggigit bibirnya, merasa bersalah. "Aku tahu kata-kataku selama ini menyakitkan. Aku... nggak seharusnya begitu."

Annisa mencoba menguatkan dirinya. “Mas… sebenarnya, aku sudah hampir menyerah,” ucapnya lirih. “Berkali-kali aku berpikir untuk... menyerah, karena aku merasa tidak dihargai. Padahal aku juga… kehilangan seseorang. Mbak Arum. Tapi rasanya, semua beban hanya tertuju padaku.”

Damian menunduk, meresapi kata-kata Annisa. "Maaf," katanya pelan. "Aku tahu nggak akan mudah untuk melupakan apa yang sudah kulakukan dan kukatakan."

Annisa menggeleng perlahan, berusaha tersenyum walaupun berat. “Yang aku harapkan bukan melupakan, Mas. Aku hanya ingin kita bisa saling menerima. Aku tahu kamu punya kenangan yang sulit untuk dilepaskan. Tapi aku di sini, bukan untuk menggantikan siapa pun. Aku hanya ingin diterima sebagai diriku sendiri.”

Damian meraih tangan Annisa, menggenggamnya erat. “Aku akan berusaha, Annisa. Mulai sekarang, aku akan belajar untuk menghargaimu, lebih dari sekadar bayangan. Dan kita… kita bisa mulai dari sini. Saling menerima, ya?”

Annisa mengangguk pelan, air mata mulai mengalir di pipinya. Untuk pertama kalinya, ia merasakan kehangatan dari Damian yang tulus.

Damian merasakan kehangatan air mata Annisa yang jatuh ke tangannya. Tanpa berpikir panjang, ia mengangkat tangannya yang lain dan mengusap lembut pipi Annisa, menghapus air matanya yang mulai mengalir deras.

“Seharusnya ini yang aku lakukan dari dulu,” ucapnya pelan, suaranya bergetar dengan nada penuh penyesalan. “Maaf, Annisa… maaf karena aku terlalu pengecut untuk mengakui semua ini.”

Annisa terdiam, kaget dengan kelembutan Damian yang baru pertama kali ia rasakan seperti ini. Ia mencoba mengatur napas, berusaha menahan isak yang nyaris pecah. “Mas… kenapa baru sekarang?” tanyanya, setengah berbisik.

Damian menatapnya, matanya menunjukkan rasa bersalah yang dalam. “Karena aku terlalu terjebak dalam masa lalu. Aku takut melangkah maju, takut menerima kenyataan. Padahal kamu ada di sini, kamu yang sudah melakukan banyak hal… tapi aku… aku malah menyia-nyiakan itu.”

Annisa tersenyum kecil, meski masih basah oleh air mata. “Aku cuma ingin… kamu tahu bahwa aku di sini untuk kita. Aku nggak minta lebih, Mas.”

Damian menarik napas dalam, menahan gejolak yang entah kenapa mulai ia rasakan setiap kali Annisa berbicara. Ada rasa yang tumbuh, yang selama ini ia abaikan. “Annisa, terima kasih sudah tetap bertahan… meskipun aku banyak menyakitimu.”

Dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya, Annisa menjawab, “Aku nggak akan pergi ke mana-mana, Mas. Selama kamu mau mencoba… aku akan tetap ada di sini.”

Damian tak bisa menahan lagi. Ia menundukkan kepalanya, menatap dalam-dalam mata Annisa, seolah mencari kepastian dari apa yang selama ini ia abaikan. “Mulai hari ini, kita pelan-pelan, ya? Aku nggak janji bisa jadi yang sempurna, tapi aku akan mencoba yang terbaik.”

Annisa mengangguk, hatinya terasa ringan. Mungkin, akhirnya, mereka bisa memulai perjalanan yang sesungguhnya—sebuah harapan yang baru tumbuh, di antara keheningan malam yang damai.

Malam itu terasa berbeda. Setelah percakapan yang dalam dan penuh pengakuan, Annisa dan Damian akhirnya beranjak ke kamar. Tanpa kata, mereka memutuskan untuk tidur di ranjang yang sama—sesuatu yang selama ini tak pernah terjadi.

Damian berbaring di sisi kanan, sementara Annisa di sisi kiri. Suasana hening menyelimuti ruangan, namun tidak ada kejanggalan seperti yang mereka duga. Ada rasa nyaman yang perlahan menyusup, seakan tembok-tembok tinggi yang selama ini memisahkan mereka mulai runtuh.

Annisa berbaring membelakangi Damian, tetapi perasaan damai mengalir dalam hatinya. Ia merasa lebih rileks dari sebelumnya, dan senyum kecil muncul di wajahnya saat memejamkan mata. Ada hangat yang menenangkan, seakan untuk pertama kalinya ia benar-benar merasa ditemani.

Di sisi lain, Damian melirik Annisa yang sudah mulai terlelap. Ia tersenyum tipis, perasaan hangat yang langka muncul di dadanya. Tanpa sadar, kehadiran Annisa di sisinya malam ini memberinya ketenangan yang tak pernah ia bayangkan.

Keduanya akhirnya tertidur dengan damai, ditemani perasaan hangat yang sederhana, namun bermakna. Tak ada kata, tak ada jarak. Hanya keheningan malam yang mengantarkan mereka pada sebuah awal yang baru.

Saat Damian membuka matanya pagi itu, pandangannya langsung tertuju pada wajah Annisa yang tidur di dekatnya. Ia terkejut sejenak, merasa aneh karena ini hal yang tak biasa baginya. Namun, alih-alih menghindar, Damian justru tersenyum kecil. Ada perasaan hangat yang aneh, tapi menyenangkan.

Tak lama kemudian, Annisa juga perlahan membuka matanya. Ketika ia sadar bahwa Damian tengah memandanginya, wajahnya langsung memerah, dan ia buru-buru mengalihkan pandangan. Damian menahan tawa, merasa ada yang lucu melihat Annisa yang tersipu seperti itu.

“Selamat pagi,” ucapnya dengan nada santai, namun tak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya. “Tidurmu nyenyak?”

Annisa, masih malu-malu, hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. “P-pagi, Mas… iya, alhamdulillah nyenyak.”

Damian terkekeh kecil, melihat bagaimana Annisa tampak canggung tapi tersenyum malu-malu. “Baguslah,” katanya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Semoga bisa sering seperti ini.”

Annisa merasa jantungnya berdegup lebih cepat, tapi dia hanya menatap Damian sebentar, masih tersipu. “Aamiin…” jawabnya pelan.

Mereka terdiam sesaat, tapi bukan keheningan yang canggung—melainkan sebuah kedekatan baru yang menyelimuti mereka. Damian merasa lega, sementara Annisa tersenyum dalam hati. Mungkin, untuk pertama kalinya dalam pernikahan mereka, pagi ini benar-benar membawa sebuah harapan.

Annisa merasa hatinya dipenuhi rasa hangat, dan keberanian perlahan muncul di dalam dirinya. Ia menatap Damian sejenak, dengan sorot mata yang lembut namun penuh harap.

“Mas,” Annisa berbisik, “bolehkah… pagi ini, Mas jadi imam sholat Subuh untukku?”

Damian terdiam sesaat, tapi kemudian ia mengangguk tanpa keraguan. “Tentu, Nis. Kita sama-sama, ya.”

Dengan senyuman kecil, Annisa berjalan lebih dulu menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelahnya, Damian menyusul, membasuh wajahnya dengan air wudhu yang dingin, namun terasa begitu menyegarkan dan membuat pikirannya lebih jernih. Setiap tetes air yang mengalir di wajahnya seakan membasuh semua kekhawatiran dan keraguan yang selama ini mengganjal di hatinya.

Setelah keduanya berwudhu, mereka pun bersiap untuk sholat. Damian berdiri di depan, sementara Annisa berada di belakangnya. Saat Damian mulai melantunkan takbir, hatinya tiba-tiba terasa penuh dengan kedamaian. Suaranya terdengar tenang, dan Annisa merasakan ketenangan yang sama mengalir dalam dirinya.

Dalam sholat itu, Damian memanjatkan doa yang tak terucap, menginginkan bimbingan dan kekuatan untuk menjadi suami yang lebih baik bagi Annisa, dan memohon ampun atas segala khilaf yang mungkin ia lakukan selama ini. Sementara Annisa di belakangnya berdoa dengan sepenuh hati, berharap kebahagiaan yang baru ini bisa bertahan dan menjadi awal yang baik bagi mereka.

Selesai salam, Damian tetap menunduk sejenak, lalu berbalik menatap Annisa yang duduk tenang, menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk berdoa. Dalam hati, Damian merasakan rasa syukur yang sederhana namun mendalam. Ia tahu, kehadiran Annisa telah membawa banyak hal dalam hidupnya—terutama ketenangan yang perlahan ia mulai rasakan kembali.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🏘⃝Aⁿᵘ єͬηͦσͬкͧу³º7꙳❂͜͡✯

☠ᵏᵋᶜᶟ🏘⃝Aⁿᵘ єͬηͦσͬкͧу³º7꙳❂͜͡✯

part ini bikin adem hati, emosiku ke tokoh Damian hilang dalam sekejap..
ngga sia2 penantian dan kesabaran Anisaa....

2024-12-19

3

Barokah 99ˢ⍣⃟ₛ

Barokah 99ˢ⍣⃟ₛ

nah annisa bukan meminta lebih utk dicintai, tapi diakui dan menerima kelebihan dan kekurangan. mungkin damian hanya salah paham dan menganggap annisa tidak akan becus mengurus suami dan anak

2024-12-20

0

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

senang rasanya klo pasangan ini akhirnya bisa berdamai dengan keadaan, terutama damian ya.

ngomong ngomong klo clara kok ga nongol2

2024-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Salah paham
2 Ketegangan
3 Penjaga ketenangan?
4 Lelucon
5 Terlibat perkelahian
6 Ide Gila!
7 Kehilangan yang tidak pernah dihitung
8 TIDAK DIINGINKAN
9 TERBIASA
10 RASA PENASARAN
11 PATAH YANG KESEKIAN KALI
12 PESTA ANDI
13 BATU
14 RENCANA ZASKIA
15 TIRAMISU CAKE
16 LANGKAH AWAL
17 ALBUM LAMA
18 MEMBUKA HATI
19 TERTAWA LEPAS & AJAKAN DAMIAN
20 MENJADI IMAM MU
21 INISIATIF DAMIAN
22 MENJEMPUT CLARA
23 KESUKSESAN PROYEK
24 GODAAN ZASKIA (1)
25 MENGUBUR PERASAAN
26 CEO BARU
27 RASA YANG BARU
28 ANTUSIAS CLARA
29 KARYAWISATA
30 PERJALANAN PULANG
31 RAPAT DI KANTOR BARU
32 MAKAN SIANG BERSAMA
33 RUMOR
34 SECERCAH HARAPAN
35 LANGKAH AWAL
36 BERMIMPI
37 MENYADARI PERASAAN
38 JENNY YANG MERESAHKAN
39 PERHATIAN KECIL
40 NIAT BUSUK JENNY
41 PERINGATAN DAMIAN
42 BERKELIT
43 GODAAN
44 PENGAKUAN
45 TIDAK TERIMA
46 HASUTAN JENNY
47 DALANG
48 KELUARGA
49 PENCULIKAN CLARA
50 KEKUATAN
51 SADAR
52 MEMBUSUK DI PENJARA
53 SALING MEMILIKI
54 RENCANA DAMIAN
55 MENJENGUK ANNISA
56 KEPULANGAN ANNISA
57 MENGGEBU
58 MENYATAKAN CINTA
59 MALAM PENYATUAN
60 SARAPAN PAGI BERSAMA
61 MALU-MALU
62 MASALALU YANG TIDAK UNTUK DILUPAKAN
63 WARUNG SEDERHANA
64 RUMAH IMPIAN
65 BUCIN?
66 CAKE UNTUK CLARA
67 ULANG TAHUN CLARA
68 REST AREA
69 HARI PINDAHAN
70 ACARA SYUKURAN
71 WANITA YANG DIJODOHKAN UNTUK ANDI
72 SUAMI YANG BAIK
73 KEBAHAGIAAN SEDERHANA
74 PELENGKAP
75 CANDA TAWA PAGI HARI
76 MASUK KANTOR KEMBALI
77 GOMBAL
78 WESTERN DAN LOKAL
79 AKU MENCINTAIMU
80 EUFORIA
81 RASA SYUKUR
82 MAKAN MALAM ROMANTIS
83 RUTINITAS YANG DIINGINKAN
84 GODAAN GINA
85 HONEYMOON 1
86 HONEYMOON 2
87 HONEYMOON 3
88 HONEYMOON 4
89 HONEYMOON 5
90 HONEYMOON 6
91 HONEYMOON 7
92 CINTA TERBESAR
93 KEJUJURAN ANDI PADA DISYA
94 KABAR BAHAGIA
95 PERAN BARU
96 NGIDAM
97 BERPISAH DENGAN REKAN KANTOR
98 AYLA DAN ARGA
99 LENGKAP
100 EXTRA.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Salah paham
2
Ketegangan
3
Penjaga ketenangan?
4
Lelucon
5
Terlibat perkelahian
6
Ide Gila!
7
Kehilangan yang tidak pernah dihitung
8
TIDAK DIINGINKAN
9
TERBIASA
10
RASA PENASARAN
11
PATAH YANG KESEKIAN KALI
12
PESTA ANDI
13
BATU
14
RENCANA ZASKIA
15
TIRAMISU CAKE
16
LANGKAH AWAL
17
ALBUM LAMA
18
MEMBUKA HATI
19
TERTAWA LEPAS & AJAKAN DAMIAN
20
MENJADI IMAM MU
21
INISIATIF DAMIAN
22
MENJEMPUT CLARA
23
KESUKSESAN PROYEK
24
GODAAN ZASKIA (1)
25
MENGUBUR PERASAAN
26
CEO BARU
27
RASA YANG BARU
28
ANTUSIAS CLARA
29
KARYAWISATA
30
PERJALANAN PULANG
31
RAPAT DI KANTOR BARU
32
MAKAN SIANG BERSAMA
33
RUMOR
34
SECERCAH HARAPAN
35
LANGKAH AWAL
36
BERMIMPI
37
MENYADARI PERASAAN
38
JENNY YANG MERESAHKAN
39
PERHATIAN KECIL
40
NIAT BUSUK JENNY
41
PERINGATAN DAMIAN
42
BERKELIT
43
GODAAN
44
PENGAKUAN
45
TIDAK TERIMA
46
HASUTAN JENNY
47
DALANG
48
KELUARGA
49
PENCULIKAN CLARA
50
KEKUATAN
51
SADAR
52
MEMBUSUK DI PENJARA
53
SALING MEMILIKI
54
RENCANA DAMIAN
55
MENJENGUK ANNISA
56
KEPULANGAN ANNISA
57
MENGGEBU
58
MENYATAKAN CINTA
59
MALAM PENYATUAN
60
SARAPAN PAGI BERSAMA
61
MALU-MALU
62
MASALALU YANG TIDAK UNTUK DILUPAKAN
63
WARUNG SEDERHANA
64
RUMAH IMPIAN
65
BUCIN?
66
CAKE UNTUK CLARA
67
ULANG TAHUN CLARA
68
REST AREA
69
HARI PINDAHAN
70
ACARA SYUKURAN
71
WANITA YANG DIJODOHKAN UNTUK ANDI
72
SUAMI YANG BAIK
73
KEBAHAGIAAN SEDERHANA
74
PELENGKAP
75
CANDA TAWA PAGI HARI
76
MASUK KANTOR KEMBALI
77
GOMBAL
78
WESTERN DAN LOKAL
79
AKU MENCINTAIMU
80
EUFORIA
81
RASA SYUKUR
82
MAKAN MALAM ROMANTIS
83
RUTINITAS YANG DIINGINKAN
84
GODAAN GINA
85
HONEYMOON 1
86
HONEYMOON 2
87
HONEYMOON 3
88
HONEYMOON 4
89
HONEYMOON 5
90
HONEYMOON 6
91
HONEYMOON 7
92
CINTA TERBESAR
93
KEJUJURAN ANDI PADA DISYA
94
KABAR BAHAGIA
95
PERAN BARU
96
NGIDAM
97
BERPISAH DENGAN REKAN KANTOR
98
AYLA DAN ARGA
99
LENGKAP
100
EXTRA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!