Kakek Yai

Rasa risih terhadap Adhiba berubah menjadi rasa kagum yang secara tiba-tiba. Dan semua itu terjadi semenjak Kevin melihat wajah yang setiap hari tertutup itu. Meski hanya melihat secara sepintas. Tapi Kevin tetap bisa melihatnya.

Wajah cantik tanpa adanya make up yang biasa di poles oleh wanita di jaman sekarang. Hidung yang mancung, Mata bulat yang indah, Bulu mata yang lentik, Alis yang tebal tanpa di sulam atau di lukis serta bibir merah merona alami.

Sempat punya niat ingin memiliki Adhiba. Karena menurut Kevin dialah orang pertama yang melihat wajah cantik itu. Namun siapa yang menyangka, Nyatanya wanita itu telah menikah.

Menikah dengan seorang pria yang sangat Kevin kenal. Damian, Dosen killer yang terkenal dengan kekejamannya menghukum para muridnya.

Kevin masih berada di sana. Duduk di tempat yang tak jauh dari posisi Damian dan Adhiba duduk di Cafe itu.

"Mau pesan apa?

"Aku mau nasi kucing saja..

"Apa?

"Nasi kucing mas..

"Seperti apa nasi kucing sayang.. Mas belum pernah tahu soalnya.."Adhiba terkekeh.

"Nasi kucing itu nasinya dikit mas.. Adhiba gak lapar-lapat banget. Soalnya Adhiba di beliin makanan tadi sama Syifa, Masa mau nolak sih. Kan gak boleh nolak rejeki.. "Damian mengangguk, Pria itu mengatakan kepada pelayan Cafe yang mulai mencatat pesanannya dan sang istri.

"Aku minum ya Jus Alpukat saja..",Damian mengangguk, Pria itu juga memesan orange jus untuk minumannya. Karena Damian sendiri tidak suka dengan buah alpukat itu.

"Mas..

"Iya sayang kenapa?

"Mas bilang tadi, Katanya untuk beberapa hari mas mau ngajar?

"Iya kenapa memang? Kamu gak suka mas ngajar?" Tanya Damian dengan mata memicing sebelah.

"Jangan salah paham dulu, Bukannya perusahaan mas lagi ada masalah ya.. "Bukan tidak suka dengan Damian yang kembali mengajar. Justru Adhiba bahagia Suaminya kembali ke kampus. Kalau boleh, Damian mengajar saja lebih aman untuk dirinya.

Hanya saja, Suaminya ini punya tanggung jawab. Tanggung jawabnya sebagai pemegang perusahaan kembali setelah Damian menikahinya.

"Ning.."Adhiba menatap Damian, Panggilan itu sangat indah di telinga Adhiba saat di dengar.

"Mas kenapa?

",Boleh kan? Mas panggil kamu Ning.."Tentu saja Adhiba mengangguk. Tangannya yang lentik di genggam oleh Damian. Keduanya saling tatap dengan tatapan yang sulit di artikan.

Mereka memang belum saling cinta. Tapi Adhiba maupun Damian memegang teguh komitmen mereka agar selalu bersama dalam pernikahan ini. Tidak peduli sebesar apa cobaan mereka nanti. InsyaAllah mereka bisa melewati asal di terjang bersama.

" Terimakasih sayang sudah mau menerima mas apa adanya.. Dan maafkan mas ya.."Adhiba meninju lengan kekar pria itu.

"Sudah berapa kali kamu minta maaf mas.. Aku sudah bosan mendengarnya.."Damian terkekeh, Sebelah tangan pria mengusap pipi Adhiba walaupun terhalang kain tipis.

Pemandangan itu sudah jelas membuat seseorang yang duduk tak jauh dari tempat sepasang suami dan istri itu meradang. Kevin bangkit dari duduknya dan pergi ke tempat yang biasa ia datangi bersama teman-temannya.

"Wah.. Ini nih.. Baru dateng, Dari mana?" Tanya Raka sembari menghisap rokok yang di apit dengan dua jarinya.

"Minum?" Toni menawarkan minuman alkohol dan lagi-lagi pemuda tampan itu menolak.

"Gue lagi males..

"Kenapa? Kok kurang semangat gitu. Bukannya tadi semangat karena bisa ketemu si cadar .."Ucap Willy ikut menimpali. Kevin menghela nafas panjang. Ia memang semangat tadi, Namun sayang Adhiba seolah mengabaikannya. Padahal setiap hari wanita itu selalu seperti itu, Tapi entah mengapa Kevin merasa berbeda.

"Gue gapapa kok.. lagi gak enak badan aja.."Pemuda itu bersandar Di sofa, Melipat kedua lengannya di dada seraya memejamkan mata. Hingga suara seseorang yang datang.

"Keviin..."Erika datang bersama dua temannya yaitu Karin dan Bella. Kevin memutar bola matanya malas, Ketiga gadis itu memang selalu mengganggunya.

"Ngapain lo kesini hah!!?

"iih.. Kevin, Aku tuh kesini karena kangen kamu tau.."Erika ingin menggandeng lengan Kevin namun segera pria itu tepis.

"Kita cabut.. Ogah gue ada disini.."Kevin beranjak dan mengajak teman-temannya pergi meninggalkan tiga gadis itu.

.

.

.

"Kamu suka?

"Suka mas.. Aku jarang loh main ke pantai. Mainnya paling setahun sekali..",Damian menoleh ke arah sang istri yang mulai melangkah ke depan.

Gamis panjangnya di sapu deburan ombak. Sungguh Adhiba sangat menyukai tempat seperti ini..

"Masha Allah..

"Maaf, Mas belum bisa ajak kamu ke tempat yang spesial sayang.. Tapi mas janji setelah urusan di perusahaan selesai, Kita akan mempercepat resepsi kita.. Mas akan ajak kamu jalan-jalan mau?

"Apapun mas... Adhiba pasrah kok.. "Kembali saling tatap menatap, Mata keduanya sempat terkunci. Damian menautkan tangannya ke tangan sang istri.

"Hari sudah mulai sore.. kita pulang ya.."Adhiba mengangguk. Kali ini ia memang nurut saja. Damian masuk ke dalam mobil Begitupun dengan Adhiba yang telah masuk lebih dulu.

Dua minggu, Ya! Dua minggu lebih pernikahan mereka. Dan sampai sekarang masih ada rasa insecure dalam diri Damian. Damian yakin, Tuhan itu mampu membolak balikan hati manusia. Ia percaya itu.

Damian juga yakin seratus persen dengan ucapan sang istri dan keluarganya yang menerimanya apa adanya. Lalu bagaimana dengan keluarga yang lain?

Awalnya Damian kira, Adhiba hanya keluarga dari kalangan agama saja..Namun siapa yang menyangka bahwa wanita yang nikahi ini adalah salah satu cucu dari kyai besar. Yang ada dalam pikiran Damian sekarang ialah, Bagaimana kalau mereka menolak Damian.Secara mereka orang alim dengan ilmu agama yang tinggi, Sementara dirinya? Hanya seorang pendosa yang sedang memperbaiki diri itu saja.

"Mas kenapa sih?

"Hah!?

"Mas kenapa dari tadi diem mulu.. Adhiba sampai di kacangin loh.."Damian menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu..

"Mas gapapa kok..sungguh.."Mobil yang di kendarai Damian telah sampai. Untuk kali ini mereka tidak pulang ke rumah mereka sendiri melainkan ke kediaman orang tuanya.

Dahi Damian mengernyit heran ketika ada dua mobil asing ada di halaman rumah mewah itu. Damian menoleh ke arah sang istri yang tampak biasa saja.

"Kita turun mas.." Damian mengangguk, Ia menurut saja. Adhiba meraih tangan kekar sang suami dan menggenggamnya. Di lihat dari raut wajah Adhiba, Wanita itu tampak sangat tenang.

"Sayang..Sepertinya ada tamu..

"Sepertinya iya mas.."Jawab Adhiba santai sekali. Walaupun sebenarnya, Adhiba tahu siapa tamu yang sedang berkunjung itu.

"Saya sungguh kecewa dengan anda Kyai Ibrahimi!!.. Sungguh benar-benar kecewa.." Langkah keduanya sempat terhenti saat mendengar suara seorang wanita paruh baya. dan suara itu bukan suara Umma Salma.

"Ning, Sebenarnya ada tamu siapa?" Tanya Damian dengan rasa penasarannya. Adhiba menghela nafas panjang.

"Ada Kakek Yai...

"Siapa kakek Yai..?

"Kakek Adhiba mas, Dari pesantren..

"Hah..

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

Viena Alfiatur Rohman

Viena Alfiatur Rohman

Kyaknya tamu yg datang itu tamu penting deh..jngan minder ya Damian.

2024-10-25

1

Erlangga❤

Erlangga❤

Jangan insecur ataupun minder Damian.. Tenanglah.. smua akan baik2 saj

2024-10-25

0

Evi Alvian

Evi Alvian

Sepertinya Damian minder mo ketemu kakek yai secara Damian kan seorang pendosa yg masih memperbaiki diri

2024-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok?
2 Visual
3 Permintaan Tidak Terduga
4 Tidak Pantas
5 Ajakan Damian
6 Permen
7 Pilihan..
8 Berbeda..
9 Terlanjur Kecewa
10 Bukan Manusia..
11 Maafkan Aku ...
12 Penguntit?
13 Kakek Yai
14 Bukan Calon Suami
15 Kamu Hanya Milikku
16 Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17 Menjadi Yang Terakhir
18 Ada Hati Yang Ku Jaga
19 Yang Kedua
20 Pengumuman
21 Pengumuman Yang Sesungguhnya
22 Kamu Punya Segalanya
23 Mengalah
24 Bertemu Di Pesta
25 Pewaris dan Istrinya
26 Kedatangan Dua Wanita
27 Aku Percaya Padamu
28 Aku Tidak Peduli
29 Persiapan Resepsi
30 Til Jannah Ya?
31 My Zawji/ Zawjati
32 Rencana Bulan Madu
33 Wanita Masa Lalu
34 Soraya...
35 Pertama Kali
36 Drama..
37 Duo Couple
38 Sabar,Ini Ujian
39 Tamu Tak Di Undang
40 Ini Yang Terakhir (Syifa)
41 Calon Istri Orang
42 Adiba Dan Soraya
43 Dia Bukan Pilihan
44 Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45 Aku Melepasmu Sekarang..
46 Jadikan Aku Standarmu
47 Soraya Lagi?
48 Murkanya Adiba
49 Panik
50 Bukan Perebut
51 Perhatian Damian
52 Tidak Sama
53 Prioritas Utama
54 Perubahan Selvi
55 Wisuda
56 Konflik
57 Cetak Gol
58 Kejutan Untuk Adiba
59 Persiapan Pernikahan
60 Azka & Aqila
61 Pernikahan Zian & Selvi
62 Sombongnya Hani
63 Malu Sendiri
64 Tidak Beres
65 Pertengkaran Ratih dan Yuli
66 Di Pecat
67 Maaf, Telah Meragukanmu
68 Semoga Baik-baik Saja
69 Yang Tak Ingin Aku Dengar
70 Pasangan Sefrekuensi
71 Ujian Apalagi Ini?
72 Janji Damian
73 Kamulah Pemilik Hati Ini
74 Tidak Bermaksud..
75 Pulang
76 Pusingnya Damian
77 Menghindari Pertanyaan
78 LDR Itu Berat
79 Dia Akan Hadir Kembali
80 Caterine Aurelia
81 Penolakan Damian
82 Di Buat Sadar Diri
83 Kedatangan Daddy Abimana
84 Sadar Diri Dan Pergi
85 Hujan Di Pagi Hari
86 Istri Sholeha
87 Kejutan Dari Adiba
88 Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89 Adakah Kesempatan Kedua?
90 Ngidamnya Istriku
91 Rasa Terima Kasih Adiba
92 Bertemu Mantan (Syifa)
93 Kesempatan Kedua...
94 Tidak Dapat Bagian
95 Rayyan Dan Raisha
96 Endingnya Soraya
97 Si Paling Menggemaskan
98 Menjaga Pandangan
99 Ulah Si Kembar
100 Quality Time
101 Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102 Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103 Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergok?
2
Visual
3
Permintaan Tidak Terduga
4
Tidak Pantas
5
Ajakan Damian
6
Permen
7
Pilihan..
8
Berbeda..
9
Terlanjur Kecewa
10
Bukan Manusia..
11
Maafkan Aku ...
12
Penguntit?
13
Kakek Yai
14
Bukan Calon Suami
15
Kamu Hanya Milikku
16
Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17
Menjadi Yang Terakhir
18
Ada Hati Yang Ku Jaga
19
Yang Kedua
20
Pengumuman
21
Pengumuman Yang Sesungguhnya
22
Kamu Punya Segalanya
23
Mengalah
24
Bertemu Di Pesta
25
Pewaris dan Istrinya
26
Kedatangan Dua Wanita
27
Aku Percaya Padamu
28
Aku Tidak Peduli
29
Persiapan Resepsi
30
Til Jannah Ya?
31
My Zawji/ Zawjati
32
Rencana Bulan Madu
33
Wanita Masa Lalu
34
Soraya...
35
Pertama Kali
36
Drama..
37
Duo Couple
38
Sabar,Ini Ujian
39
Tamu Tak Di Undang
40
Ini Yang Terakhir (Syifa)
41
Calon Istri Orang
42
Adiba Dan Soraya
43
Dia Bukan Pilihan
44
Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45
Aku Melepasmu Sekarang..
46
Jadikan Aku Standarmu
47
Soraya Lagi?
48
Murkanya Adiba
49
Panik
50
Bukan Perebut
51
Perhatian Damian
52
Tidak Sama
53
Prioritas Utama
54
Perubahan Selvi
55
Wisuda
56
Konflik
57
Cetak Gol
58
Kejutan Untuk Adiba
59
Persiapan Pernikahan
60
Azka & Aqila
61
Pernikahan Zian & Selvi
62
Sombongnya Hani
63
Malu Sendiri
64
Tidak Beres
65
Pertengkaran Ratih dan Yuli
66
Di Pecat
67
Maaf, Telah Meragukanmu
68
Semoga Baik-baik Saja
69
Yang Tak Ingin Aku Dengar
70
Pasangan Sefrekuensi
71
Ujian Apalagi Ini?
72
Janji Damian
73
Kamulah Pemilik Hati Ini
74
Tidak Bermaksud..
75
Pulang
76
Pusingnya Damian
77
Menghindari Pertanyaan
78
LDR Itu Berat
79
Dia Akan Hadir Kembali
80
Caterine Aurelia
81
Penolakan Damian
82
Di Buat Sadar Diri
83
Kedatangan Daddy Abimana
84
Sadar Diri Dan Pergi
85
Hujan Di Pagi Hari
86
Istri Sholeha
87
Kejutan Dari Adiba
88
Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89
Adakah Kesempatan Kedua?
90
Ngidamnya Istriku
91
Rasa Terima Kasih Adiba
92
Bertemu Mantan (Syifa)
93
Kesempatan Kedua...
94
Tidak Dapat Bagian
95
Rayyan Dan Raisha
96
Endingnya Soraya
97
Si Paling Menggemaskan
98
Menjaga Pandangan
99
Ulah Si Kembar
100
Quality Time
101
Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102
Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103
Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!