Pengumuman

Kembali ke kampus. Hal yang paling tidak pernah Adiba sangka adalah kejutan dari sang suami. Damian bilang, Pria itu ada urusan penting di kantor. Tapi nyatanya, Belum apa-apa pria itu datang ke kampus dan mengajar.

"Sampai dari sini paham kan?" Tanya Damian pada semua murid berada di kelasnya. Tak terkecuali Adiba juga.

Wanita itu tersenyum manis di balik cadarnya. Damian menatap Adiba dengan tatapan lekat penuh dengan cinta. Jelas saja yang di tatap tersipu malu di buatnya.

"Adiba paham kan?" Saking saltingnya Adiba sampai tidak menyadari pertanyaan dari suami dosennya itu.

"Suut.."Syifa menyenggol lengan Adiba dengan sikunya.

"Kenapa?

"Di tanya tuh sama paksu..Paham gak sama penjelasannya tadi.."Seketika Adiba mengangkat kepalanya menatap sang suami yang mengangkat sebelah alisnya.

"Adiba paham?

"Pa..paham..."Adiba kembali menunduk, Damian tersenyum tipis. Semua itu tidak luput dari tatapan Kevin yang merasa sesak di dadanya.

"Bro..Kayaknya ada yang ngincer Adiba tuh.."Bisik Randy, Salah satu teman yang duduk di samping Kevin.

"Udah, mending fokus sama pelajarannya.."Kilah Kevin mengalihkan pembicaraan. Randi menjadi heran dengan sikap Kevin akhir-akhir ini.

"Suut..."Willy menepuk pundak Randi dari belakang, Pemuda itu menoleh.

",Kenapa sih dia?

",Gak tahu gue.. "Willy mengangkatnya bahunya masa bodo..Bukan hanya Kevin yang melihat tatapan aneh Damian terhadap Adiba., Erika pun merasakan hal yang aneh.

"Kenapa tatapan pak Damian beda gak seperti biasanya.. Curiga ada sesuatu..Kalau memang iya. Wah akan ada kabar baru nih..

Seketika rencana licik muncul di otaknya. Sepertinya Erika punya rencana untuk mempermalukan Adiba. Itupun jika semua berhasil jika tidak? Entah apa yang akan terjadi.

Tok tok..

Salah satu dosen mengetuk pintu kelas. Damian tersenyum dan membukakan pintu untuk pak Awan.

"Assalamualaikum pak Damian..

"Waalaikum salam..."Damian di minta Pak Awan untuk keluar sebentar saja. Damian pun mengangguk mengiyakan. Keduanya berhadapan saling bicara sebentar sebelum akhirnya pak Awan pamit kembali.

Damian Masuk. Pria berusia hampir tiga puluh empat tahun itu duduk di kursi.

Senyap! Tidak ada pembicaraan saat Damian yang mengajar. Para mahasiswa dan mahasiswi fokus dengan soal yang Damian berikan.

Kevin diam-diam melirik Adiba yang fokus mengerjakan soal. Sesekali juga Kevin melirik Damian yang tak pernah mengalihkan tatapannya terhadap Adiba. Andai, Kevin tidak tahu tentang status mereka. Sudah pasti Kevin akan melabrak Damian. Tapi Kevin tahu, Mereka adalah sepasang suami dan istri. Mau melabrak pun juga rasanya percuma, hanya cari malu.

Lima puluh menit, Durasi paling lama yang di ambil Damian mengisi kelas itu. Sebenarnya Damian bisa menambah durasinya lebih lama lagi. Namun, sepertinya para muridnya banyak yang telah menyelesaikan tugas yang ia berikan.

"Setelah pelajaran ini, Kalian semua berkumpul di Auditorium.."Hanya itu yang Damian ucapkan selebihnya tidak ada. Walaupun suaranya tampak datar dan dingin, Damian masih bisa tersenyum untuk sang istri. Begitupun dengan Adiba yang ikut membalas senyuman itu.

"Cie..cie.. ada yang lagi berbunga-bunga nih.."Goda Syifa hingga Adiba tersipu malu di buatnya.

"Apaan sih..

"Yaudah yuk, Kita keluar aja. Bentar lagi kita kumpul loh di Auditorium..

"Ya udah ayo..

Seperginya Adiba dan Syifa, Erika dan kedua temannya masih berada si kelas.

"Kalian ngerasa gak sih, Kalau sikap pak Damian tuh agak lain sama si ninja itu..",Bella kembali duduk di atas kursi sembari melipat kakinya di atas kaki yang lain.

"Kalo dari gelagatnya sih? Mereka emang ada sesuatu...

"Nah kan!! Bukan cuma gue doang dong yang ngerasa gitu."Sahut Karin. "Dan asal kalian tahu aja ya.. Tadi pagi, Gue juga lihat si Ninja keluar dari salah satu mobil mewah. Dan kayaknya tuh mobil gak asing deh.. ",Lanjut Karin lagi.

",Gimana kalau kita ikutin aja dia.. Gue yakin seratus persen ya, Si Adiba tuh cuma luarnya aja yang tertutup..Dalamnya ma sama aja di obral. Kalian cari tahu, Ada hubungan apa si ninja itu sama pak Damian. Kalau memang mereka ada sesuatu..Kita sebarin biar semua orang tahu kalau dia tuh bukan cewe baik-baik.."Erika tersenyum licik. Ia yakin rencana ini pasti akan berhasil nanti. Dan Erika akan tunjukkan kepada Kevin kalau Adiba memang wanita yang murahan tidak pantas di cintai pemuda tampan seperti Kevin. Hanya dia yang pantas. Ya! Hanya dia..

.

.

.

"Hay Ryan..."Syifa duduk tepat di depan Ryan sembari membawa nampan yang berisikan satu mangkok bakso dan satu gelas es teh.

Pemuda yang bernama Ryan itu memutar bola matanya malas. Ia paling tidak suka dengan gadis seperti Syifa ini. Selalu saja mengganggu dan selalu mengikutinya.

"Bebeb Ryan makan apa? Aku suapin yah.."Ryan tidak merespon. Syifa hanya bisa menghela nafas panjang. Pemuda yang satu ini memang sangat sulit untuk di dekati.

"Bebeb Ryan kenapa sih? Gak suka ya Cipa kesini.. ?" Syifa tatap mata biru itu sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Ryan mendengus, Pemuda itu langsung pergi begitu saja dan tak peduli lagi dengan Syifa yang mulai mencebikkan bibir.

"Dudududu... Kasihan banget sih.. Ngejar-ngejar tapi gak di gubris.."Ejek Erika membuat Syifa sangat kesal dengan raut wajah mengejek gadis yang menyebalkan itu.

"Biasalah Er.. Namanya juga gak laku.."Sahut Bella di Sahuti tertawa oleh mereka.

"Kok kayak ada yang ngomong ya? Tapi kok gak ada orangnya? Apa jangan-jangan yang ngomong tadi si jin selokan lagi.. hiii jadi takut..."

"Heh!! lo nyamain gue sama jin?" Ucap Erika tak terima.

"Yang ngapain lo jin siapa sih? Emang gue nyebut nama lo? Enggak kan? Tapi ya, Kalo lo ngerasa yaudah.. Emang cocok kok.. Kalo andai ada pemilihan antara Jin sama lo?.Kayaknya gue bingung.. Sama soalnya.."Erika menggebrak meja Syifa hingga bakso yang hampir gadis itu santap tumpah sebagian. Syifa menatap tajam Erika yang melotot.

"Kenapa? Gak suka?" Tantang Erika dengan berkacak pinggang.

Byyuuurr...

"Aaaaaaa panas..Panas..."Erika langsung berteriak saat Syifa menyiramkan bakso yang masih ada di mangkok ke kepala Erika.

"Panas ya..Nih biar adem.."Tak tanggung-tanggung Syifa juga menyiramkan satu gelas es teh itu kepala Erika.

"Tuh! Makan tuh bakso.."Kedua temannya Erika hendak menyerang Syifa namun sebelum itu gadis tersebut menendang lutut Bella dan Karin membuat keduanya berteriak.

"Lo jua gue beli!!"Syifa segera menyingkir dan pergi dari sana.

"Awas lo ya..Tunggu aja balasan gue!!" Pekik Erika merasa kesal. Dia menoleh kesana kemari begitu banyak teman-teman yang lainnya menertawakannya.

"Ini gue gimana?

"Udah, Sekarang kita ke toilet buat bersihin ini.. Tuh liat anak-anak banyak yang udah kumpul. Katanya bakalan ada pengumuman di Auditorium..

Dengan cepat merekapun membantu Erika bersih-bersih. Beruntung mereka tidak terlambat datang. Baru saja duduk, Sebuah pengumuman atau pengakuan dari salah satu Dosen membuat mereka syok seketika.

"Gak mungkin kan??

.

.

.

Tbc

.... Othor belum bisa ul efektif ya.. Karena tubuh Othor belum terlalu fit. Tapi klo udh bener2 sehat akan efektif kembali seperti semula..

Terpopuler

Comments

muthia

muthia

syafakillah thor

2024-10-31

1

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

cepet pulih author selalu jaga kesehatan othor

2024-10-30

1

𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂

𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂

gpp thor fokus sm kesehatan dlu, semoga cepet sembuh

2024-10-30

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergok?
2 Visual
3 Permintaan Tidak Terduga
4 Tidak Pantas
5 Ajakan Damian
6 Permen
7 Pilihan..
8 Berbeda..
9 Terlanjur Kecewa
10 Bukan Manusia..
11 Maafkan Aku ...
12 Penguntit?
13 Kakek Yai
14 Bukan Calon Suami
15 Kamu Hanya Milikku
16 Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17 Menjadi Yang Terakhir
18 Ada Hati Yang Ku Jaga
19 Yang Kedua
20 Pengumuman
21 Pengumuman Yang Sesungguhnya
22 Kamu Punya Segalanya
23 Mengalah
24 Bertemu Di Pesta
25 Pewaris dan Istrinya
26 Kedatangan Dua Wanita
27 Aku Percaya Padamu
28 Aku Tidak Peduli
29 Persiapan Resepsi
30 Til Jannah Ya?
31 My Zawji/ Zawjati
32 Rencana Bulan Madu
33 Wanita Masa Lalu
34 Soraya...
35 Pertama Kali
36 Drama..
37 Duo Couple
38 Sabar,Ini Ujian
39 Tamu Tak Di Undang
40 Ini Yang Terakhir (Syifa)
41 Calon Istri Orang
42 Adiba Dan Soraya
43 Dia Bukan Pilihan
44 Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45 Aku Melepasmu Sekarang..
46 Jadikan Aku Standarmu
47 Soraya Lagi?
48 Murkanya Adiba
49 Panik
50 Bukan Perebut
51 Perhatian Damian
52 Tidak Sama
53 Prioritas Utama
54 Perubahan Selvi
55 Wisuda
56 Konflik
57 Cetak Gol
58 Kejutan Untuk Adiba
59 Persiapan Pernikahan
60 Azka & Aqila
61 Pernikahan Zian & Selvi
62 Sombongnya Hani
63 Malu Sendiri
64 Tidak Beres
65 Pertengkaran Ratih dan Yuli
66 Di Pecat
67 Maaf, Telah Meragukanmu
68 Semoga Baik-baik Saja
69 Yang Tak Ingin Aku Dengar
70 Pasangan Sefrekuensi
71 Ujian Apalagi Ini?
72 Janji Damian
73 Kamulah Pemilik Hati Ini
74 Tidak Bermaksud..
75 Pulang
76 Pusingnya Damian
77 Menghindari Pertanyaan
78 LDR Itu Berat
79 Dia Akan Hadir Kembali
80 Caterine Aurelia
81 Penolakan Damian
82 Di Buat Sadar Diri
83 Kedatangan Daddy Abimana
84 Sadar Diri Dan Pergi
85 Hujan Di Pagi Hari
86 Istri Sholeha
87 Kejutan Dari Adiba
88 Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89 Adakah Kesempatan Kedua?
90 Ngidamnya Istriku
91 Rasa Terima Kasih Adiba
92 Bertemu Mantan (Syifa)
93 Kesempatan Kedua...
94 Tidak Dapat Bagian
95 Rayyan Dan Raisha
96 Endingnya Soraya
97 Si Paling Menggemaskan
98 Menjaga Pandangan
99 Ulah Si Kembar
100 Quality Time
101 Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102 Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103 Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergok?
2
Visual
3
Permintaan Tidak Terduga
4
Tidak Pantas
5
Ajakan Damian
6
Permen
7
Pilihan..
8
Berbeda..
9
Terlanjur Kecewa
10
Bukan Manusia..
11
Maafkan Aku ...
12
Penguntit?
13
Kakek Yai
14
Bukan Calon Suami
15
Kamu Hanya Milikku
16
Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17
Menjadi Yang Terakhir
18
Ada Hati Yang Ku Jaga
19
Yang Kedua
20
Pengumuman
21
Pengumuman Yang Sesungguhnya
22
Kamu Punya Segalanya
23
Mengalah
24
Bertemu Di Pesta
25
Pewaris dan Istrinya
26
Kedatangan Dua Wanita
27
Aku Percaya Padamu
28
Aku Tidak Peduli
29
Persiapan Resepsi
30
Til Jannah Ya?
31
My Zawji/ Zawjati
32
Rencana Bulan Madu
33
Wanita Masa Lalu
34
Soraya...
35
Pertama Kali
36
Drama..
37
Duo Couple
38
Sabar,Ini Ujian
39
Tamu Tak Di Undang
40
Ini Yang Terakhir (Syifa)
41
Calon Istri Orang
42
Adiba Dan Soraya
43
Dia Bukan Pilihan
44
Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45
Aku Melepasmu Sekarang..
46
Jadikan Aku Standarmu
47
Soraya Lagi?
48
Murkanya Adiba
49
Panik
50
Bukan Perebut
51
Perhatian Damian
52
Tidak Sama
53
Prioritas Utama
54
Perubahan Selvi
55
Wisuda
56
Konflik
57
Cetak Gol
58
Kejutan Untuk Adiba
59
Persiapan Pernikahan
60
Azka & Aqila
61
Pernikahan Zian & Selvi
62
Sombongnya Hani
63
Malu Sendiri
64
Tidak Beres
65
Pertengkaran Ratih dan Yuli
66
Di Pecat
67
Maaf, Telah Meragukanmu
68
Semoga Baik-baik Saja
69
Yang Tak Ingin Aku Dengar
70
Pasangan Sefrekuensi
71
Ujian Apalagi Ini?
72
Janji Damian
73
Kamulah Pemilik Hati Ini
74
Tidak Bermaksud..
75
Pulang
76
Pusingnya Damian
77
Menghindari Pertanyaan
78
LDR Itu Berat
79
Dia Akan Hadir Kembali
80
Caterine Aurelia
81
Penolakan Damian
82
Di Buat Sadar Diri
83
Kedatangan Daddy Abimana
84
Sadar Diri Dan Pergi
85
Hujan Di Pagi Hari
86
Istri Sholeha
87
Kejutan Dari Adiba
88
Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89
Adakah Kesempatan Kedua?
90
Ngidamnya Istriku
91
Rasa Terima Kasih Adiba
92
Bertemu Mantan (Syifa)
93
Kesempatan Kedua...
94
Tidak Dapat Bagian
95
Rayyan Dan Raisha
96
Endingnya Soraya
97
Si Paling Menggemaskan
98
Menjaga Pandangan
99
Ulah Si Kembar
100
Quality Time
101
Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102
Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103
Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!