Gempar

"Pengumuman! Diberitahukan kepada segenap jajaran dewan direksi dan seluruh karyawan Paragon Grup. Guna menyambut calon penerus pemimpin Paragon grup, para jajaran dewan direksi dan seluruh karyawan, diharap bisa mempersiapkan diri untuk acara penyambutan pad esok hari pukul 10 Pagi di gedung serba guna. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih."

"Apa! Penyambutan penerus presdir?" seketika semua yang mendengar pengumuman tersebut muncul pertanyaan yang sama dan suasana riuh langsung terjadi begitu pengumuman berakhir.

Semua saling beradu pendapat dan dengan sangat yakin, mereka membenarkan pendapatnya sendiri.

"Aku yakin, pasti Tuan muda Dave yang akan menggantikan Tuan besar," ucap beberapa karyawan di tempatnya masing-masing, termasuk para pekerja kebersihan.

"Kalau menurutku sih, Tuan muda Morgan," sahut rekan kerja dari orang lain. "Secara, usia Tuan Morgan lebih tua daripada Tuan Dave."

"Belum tentu!" bantah yang lainnya. "Belum tentu yang lebih tua yang yang akan menjadi penerusnya. Tuan besar pasti memilih anak yang lebih pintar."

"Tapi kan Tuan Dave terkenal suka gonta-ganti wanita. Apa lagi kalau disapa orang, sombongnya bukan main. Mentang-mentang Bapaknya kaya raya."

"Hahaha... Tuan Morgan juga sama aja. Kedua putra Presdir tidak ada yang beres. Mereka terlalu dimanjakan harta, jadi kerjanya cuma menghabiskan harta orang tuanya saja sama bikin masalah."

"Benar! Apa lagi, harta orang tuanya nggak habis-habis. Bikin iri aja."

"Hahaha..."

Hampir semua karyawan membicarakan orang yang sama. Biar bagaimanapun, dua pria yang dikenal sebagai anak presdir itu, memang beberapa kali viral karena kelakuan buruk mereka.

Para karyawan atau warga yang mengenal nama Dave maupun Morgan, sangat tahu betul, setiap mereka membuat masalah, maka masalah tersebut pasti akan selesai dengan cepat dan beritanya akan langsung hilang.

Memang, semua itu akibat pengaruh nama besar pemimpin sekaligus pemilik Paragon grup. Tapi sebenarnya, Castilo sendiri, tidak pernah turun tangan atau memberi perintah kepada orang-orang kepercayaannya untuk membantu, mengatasi Dave dan Morgan, setiap mereka membuat masalah.

Ibu-ibu merekalah yang sering memohon kepada para jajaran yang terhubung dengan Paragon grup untuk membantu menyelesaikan masalah anak-anak mereka dengan mengatasnamakan nama Tuan besar.

Di salah satu ruang, dalam gedung Paragon grup.

"Daddy," sebuah suara lembut, nampak memanggil seorang pria yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Pria itu lantas menoleh dan dia tersenyum.

"Hallo, Sayang," ucap pria itu sembari kembali menatap layar komputer.

"Daddy pasti belum makan siang," terka pemilk suara lembut, setelah melepas masker, lalu dia meletakkan dua kotak makanan. "Kebiasaan yang buruk," sindirnya.

Sosok yang dipanggil Daddy kembali tersenyum lebih lebar sembari menghentikan pekerjaannya.

"Kamu beliin makanan buat Daddy?" tanya pria itu sembari meraih salah satu kotak makanan tersebut.

"Terus, kalau bukan aku yang beli, siapa lagi," balas sosok tersebut dengan ketus. "Apa Daddy berharap ada wanita lain, yang mengantarkan makanan selain Mommy?"

"Hahaha..." si Daddy malah terbahak. "Bagaimana bisa Daddy memiliki wanita lain, kalau anak gadis Daddy aja galaknya minta ampun. Daddy pasti bakalan diterkam oleh kamu dan Mommy."

Bibir gadis itu langsung mencibir. "Dad, apa benar besok Tuan besar akan mengumumkan penerusnya?" tanyanya begitu duduk ki kursi yang ada di seberang meja Ayahnya.

Sang Daddy, yang juga sosok yang paling dipercaya oleh Tuan besar nampak mengangguk sembari menikmati hidangan yang dibelikan anak gadisnya.

"Emang siapa yang akan jadi penerusnya, Dad? Tuan Morgan apa Tuan Dave?" Gadis itu nampak penasaran.

"Kamu lihat aja besok, yang pasti, seseorang yang kamu kenal, Sayang," jawab Alex makin membuat penasaran putrinya.

Kening gadis itu langsung berkerut. "Orang yang aku kenal? Kan memang cuma Tuan Morgan dan Tuan Dave doang," ucap gadis tersebut. "Oh iya, Dad, petugas kebersihan yang tadi pergi bersama Daddy, gimana nasibnya? Apa dia dipecat?"

Gerakan tangan Alex yang menggenggam sendok seketika berhenti. Matanya lekat menatap anak gadisnya. "Kenapa emangnya? Sepertinya kamu peduli sama dia."

Perempuan itu terkesiap dan sedikit salah tingkah. "Apaan sih, Dad? Aku kan cuma tanya. Lagian kita kan sama-sama petugas kebersihan, ya wajar dong, aku menanyakan keadaan anak itu?"

Alex mengangguk, membenarkan, lalu dia kembali melanjutkan menikmati hidangannya.

"Aku sih yakin, dia tidak mencuri. Pasti ini akal-akalan si Bogo aja," gadis itu kembali berujar.

"Bogo? Siapa dia?" tanya Alex.

"Itu, Dad, petugas kebersihan yang tadi pagi mukulin Erik. Dia kan benci banget sama si Erik itu."

Alex nampak manggut-manggut. "Apa kamu tahu, apa yang menyebabkan Bogo benci sama Erik?"

Perempuan itu berpikir sejenak. "Yang aku tahu sih, awalnya karena Erik menolong Jojo dari pembullian yang Bogo lakukan. Namun tak lama setelah itu, aku juga dengar, katanya cewek yang disukai Bogo, malah terang-terangan bilang suka sama Erik. Padahal kata Jojo, Erik sama sekali tidak pernah tahu, wajah cewek itu."

Oh begitu?" Sahut Alex. "Kenapa kamu baru cerita sekarang? Harusnya kamu ngasih tahu Daddy sejak kamu mengetahui peristiwa pembulian itu."

"Loh, aku tuh sudah beberapa kali ngasih tahu Daddy, tapi Daddy malah lebih fokus dengan urusannya Tuan besar. Mau lapor yang lain juga percuma, karena Bogo, punya orang dalam di sini."

"Hm ..." Alex menghembus nafas panjang. "Ya sudah, nanti biar Daddy yang usut, sekalian dengan kasus yang tadi pagi," ucapnya. "Oh ya, kamu belum punya pacar kan, Nau?"

Gadis itu terperanjat. "Kenapa emang, Dad?"

"Daddy mau mengenalin kamu sama seseorang. Kamu mau?"

Gadis yang akrab dipanggil Naura, nampak tertegun mendengarnya. Wanita itu tidak langsung menjawab, membuat sang ayah menatapnya penuh selidik.

"Apa kamu sedang menyukai seseorang?" terka Alex yang sukses membuat sang anak kembali terperanjat.

"Apaan sih, Dad," Naura tersipu.

"Kalau iya, ngomong sama Daddy," ledek Alex.

"Hih! Tahu, Ah," Naura gemas sendiri "Dah lah, aku mau kembali bekerja saja," dia segera mengenakan maskernya untuk menghindari Ayahnya yang mulai curiga.

"Awas, kalau sampai ada yang tahu aku anak Daddy, aku akan marah dalam waktu yang sangat lama," ancam Naura begitu dirinya telah siap untuk pergi.

"Loh, kenapa malah Daddy yang kamu ancam? Kan kamu yang diam-diam masuk ke ruangan Daddy?" meski Naura sering bersikap demikian, tetap saja, Alex selalu merasa heran dengan sikap anak gadisnya itu.

Naura mencebik, lalu dia segera pamit dengan segala drama yang sedang dia perankan. Alex hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya, anak pertamanya memilih pekerjaan sebagai petugas kebersihan dengan alasan untuk mengisi waktu luang.

"Apa Naura menyukai Erik?" gumam Alex begitu Naura hilang dari pandangan mata. "Kalau Naura tahu siapa Erik sebenarnya, bisa jantungan dia."

Kabar tentang Castilo yang akan mengumumkan tentang penerus singgasananya, begitu cepat menyebar kemana-mana. Dua anak muda yang namanya mendadak jadi perbincangan, nampak begitu antusias mendengar kabar tersebut.

Namun tidak berlaku bagi Ibu-ibu mereka. Kabar itu seakan menjadi peringatan kalau hidup mewah yang selama ini mereka jalani, akan segera berakhir sesuai dengan perjanjian yang mereka sepakati.

Terpopuler

Comments

Aries suratman Suratman

Aries suratman Suratman

Apakah Erik Jodohnya Naura....🤔🙅... terus Jangan lupakan Jojo ya Rik.... sahabat... terbaik

2025-03-10

0

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Naura menyamar ceritanya, kejutan ini Thorrrrr.

2025-01-27

0

Fhebrie

Fhebrie

owalah ternyata naura anaknya Alex toh

2024-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kembali Dikhianati
2 Hari Yang Sial
3 Sikap Tak Biasa
4 Mencari Informasi
5 Sebuah Fakta
6 Cerita Masa Silam
7 Hinaan Yang Sering Datang
8 Niat Erik
9 Sebuah Bukti
10 Dua Anak Yang Lain?
11 Penjelasan Castilo
12 Jam Makan Siang
13 Kebersamaan Yang Dirindukan
14 Gempar
15 Ketika Malam Menjelang
16 Membungkam Dengan Elegan
17 Setelah Kejadian
18 Hari Berikutnya
19 Hari Yang Di Nanti
20 Ketika Acara Dimulai
21 Ketika Acara Berlangsung
22 Mengungkap Rahasia
23 Kejutan
24 Acara Santai
25 Sikap Yang Berbeda
26 Melepas Penat
27 Sebuah Gosip
28 Satu Lawan Dua
29 Rasa Kecewa Dan Sesal
30 Konspirasi
31 Melepas Penat
32 Dihadang Mantan
33 Tak Berkutik
34 Sebuah Cerita
35 Masa Lalu Erik
36 Persiapan Ke Kantor
37 Kakek Yang Meresahkan
38 Tuntutan Karir
39 Tidak Ada Bedanya
40 Teka Teki Naura
41 Masih Gaduh
42 Keceplosan
43 Keputusan Mutlak
44 Menjelang Petang
45 Godaan
46 Di Kediaman Alex
47 Masih Di Rumah Alex
48 Kembali Ke Kantor
49 Insiden?
50 Mungkinkah?
51 Rasa Curiga
52 Mengungkap Fakta
53 Terinsipirasi
54 Nasib Mereka
55 Masih Di Kediaman Erik
56 Semua Menginginkan Erik
57 Libur Kerja
58 Menikmati Hari Libur
59 Aksi Penggoda
60 Modus
61 Dalam Perjalanan Pendekatan
62 Kencan Tanpa Ikatan
63 Diganggu Lagi
64 Menggali Informasi
65 Masih Menikmati Waktu Berdua
66 Viral Lagi
67 Sebuah Keputusan
68 Rasa Penasaran
69 Kembali Ke Kantor
70 Konferensi Pers
71 Naura Yang Sebenarnya
72 Tak terduga
73 Sebuah Siasat
74 Kecurigaan Namira
75 Yang Sebenarnya
76 Berpacu dengan Pengganggu
77 Mengecoh Pengganggu
78 Lolos Dari Pengganggu
79 Adu Sandiwara
80 Masih Adu Sandiwara
81 Misi Berikutnya
82 Genting
83 Jalan Keluar
84 Menangkap Target
85 Akhir Dari Perjuangan
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kembali Dikhianati
2
Hari Yang Sial
3
Sikap Tak Biasa
4
Mencari Informasi
5
Sebuah Fakta
6
Cerita Masa Silam
7
Hinaan Yang Sering Datang
8
Niat Erik
9
Sebuah Bukti
10
Dua Anak Yang Lain?
11
Penjelasan Castilo
12
Jam Makan Siang
13
Kebersamaan Yang Dirindukan
14
Gempar
15
Ketika Malam Menjelang
16
Membungkam Dengan Elegan
17
Setelah Kejadian
18
Hari Berikutnya
19
Hari Yang Di Nanti
20
Ketika Acara Dimulai
21
Ketika Acara Berlangsung
22
Mengungkap Rahasia
23
Kejutan
24
Acara Santai
25
Sikap Yang Berbeda
26
Melepas Penat
27
Sebuah Gosip
28
Satu Lawan Dua
29
Rasa Kecewa Dan Sesal
30
Konspirasi
31
Melepas Penat
32
Dihadang Mantan
33
Tak Berkutik
34
Sebuah Cerita
35
Masa Lalu Erik
36
Persiapan Ke Kantor
37
Kakek Yang Meresahkan
38
Tuntutan Karir
39
Tidak Ada Bedanya
40
Teka Teki Naura
41
Masih Gaduh
42
Keceplosan
43
Keputusan Mutlak
44
Menjelang Petang
45
Godaan
46
Di Kediaman Alex
47
Masih Di Rumah Alex
48
Kembali Ke Kantor
49
Insiden?
50
Mungkinkah?
51
Rasa Curiga
52
Mengungkap Fakta
53
Terinsipirasi
54
Nasib Mereka
55
Masih Di Kediaman Erik
56
Semua Menginginkan Erik
57
Libur Kerja
58
Menikmati Hari Libur
59
Aksi Penggoda
60
Modus
61
Dalam Perjalanan Pendekatan
62
Kencan Tanpa Ikatan
63
Diganggu Lagi
64
Menggali Informasi
65
Masih Menikmati Waktu Berdua
66
Viral Lagi
67
Sebuah Keputusan
68
Rasa Penasaran
69
Kembali Ke Kantor
70
Konferensi Pers
71
Naura Yang Sebenarnya
72
Tak terduga
73
Sebuah Siasat
74
Kecurigaan Namira
75
Yang Sebenarnya
76
Berpacu dengan Pengganggu
77
Mengecoh Pengganggu
78
Lolos Dari Pengganggu
79
Adu Sandiwara
80
Masih Adu Sandiwara
81
Misi Berikutnya
82
Genting
83
Jalan Keluar
84
Menangkap Target
85
Akhir Dari Perjuangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!