Maafkan Aku ...

Tidak ada yang di lakukan oleh Adhiba kecuali menumpahkan air matanya. Sejak usia sepuluh tahun, Dia sudah mencoba meniru sang Umma yang sejak berhijrah belajar menutup sebagian wajahnya.

Dan selama itu, Tidak ada yang berani bertanya, Atau meminta izin ingin tau bahkan tak ada yang punya niatan membuka cadarnya secara paksa.

Tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya. Hanya Damian saja pria yang ia kira pria terakhir yang ia izinkan untuk melihat wajah asli yang selama Bertahun-tahun tertutup itu.

Itupun karena Damian adalah suaminya yang sudah dan tentu saja lebih berhak atas dirinya ketimbang Daddy Abimana. Dan sekarang, Seorang pria tanpa izin masuk dan memaksa membuka cadarnya.

Walaupun langsung Adhiba tutup kembali dengan ujung khimarnya, Tapi tetap saja. Kevin sempat melihat seperti apa paras yang sebenarnya.

"Maafkan hamba ya Allah..."Tiada yang bisa di mintai maaf kecuali kepada sang khaliq. Adhiba tahu, Sebagai umat muslimah berhijab memang harus. Menutup wajah sesuai dengan keinginan. Tapi wanita versi Adhiba tentu saja merasa telah berdosa. Orang lain tahu akan wajahnya dan orang itu bukanlah keluarganya melainkan orang lain.

Adhiba merasa Kevin telah menginjak-nginjak harga dirinya. Entah bagaimana setelah ini saat mereka bertemu. Adhiba hanya takut, kalau Kevin bercerita kepada teman-temannya dan mengundang rasa penasaran dari mereka juga.

"Udah usah nangis, Aku anter pulang ya. Kamu pasti capek.. "Adhiba mengangguk. Beruntung ia punya Syifa yang selalu ada bersamanya.

"Kamu tenang aja.. akan buat perhitungan besok tuh ke Kevin. Biar aja dia kapok.."Syifa seolah-olah punya pendam. Berani sekali pemuda itu menginjak-nginjak harga diri Adhiba. Ya, meskipun Kevin hanya sekedar tahu tanpa bertingkah atau mengatakan apapun. Namun tetap saja, Wajah cantik Adhiba hanya orang-orang tertentu tang boleh melihatnya.

Syifa saja yang berteman cukup lama baru pertama kali ini. Dan memang, Wajah Adhiba sangat cantik. Sebagai sesama wanita, Syifa merasa insecure sendiri.

"Udah, Sekarang mending kamu bawa aku pulang.. Aku capek.."Syifa mengangguk, Segera gadis itu menyalakan mesin mobilnya dan membawa Adhiba pulang ke rumahnya saja.

Begitu sampai, Sudah ada Damian yang menyambutnya. Pria itu pulang lebih awal entah kok tumben saja.

"Hanya seputar ucap salam setelah itu mencium punggung tangan Damian. Tak ada kata apapun lagi. Dan jelas ini menuai tanda tanya di benak Damian sendiri.

Sikap Adhiba sungguh sangat berbeda kali ini. Damian hanya di buat terheran-heran. Saat di tanya kenapa? Jawabannya selalu tidak apa-apa. Hal ini Justru membuat Damian frustasi.

Wanita itu sangat irit bicara. Sebagai seorang pria yang berstatus suami. harusnya Damian tahu tentang sang istri siapa tahu ada masalah yang mungkin di sembunyikan.

"Mas sudah mendaftarkan pernikahan kita. Hanya saja perlu kita tunda dulu.. Karena di perusahaan ada sedikit masalah.." Menikahi Adhiba memang awal yang di paksakan. Tapi semenjak tinggal bersama wanita itu, Damian sudah mulai terbiasa. Dan sekarang niat berumah tangga itu sudah mulai singgah di hati.

Mendapat kabar seperti itu harusnya Adhiba senang bukan? Tapi bagaimana mungkin ia senang, Dia saja belum di sentuh oleh suaminya. Belum lagi tentang masalah Kevin, Adhiba pusing memikirkan ini.

Entahlah, Adhiba lelah sekarang. Ia tidak ingin banyak bicara lagi. Ucapan Damian sedikit Adhiba abaikan. Dia memang mengerti agama dan hukum-hukumnya tapi bukan berarti Adhiba tidak punya batas sabar.

...****...

Hari kembali berganti..

"Pakeeeetttt!!

Adhiba keluar dari rumah. Menerima paket yang ia pesan sekitar satu minggu yang lalu dan baru sampai sekarang.

"Terima kasih.. Permisi nona.. "Mang kurir segera undur diri dan pamit. Adhiba tatap sendu dua bungkusan hitam itu. Ia menghela nafas panjang Sebelum akhirnya wanita itu melangkah menuju ke depan.

Bruk

Adhiba membuang paket tersebut ke tempat sampah. Ia sudah tidak menginginkan barang itu lagi.

Mobil Damian terhenti. Pria yang baru pulang dari kantor itu turun dan meraih paket apa yang istrinya buang. Damian tatap Adhiba yang mulai masuk ke dalam rumah seorang diri. Istrinya berubah sekarang, Sikapnya agak dingin dan datar. Damian jadi semakin merasa bersalah terhadap istrinya itu.

.

.

.

Kini udah tiga hari ini sikap Adhiba tidak seperti biasanya. Matanya terlihat sembab seolah menangis tiada henti. Selama tiga hari ini pun, Adhiba tak pernah melepas cadarnya. Tidur pun Adhiba tetap menutup wajahnya. Padahal ada Damian yang suaminya.

"Ya Allah.."Damian meraup wajahnya kasar. Berulang kali Adhiba ingin di sempurnakan menjadi seorang istri berakhir Damian tolak. Dan lihat sekarang? Paket yang berisikan Lingeri serta parfum Adhiba buang. Dan dari sini Damian dapat menyimpulkan bahwa Adhiba tak ada niat lagi meminta hak nya.

"Kamu kenapa hm?

"Aku gak papa mas.. "Jawabnya tanpa menatap wajah Damian lagi.

 "Mas ada salah? Bilang Adhiba.. Jangan di simpen sendiri..

"Adhiba sudah terbiasa menyimpan semua sendiri mas.. Adhiba cuma capek aja. "Adhiba ingin segera menghidar, Tapi Damian tidak membiarkan itu.

"Kamu kenapa hm? Mas perlu tahu Adhiba? Kamu punya masalah? Atau masalahnya ada pada mas sendiri?" Adhiba tidak menjawab. "Adhiba...

"Sudahlah mas.. Adhiba capek..

"Adhiba..Ada apa sayang? Maaf kalau mas sudah buat kamu kecewa. Mas minta maaf.. "Rasa bersalah Damian semakin mencuat saja, Ajakan Adhiba untuk bercinta sudah ia tolak berulang kali. Adhiba sampai memakai pakaian yang tak pernah ia pakai hanya demi menyenangkan sang suami sama seperti yang Umma nya katakan. Tapi apa? Damian justru selalu menolaknya. Bukan hanya sekali tapi hampir setiap malam.

"Gapapa mas..Gak usah bahas itu. Adhiba ini hanya wanita yang minim pengalaman mas. Tidak seperti wanita luaran sana yang pandai dan lihai. Adhiba yakin mas akan bosan, Keputusan mas Damian sudah sangat benar.. Jangan sampai nanti mas menyesal karena telah menyentuh Adhiba..

"Adhiba!

"Sekarang kuncinya ada sama kamu.. Adhiba udah terima mas Damian apa adanya. Tapi entahlah sekarang mas akan terima Adhiba apa enggak..

Wanita itu segera berlalu dari sana. Damian ketar ketir, Menyerahnya Arumi membuat ia sangat menyesal. Dan untuk kali ini dia tidak ingin menyesal yang kesekian kalinya.

"Maafkan aku..."Damian peluk tubuh Adhiba dari belakang. Wanita itu bergeming, Tubuhnya bergetar hebat dan tentu saja Adhiba menangis.

Dengan perlahan Damian meraih pundak istrinya. Di hadapkan lah tubuh yang bergetar hebat itu. Damian tatap dengan lekat sebelum Damian menanggalkan kain tipis itu.

"Jangan menangis lagi okey.. Please..

Damian semakin mendekat hingga tiada jarak lagi. Di ci-umlah bibir merah alami itu hingga menjadi lu-matan yang panas akhirnya. Adhiba diam saja, Namun perlahan ia memejamkan mata nya ikut menik-mati sentuhan itu.

"Sekali lagi Maafkan aku ya.. Izinkan mas menebus semuanya.."Ucapnya sebelum kembali menyatukan bi-bir itu.

"Sungguh rasanya berbeda..Ada manis-manisnya..

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷

𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷

hbis minum lee mineral ya mas ada manis²y 😅😅✌

2024-10-23

2

Viena Alfiatur Rohman

Viena Alfiatur Rohman

Apapun masalahnya.. Ranjang solusinya😅

2024-10-23

1

Erlangga❤

Erlangga❤

Haha.. Yok gas lah. miliki Adhiba seutuhnya Damian...🙈

2024-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok?
2 Visual
3 Permintaan Tidak Terduga
4 Tidak Pantas
5 Ajakan Damian
6 Permen
7 Pilihan..
8 Berbeda..
9 Terlanjur Kecewa
10 Bukan Manusia..
11 Maafkan Aku ...
12 Penguntit?
13 Kakek Yai
14 Bukan Calon Suami
15 Kamu Hanya Milikku
16 Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17 Menjadi Yang Terakhir
18 Ada Hati Yang Ku Jaga
19 Yang Kedua
20 Pengumuman
21 Pengumuman Yang Sesungguhnya
22 Kamu Punya Segalanya
23 Mengalah
24 Bertemu Di Pesta
25 Pewaris dan Istrinya
26 Kedatangan Dua Wanita
27 Aku Percaya Padamu
28 Aku Tidak Peduli
29 Persiapan Resepsi
30 Til Jannah Ya?
31 My Zawji/ Zawjati
32 Rencana Bulan Madu
33 Wanita Masa Lalu
34 Soraya...
35 Pertama Kali
36 Drama..
37 Duo Couple
38 Sabar,Ini Ujian
39 Tamu Tak Di Undang
40 Ini Yang Terakhir (Syifa)
41 Calon Istri Orang
42 Adiba Dan Soraya
43 Dia Bukan Pilihan
44 Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45 Aku Melepasmu Sekarang..
46 Jadikan Aku Standarmu
47 Soraya Lagi?
48 Murkanya Adiba
49 Panik
50 Bukan Perebut
51 Perhatian Damian
52 Tidak Sama
53 Prioritas Utama
54 Perubahan Selvi
55 Wisuda
56 Konflik
57 Cetak Gol
58 Kejutan Untuk Adiba
59 Persiapan Pernikahan
60 Azka & Aqila
61 Pernikahan Zian & Selvi
62 Sombongnya Hani
63 Malu Sendiri
64 Tidak Beres
65 Pertengkaran Ratih dan Yuli
66 Di Pecat
67 Maaf, Telah Meragukanmu
68 Semoga Baik-baik Saja
69 Yang Tak Ingin Aku Dengar
70 Pasangan Sefrekuensi
71 Ujian Apalagi Ini?
72 Janji Damian
73 Kamulah Pemilik Hati Ini
74 Tidak Bermaksud..
75 Pulang
76 Pusingnya Damian
77 Menghindari Pertanyaan
78 LDR Itu Berat
79 Dia Akan Hadir Kembali
80 Caterine Aurelia
81 Penolakan Damian
82 Di Buat Sadar Diri
83 Kedatangan Daddy Abimana
84 Sadar Diri Dan Pergi
85 Hujan Di Pagi Hari
86 Istri Sholeha
87 Kejutan Dari Adiba
88 Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89 Adakah Kesempatan Kedua?
90 Ngidamnya Istriku
91 Rasa Terima Kasih Adiba
92 Bertemu Mantan (Syifa)
93 Kesempatan Kedua...
94 Tidak Dapat Bagian
95 Rayyan Dan Raisha
96 Endingnya Soraya
97 Si Paling Menggemaskan
98 Menjaga Pandangan
99 Ulah Si Kembar
100 Quality Time
101 Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102 Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103 Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergok?
2
Visual
3
Permintaan Tidak Terduga
4
Tidak Pantas
5
Ajakan Damian
6
Permen
7
Pilihan..
8
Berbeda..
9
Terlanjur Kecewa
10
Bukan Manusia..
11
Maafkan Aku ...
12
Penguntit?
13
Kakek Yai
14
Bukan Calon Suami
15
Kamu Hanya Milikku
16
Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17
Menjadi Yang Terakhir
18
Ada Hati Yang Ku Jaga
19
Yang Kedua
20
Pengumuman
21
Pengumuman Yang Sesungguhnya
22
Kamu Punya Segalanya
23
Mengalah
24
Bertemu Di Pesta
25
Pewaris dan Istrinya
26
Kedatangan Dua Wanita
27
Aku Percaya Padamu
28
Aku Tidak Peduli
29
Persiapan Resepsi
30
Til Jannah Ya?
31
My Zawji/ Zawjati
32
Rencana Bulan Madu
33
Wanita Masa Lalu
34
Soraya...
35
Pertama Kali
36
Drama..
37
Duo Couple
38
Sabar,Ini Ujian
39
Tamu Tak Di Undang
40
Ini Yang Terakhir (Syifa)
41
Calon Istri Orang
42
Adiba Dan Soraya
43
Dia Bukan Pilihan
44
Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45
Aku Melepasmu Sekarang..
46
Jadikan Aku Standarmu
47
Soraya Lagi?
48
Murkanya Adiba
49
Panik
50
Bukan Perebut
51
Perhatian Damian
52
Tidak Sama
53
Prioritas Utama
54
Perubahan Selvi
55
Wisuda
56
Konflik
57
Cetak Gol
58
Kejutan Untuk Adiba
59
Persiapan Pernikahan
60
Azka & Aqila
61
Pernikahan Zian & Selvi
62
Sombongnya Hani
63
Malu Sendiri
64
Tidak Beres
65
Pertengkaran Ratih dan Yuli
66
Di Pecat
67
Maaf, Telah Meragukanmu
68
Semoga Baik-baik Saja
69
Yang Tak Ingin Aku Dengar
70
Pasangan Sefrekuensi
71
Ujian Apalagi Ini?
72
Janji Damian
73
Kamulah Pemilik Hati Ini
74
Tidak Bermaksud..
75
Pulang
76
Pusingnya Damian
77
Menghindari Pertanyaan
78
LDR Itu Berat
79
Dia Akan Hadir Kembali
80
Caterine Aurelia
81
Penolakan Damian
82
Di Buat Sadar Diri
83
Kedatangan Daddy Abimana
84
Sadar Diri Dan Pergi
85
Hujan Di Pagi Hari
86
Istri Sholeha
87
Kejutan Dari Adiba
88
Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89
Adakah Kesempatan Kedua?
90
Ngidamnya Istriku
91
Rasa Terima Kasih Adiba
92
Bertemu Mantan (Syifa)
93
Kesempatan Kedua...
94
Tidak Dapat Bagian
95
Rayyan Dan Raisha
96
Endingnya Soraya
97
Si Paling Menggemaskan
98
Menjaga Pandangan
99
Ulah Si Kembar
100
Quality Time
101
Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102
Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103
Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!