Bab 13 Bagai Singa Lapar dan Kasar

    Satu per satu semua yang melekat di tubuh Haliza terlucut. Perasaan marah itu bercampur dengan sebuah hasrat yang tidak tertahan. Semua berawal dari penolakan Haliza. Dan lagi-lagi kalimat penolakan Haliza membuat Aldian sakit hati. Padahal selama beberapa hari menikah bersama Haliza, Aldian sudah berusaha mencurahkan perhatiannya, sampai dia melarang Haliza kerja, itu semua bentuk perhatian dan rasa khawatirnya terhadap Haliza.

    "Mas, jangan lakukan itu dalam keadaan marah. Aku mohon, aku akan kesakitan. Aku belum siap," rengek Haliza semakin membuat Aldian tidak bisa lagi menahan keinginannya.

    "Jangan banyak bicara yang tidak jelas. Ini semua karena penolakanmu. Aku ini suami kamu dan berhak atas kamu." Aldian menghentikan mulut Haliza dengan caranya. Haliza tidak bisa melepaskan diri lagi, apalagi tenaga Aldian begitu kuat dan besar. Yang Haliza bisa lakukan kini hanya pasrah dan menangis.

    Sejenak Aldian melepaskan pagutannya, menatap dalam mata sendu dan berlinang. Dengan sadar Aldian menyeka air mata itu sebelum ia kembali melanjutkan perjuangannya mendapatkan haknya.

    "Masss." Pekikan Haliza terdengar disertai ringisan. Tapi Aldian tidak peduli, ia justru menikmati dan terbuai oleh sebuah rasa yang selama ini ia impi-impikan.

    Dan siang itu menjadi saksi sebuah kehormatan seorang istri telah direnggut oleh suaminya sendiri. Jeritan dan tangisan tertahan Haliza, menjadi tanda bahwa ini adalah yang pertama bagi Haliza. Dan Aldian pun merasakannya, baginya ini merupakan pengalaman pertamanya juga.

    Isak tangis terdengar dari balik selimut yang membungkus tubuh wangi Haliza. Aldian kemudian bangkit setelah ia puas menumpahkan hasratnya yang baru kali ini kesampaian. Ia tidak peduli tangisan Haliza, karena ini baginya sudah merupakan kewajiban Haliza, dan Aldian berhak menikmatinya.

    Aldian segera bergegas menuju kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya sisa pertautannya tadi bersama Haliza. Tidak ada senyum di wajah tampan Aldian, sebab yang dilakukannya bersama Haliza tadi tidak terjadi secara suka sama suka. Dan Haliza seperti belum ikhlas dijamah olehnya.

    Aldian segera menyudahi mandinya, dia keluar kamar mandi. Di atas ranjang masih ada Haliza yang masih menangis. Hati Aldian geregetan melihat Haliza seperti itu. Seakan-akan dia seorang pemerkosa yang biadab ditangisi seperti itu.

    Aldian masih membiarkan Haliza di atas ranjang dengan tangisnya, ia segera bergegas menuju lemari dan meraih baju dan celananya untuk dipakai.

    "Sudahlah, jangan tangisi kejadian tadi. Toh kamu bukan diperkosa atau dilecehkan pria lain. Aku ini suami kamu yang berhak atas semua yang ada dalam diri kamu. Makanya kamu jangan menangis. Tidak lucu setelah diberi nafkah oleh suaminya, malah menangis," ujar Aldian bukannya menghibur. Aldian bukan tidak ingin menghibur atau bersikap lembut, tapi karena sikap yang ditunjukkan Haliza seperti itu, membuat Aldian justru kesal.

    Aldian keluar kamar setelah menumpahkan unek-uneknya, berharap Haliza bisa tenang dan pergi ke kamar mandi membilas sisa peluh tadi.

    Aldian menuju balkon setelah Bi Kenoh memberikan secangkir kopi hitam panas untuknya. Aldian duduk di kursi rotan di balkon itu, seraya menyesap rokok yang diselingi minum kopi hitam yang masih sangat panas.

    Bayangan saat tadi berhasil menaklukan Haliza kembali hadir dalam kepalanya. Haliza menjerit-jerit dan menangis ketika ia berhasil menyatukan dua tubuh menjadi kesatuan yang tidak terpisah. Meskipun Haliza berulang kali meronta meminta dilepaskan, karena amarah dan hasrat yang kadung menyatu, Aldian tidak peduli dan tidak melepas permintaan Haliza sampai ia selesai dan berada di atas puncak.

    "Ternyata dia memang masih menjaganya." Aldian kemudian menyunggingkan senyum, pada akhirnya dia merasa senang karena dia yang pertama memetik madu dalam diri Haliza.

    Sudah satu jam di balkon, rokok dan kopinya juga habis, Aldian berdiri dan memasuki beranda. Lalu ia melanjutkan langkahnya menuju kamar, ia ingin melihat apakah Haliza sudah tidak menangis lagi atau masih.

    Tiba di dalam kamar, ia melihat Haliza sudah menggunakan bajunya yang baru diambil dari lemari. Rambutnya terlihat basah. Itu artinya, ia sudah ke kamar mandi dan mandi besar.

    "Ternyata dia sudah membersihkan diri," bisik Aldian seraya menatap Haliza yang berusaha membelakanginya. Sepertinya Haliza berusaha menghindari kontak mata dengannya. Tadinya Aldian akan membiarkan Haliza dan tidak akan mempedulikannya. Namun, lagi-lagi Aldian tidak tega membiarkan wanita yang sudah ia miliki seutuhnya itu dicuekkan. Iapun punya hati dan perasaan, selama ini Aldian begitu sayang sama Alda adik perempuan semata wayangnya, oleh karena itu ia tidak bisa berlama-lama membiarkan Haliza didiamkan.

    Aldian menghampiri Haliza, dia kini sudah berada di belakangnya.

    "Ayolah ikut aku, kita makan di luar." Aldian meraih lengan Haliza untuk mengajaknya keluar. Namun, Haliza segera menepis dan masih menghindari Aldian.

    "Ayolah, Liza. Kamu jangan seperti anak kecil. Lagipula kejadian tadi bukan sesuatu hal yang haram, aku yang menyentuhmu."

    Haliza melengos dan menjauh dari Aldian. "Pergilah kalau Mas mau makan di luar. Tidak perlu ajak-ajak aku. Aku tidak mau," tolak Haliza masih terdengar marah disertai sisa isak.

    "Kamu ini menolak terus." Aldian protes lalu meraih bahu Haliza dan menghadapkan tubuhnya ke hadapannya.

    Haliza terlihat sembab, wajahnya bengkak akibat tangisannya tadi. Bagaimana Aldian bisa mengajaknya makan di luar dengan wajah bengkak seperti ini?

    "Maafkan aku, ternyata kamu menangis sampai matamu bengkak begini," ujar Aldian menyesal. Haliza masih menghindari kontak mata dengan Aldian, bagaimanapun dia masih sangat kesal dengan Aldian yang memaksanya tanpa belas kasihan, padahal dia tadi sudah menjerit-jerit kesakitan.

    Haliza secepat kilat membalikkan badan dan melangkah menjauhi Aldian, menuju sofa.

    "Ternyata apa yang dikatakan mama, papa, dan Mbak Hanin tentang Mas Aldian itu salah. Mas itu kasar dan tidak memperlakukan wanita dengan baik. Semua kelembutan, keramahan, atau kebaikan yang selalu mereka ceritakan, bohong semua," ungkap Haliza sekaligus sebagai kalimat unek-unek yang akhirnya bisa tersampaikan pada Aldian terkait perlakuan Aldian tadi.

    Aldian menghampiri Haliza yang langsung memalingkan muka ke arah lain demi menghindari kontak mata dengan Aldian.

   Aldian berdiri dan tersenyum smirk. "Aku tidak akan kasar apabila sikap kamu tidak seperti itu. Lagipula aku ini suami kamu, aku punya hak menikmati yang ada dalam diri kamu. Terlebih setelah kamu berusaha menolak aku dan berulang kali mengatakan belum siap karena belum mencintai aku, dari situ aku semakin terpancing dan memaksamu. Makanya, jangan pernah berani menolak aku. Toh aku ini suami kamu," ujar Aldian mengungkapkan pembelaannya.

    "Aku akan memperlakukan kamu dengan baik dan penuh cinta jika kamu pun sebaliknya begitu. Makanya tadi ku bilang, jangan pernah berani menolakku. Kamu tahu akibatnya jika singa sudah lapar, bukan? Maka dia akan menerkam mangsanya dengan kasar dan tidak sabar. Sudahlah, tidak perlu membahas masalah itu tadi, lagian kamu sudah aku miliki seutuhnya. Jadi, tidak perlu merasa sedih. Kalau mau sedih, aku pun harusnya sedih karena ucapan kamu yang berulang kali bilang bahwa kamu tidak mencintai aku," lanjut Aldian.

    Haliza diam tidak lagi menyahut, dia semakin sedih dengan kalimat yang diucapkan Aldian.

    "Sekarang kamu menangis, tapi lain kali pasti tidak lagi setelah kamu merasakan nikmatnya surga dunia. Rasa sakit yang kamu alami saat ini, itu hanya sementara. Sebab kita baru melakukannya sekali. Lain kali pakai seragam dinas yang aku beli, biar kejadian tadi bisa terulang dengan suasana lebih indah dan romantis," pungkas Aldian membuat Haliza semakin dongkol.

    Aldian bukannya menghibur, tapi justru meracau dan merayunya supaya mengulang kembali kejadian tadi dengan menggunakan seragam dinas alias gaun tipis yang diberikan Aldian sebagai oleh-oleh tadi.

Terpopuler

Comments

Lia Safitri

Lia Safitri

masih kaku belum pengalaman si aldian ni maklum aja ya liza.. butu ke sabar .. /Grimace/

2024-11-23

1

MashMellow🍭

MashMellow🍭

sama jugaklah tu kamu memperkosa isteri, aduh jijik sungguh, nasiblah Azizah tidak jadi isterinya.

2025-03-10

1

rahma hartati

rahma hartati

hahahah ada2 aja si Aldian ini..
Lanjut thorr

2024-10-27

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Tidak Sengaja di Bandara
2 Bab 2 Nama Yang Hampir Sama
3 Bab 3 Pernikahan
4 Bab 4 Belum Apa-apa Sudah Beli Pembalut
5 Bab 5 Penolakan Aldian
6 Bab 6 Akal-akalan Haliza
7 Bab 7 Kebohongan Yang Terbongkar
8 Bab 8 Ketahuan Belum Move On
9 Bab 9 Sebelum Mencintaimu
10 Bab 10 Foto Masa Kecil Aldian
11 Bab 11 Kepulangan Aldian Yang Tidak Disangka
12 Bab 12 Marahnya Aldian
13 Bab 13 Bagai Singa Lapar dan Kasar
14 Bab 14 Paket Vitamin
15 Bab 15 Bertemu Halwa
16 Bab 16 Aldian Marah Lagi
17 Bab 17 Apatis
18 Bab 18 Malam Horor
19 Bab 19 Setelah Horor Terbitlah Romantis
20 Bab 20 Gara-gara Sempak dan Celana Dalam
21 Bab 21 Mantan Haliza
22 Bab 22 Perdebatan
23 Bab 23 Menemui Mantan Kekasih
24 Bab 24 Ingin Mengajukan Gugatan Cerai
25 Bab 26 Bukan Pil KB
26 Bab 26 Satu Kamar Lagi
27 Bab 27 Satu Ranjang Beda Selimut
28 Bab 28 Karma Sedang Menimpa
29 Bab 29 Keruh Lagi
30 Bab 30 Haliza Mengurung Diri
31 Bab 31 Harapan Haliza
32 Bab 32 Tidur di Sofa Kamar Aldian
33 Bab 33 Mangga Muda dan Hp Haliza yang Rusak
34 Bab 34 Sekamar Lagi
35 Bab 35 Kejutan dari Aldian
36 Bab 36 Ada Cemburu di Acara Persit
37 Bab 37 Mangga Muda Dicocol Garam
38 Bab 38 Paket Tespek
39 Bab 39 Garis Dua
40 Bab 40 Kado Surprise dari Haliza
41 Bab 41 Antusiasme Aldian
42 Bab 42 Haliza Dirawat
43 Bab 43 Anak Pertama Ingin Perempuan
44 Bab 44 Haliza Cemburu, Aldian Senang
45 Bab 45 Pemeriksaan Kandungan
46 Bab 46 Jadi Diri Sendiri
47 Bab 47 Gerak Jalan
48 Bab 48 Haliza Mual dan Lemas
49 Bab 49 Janji
50 Bab 50 Ngidam Sea Food
51 Bab 51 Aneh-aneh Saja
52 Bab 52 Kerinduan
53 Bab 53 Postingan Foto di Facebook
54 Bab 54 Melahirkan
55 Bab 55 Satu Tahun Kemudian (End)
56 Karya Baru Judul ; Pengobat Cinta Letnan Angkuh Yang Patah Hati
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Tidak Sengaja di Bandara
2
Bab 2 Nama Yang Hampir Sama
3
Bab 3 Pernikahan
4
Bab 4 Belum Apa-apa Sudah Beli Pembalut
5
Bab 5 Penolakan Aldian
6
Bab 6 Akal-akalan Haliza
7
Bab 7 Kebohongan Yang Terbongkar
8
Bab 8 Ketahuan Belum Move On
9
Bab 9 Sebelum Mencintaimu
10
Bab 10 Foto Masa Kecil Aldian
11
Bab 11 Kepulangan Aldian Yang Tidak Disangka
12
Bab 12 Marahnya Aldian
13
Bab 13 Bagai Singa Lapar dan Kasar
14
Bab 14 Paket Vitamin
15
Bab 15 Bertemu Halwa
16
Bab 16 Aldian Marah Lagi
17
Bab 17 Apatis
18
Bab 18 Malam Horor
19
Bab 19 Setelah Horor Terbitlah Romantis
20
Bab 20 Gara-gara Sempak dan Celana Dalam
21
Bab 21 Mantan Haliza
22
Bab 22 Perdebatan
23
Bab 23 Menemui Mantan Kekasih
24
Bab 24 Ingin Mengajukan Gugatan Cerai
25
Bab 26 Bukan Pil KB
26
Bab 26 Satu Kamar Lagi
27
Bab 27 Satu Ranjang Beda Selimut
28
Bab 28 Karma Sedang Menimpa
29
Bab 29 Keruh Lagi
30
Bab 30 Haliza Mengurung Diri
31
Bab 31 Harapan Haliza
32
Bab 32 Tidur di Sofa Kamar Aldian
33
Bab 33 Mangga Muda dan Hp Haliza yang Rusak
34
Bab 34 Sekamar Lagi
35
Bab 35 Kejutan dari Aldian
36
Bab 36 Ada Cemburu di Acara Persit
37
Bab 37 Mangga Muda Dicocol Garam
38
Bab 38 Paket Tespek
39
Bab 39 Garis Dua
40
Bab 40 Kado Surprise dari Haliza
41
Bab 41 Antusiasme Aldian
42
Bab 42 Haliza Dirawat
43
Bab 43 Anak Pertama Ingin Perempuan
44
Bab 44 Haliza Cemburu, Aldian Senang
45
Bab 45 Pemeriksaan Kandungan
46
Bab 46 Jadi Diri Sendiri
47
Bab 47 Gerak Jalan
48
Bab 48 Haliza Mual dan Lemas
49
Bab 49 Janji
50
Bab 50 Ngidam Sea Food
51
Bab 51 Aneh-aneh Saja
52
Bab 52 Kerinduan
53
Bab 53 Postingan Foto di Facebook
54
Bab 54 Melahirkan
55
Bab 55 Satu Tahun Kemudian (End)
56
Karya Baru Judul ; Pengobat Cinta Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!