Ketahuan

"Braaaaak!!!"

Elang membanting Vas bunga di atas meja. Tidak itu saja, El jugaa mengangkat meja dan membanting nya ke tembok. Dengan Nafas yang memburu, El terus merusak barang barang di dalam ruang kerja nya.

"Ada apa ini Pak!!"

Kim, segera menghentikan ulah boss nya itu serta mencoba menenang kan nya.

"Diam kau Kim!! Jangan coba coba menghentikan ku!!"

Bentak El, terus menendang apa yang ada di depan nya bahkan tak segan meninju tembok hingga tangan nya berdarah.

"Pak El! bisa terluka bahkan mati!! Jangan melakukan hal yang sangat konyol seperti ini!" Cegah Kim lagi.

"Aku tidak perduli!!"

Kim membiar kan El berbuat anarkis sampai Emosi nya benar benar redam.

Nafas nya terngah engah setelah puas menyalur kan emosi nya

"Sebenar nya ada apa ini Pak?? Apa yang terjadi" tanya Kim dengan khawatir.

Kemudian El melempar kan sebuah Amplop dari dalam saku nya.

Tanpa berbasa basi, Kim segera membuka dan membaca nya

"Apa???!" Kim hampir tak percaya.

"Kau tahu Kim!! Aku sangat mencintai Amanda..tapi aku tidak menyangka Jika Amanda akan berbuat setega ini!!" Mata El berkaca kaca,hati sangat hancur dan kecewa.

Kim hanya mematung,tidak bisa memberi jawaban.

"Selama menikah,aku membebas kan Amanda untuk berbuat sesuka nya!b karena aku sangat mencintai nya..Apa yang menjadi keinginan nya selalu aku berikan..Tapi kali ini Aku tidak akan memaaf kan Amanda!!" Sambil mengepal kan tangan nya.

"Apa yang harus saya lakukan sekarang Pak??"

"Saya tidak mau tahu! Besok pagi harus ada informasi mengenai Surat itu! Benar kah Amanda tega melakukan hal itu!!" perintah nya Berapi api..

Disisi Lain,

Gadis yang bernama Indira sedang di rundung Nestapa. Ayah nya adalah satu satu nya orang yang sangat mencintai dan mendukung nya,kini telah tiada.

Bendera kuning masih menempel di tiang Rumah nya.

Kini ia harus sendiri, tinggal bersama Ibu dan dua adik tiri nya.

"Sudah Jangan menangis terus..Air matamu bisa habis!" Kata Ibu Ira, si Ibu tiri.

"Bu Ayah sudah pergi.. Pergi untuk selama nya..bagaimana aku tidak menangis.."

"Aku tahu..mau menangis darah sekalipun Ayah mu tidak akan kembali.." imbuh nya lagi

"Benar kata ibu Kak!! Jangan terlalu berlebihan" sahut Eva.

"Eva! Tutup mulut mu..apa kau tidak sedih kehilangan ayah!!" jawab Indira bercampur kesal

"Yang perlu tutup mulut itu kamu Dira! bukan Eva!! Memang benar kok..kamu itu lebai!" bela Ibu

Eva menyungging kan sudut bibir nya.

"Ibu.. Aku sedang berduka, sedih kehilangan ayah.. Tolong jangan mengajak ku bertengkar hari ini.." pinta nya dengan frustasi.

"Heh!! siapa yang mengajak mu bertengkar.. Kau pikir ibu tidak muak apa?? dari pada kamu menangis tidak jelas..lebih baik fikir kan hutang yang di tinggal kan Ayah mu!"

"Betul tuh kata ibu " Eva kembali mengompori ibu nya.

"Bu?? Bisa tidak..kita tidak membahas ini..Makam ayah masih merah bu..Jasad nya baru saja di kebumi kan?!"

"Alah! Hutang pun tetap harus dibayar!! Ingat ya Dira..hutang Ayah mu sangat banyak! apalagi untuk betobat..Ibu tidak menanggung nya!! Ibu sudah banyak membantu Ayah mu semasa hidup!! Sampai kamu bisa besar dan lulus kuliah!!"

"Hutang?? Bukan kah selama Ayah hidup, Usaha kain Ayah dipasar laku keras?? Dan hasil nya untuk dipakai semua orang yang ada di rumah ini.. Bahkan untuk kebetuhan Dira sendiri pun.. Dira harus membantu Ayah Bu??"

"Plakkkk!!" ibu menampar Dira.

Indira hanya bisa meringis menahan kesakitan.

"Oh! Jadi kamu menuduh Ibu menghabis kan dan memonopoli uang ayah mu semasa hidup!! Kau pikir usaha Ayah mu menghasil kan uang banyak!! Jika tidak berhutang usaha Ayahmu tidak akan jalan!! Belum lagi ayah mu yang sakit sakitan!!" maki Ibu.

"Kak Indira kan Sarjana..kenapa tidak berusaha mencari kerja di kantor kantor besar..untuk membayar hutang ayah??Gaji kakak Sebagai pegawai Bank mana cukup! Atau memang kakak saja yang malas" sahut Eva lagi

"Nih!!" Ibu nya melempar selembar kertas tepat mengenai wajah Dira " Itu jumlah hutang Ayah mu Duaratuslimapuluh juta!! Dalam tempo satu tahun kamu harus melunasi nya!! Saya sudah tidak mau tahu lagi! dan satu lagi.. Jangan berfikir saya akan menjual Rumah ini.. Karena Rumah ini akan menjadi Rumah Arman!! Karena Arman juga Anak Ayah mu!!"

Mereka meninggal kan dira di ruang tamu sendiri.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!