TURUN RANJANG

TURUN RANJANG

Salah paham

Plak!

Annisa memegangi pipinya yang berdenyut akibat tamparan dari Damian, suaminya. Lelaki itu menatap tajam serta lekat ke arah Annisa sebelum mencengkeram kedua bahu Annisa, memaksanya untuk melihat netra Damian yang menyala marah.

“Kau ingin menjadi jal*ng, Annisa?” tanyanya serak yang tentu dibalas gelengan oleh Annisa.

Lelaki itu tengah terbakar api cemburu setelah melihat kebersamaan Annisa dengan Robert, rekan kerjanya.

Damian menatap Annisa dengan kemarahan yang semakin membara, seolah-olah api cemburu yang menyulut hatinya semakin berkobar-kobar. Suaranya gemetar, penuh dengan luapan amarah dan kekecewaan yang telah lama terpendam, "Kau pikir aku buta? Aku lihat bagaimana Robert memandang mu!"

Tatapan tajamnya seakan menembus Annisa, membuat wanita itu terdiam kaku, hatinya mencelos. Masih terkejut dengan tamparan yang baru saja mendarat keras di pipinya, Annisa merasakan panas di wajahnya bercampur dengan perasaan takut dan sedih. Air mata yang menggenang di sudut matanya mulai jatuh, membasahi pipinya yang perih. Ia mencoba mengatur napas, suaranya serak ketika ia akhirnya berbicara,

"Mas Damian, aku... aku hanya bekerja dengannya. Tidak ada yang lebih dari itu. Aku tak pernah berpikir untuk menyakitimu," suaranya pecah, terbata-bata, mencoba menenangkan suaminya yang terlihat semakin marah.

Namun, Damian tampaknya tidak mendengarkan. Kata-kata Annisa seolah terbang ditiup angin. Wajah lelaki itu semakin keras, dan cengkeramannya di kedua bahu Annisa semakin kuat, membuat Annisa merasakan sakit yang semakin menusuk.

"Jangan berani-berani berbohong padaku, Annisa! Aku bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Aku takkan pernah memaafkan pengkhianatan, apa pun alasannya." Suaranya rendah namun penuh ancaman, dan sorot matanya membuat Annisa merasa seolah terpojok.

Tubuh Annisa mulai gemetar, bukan hanya karena rasa sakit fisik yang dirasakan, tapi juga karena ketakutan yang mulai merayap perlahan. Hubungannya dengan Damian kini terasa seperti jebakan yang tak bisa ia lepaskan, semakin erat menggenggam tanpa memberi ruang untuk bernapas.

"Mas Damian, tolong... Aku tidak pernah melakukan apa yang kau pikirkan. Aku setia padamu. Percayalah padaku, aku tidak akan pernah mengkhianatimu," Annisa memohon dengan suara bergetar, air matanya mengalir semakin deras.

Tapi Damian tetap tidak bergerak. Tatapannya tetap dingin dan penuh kecurigaan. Ia melepaskan cengkeramannya dengan kasar, membuat Annisa terhuyung ke belakang, hampir terjatuh.

"Kita lihat saja nanti. Kalau aku melihatmu lagi dengan dia, aku tidak akan segan-segan membuatmu menyesal, Annisa. Kau akan tahu seperti apa aku saat benar-benar marah," katanya dengan nada dingin yang membuat Annisa semakin terpuruk.

Tanpa menunggu jawaban, Damian berbalik dan berjalan keluar dengan langkah berat, meninggalkan Annisa yang kini jatuh terduduk di lantai. Tubuhnya gemetar, mencoba menahan rasa sakit yang masih terasa di pipinya. Namun, lebih dari rasa sakit fisik, hatinya kini terasa hancur, seolah tidak ada lagi harapan untuk memperbaiki apa yang rusak dalam rumah tangganya.

Tangannya terangkat pelan, menyentuh pipi yang memerah, merasakan denyutnya yang semakin menyakitkan. Air mata yang jatuh tidak berhenti, dan ia hanya bisa berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk yang bisa segera berakhir. Namun, di sudut hatinya yang terdalam, Annisa tahu bahwa kenyataan ini jauh lebih kejam daripada mimpi mana pun.

Annisa dan Damian menikah dua tahun yang lalu, dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi. Pernikahan itu bukanlah hasil dari kisah cinta yang romantis atau pilihan hati, melainkan amanah yang harus dipikulnya setelah kematian Arum, kakak perempuannya.

Arum adalah cinta pertama dan satu-satunya bagi Damian. Mereka telah membangun kehidupan bersama hingga lahirnya Clara, anak perempuan mereka yang kini berusia tujuh tahun. Kehilangan Arum secara mendadak meninggalkan luka mendalam di hati Damian dan kekosongan besar dalam hidup Clara. Annisa, dengan segala kesedihan dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga, menerima tugas yang berat: menggantikan Arum sebagai istri Damian dan ibu bagi Clara.

Namun, sejak awal, Annisa tahu bahwa ini bukan pernikahan yang normal. Meskipun dia mencintai Damian dengan tulus, hatinya penuh dengan harapan bahwa suatu hari Damian akan mencintainya kembali, kenyataannya jauh dari apa yang ia impikan. Damian tak pernah bisa melihat Annisa lebih dari bayangan Arum. Di matanya, Annisa hanyalah pengganti, seseorang yang datang karena kewajiban, bukan karena cinta. Setiap kali Damian menatapnya, Annisa merasakan jarak yang begitu besar, seolah-olah ia selalu dibandingkan dengan kakaknya yang tak tergantikan.

Hari-hari mereka dipenuhi keheningan yang berat. Damian jarang berbicara banyak padanya kecuali untuk hal-hal yang penting. Bahkan ketika mereka bersama, kehadiran Arum selalu terasa mengintai di antara mereka. Damian sering kali masih mengingat Arum dalam kata-katanya, pandangannya, dan bahkan dalam cara ia merawat Clara.

Clara sendiri, meskipun telah menerima Annisa sebagai figur yang merawatnya, masih sangat merindukan ibunya. Setiap kali Clara menyebut nama Arum, Annisa merasakan sakit yang tajam di hatinya, menyadari bahwa ia tidak akan pernah bisa sepenuhnya mengambil posisi kakaknya dalam hidup Damian maupun Clara.

Annisa mencoba menenggelamkan kesedihannya dalam pekerjaannya. Di kantor, ia menemukan tempat untuk sejenak melarikan diri dari tekanan rumah tangga yang terasa semakin berat. Robert, rekan kerjanya, sering kali menjadi tempatnya bercerita tentang tekanan yang ia rasakan, meski percakapan mereka tak pernah lebih dari sekadar rekan kerja. Bagi Annisa, Robert hanyalah seorang teman yang memberikan ruang untuknya bernapas. Namun, bagi Damian, kebersamaan Annisa dengan pria lain adalah sesuatu yang tak bisa diterima.

Damian, yang masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan rasa kehilangan Arum, mulai dipenuhi oleh rasa cemburu yang irasional. Ia tak bisa menerima bahwa Annisa, istri yang dianggapnya seharusnya setia menjalankan perannya sebagai ibu dan istri pengganti, bisa memiliki kehidupan di luar dirinya. Setiap kali Annisa pulang terlambat atau menceritakan hari-harinya di kantor, wajah Damian selalu menegang. Diam-diam, ia merasa bahwa Annisa sedang mencari kebahagiaan di luar pernikahan mereka, sesuatu yang tak pernah ia duga akan terjadi.

Suatu hari, setelah melihat Annisa dan Robert tertawa bersama saat mereka kebetulan bertemu di sebuah acara kantor, kemarahan Damian mencapai puncaknya. Ia tidak bisa lagi menahan api cemburu yang membakar hatinya. Setibanya di rumah, tanpa menunggu penjelasan apapun, Damian menampar Annisa dengan keras, membuatnya terkejut dan jatuh terdiam. Pipi Annisa yang memerah tidak hanya karena tamparan itu, tapi juga karena luka yang lebih dalam—luka karena pernikahan ini tak pernah berlandaskan cinta, dan kini bahkan rasa hormat pun seolah-olah hilang.

Dengan suara gemetar dan amarah yang tak terbendung, Damian menatap Annisa tajam. "Kau ingin menjadi jalang, Annisa? Kau pikir aku tidak melihat apa yang terjadi antara kau dan Robert?"

Annisa terguncang. Ia mencoba menjelaskan dan tangisannya tertahan.

Namun, Damian tak mendengarkan. Bagi Damian, pengkhianatan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Kehilangan Arum sudah menghancurkannya, dan sekarang, meskipun Annisa tidak melakukan apa-apa, Damian merasa bahwa dia sedang dihadapkan pada ancaman kehilangan lain, kehilangan kendali atas hidup yang telah rusak sejak Arum pergi.

Damian mencengkeram bahu Annisa dengan kuat, memaksanya menatap matanya yang dipenuhi kemarahan.

"Aku tidak akan membiarkanmu mempermalukan aku, Annisa. Jika aku melihatmu lagi dengan dia, kau akan menyesal seumur hidup." Kata-kata itu dingin, penuh ancaman, dan tanpa sedikit pun rasa belas kasih.

Annisa gemetar, menahan sakit tidak hanya di pipinya yang masih berdenyut, tetapi juga di hatinya yang semakin hancur. Ketakutan menyelimutinya, tapi yang paling membuatnya takut bukanlah ancaman Damian, melainkan kenyataan bahwa cinta yang selama ini ia harapkan dari suaminya mungkin tidak akan pernah datang.

Setelah melepaskan cengkeramannya, Damian meninggalkan Annisa yang terduduk lemas di lantai. Tubuhnya gemetar, menahan tangis yang akhirnya pecah. Di antara isakannya, Annisa menyadari bahwa apa yang ia jalani selama dua tahun ini hanyalah bayangan dari kehidupan yang seharusnya. Cinta yang ia berikan kepada Damian tidak pernah terbalas, dan dirinya hanyalah sosok yang diinginkan karena kewajiban, bukan karena cinta.

Dalam keheningan rumah yang sunyi, Annisa merasa lebih kesepian dari sebelumnya, terperangkap dalam pernikahan yang tidak hanya tanpa cinta, tetapi juga tanpa harapan untuk bisa diperbaiki.

•••

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK! ❤️

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🏘⃝Aⁿᵘ єͬηͧσку⏳⃟⃝³º7

☠ᵏᵋᶜᶟ🏘⃝Aⁿᵘ єͬηͧσку⏳⃟⃝³º7

dDi bab awal udah lsng disuguhi konflik yang kembuat hati ikutan merasa nyeri, secara ngga langsung sikap damian sudah menunjukkan kalau dia sudah mencintai anisa, cemburu buta membuat dia gelap mata ngga mau penerima penjelasan apapun dari anisa, dia lbih percaya dengan yang dilihat daripada usaha anisa selama ini sebagai istri sekaligus ibu pengganti.

2024-12-17

13

☠🍾⃝ ɴͩᴀᷞʙͧɪʟᷡᴀͣ🥑⃟𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf

☠🍾⃝ ɴͩᴀᷞʙͧɪʟᷡᴀͣ🥑⃟𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf

sumpah merindingggg oiiiiiii,,, diawal bab aja aku merasakan betapa mendalam nya itu rasa sakit hatinya Annisa,, sudah menjadi peran pengganti istri sekaligus ibu tapi Damian sama sekalipun gak pernah memandang Annisa sebagai pasangannya yang seharusnya. sakit tahu jika hanya menjadi bayang-bayang orang lain apalagi orang tersebut sudah meninggal 🥺🥺🥺

2024-12-17

9

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸᴋʜɪᴀʀ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸᴋʜɪᴀʀ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

pernikahan karena amanah layaknya peribahasa 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘮𝘢𝘭𝘢𝘬𝘢𝘮𝘢.
selain tidak ada cinta, sudah pasti didalam nya akan ada kenangan mendalam bagi Damian yang sulit untuk di hilangkan dan di lupakan
Annisa akan selalu di banding² kan dengan Arum yang notabene adalah kakak Annisa sendiri
dan itu pasti akan sulit untuk dijalani Annisa sebagai posisi wanita yang menggantikan

2024-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Salah paham
2 Ketegangan
3 Penjaga ketenangan?
4 Lelucon
5 Terlibat perkelahian
6 Ide Gila!
7 Kehilangan yang tidak pernah dihitung
8 TIDAK DIINGINKAN
9 TERBIASA
10 RASA PENASARAN
11 PATAH YANG KESEKIAN KALI
12 PESTA ANDI
13 BATU
14 RENCANA ZASKIA
15 TIRAMISU CAKE
16 LANGKAH AWAL
17 ALBUM LAMA
18 MEMBUKA HATI
19 TERTAWA LEPAS & AJAKAN DAMIAN
20 MENJADI IMAM MU
21 INISIATIF DAMIAN
22 MENJEMPUT CLARA
23 KESUKSESAN PROYEK
24 GODAAN ZASKIA (1)
25 MENGUBUR PERASAAN
26 CEO BARU
27 RASA YANG BARU
28 ANTUSIAS CLARA
29 KARYAWISATA
30 PERJALANAN PULANG
31 RAPAT DI KANTOR BARU
32 MAKAN SIANG BERSAMA
33 RUMOR
34 SECERCAH HARAPAN
35 LANGKAH AWAL
36 BERMIMPI
37 MENYADARI PERASAAN
38 JENNY YANG MERESAHKAN
39 PERHATIAN KECIL
40 NIAT BUSUK JENNY
41 PERINGATAN DAMIAN
42 BERKELIT
43 GODAAN
44 PENGAKUAN
45 TIDAK TERIMA
46 HASUTAN JENNY
47 DALANG
48 KELUARGA
49 PENCULIKAN CLARA
50 KEKUATAN
51 SADAR
52 MEMBUSUK DI PENJARA
53 SALING MEMILIKI
54 RENCANA DAMIAN
55 MENJENGUK ANNISA
56 KEPULANGAN ANNISA
57 MENGGEBU
58 MENYATAKAN CINTA
59 MALAM PENYATUAN
60 SARAPAN PAGI BERSAMA
61 MALU-MALU
62 MASALALU YANG TIDAK UNTUK DILUPAKAN
63 WARUNG SEDERHANA
64 RUMAH IMPIAN
65 BUCIN?
66 CAKE UNTUK CLARA
67 ULANG TAHUN CLARA
68 REST AREA
69 HARI PINDAHAN
70 ACARA SYUKURAN
71 WANITA YANG DIJODOHKAN UNTUK ANDI
72 SUAMI YANG BAIK
73 KEBAHAGIAAN SEDERHANA
74 PELENGKAP
75 CANDA TAWA PAGI HARI
76 MASUK KANTOR KEMBALI
77 GOMBAL
78 WESTERN DAN LOKAL
79 AKU MENCINTAIMU
80 EUFORIA
81 RASA SYUKUR
82 MAKAN MALAM ROMANTIS
83 RUTINITAS YANG DIINGINKAN
84 GODAAN GINA
85 HONEYMOON 1
86 HONEYMOON 2
87 HONEYMOON 3
88 HONEYMOON 4
89 HONEYMOON 5
90 HONEYMOON 6
91 HONEYMOON 7
92 CINTA TERBESAR
93 KEJUJURAN ANDI PADA DISYA
94 KABAR BAHAGIA
95 PERAN BARU
96 NGIDAM
97 BERPISAH DENGAN REKAN KANTOR
98 AYLA DAN ARGA
99 LENGKAP
100 EXTRA.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Salah paham
2
Ketegangan
3
Penjaga ketenangan?
4
Lelucon
5
Terlibat perkelahian
6
Ide Gila!
7
Kehilangan yang tidak pernah dihitung
8
TIDAK DIINGINKAN
9
TERBIASA
10
RASA PENASARAN
11
PATAH YANG KESEKIAN KALI
12
PESTA ANDI
13
BATU
14
RENCANA ZASKIA
15
TIRAMISU CAKE
16
LANGKAH AWAL
17
ALBUM LAMA
18
MEMBUKA HATI
19
TERTAWA LEPAS & AJAKAN DAMIAN
20
MENJADI IMAM MU
21
INISIATIF DAMIAN
22
MENJEMPUT CLARA
23
KESUKSESAN PROYEK
24
GODAAN ZASKIA (1)
25
MENGUBUR PERASAAN
26
CEO BARU
27
RASA YANG BARU
28
ANTUSIAS CLARA
29
KARYAWISATA
30
PERJALANAN PULANG
31
RAPAT DI KANTOR BARU
32
MAKAN SIANG BERSAMA
33
RUMOR
34
SECERCAH HARAPAN
35
LANGKAH AWAL
36
BERMIMPI
37
MENYADARI PERASAAN
38
JENNY YANG MERESAHKAN
39
PERHATIAN KECIL
40
NIAT BUSUK JENNY
41
PERINGATAN DAMIAN
42
BERKELIT
43
GODAAN
44
PENGAKUAN
45
TIDAK TERIMA
46
HASUTAN JENNY
47
DALANG
48
KELUARGA
49
PENCULIKAN CLARA
50
KEKUATAN
51
SADAR
52
MEMBUSUK DI PENJARA
53
SALING MEMILIKI
54
RENCANA DAMIAN
55
MENJENGUK ANNISA
56
KEPULANGAN ANNISA
57
MENGGEBU
58
MENYATAKAN CINTA
59
MALAM PENYATUAN
60
SARAPAN PAGI BERSAMA
61
MALU-MALU
62
MASALALU YANG TIDAK UNTUK DILUPAKAN
63
WARUNG SEDERHANA
64
RUMAH IMPIAN
65
BUCIN?
66
CAKE UNTUK CLARA
67
ULANG TAHUN CLARA
68
REST AREA
69
HARI PINDAHAN
70
ACARA SYUKURAN
71
WANITA YANG DIJODOHKAN UNTUK ANDI
72
SUAMI YANG BAIK
73
KEBAHAGIAAN SEDERHANA
74
PELENGKAP
75
CANDA TAWA PAGI HARI
76
MASUK KANTOR KEMBALI
77
GOMBAL
78
WESTERN DAN LOKAL
79
AKU MENCINTAIMU
80
EUFORIA
81
RASA SYUKUR
82
MAKAN MALAM ROMANTIS
83
RUTINITAS YANG DIINGINKAN
84
GODAAN GINA
85
HONEYMOON 1
86
HONEYMOON 2
87
HONEYMOON 3
88
HONEYMOON 4
89
HONEYMOON 5
90
HONEYMOON 6
91
HONEYMOON 7
92
CINTA TERBESAR
93
KEJUJURAN ANDI PADA DISYA
94
KABAR BAHAGIA
95
PERAN BARU
96
NGIDAM
97
BERPISAH DENGAN REKAN KANTOR
98
AYLA DAN ARGA
99
LENGKAP
100
EXTRA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!