Ada Hati Yang Ku Jaga

Damian tidak dapat memejamkan matanya. Padahal malam semakin larut. Penelpon yang menghubunginya tadi membuat Damian semakin penasaran siapa wanita yang menghubungi nya.

Menyesal bukan Damian tadi yang mengangkatnya. Pria itu justru meminta Adiba yang mengangkat telfon tersebut. Bukan berniat untuk apa, Tapi Damian hanya penasaran saja.

Damian meraih benda pilih miliknya dan menatap deretan dua belas angka yang masuk ke Ponselnya tadi. Nomor itu tidak Damian kenal sama sekali. Sangat asing, Namun hanya satu yang Damian takutkan pemilik nomor ini adalah salah satu wanita yang pernah terlibat dengannya dulu.

"Mas belum tidur?"Suara serak itu membuat Damian terkaget. Adiba membuka mata, Walaupun sipit mungkin karena masih mengantuk. Sebelum tidur Damian kembali mengajak sang istri bermain tadi hingga berakhir dengan Adiba yang kelelahan.

"Mas belum mengantuk sayang..

"Tapi ini sudah malam..Tidurlah, Jangan begadang. Kalau tidak ada artinya..."Damian terkekeh.

"Kamu bisa aja, Kayak lagu dong..."Kata Damian sembari merengkuh tubuh polos sang istri.

"Jangan pikirkan nomor tadi mas.. Adiba percaya kok sama Mas Damian.."Damian mengulas senyum. Istrinya ini sudah mirip dengan cenayang. Tahu saja apa yang ada dalam otaknya.

Detik itu juga rasa kantuk yang di rasakan oleh Damian mulai menyerang. Pria itu ikut memejamkan mata dan menyelami alam mimpi bersama sang istri yang mulai mengisi hati dan pikirannya.

...****...

Keesokan harinya. Usai sholat subuh, Damian mengaji seorang diri karena Adiba harus turun ke bawah untuk membantu sang Umma untuk memasak. Adiba sangat minim di ilmu tentang masak memasak, Karena sejak kecil Daddy Abimana melarang keras untuknya turun ke dapur.

Memang benar, Cinta pertama anak perempuan itu adalah ayahnya. Dan kebanyakan anak perempuan yang paling di manja oleh sang ayah. Contohnya Adiba sendiri.

Sejak kecil ia di larang ini dan itu, Sama halnya di larang pergi ke dapur. Takut kukunya yang lentik tergores, Takut kecipratan minyak. Tentu ada saja alasan lainnya.

Di saat sedang fokus dengan ayat-ayat Al Quran yang di pegangnya. Fokus Damian tersebut teralihkan dengan ponselnya yang kembali berdering.

Damian mencoba mengabaikan deringan benda pipih itu. Hingga satu kali, Dua kali, Tiga kali.. Ponsel itu terus berdering. Damian kesal, Ia menyudahi mengajinya dan meletakkan kitab suci tersebut di dalam rak.

Di raihlah ponselnya. Damian hanya menatap nomor yang semalam menghubunginya kembali. Bukan satu kali tapi berkali-kali.

Damian tidak tahu nomor siapa itu. Namun akal sehatnya meyakini bahwa penelpon itu adalah salah satu wanita yang mungkin pernah punya hubungan dengannya di masa lalu. Entah yang mana, Tapi yang pasti Damian sangat yakin itu.

"Jangan hubungi aku lagi.. Ada hati yang harus aku jaga..

Begitulah pesan yang Damian kirimkan. Setelahnya, Damian blokir nomor tersebut agar tidak dapat masuk ke Ponselnya lagi.

Mungkin Damian yang dulu akan merespon. Tapi tidak dengan Damian yang sekarang. Ia sudah punya Adiba yang lebih baik dan menjadi pelengkap hidupnya. Terlebih ia mulai berubah, Damian tidak ingin hidup penuh dengan dosa terus-terusan.

Setelahnya, Damian meletakkan benda pipih tersebut. Pria itu mulai bersiap karena hari ini Damian harus pergi ke kantor karena ada acara yang sangat penting.

Tanpa pria itu tahu, Bahwa di seberang sana seorang wanita menatap nanar ponselnya. Wanita cantik itu tak mengalihkan pandangan matanya kepada pesan yang baru saja masuk itu.

"Ada hati yang dia jaga katanya? Apa benar wanita yang mengangkat telepon ku semalam adalah istrinya? ",Ucap wanita itu seolah tidak percaya dengan semua ini.

"Bagaimana?" Wanita itu menoleh ke arah seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja duduk di samping wanita tadi.

"Tidak bisa ma..

"Tidak bisa?" Tanya wanita paruh baya itu dengan dahi mengkerut. Wanita cantik itu mengangguk.

"Damian sudah menikah.. Lihat pesan yang di kirimkannya.."Wanita itu memperlihatkan pesan yang baru saja Damian kirimkan.

"Haha bohong.. Dia pasti bohong.. Jangan percaya! Mama yakin dia pasti bohong.. Sudahlah. Mama yakin, Damian itu masih mencintai kamu.. Dekati dia lagi. Ingat, Kau dan anakmu butuh uang untuk kebutuhan kalian. Kau harus bisa merebut hati Damian lagi setelah itu kuras habis hartanya.."Wanita cantik itu mengangguk.

"Mama tenang saja, Aku sudah menyusun rencana untuk itu.. Aku juga yakin, Damian masih sangat mencintai ku..."Ucap wanita itu dengan bangga dan kepercayaan diri yang begitu tinggi.

.

.

.

Sebuah mobil milik Damian terhenti di depan gerbang salah satu universitas besar di kota itu.

"Kamu hati-hati ya sayang.. Mas berangkat ke kantor.. "Adiba tersenyum mengangguk.

"Iya, Mas juga hati-hati ya.. Adiba keluar dulu.."Wanita itu meraih punggung tangan Damian dan menciumnya. Namun saat hendak keluar Damian kembali mencegah.

"Mas..

"Jangan keburu-buru dong.. Masak mau berangkat gitu aja tanpa di kasih hadiah masnya.."Tanpa menunggu apapun lagi, Adiba seolah sudah mengerti dengan permintaan sang suami. Wanita itu menyingkap cadarnya dan tanpa basa basi lagi Damian melumat bibir itu.

"Dah.. Kalo terlalu lama, Mas bisa kebablasan nanti. .."Adiba terkekeh, Wanita itu merapikan pakaiannya sebelum akhirnya masuk ke dalam kampus.

Adiba melangkah masuk bersama Syifa disana. Keduanya sempat berbincang bersama. Di belakangnya, Ada Kevin yang mengikuti langkah Adiba disana.

"Kenapa berhenti Diba.." Tanya Syifa heran karena temannya tiba-tiba terhenti. Adiba menoleh ke belakang dan sekilas melihat Kevin. Wanita itu menghela nafas panjang sebelum kembali melanjutkan perjalanannya menuju ruang kelas.

Begitu sampai di kelas, Adiba sudah biasa dengan sambutan yang selalu menyesakan telinganya. Namun tidak seramai biasanya, Karena kali ini circle Kevin hanya diam saja. Hanya Erika dan teman-temannya saja.

"Selama pagi bu...Ustadzah.."Sapa Erika dengan senyum sinis di wajahnya. Adiba hendak duduk di tempat yang biasa ia duduki namun..

"Adiba jangan duduk disitu.."Kevin menghalau, Pemuda itu melarang Adiba agar tidak duduk di kursi itu. Erika kesal karena Kevin menggagalkan rencananya.

"Kevin kamu apa-apaan sih.. Udah biarin aja dia duduk.. "Ucap Erika dengan nada kesal. Tapi Kevin tidak peduli.

"Adiba kamu bisa cari tempat duduk yang lain.."Kata Kevin penuh dengan perhatian. Pemuda itu tahu apa yang ia lakukan ini salah. Tapi tidak salah kan? Jika Kevin mencari perhatian dari Adiba. Jika di bandingkan dengan Damian yang usianya lebih tua, Kevin lebih muda dan keren tentunya. Kevin yakin, Dengan memberikan perhatian terhadap Adiba lama kelamaan Adiba pasti akan berpaling dari Damian. Begitulah kata hati Kevin bicara.

Tanpa menyahut atau bicara apapun lagi, Adhiba langsung beralih duduk di tempat lain.

"Kevin!!" Teriak Erika

"Gak usah teriak! Gue belum budek ya? Ya kalau lo mau? Lo aja yang duduk di kursi ini.."Erika tak menjawab. Kursi itu sudah ia olesi dengan lem tikus untuk menjebak Adiba. Dan sekarang rencana itu gagal sudah.

.

.

.

TBC

.....Maaf Baru up ya... Kemarin othor sakit. Jadi gak bisa nulis dulu... Sekarang udah rada' Mendingan.. Insya Allah kalo udah semakin membaik akan up seperti biasanya 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

cepet sembuh outhor

kira" yg mana ya mantan damian itu yg mau ngerusak hubungan adhiba damian

2024-10-28

1

Viena Alfiatur Rohman

Viena Alfiatur Rohman

Siapa? Soraya kah ini??

2024-10-28

1

Erlangga❤

Erlangga❤

Klo ini sih kyaknya bukan wanita satu malam Damian deh. tapi wanita yg pernah Damian cintai dulu

2024-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok?
2 Visual
3 Permintaan Tidak Terduga
4 Tidak Pantas
5 Ajakan Damian
6 Permen
7 Pilihan..
8 Berbeda..
9 Terlanjur Kecewa
10 Bukan Manusia..
11 Maafkan Aku ...
12 Penguntit?
13 Kakek Yai
14 Bukan Calon Suami
15 Kamu Hanya Milikku
16 Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17 Menjadi Yang Terakhir
18 Ada Hati Yang Ku Jaga
19 Yang Kedua
20 Pengumuman
21 Pengumuman Yang Sesungguhnya
22 Kamu Punya Segalanya
23 Mengalah
24 Bertemu Di Pesta
25 Pewaris dan Istrinya
26 Kedatangan Dua Wanita
27 Aku Percaya Padamu
28 Aku Tidak Peduli
29 Persiapan Resepsi
30 Til Jannah Ya?
31 My Zawji/ Zawjati
32 Rencana Bulan Madu
33 Wanita Masa Lalu
34 Soraya...
35 Pertama Kali
36 Drama..
37 Duo Couple
38 Sabar,Ini Ujian
39 Tamu Tak Di Undang
40 Ini Yang Terakhir (Syifa)
41 Calon Istri Orang
42 Adiba Dan Soraya
43 Dia Bukan Pilihan
44 Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45 Aku Melepasmu Sekarang..
46 Jadikan Aku Standarmu
47 Soraya Lagi?
48 Murkanya Adiba
49 Panik
50 Bukan Perebut
51 Perhatian Damian
52 Tidak Sama
53 Prioritas Utama
54 Perubahan Selvi
55 Wisuda
56 Konflik
57 Cetak Gol
58 Kejutan Untuk Adiba
59 Persiapan Pernikahan
60 Azka & Aqila
61 Pernikahan Zian & Selvi
62 Sombongnya Hani
63 Malu Sendiri
64 Tidak Beres
65 Pertengkaran Ratih dan Yuli
66 Di Pecat
67 Maaf, Telah Meragukanmu
68 Semoga Baik-baik Saja
69 Yang Tak Ingin Aku Dengar
70 Pasangan Sefrekuensi
71 Ujian Apalagi Ini?
72 Janji Damian
73 Kamulah Pemilik Hati Ini
74 Tidak Bermaksud..
75 Pulang
76 Pusingnya Damian
77 Menghindari Pertanyaan
78 LDR Itu Berat
79 Dia Akan Hadir Kembali
80 Caterine Aurelia
81 Penolakan Damian
82 Di Buat Sadar Diri
83 Kedatangan Daddy Abimana
84 Sadar Diri Dan Pergi
85 Hujan Di Pagi Hari
86 Istri Sholeha
87 Kejutan Dari Adiba
88 Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89 Adakah Kesempatan Kedua?
90 Ngidamnya Istriku
91 Rasa Terima Kasih Adiba
92 Bertemu Mantan (Syifa)
93 Kesempatan Kedua...
94 Tidak Dapat Bagian
95 Rayyan Dan Raisha
96 Endingnya Soraya
97 Si Paling Menggemaskan
98 Menjaga Pandangan
99 Ulah Si Kembar
100 Quality Time
101 Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102 Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103 Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergok?
2
Visual
3
Permintaan Tidak Terduga
4
Tidak Pantas
5
Ajakan Damian
6
Permen
7
Pilihan..
8
Berbeda..
9
Terlanjur Kecewa
10
Bukan Manusia..
11
Maafkan Aku ...
12
Penguntit?
13
Kakek Yai
14
Bukan Calon Suami
15
Kamu Hanya Milikku
16
Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17
Menjadi Yang Terakhir
18
Ada Hati Yang Ku Jaga
19
Yang Kedua
20
Pengumuman
21
Pengumuman Yang Sesungguhnya
22
Kamu Punya Segalanya
23
Mengalah
24
Bertemu Di Pesta
25
Pewaris dan Istrinya
26
Kedatangan Dua Wanita
27
Aku Percaya Padamu
28
Aku Tidak Peduli
29
Persiapan Resepsi
30
Til Jannah Ya?
31
My Zawji/ Zawjati
32
Rencana Bulan Madu
33
Wanita Masa Lalu
34
Soraya...
35
Pertama Kali
36
Drama..
37
Duo Couple
38
Sabar,Ini Ujian
39
Tamu Tak Di Undang
40
Ini Yang Terakhir (Syifa)
41
Calon Istri Orang
42
Adiba Dan Soraya
43
Dia Bukan Pilihan
44
Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45
Aku Melepasmu Sekarang..
46
Jadikan Aku Standarmu
47
Soraya Lagi?
48
Murkanya Adiba
49
Panik
50
Bukan Perebut
51
Perhatian Damian
52
Tidak Sama
53
Prioritas Utama
54
Perubahan Selvi
55
Wisuda
56
Konflik
57
Cetak Gol
58
Kejutan Untuk Adiba
59
Persiapan Pernikahan
60
Azka & Aqila
61
Pernikahan Zian & Selvi
62
Sombongnya Hani
63
Malu Sendiri
64
Tidak Beres
65
Pertengkaran Ratih dan Yuli
66
Di Pecat
67
Maaf, Telah Meragukanmu
68
Semoga Baik-baik Saja
69
Yang Tak Ingin Aku Dengar
70
Pasangan Sefrekuensi
71
Ujian Apalagi Ini?
72
Janji Damian
73
Kamulah Pemilik Hati Ini
74
Tidak Bermaksud..
75
Pulang
76
Pusingnya Damian
77
Menghindari Pertanyaan
78
LDR Itu Berat
79
Dia Akan Hadir Kembali
80
Caterine Aurelia
81
Penolakan Damian
82
Di Buat Sadar Diri
83
Kedatangan Daddy Abimana
84
Sadar Diri Dan Pergi
85
Hujan Di Pagi Hari
86
Istri Sholeha
87
Kejutan Dari Adiba
88
Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89
Adakah Kesempatan Kedua?
90
Ngidamnya Istriku
91
Rasa Terima Kasih Adiba
92
Bertemu Mantan (Syifa)
93
Kesempatan Kedua...
94
Tidak Dapat Bagian
95
Rayyan Dan Raisha
96
Endingnya Soraya
97
Si Paling Menggemaskan
98
Menjaga Pandangan
99
Ulah Si Kembar
100
Quality Time
101
Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102
Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103
Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!