je bent grappig

Kenzia berjalan menuju balkon kamar, seraya membawa kanvas kecil serta alat lukis lainnya. malam ini dia sangat ingin menuangkan berbagai macam warna cat dan mengoleskan nya ke kanvas agar menjadi sebuah lukisan yang indah.

namun, satu permasalahan...

ia ingin melukis apa?

kenzia tidak ada ide untuk saat ini tapi mood melukis nya melonjak drastis.

akhirnya dia hanya bisa menghela nafas kasar sambil mendudukan diri di kursi yang berada di balkon.

netra coklat kenzia menatap langit malam yang terlihat sepi. tidak ada bulan maupun bintang disana.

lagi lagi kenzia menghela nafas.

siapapun tolong beri dirinya ide!!

di tengah kebingungan tersebut, seseorang yang selalu mengganggu kenzia keluar dari kamar dan berjalan ke balkonnya, lalu melambaikan tangan ke arah kenzia.

"KIAAAA!!!" sapa alan heboh.

kenzia mendengus, padahal balkon mereka berhadapan, rumah juga sampingan, tapi kenapa dia harus berteriak seperti tarzan?!!

tiba tiba alan melompat dari balkon kamarnya ke balkon kenzia.

kenzia berdecak tak suka, "ngapain si lo?!"

"gangguin lo lah, ngapain lagi?"

"ck ga ada kerjaan banget idup lo."

alan terkekeh, "ada. nih, nge rusuh in lo. emang itu bukan kerjaan?"

kenzia tak menjawab dia hanya memutar bola matanya malas. meladeni alan tak akan pernah selesai.

"lo mau ngapain ki?" tanya alan kepo.

"joget, lo ga liat? nge lukis lah bego."

"galak banget buset, gue nanya baik baik padahal."

"orang kea lo ga pantes di baikin. yang ada ntar ngelunjak."

"HEH GUE ANAK BAIK YA! MUSTAHIL BAKAL NGELUNJAK!!" kesal alan.

"iyain takut nangis."

"udah lah, lo mending pulang sana, buat orang pusing aja." ucap kenzia lagi.

"jangan gitu geh ki, kit heart nih gue, masa orang seganteng gue di usir? emangnya lo ga kangen sama gue?" tanya alan sambil menaik turunkan alisnya menggoda kenzia.

gadis itu bergidik, "najis, muka kea mimi peri itu lo bilang ganteng? ngaca dulu deh lo sana sebelum ngomong. lagian buat apa gue ngangenin orang stress kea lo? ga ada untungnya."

toh mereka juga tiap tiap hari bertemu, dasar saja alan lebay.

jleb.

menusuk sekali ya teman teman?

untunya alan sudah terbiasa mendapatkan kata kata seperti itu dari kenzia. ya walaupun rasanya tetap sama, nyeleqit.

"ki lo ini termasuk orang yang ga bersyukur ya? cewe cewe di luaran sana pengen banget deket sama gue dan lo malah...?"

bola mata kenzia memutar.

"itu mereka, bukan gue. gue mah bersyukur kalo ga deket ataupun kenal sama lo. hidup gue tenang."

jleb untuk yang ke 2x nya.

"udah ki cukup, hati gue ga kuat lagi denger kata kata pedes lo." kata alan seraya memegang dadanya dramatis.

"nah yaudah, sekarang lo pergi!"

alan menggeleng, "gamau, gue mau liat lo nge lukis."

kenzia berdecak, tidak lagi membalas.

"ko diem? cepetan lukis ki. gue mau liat!" desak alan.

"bacot banget si lo? gue ga ada ide!"

mulut alan terbuka, "ooo ngomong geh, kalo gitu kenapa ngga lukis gue aja? di jamin lukisan lo langsung bagus seratus persen, karna nge lukis orang ganteng." ujar alan pd dengan tangan yang menyisir rambut kebelakang menggunakan jari-jarinya.

"ga, nanti kanvas gue langsung robek."

alan mendengus, "ayo geh ki, nanti kalo udah jadi gue beli."

"beli? sorry duit gue banyak."

alan speechless, "ki.."

"kasih gue penawaran yang lebih bagus selain uang." ujar kenzia.

"em... seperangkat alat lukis?"

kenzia menggeleng, "udah banyak."

"novel satu gramedia?"

"ga,"

alan menghela nafas, kembali memutar otak. mencari sesuatu yang disukai oleh kenzia.

"lamborghini keluaran terbaru?"

"ga! mobil gue udah numpuk."

astaga, ternyata ini lebih sulit dibanding mengerjakan soal soal matematika.

"oh gue tau, satu taman bunga rumah kaca, gimana?"

kenzia tersenyum smirk, "boleh."

"beneran...?"

kenzia mengangguk.

"YES!!" alan melompat senang, kemudian netranya kembali menatap kenzia

"lukis in yang bagus ya sayang." katanya sambil mengedipkan satu matanya genit.

"najis!"

alan tertawa, lalu dia dengan seenak jidat berjalan masuk kedalam kamar kenzia untuk mengambil gitar gadis itu dan kembali duduk di hadapan kenzia.

melihat hal tersebut membuat kenzia mendapat ide.

melukis alan yang tengah memegang gitar seperti nya bagus.

kenzia mulai menuangkan cat warna yang dia perlukan kedalam palet lalu mengoleskan cat tersebut ke kanvas, sedangkan alan sibuk mengotak atik kunci gitar yang dia pegang.

"ki," panggil alan.

"hm?" jawab kenzia tanpa menoleh.

"mau gue nyanyiin ga?"

"ga, suara lo jelek."

"bjir penghinaan banget, padahal lo sendiri aja belum denger."

"belum denger aja udah jelek, apalagi kalo udah denger? yang ada gendang telinga gue pecah."

"bangke! suara gue bagus ya tai! dengerin nih!"

alan mulai memetik senar gitarnya.

Bukan ku tanpa alasan

Berulang ingin bertemu

Aku punya perasaan

Nampaknya kau tak mengerti

Tahukah dirimu, tahukah hatimu?

Berulang kuketuk, aku mencintamu

Tapi dirimu tak pernah sadari

Aku yang jatuh cinta...

alan menatap dalam wajah kenzia yang tertutup rambut karena menunduk untuk melukis.

padahal tanpa alan tau di balik itu, kenzia sedang menggigit kuat bibir dalamnya, juga menenangkan denyut jantung yang mendadak berdisko. dia tau jika alan tengah mengkode tentang perasaannya lewat lagu ini.

Aku s'lalu menemani

Saat kau rapuh dan jatuh

Namun, saat kau bahagia

Nampaknya ku terlupakan

Tahukah dirimu, tahukah hatimu?

'tau lan, gue tau.'

Berulang kuketuk, aku mencintamu

'iya lan, gue juga cinta.'

Tapi dirimu tak pernah sadari

'gue sadar!'

Aku yang jatuh cinta.

'gue juga jatuh cinta kok, ga lo doang.'

Dan aku mencintamu

Tapi dirimu tak pernah sadari

Aku sungguh jatuh cinta

lagu pun berakhir.

"gimana? suara gue bagus kan?" tanya alan menaik turunkan alisnya.

kenzia mendongak, "not bad, tapi tetep aja jelek."

"terus yang menurut lo suara bagus tuh gimana?" kesal alan.

"em.. kea zayn malik, baru bagus."

"udah nyerah gue nyerah, kameranya dimana kasih tau."

kenzia terkekeh kecil memperlihatkan gigi rapi nya yang tersusun sempurna.

melihat hal itu tubuh alan membeku.

kenzia ketawa?

DEMI APA?!!

CANTIK BANGET WOEEE!!!!

"je bent grappig" ujar kenzia dengan bahasa belanda.

mata alan berkedip, "ha? lo ngomong apa?"

jujur dari dulu alan tidak pernah mengerti bahasa yang kadang kenzia sebutkan.

wajar dia kan orang Indonesia tulen.

sedangkan kenzia indo campur belanda.

"je bent grappig." ulang kenzia.

"artinya?"

"lo jelek."

...****...

*je bent grappig artinya lo lucu.

visual kenzia (dasha taran)

visual alan (nanon korapat)

Visual kenan (steffan taran)

Visual arkan (phuwintang)

Visual resha (yuna)

hanya visual ya! jangan samakan dengan kehidupan asli mereka:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!