Hasil Laboratorium

Hari sudah menjelang sore, Lintang sedang menyuapi Rahma makan kue kesukaan dia. Bi Rosma dan suaminya masih menemani Lintang menjaga Rahma, sedangkan Derry sudah pulang setelah makan siang karena dia harus menjemput Putri ke sekolah.

"Ibu ... Minum," pinta Rahma pada ibunya.

"Sebentar ibu ambilkan, nah ini minumnya, pelan-pelan saja ya kalau minum," jawab Lintang.

"Adik mau makan apa lagi? Itu ada agar-agar, tadi dibelikan nenek lho buat adik. Mau makan agar-agar ?" tanya Lintang pada Rahma.

"Ndak, kenyang," jawab Rahma sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya sudah dimakan nanti saja ya, sekarang adik tidur dulu. Ibu dan nenek menjaga adik disini, tidur ya sayang biar cepat sembuh," ucap Lintang lembut sambil mengusap kaki Rahma supaya tidur.

Tidak berapa lama setelah Rahma tidur, pintu kamar dibuka oleh perawat. Dokter anak yang menangani Rahma juga hadir untuk memeriksa kondisi Rahma saat ini, namun bukan dokter Heni yang memeriksa Rahma saat masuk rumah sakit tadi pagi.

"Selamat sore ibu," sapa perawat dengan ramah pada Lintang dan bi Rosma.

"Sore sus, " jawab Lintang.

"Ibu, ini dokter Satrio yang akan memeriksa dan menangani pasien ananda Rahma," ucap perawat tersebut memperkenalkan dokter yang ada di sampingnya.

"Selamat sore ibu, perkenalkan nama saya Satrio. Saya menggantikan posisi dokter Heni untuk memeriksa dan menangani anak ibu. Karena dokter Heni sedang ditugaskan ke luar kota saat ini," dokter itupun memperkenalkan dirinya pada Lintang selaku orang tua pasien.

"Selamat sore Dokter, baik dok, saya Lintang ibu dari Rahma," jawab Lintang.

"Baiklah saya minta ijin untuk memeriksa kondisi Rahma ya Bu," kata dokter Satrio dengan ramah.

"Baik dokter, silakan," jawab Lintang mempersilakan dokter Satrio untuk segera memeriksa kondisi Rahma.

Dokter Satrio mulai memeriksa Rahma menggunakan stetoskop nya, kemudian kembali mengecek suhu tubuh Rahma saat ini.

"Suhu tubuh Rahma saat ini 38°C, nanti segera diminum obatnya ya Bu. Untuk hasil pemeriksaan darah dari laboratorium bisa ibu ambil di ruangan saya, nanti akan saya jelaskan tentang hasilnya," tutur dokter Satrio lebih lanjut.

"Baik dokter, terima kasih," jawab Lintang singkat.

"Kalau begitu saya ijin pamit dulu karena masih harus memeriksa pasien selanjutnya. Nanti ibu Lintang bisa ke ruangan saya pukul enam ya Bu," ucap dokter Satrio sambil berpamitan keluar kamar perawatan diikuti oleh perawat.

"Baik dokter, nanti saya akan ke ruangan dokter. Terima kasih dok," balas Lintang tersenyum pada dokter Satrio.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam petang, sesuai janji Lintang untuk menemui dokter Satrio di ruangannya guna mengetahui hasil laboratorium anaknya.

Kini Lintang sudah berada di dalam ruangan dokter Satrio setelah dipersilakan masuk oleh perawat.

"Selamat petang dokter, sesuai saran dari dokter saya bertemu dokter untuk mengetahui hasil laboratorium pemeriksaan anak saya Dok," ucap Lintang menjelaskan kedatangannya saat ini.

"Silakan duduk Bu, saya akan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap ananda Rahma," jawab dokter Satrio sambil mempersilakan duduk pada Lintang.

"Terima kasih Dok," jawab Lintang seraya duduk di depan meja praktek dokter Satrio.

Kemudian dokter Satrio menyerahkan amplop hasil dari laboratorium pada Lintang, lalu amplop tersebut dibuka olehnya.

"Maaf dokter, apakah bisa dijelaskan tentang penyakit anak saya setelah melihat hasil pemeriksaan laboratorium ini," pinta Lintang pada dokter Satrio tentang hasil pemeriksaan laboratorium.

"Baik Bu, akan saya jelaskan bahwa dari hasil tes laboratorium yang tertera disini menyatakan jika ananda Rahma saat ini menderita infeksi saluran kemih Bu," tutur dokter Satrio menjelaskan tentang hasil pemeriksaan laboratorium.

"Oh begitu ya dok. Tapi penyebabnya apa ya dok?" tanya Lintang lebih lanjut.

Dokter Satrio lanjut menjelaskan "Infeksi saluran kemih biasanya terjadi pada usia anak-anak meskipun orang dewasa pun bisa terkena. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang ada di saluran kemih maupun ginjal. Hal ini karena anak kurang mengkonsumsi air putih, cebok yang kurang bersih atau bisa juga karena anak suka menahan buang air kecil."

Lintang mendengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh dokter Satrio. "Jadi untuk saat ini sebaiknya ananda Rahma opname di rumah sakit sampai panas badannya normal kembali dan kami bisa memantau perkembangan kondisi Rahma selanjutnya," lanjut dokter Satrio berbicara.

"Baik dokter, terima kasih atas penjelasannya tentang penyakit anak saya," ujar Lintang sambil berterima kasih kepada dokter.

"Untuk selanjutnya saya akan berkunjung ke pasien setiap pukul empat sore ya Bu, jika ada yang dikeluhkan oleh pasien nanti ibu bisa lapor pada perawat jaga," ucap dokter Satrio kembali.

"Baik dokter, kalau begitu saya permisi kembali ke kamar anak saya dok," Lintang minta ijin pada dokter.

"Silakan Bu, jangan lupa nanti obatnya diminumkan pada ananda Rahma," lanjut dokter Satrio.

"Baik dokter, permisi ... " Lintang meninggalkan ruang praktek dokter Satrio dan dibalas anggukan oleh sang dokter.

Kini Lintang sudah berada di dalam kamar inap anaknya, nampak bi Rosma sedang menyuapi Rahma makanan yang dari rumah sakit. Namun Rahma tidak mau disuapi oleh Bi Rosma, kemudian diambil alih oleh Lintang.

"Bi, biar Lintang yang beri makan pada Rahma. Bibi istirahat dulu saja di kursi," pinta Lintang sambil mengambil piring berisi makanan dari tangan bibinya.

"Adik makan dulu ya, disuapi ibu. Setelah makan baru obatnya diminum supaya adik cepat sembuh ya," Lintang menenangkan Rahma yang ingin menangis sambil menyuapi makanan ke mulut Rahma.

"Tadi Rahma rewel Bi?" tanya Lintang pada Bi Rosma.

"Tadi saat bangun tidur, dia menanyakanmu ada dimana karena dia tidak melihat ada kamu di sisinya. Tapi tidak sampai menangis sih," jawab Bi Rosma.

"Oh, adik mencari ibu ya? Maaf ya, tadi sewaktu adik tidur, ibu dipanggil oleh dokter. Jadi ibu belum sempat pamit ke adik. Tapi sekarang ibu akan menemani adik lagi," ucap Lintang penuh kasih sayang pada anaknya.

"Kakak mana?" tanya Rahma tiba-tiba.

"Kakak ada di rumah kakek Rusli, besok kakak kesini mau tengok adik," jawab Lintang.

Rahma memang dekat sekali dengan Putri meskipun kadang-kadang dia masih suka jahil pada kakaknya itu. Namun Putri tetap sayang pada adiknya.

"Nenek... Ama mau main cama kakak," Rahma merengek pada Bi Rosma yang saat ini duduk di bangku sebelah kasur Rahma.

"Iya, tapi Rahma harus sembuh dulu ya. Kalau Rahma sembuh nanti bisa pulang ke rumah dan main bersama kakak lagi," ujar bi Rosma pada cucunya itu. Meskipun cucu dari keponakannya, tapi bi Rosma begitu sayang sekali pada Rahma seperti cucunya sendiri.

"Iya nenek, sekarang Ama mau minum obat," kata Rahma yang sudah terlihat ceria kembali.

"Anak pintar!" seru bi Rosma sambil mengacungkan jari jempol ke arah Rahma.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, Derry datang ke rumah sakit untuk menjemput bi Rosma. Malam ini bi Rosma harus pulang, besok kembali ke rumah sakit sambil mengajak Putri.

Derry mengantar ibunya pulang lebih dahulu kemudian kembali ke rumah sakit. Derry diberi tugas oleh orang tuanya untuk menemani Lintang menjaga Rahma di rumah sakit.

Terpopuler

Comments

➳ᴹᴿˢ᭄𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️

➳ᴹᴿˢ᭄𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️

semoga rahma lekas sembuh

2024-10-24

1

🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️

🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️

waduh Rahma sakitnya parah juga, semoga bisa segera sembuh adek Rahma ditangani pak dokter yg ganteng ya dek.. hehehe

2024-10-24

1

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

pasti Rahma anaknya lucu banget... 😍🥰

2024-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!