Permintaan Tidak Terduga

Sebelum kejadian, Di tempat yang berbeda. Seorang wanita paruh baya tengah gelisah di teras depan rumahnya. Wanita yang sedari muda sudah memakai pakaian tertutup dengan cadarnya itu mondar mandir tidak jelas..

"Umma.. Umma kenapa gak masuk, Hujan makin deras ini.."Ujar seorang pria berusia dua puluh delapan tahun disana. Rayhan, Putra dari wanita bergamis tersebut.

Wanita yang biasa di sapa Umma Salma itu menoleh ke arah suara. Umma Salma tersenyum di balik cadarnya, Sebelah tangannya terangkat mengusap pipi putranya yang sudah sangat dewasa ini.

"Umma gak masuk karena lagi nungguin adik kamu pulang sayang.. Ini udah malam tapi adik kamu belum pulang juga.." Hujan yang turun sejak sekitar satu jam lalu bukannya mereda tapi semakin deras saja. Sebagai seorang ibu, Maklum saja Umma Salma khawatir. Anak bungsunya seorang gadis, Memang tadi sempat berpamit hendak mampir pengajian yang tempatnya di laksanakan di masjid tak jauh dari tempatnya kuliah.

"Apa Umma tidak menghubungi Adhiba.. Ini memang sudah malam..."Ucap salah satu pria yang baru muncul. Paras dan usianya sama dengan pria yang bernama Rayhan tadi.

Rasya, Sodara kembar Rayhan yang lahirnya lebih dulu di banding Rayhan. Rasya sudah beristri dan tinggal di rumah sendiri. Berada di rumah ini pun karena merindukan orang tuanya, Justru itu Rasya mengajak istrinya yang bernama Kirana itu menginap.

"Umma udah hubungi dia tadi Rasya..Tapi gak bisa.."Umma Salma semakin tidak tenang. Putrinya tidak biasa pulang malam, Bagaimana kalau di luar sana terjadi sesuatu? Karena jika sudah begini bukan pikiran baik yang timbul di otak wanita itu melainkan yang buruk-buruk.

"Udah Umma, lebih baik Umma masuk aja ya.. Setelah ini kalau hujannya sudah reda. Rasya dan Rayhan bantu cari.."Wanita paruh baya itu akhirnya mengangguk. Mungkin memang ada benarnya, Ia tidak sedang seorang diri melainkan ada beberapa pria yang selalu ada untuknya.

Umma Salma akhirnya masuk ke dalam rumahnya yang besar bak istana itu.

"Mas.."Umma Salma mendekat ke arah sang suami dan memeluk pria yang masih terlihat tampan walaupun usianya tidak lagi muda itu.

"Kenapa? Adhiba belum pulang?" Umma Salma menggelengkan kepalanya, Menyesal ia tadi sempat mengizinkan putri bungsunya itu untuk mampir ke pengajian. Bukan melarang menghadiri acara baik semacam itu, Hanya saja jika sudah begini akan membuat semua orang khawatir.

"Udah gak usah sedih, Biar mas yang nyuruh si kembar buat nyariin Adhiba.."Pria itu bisa berkata dengan tenang. Namun dalam hati siapa yang tahu. Sama seperti Umma Salma, Daddy Abimana juga sama khawatir nya. Orang tua mana yang tidak khawatir kepada seorang anak, apalagi ini anak gadis. Meski usianya sudah dewasa tetap saja kecil di mata orang tua.

Daddy Abimana akhirnya meminta Rasya dan adiknya Rayhan untuk mencari adiknya. Rasya yang telah menikah pun sudah meminta izin terhadap Sang istri sebelum pergi.

Hujan sudah mulai mereda, Jalanan yang agak licin membuat Rayhan sebagai pengemudi lebih hati-hati.

"Kenapa lewat sini Ray, Apa tidak ada jalan lain? " Protes Rasya kurang setuju sodara kembarnya ini melewati jalan sepi tersebut.

"Ini adalah jalan pintas menuju kampus Adhiba.. Makanya masa mudanya jangan terlalu betah di luar negri, Ya begini jadinya jalan di negara sendiri bingung.."Ucap Rayhan.

"Seperti kau tidak besar di luar negeri saja.. Kita ini sama-sama lulusan sana, Hanya Adhib..

Ciiiittt!!

Brakk

"Ray! Bisakah kau hati-hati..Jidatku kepentok.."Kesal Rasya mengusap keningnya gara-gara adik kembarnya yang tidak punya akhlak itu. Tapi sepertinya Rayhan tidaklah peduli..

"Benar kan apa kataku..Untung kita lewat sini, Lihat mobil Adhiba ada disini.."Usai mengucapkan itu Rayhan turun dan memeriksa mobil sang adik yang teronggok di tepi jalan. Namun siapa sangka, Manusia pemilik mobil tersebut tidak ada.

"Hanya ada mobilnya saja yang berada disini? Lalu kemana Adhiba berada?" Sepasang saudara kembar itupun saling pandang. Rasa khawatir yang amat sangat kini mulai menyusup.

Mereka kompak mencari sang adik yang entah kemana sekarang. Namun tiba-tiba, kekhawatiran mereka berubah menjadi keterkejutan mendadak.

"APA-APAAN KALIAN!!

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam hampir ke dini hari. Adhiba duduk menunduk di depan kedua orang tuanya. Bukan hanya itu saja ada sodara kembarnya juga selain itu ada beberapa orang yang entah siapa.

Di sebelah gadis bercadar itu, Seorang pria tampan berusia matang ikut duduk dengan kepala menunduk. Damian hanya tidak menyangka saja, Aksi menolong gadis yang tadi hampir di leceh-kan itu berakhir seperti ini. Bukannya kata terima kasih tapi sebuah tuduhan yang ia dapat.

Damian yang berniat menolong Adhiba gadis bercadar tersebut menimbulkan kesalahpahaman. Padahal Damian belum juga menyentuh gadis bercadar itu, Namun beberapa pria yang tidak kenal tiba-tiba saja muncul langsung memberikan tuduhan bahwa mereka berdua hendak berbuat mesum.

Belum juga memberikan penjelasan, Rayhan dan Rasya muncul. Semakin menjadilah kesalahpahaman itu. Beberapa orang itu terus ngotot mengatakan bahwa Damian dan Adhiba telah berbuat sesuatu. Mereka main hakim sendiri sehingga tidak ada jalan lain selain memanggil kedua orang tuanya datang ke tempat ini.

"Daddy, Umma, Kak Rasya, Kak Rayhan. Percaya deh sama Adhiba... Adhiba dan Pak Damian gak ngelakuin apapun.. Tadi Adhiba di kejar para preman dan untungnya ada pak Damian yang nolongin. Kita gak ngelakuin apapun kok..Tolong percaya.."Adhiba menangis. Apa yang ia katakan dan ia jelaskan memang benar apa adanya. Walaupun Damian niat menolongnya, Pria itu masih punya batasan. Damian belum menyentuhnya sama sekali. Mungkin karena kedekatan mereka yang sangat yang membuat orang-orang itu mengira bahwa Adhiba dan Damian melakukan sesuatu.

"Halaah..Saya gak percaya.. Mungkin mereka memang sengaja melakukan itu. Saya hanya melihat mereka berdua saja di sana. Tidak ada para preman yang putri anda sebutkan tadi." Sela salah satu pria kepada Tuan Abimana. Daddy Abimana pun hanya bisa menatap sang istri.

Umma Salma hanya bisa menarik nafas saja. Keempat pria ini sejak tadi main hakim sendiri dan tidak memberi kesempatan putrinya dengan pria yang katanya dosen itu menjelaskan. Sekali menjelaskan justru tidak ada yang percaya.

"Tapi saya berani bersumpah Demi Allah..Saya dan Adhiba tidak ada niatan berbuat zina seperti yang kalian tuduhkan. Saya murni menolong gadis ini.. Dan..

"Kamu itu tidak usah berkilah.. Kami ini adalah saksinya. Mungkin karena cepat ketahuan. Coba kalo enggak? Pasti kalian akan melakukan hal yang aneh-aneh kan?" Damian memejamkan matanya, Kedua tangannya terkepal. Ingin rasanya Damian mengamuk. Tapi ini dirumah orang, Damian tidak tahu harus bagaimana sekarang. Ia dan Adhiba sejak tadi telah berusaha menjelaskan akan tetapi tetap tidak percaya.. Dari keluarga pihak perempuan pun juga telah melakukan pembelaan. Tapi semakin di bela, Mereka semakin di sudutkan.

"Begini saja.. Daripada pusing, Jalan yang harus diambil Nikahkan saja mereka.."

"Apa!!

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Joko Medan

Joko Medan

nyimak

2024-11-14

0

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

duhhh gemes deh main fitnah aj

2024-10-19

0

Evi Alvian

Evi Alvian

Lahh ujung"nya disuruh nikah padahal mereka cuma ke fitnah doank..tp gpp deh kalo nikah biar Damian sekalian hijrahnya

2024-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok?
2 Visual
3 Permintaan Tidak Terduga
4 Tidak Pantas
5 Ajakan Damian
6 Permen
7 Pilihan..
8 Berbeda..
9 Terlanjur Kecewa
10 Bukan Manusia..
11 Maafkan Aku ...
12 Penguntit?
13 Kakek Yai
14 Bukan Calon Suami
15 Kamu Hanya Milikku
16 Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17 Menjadi Yang Terakhir
18 Ada Hati Yang Ku Jaga
19 Yang Kedua
20 Pengumuman
21 Pengumuman Yang Sesungguhnya
22 Kamu Punya Segalanya
23 Mengalah
24 Bertemu Di Pesta
25 Pewaris dan Istrinya
26 Kedatangan Dua Wanita
27 Aku Percaya Padamu
28 Aku Tidak Peduli
29 Persiapan Resepsi
30 Til Jannah Ya?
31 My Zawji/ Zawjati
32 Rencana Bulan Madu
33 Wanita Masa Lalu
34 Soraya...
35 Pertama Kali
36 Drama..
37 Duo Couple
38 Sabar,Ini Ujian
39 Tamu Tak Di Undang
40 Ini Yang Terakhir (Syifa)
41 Calon Istri Orang
42 Adiba Dan Soraya
43 Dia Bukan Pilihan
44 Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45 Aku Melepasmu Sekarang..
46 Jadikan Aku Standarmu
47 Soraya Lagi?
48 Murkanya Adiba
49 Panik
50 Bukan Perebut
51 Perhatian Damian
52 Tidak Sama
53 Prioritas Utama
54 Perubahan Selvi
55 Wisuda
56 Konflik
57 Cetak Gol
58 Kejutan Untuk Adiba
59 Persiapan Pernikahan
60 Azka & Aqila
61 Pernikahan Zian & Selvi
62 Sombongnya Hani
63 Malu Sendiri
64 Tidak Beres
65 Pertengkaran Ratih dan Yuli
66 Di Pecat
67 Maaf, Telah Meragukanmu
68 Semoga Baik-baik Saja
69 Yang Tak Ingin Aku Dengar
70 Pasangan Sefrekuensi
71 Ujian Apalagi Ini?
72 Janji Damian
73 Kamulah Pemilik Hati Ini
74 Tidak Bermaksud..
75 Pulang
76 Pusingnya Damian
77 Menghindari Pertanyaan
78 LDR Itu Berat
79 Dia Akan Hadir Kembali
80 Caterine Aurelia
81 Penolakan Damian
82 Di Buat Sadar Diri
83 Kedatangan Daddy Abimana
84 Sadar Diri Dan Pergi
85 Hujan Di Pagi Hari
86 Istri Sholeha
87 Kejutan Dari Adiba
88 Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89 Adakah Kesempatan Kedua?
90 Ngidamnya Istriku
91 Rasa Terima Kasih Adiba
92 Bertemu Mantan (Syifa)
93 Kesempatan Kedua...
94 Tidak Dapat Bagian
95 Rayyan Dan Raisha
96 Endingnya Soraya
97 Si Paling Menggemaskan
98 Menjaga Pandangan
99 Ulah Si Kembar
100 Quality Time
101 Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102 Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103 Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergok?
2
Visual
3
Permintaan Tidak Terduga
4
Tidak Pantas
5
Ajakan Damian
6
Permen
7
Pilihan..
8
Berbeda..
9
Terlanjur Kecewa
10
Bukan Manusia..
11
Maafkan Aku ...
12
Penguntit?
13
Kakek Yai
14
Bukan Calon Suami
15
Kamu Hanya Milikku
16
Tidak Belajar Dari Siapa-Siapa
17
Menjadi Yang Terakhir
18
Ada Hati Yang Ku Jaga
19
Yang Kedua
20
Pengumuman
21
Pengumuman Yang Sesungguhnya
22
Kamu Punya Segalanya
23
Mengalah
24
Bertemu Di Pesta
25
Pewaris dan Istrinya
26
Kedatangan Dua Wanita
27
Aku Percaya Padamu
28
Aku Tidak Peduli
29
Persiapan Resepsi
30
Til Jannah Ya?
31
My Zawji/ Zawjati
32
Rencana Bulan Madu
33
Wanita Masa Lalu
34
Soraya...
35
Pertama Kali
36
Drama..
37
Duo Couple
38
Sabar,Ini Ujian
39
Tamu Tak Di Undang
40
Ini Yang Terakhir (Syifa)
41
Calon Istri Orang
42
Adiba Dan Soraya
43
Dia Bukan Pilihan
44
Satu-satunya Bukan Salah Satunya
45
Aku Melepasmu Sekarang..
46
Jadikan Aku Standarmu
47
Soraya Lagi?
48
Murkanya Adiba
49
Panik
50
Bukan Perebut
51
Perhatian Damian
52
Tidak Sama
53
Prioritas Utama
54
Perubahan Selvi
55
Wisuda
56
Konflik
57
Cetak Gol
58
Kejutan Untuk Adiba
59
Persiapan Pernikahan
60
Azka & Aqila
61
Pernikahan Zian & Selvi
62
Sombongnya Hani
63
Malu Sendiri
64
Tidak Beres
65
Pertengkaran Ratih dan Yuli
66
Di Pecat
67
Maaf, Telah Meragukanmu
68
Semoga Baik-baik Saja
69
Yang Tak Ingin Aku Dengar
70
Pasangan Sefrekuensi
71
Ujian Apalagi Ini?
72
Janji Damian
73
Kamulah Pemilik Hati Ini
74
Tidak Bermaksud..
75
Pulang
76
Pusingnya Damian
77
Menghindari Pertanyaan
78
LDR Itu Berat
79
Dia Akan Hadir Kembali
80
Caterine Aurelia
81
Penolakan Damian
82
Di Buat Sadar Diri
83
Kedatangan Daddy Abimana
84
Sadar Diri Dan Pergi
85
Hujan Di Pagi Hari
86
Istri Sholeha
87
Kejutan Dari Adiba
88
Pertemuan Dua Insan (Azka&Aqila)
89
Adakah Kesempatan Kedua?
90
Ngidamnya Istriku
91
Rasa Terima Kasih Adiba
92
Bertemu Mantan (Syifa)
93
Kesempatan Kedua...
94
Tidak Dapat Bagian
95
Rayyan Dan Raisha
96
Endingnya Soraya
97
Si Paling Menggemaskan
98
Menjaga Pandangan
99
Ulah Si Kembar
100
Quality Time
101
Cinta Suci Sang Pendosa (End)
102
Promo Novel Baru :Yasmine (Wanita Sempurna)
103
Promo Novel Baru : Zakia (Satu-satunya Cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!