Bab 2 (Gadis yang membuat ku berdebar)

Jam istirahat ke dua, hanya di gunakan sebagai pelepas letih belajar. Masing-masing dari kelimanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. David sibuk dengan Delta. Ke duanya, mendapatkan tawaran menjadi model seragam sekolah. David sejak kelas satu Senior High School memang telah menekuni dunia modeling. Wajah gagahnya  berharga fantastis. Sedangkan Delta, gadis imut itu mulai berkecimpung dalam dunia entertainment baru satu tahun belakangan ini.

Taman indoor menjadi tempat untuk ke lima nya menghabiskan waktu. Setelah jam istirahat pertama di pergunakan untuk makan. Taman yang di atapi oleh kaca transparan. Di setiap sudut terdapat rak buku lengkap.

Dari ekor matanya, Sean menatap dua kelompok yang terbentuk. Dimana Willem dan Vian sibuk dengan topik game terbaru. Sedangkan, David dan Delta sibuk dengan rancangan pemotretan mereka.

Sean berdecek pelan. Menutup buku paket nya. Banyak pasang mata menatap terang-terangan ke arah bangku mereka. Tidak satupun dari mereka yang berani mendekat ke arah mereka. Seakan peraturan tak tertulis memberikan batasan. Sean bangkit dari posisi duduk nya. Kontan saja kelimanya menengadah menatap ke arah Sean.

"Mau kemana?" tanya Vian.

Sean mengayunkan buku paket di tangan nya."Mencari buku bacaan Iain!" serunya. Sebelum menurunkan buku paket.

"Apa perlu aku temani?" seru Delta.

"Tidak perlu. Lanjutkan lah kegiatan kalian, lagipula rak buku hanya dua puluh langkah di depan sana!" Balas Sean menunjuk rak buku tak jauh dari posisi mereka.

"Jangan sampai di curi gadis cantik," goda David.

"Tidak ada yang berani mendekati Sean. Wajah nya semenakutkan itu!" Willem ikut menggoda Sean.

Bug!

Bug!

Dua pukulan melayang menyentuh punggung belakang David dan Willem dalam satu waktu. Membuat ke dua pria gagah itu mengaduh. Vian tersenyum simpul, sebelum kembali fokus pada game di ponsel mahalnya.

"Rasakan! Good job princess!" Seru Sean mengacungkan ibu jarinya pada Delta.

Sontak saja Delta memasang tampang sok cantik."Tentu," ujarnya. Sebelum mengedipkan sebelah matanya.

Sean tersenyum. Erangan tertahan tidak hanya dari kaum Hawa saja. Kaum Adam juga berteriak tertahan, melihat betapa imut nya Delta. Sekolah mewah nomor satu di negara Sakura ini memiliki beberapa pecahan fans klub. Meski kebanyakan yang menduduki kursi sekolah Hirokoshi Gakuen adalah 80% anak pejabat dan 30% remaja yang mengisi layar kaca entertainment.

Sean melangkah menuju rak-rak buku. Beberapa gadis terlihat mengikuti langkah Sean, dengan jarak delapan langkah dari Sean. Tak lupa, lensa kamera membidik serta merekam langkah dan ekspresi wajah Sean. Pekerjaan yang telah di sahkan oleh Komite sekolah. OSIS di bagian Mading, pekerjaan yang di idam-idamkan oleh banyak siswa-siswi di sekolah.

Pasalnya, menjadi anggota OSIS bagian mading. Mereka akan meliputi, mengfoto, bahkan tak jarang mewawancarai anak-anak yang berprestasi. Salah satu nya adalah Sean Yamato. Remaja pria yang berurut-turut memenangkan banyak mendali akademi. Di susul oleh Vian di peringkat ke dua, sebagai duta Kimia. Willem yang menduduki tingkat ketiga untuk akademik.

"Ambil gambarnya dengan baik!"

"Ya."

"Sudut gambarnya ini, kurang pas!"

"Eh?"

"Gila tampannya. Meski tanpa rekayasa lensa."

"Aku ingin mendapatkan kesempatan berjalan berisian dengan Sean."

"Aku bahkan iri pada buku paket yang ia genggam."

"Buku itu harus menjadi milik ku!"

"Enak saja! Itu akan menjadi milik ku!"

"Milikku!"

"Milikku!"

Sean memutar malas bola matanya. Ia merasa heran dengan anak-anak perempuan sebayanya. Kenapa bertengkar hanya untuk hal sepele. Apa yang ia pegang akan menjadi nilai tinggi untuk mereka. Tak jarang, botol bekas minum nya akan menjadi petaka. Karena direbutkan.

Sean mengeleng kan kepalanya. Melangkah sembari menoleh ke kanan dan ke kiri mencari rak buku yang ia cari. Suara bisik-bisik lirih masih dapat ia dengar. Langkah kakinya terhenti dan membalikkan tubuhnya. Kontan saja para kaum hawa yang mengikuti Sean juga berhenti mendadak.

"Bisakah kalian memberikan aku ruang mencari buku?" ujar Sean dengan nada dingin yang tak bersahabat.

Glek!

Serentak mereka mengangguk terpaksa. Tak lupa senyum masam tercetak. Sean kembali melangkah. Seperti nya, rak paling ujung menjadi tujuan nya. Remaja pria satu ini sangat tak suka di ganggu dengan di ikuti. Ia bukanlah seorang penyanyi atau artis.

Langkah kakinya berhenti mendadak. Bukan. Kini ia berhenti bukan lantaran inginnya memberikan peringatan pada pada kaum Hawa. Melainkan lantaran sosok gadis bermata bulat yang mengangkat pandangan nya kala Sean berhenti di lima langkah di depan nya. Gadis bermata hitam bening itu menurunkan buku bacaannya.

Untuk pertama kalinya melangkah ragu. Menuju rak buku di depan sang gadis yang baru kali pertama ia lihat. Gadis cantik itu kembali mengangkat buku bacaan nya.

Sean menoleh kebelakang. Mencuri pandang pada sang gadis. Yang kini terlihat fokus membaca buku. Dengan punggung belakang bersandar ringan pada rak buku.

Netra coklat tajam itu menatap seksama wajah anak perempuan di belakang tubuh nya. Manik mata hitam legam tampak bening dengan tatapan tajam, bulu mata lentik tipis, hidung bangir dan bibir merah merekah. Memang tak secantik anak perempuan di kelas modeling. Lucunya, anak perempuan bermata bulat ini mampu membawa debaran tersendiri.

Deg!

Deg!

Deg!

Sean dengan gerakan refleks membalik kan tubuh nya. Kala gadis itu mengangkat pandangan nya ke depan. Apa yang terjadi? Jangan katakan, barusan seorang Sean Yamato merasa salah tingkah! Salah tingkah pada gadis biasa? God.

"Apa ini, kenapa aku begini. Dan kenapa jantungku berdebar keras?" Monolognya sembari menyentuh dada bidangnya.

Gila. Debaran masih terasa. Seakan ada lomba lari di dalam sana. Bahkan logikanya lumpuh dalam waktu bersamaan. Gadis itu membalik kan tubuh nya. Menutup buku yang sempat ia buka. Bola matanya terlihat bergerak liar mencari buku lain.

Kepala Sean menoleh kembali kebelakang. Mencuri pandang pada wajah chubby itu. Kepalanya refleks kembali menatap ke depan kala tubuh langsing itu bergerak ke arah lain. Geraman tertahan, menyadarkannya.

Baru saja ia melenguh tak rela? Seorang Sean Yamato bahkan tak sadar telapak tangannya masih menyentuh dada kirinya.

"Ah! Seperti nya aku sudah tidak waras." Keluhnya menurunkan tangan kanannya.

Segaris senyum lebar terbingkai pada wajah tampan nya. Senyum malu tanpa ia sadari ikut tercetak. Sean mengaduk kepala belakang nya yang tak gatal.

"Sial!" desisnya pendek.

...***...

Meja makan di rumah besar Yakuza begitu ricuh. Seperti malam-malam biasanya. Celoteh Laura tak pernah absen. Putri bungsu keturunan Yamato ini menuruni sifat Sean kecil. Hiro tak pernah melewatkan curahan Laura. Launa makan dengan tenang di samping Vian dan Cherry. Cleo, tampak kalem. Ia terlihat sangat cantik. Sama seperti Clara sang Ibu. Meskipun baru duduk di bangku Kelas Satu Sekolah menengah pertama. Pertumbuhan Cleo terlihat seperti anak Remaja Sekolah Menengah Atas.

Tidak akan ada yang percaya jika Cleo masih berusia tiga belas tahun. Melihat pertumbuhan nya yang lebih cepat. Kecantikan nya sangat luar biasa, bahkan anak perempuan satu itu bisa di samakan dalam jejeran para artis pemain film Jepang.

"Lalu?" seru Hiro masih masih mendengar kan curhat Laura.

"Aku mengalah kan nya hanya dalam satu kali serang, Dad!" banga Laura.

Launa memutar malas bola matanya. Dera terlihat tersenyum lembut melihat curhat aneh sang putri. Anak perempuan nya satu ini memang agak bar-bar. Berbeda dengan Launa yang kalem. Lebih menyukai buku, menyulam dan bermain boneka dengan Cherry. Di banding Laura yang lebih suka berlatih pertahanan diri dan menembak. Jangan lupakan ia juga menyukai bermain dengan binatang liar. Yang sering mendapatkan pekikan keras dari Dera. Jika kegilaannya kumat.

Dan Hiro Yamato akan menjadi pelindung Laura, kala mendapatkan hukuman. Tak jarang amukan dari Dera.

"Laura memang hebat!" puji Hiro.

Dera mendelik mendengar pujian dari Hiro.

"Ada apa dengan wajahmu, Son!" Seru Hiro angkat suara karena putra ke duanya ini terasa aneh malam ini.

Sontak saja orang-orang yang berada di meja makan menjatuhkan pandangan mereka pada Sean. Yang terlihat masih melamun.

"Abang!" Panggil Cleo menepuk pelan punggung bekang Sean dengan pelan.

"Ah? Eh?" seru Sean dengan tampang linglung.

"Ada apa dengan mu, kau terlihat aneh Sean?" kini suara Clara terdengar.

"Aku pikir cuma aku yang berpikir begitu," Yeko ikut menimpali.

Dera melayangkan tatapan menyelidik pada Sean. Anak lelaki berusia sembilan belas tahun itu tersenyum konyol. Dera melayangkan pandangan pada Vian.

"Ada apa dengan adikmu, Vian?" tanya Dera.

Vian yang ikut menatap Sean kini membawa retina matanya pada wajah sang ibu yang duduk di depannya.

"Apakah ada masalah di sekolah?" tanya Dera lagi.

"Tidak Ma. Hanya saja Sean sudah aneh begini saat jam terakhir," papar Vian lugas.

Sean mendelik. Bagaimana bisa kembaran nya ini memberikan informasi seperti ini pada sang Ibu. Sontak saja para orang tua menatap aneh ke arah Sean.

Terpopuler

Comments

beby

beby

enak ni author ceitanya

2023-08-15

0

Imas Aisha Raya

Imas Aisha Raya

keluarga yang hangat 🤗

2021-04-14

0

Eka Eka

Eka Eka

Mungkin adel ya yg sean liat..

2021-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Visual Tokoh
2 Bab 1 (Populer)
3 Bab 2 (Gadis yang membuat ku berdebar)
4 Bab 3 ( Rasa Yang Berbeda)
5 Bab 4 (Remember Me?)
6 Bab 5 (Rasa Sakit yang tak pernah usai)
7 Bab 6 (Ketakutan Tersembunyi Adella)
8 Bab 7 ( Modus Sean Yamato)
9 Bab 8 (Kelas Seni)
10 Bab 9 (Bergabung)
11 Bab 10 (Penasaran)
12 Bab 11 (Hanya Teman)
13 Bab 12 ( Licik itu di turunkan)
14 Bab 13 (Ingin mengecup nya)
15 Bab 14 (Di rumah Yamato)
16 Bab 15 (Mahkota Bunga)
17 Bab 16 ( Perasaan Delta)
18 Bab 17 (Milik siapa?)
19 Bab 18 (Kencan?)
20 Bab 19 (Instagram)
21 Bab 20 ( Menggoda)
22 Bab 21 (Kejahilan yang di gantikan)
23 Bab 22 (Love Me)
24 Bab 23 (Curiga dengan Adella)
25 Bab 24 (Siapa Adella?)
26 Bab 25 (Mimpi masa lalu yang tak jelas)
27 Bab 26 (Khawatir)
28 Bab 27 (Pecahan masalah)
29 Bab 28 (Rindu)
30 Bab 29 (Joker)
31 Bab 30 (Kau hanya milik ku!)
32 Bab 31 (Cerita Ambigu)
33 Bab 32 (Kemesuman otak David)
34 Bab 33 (Video gila dari David)
35 Bab 34 (Karena mu)
36 Bab 35 (Perasaan terancam)
37 Bab 36 (Syok)
38 Bab 37 (Masalah masa lalu)
39 Bab 38 (Hampir tertangkap basah)
40 Bab 39 (Salahkan rasa ini?)
41 Bab 40 (Kau Milik ku!)
42 Bab 41 (Hipnoterapi)
43 Bab 42 (Racun baru)
44 Bab 43 (Hukuman David)
45 Bab 44 (Berburu)
46 Bab 45 (Benci yang terpendam)
47 Bab 46 (Karma Leo Yamato)
48 Bab 47 (Meremehkan)
49 Bab 48 (Kedewasaan Launa)
50 Bab 49 (Kencan 2)
51 Bab 50 (Kasihan)
52 Bab 51 (Reptil tanpa harga diri)
53 Bab 52 (Annabelle?)
54 Bab 53 (Kehangatan)
55 Bab 54 ( Kebenaran)
56 Bab 55 (Mendekat)
57 Bab 56 (Kepergian)
58 Bab 57 (Peringatan)
59 Bab 58 (Kencan Hiro)
60 Bab 59 (Ingatan Yang pulih)
61 Bab 60 (Pesona Sean Yamato)
62 Bab 61 (Perasaan Tidak enak)
63 Bab 62 (Flashback kejadian)
64 Bab 63 (Wajah lain Hiro Yamato)
65 Bab 64 (Kemarahan)
66 Bab 65 (Rencana Yang Gagal)
67 Bab 66 (Salah Paham)
68 Bab 67 (Kehidupan Yang Berbeda)
69 Bab 68 (Dua Budaya)
70 Bab 69 (Buku tentang wanita)
71 Bab 70 (Satu Pemikiran)
72 Bab 71 (Rahasia)
73 Bab 72 (Rumit)
74 Bab 73 (Hasutan)
75 Bab 74 (Sederhana nya Cinta)
76 Bab 75 (Awal mula kekacauan)
77 Bab 76 (Racun)
78 Bab 77 (Kegilaan yang tersembunyi)
79 Bab 78 (Rindu Mama)
80 Bab 79 (Khawatir)
81 Bab 80 (Mengenal Dia??)
82 PENGENALAN VISUAL 2
83 Bab 81 (Perasaan David)
84 Bab 82 (Takut pada kemungkinan)
85 Bab 83 (Aku cemburu)
86 Bab 84 (Tamu Yang Mengejutkan)
87 Bab 85 (Bahagia)
88 Bab 86 (Kecebong unggul)
89 Bab 87 (Hiburan)
90 Bab 88 (Hiro & Dera moments)
91 Bab 89 (Merajuk)
92 Bab 90 ( Antara Hati dan Persaudaraan)
93 Bab 91 (Anakku tidak aneh)
94 Bab 92 (Fakta Baru)
95 Bab 93 (Masih Sama)
96 Bab 94 (Lamaran)
97 Bab 95 (Kesiapan dalam hubungan pernikahan)
98 Bab 96 (Jelmaan iblis bervisualkan malaikat)
99 Bab 97 (Hancur!)
100 Bab 98 (Romansa kehidupan)
101 Bab 99 (Kehancuran di Mulai)
102 Bab 100 (Keanehan Yang Terjadi)
103 Bab 101 (Tantangan)
104 Bab 102 (Kehancuran diri)
105 Bab 103 (Kesalahan remaja)
106 Bab 104 (END Season 1)
107 Promosi Cerita Baru
108 Ekstra Bab
109 Promosi lagi cerita seru
110 Season 2 informasi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan Visual Tokoh
2
Bab 1 (Populer)
3
Bab 2 (Gadis yang membuat ku berdebar)
4
Bab 3 ( Rasa Yang Berbeda)
5
Bab 4 (Remember Me?)
6
Bab 5 (Rasa Sakit yang tak pernah usai)
7
Bab 6 (Ketakutan Tersembunyi Adella)
8
Bab 7 ( Modus Sean Yamato)
9
Bab 8 (Kelas Seni)
10
Bab 9 (Bergabung)
11
Bab 10 (Penasaran)
12
Bab 11 (Hanya Teman)
13
Bab 12 ( Licik itu di turunkan)
14
Bab 13 (Ingin mengecup nya)
15
Bab 14 (Di rumah Yamato)
16
Bab 15 (Mahkota Bunga)
17
Bab 16 ( Perasaan Delta)
18
Bab 17 (Milik siapa?)
19
Bab 18 (Kencan?)
20
Bab 19 (Instagram)
21
Bab 20 ( Menggoda)
22
Bab 21 (Kejahilan yang di gantikan)
23
Bab 22 (Love Me)
24
Bab 23 (Curiga dengan Adella)
25
Bab 24 (Siapa Adella?)
26
Bab 25 (Mimpi masa lalu yang tak jelas)
27
Bab 26 (Khawatir)
28
Bab 27 (Pecahan masalah)
29
Bab 28 (Rindu)
30
Bab 29 (Joker)
31
Bab 30 (Kau hanya milik ku!)
32
Bab 31 (Cerita Ambigu)
33
Bab 32 (Kemesuman otak David)
34
Bab 33 (Video gila dari David)
35
Bab 34 (Karena mu)
36
Bab 35 (Perasaan terancam)
37
Bab 36 (Syok)
38
Bab 37 (Masalah masa lalu)
39
Bab 38 (Hampir tertangkap basah)
40
Bab 39 (Salahkan rasa ini?)
41
Bab 40 (Kau Milik ku!)
42
Bab 41 (Hipnoterapi)
43
Bab 42 (Racun baru)
44
Bab 43 (Hukuman David)
45
Bab 44 (Berburu)
46
Bab 45 (Benci yang terpendam)
47
Bab 46 (Karma Leo Yamato)
48
Bab 47 (Meremehkan)
49
Bab 48 (Kedewasaan Launa)
50
Bab 49 (Kencan 2)
51
Bab 50 (Kasihan)
52
Bab 51 (Reptil tanpa harga diri)
53
Bab 52 (Annabelle?)
54
Bab 53 (Kehangatan)
55
Bab 54 ( Kebenaran)
56
Bab 55 (Mendekat)
57
Bab 56 (Kepergian)
58
Bab 57 (Peringatan)
59
Bab 58 (Kencan Hiro)
60
Bab 59 (Ingatan Yang pulih)
61
Bab 60 (Pesona Sean Yamato)
62
Bab 61 (Perasaan Tidak enak)
63
Bab 62 (Flashback kejadian)
64
Bab 63 (Wajah lain Hiro Yamato)
65
Bab 64 (Kemarahan)
66
Bab 65 (Rencana Yang Gagal)
67
Bab 66 (Salah Paham)
68
Bab 67 (Kehidupan Yang Berbeda)
69
Bab 68 (Dua Budaya)
70
Bab 69 (Buku tentang wanita)
71
Bab 70 (Satu Pemikiran)
72
Bab 71 (Rahasia)
73
Bab 72 (Rumit)
74
Bab 73 (Hasutan)
75
Bab 74 (Sederhana nya Cinta)
76
Bab 75 (Awal mula kekacauan)
77
Bab 76 (Racun)
78
Bab 77 (Kegilaan yang tersembunyi)
79
Bab 78 (Rindu Mama)
80
Bab 79 (Khawatir)
81
Bab 80 (Mengenal Dia??)
82
PENGENALAN VISUAL 2
83
Bab 81 (Perasaan David)
84
Bab 82 (Takut pada kemungkinan)
85
Bab 83 (Aku cemburu)
86
Bab 84 (Tamu Yang Mengejutkan)
87
Bab 85 (Bahagia)
88
Bab 86 (Kecebong unggul)
89
Bab 87 (Hiburan)
90
Bab 88 (Hiro & Dera moments)
91
Bab 89 (Merajuk)
92
Bab 90 ( Antara Hati dan Persaudaraan)
93
Bab 91 (Anakku tidak aneh)
94
Bab 92 (Fakta Baru)
95
Bab 93 (Masih Sama)
96
Bab 94 (Lamaran)
97
Bab 95 (Kesiapan dalam hubungan pernikahan)
98
Bab 96 (Jelmaan iblis bervisualkan malaikat)
99
Bab 97 (Hancur!)
100
Bab 98 (Romansa kehidupan)
101
Bab 99 (Kehancuran di Mulai)
102
Bab 100 (Keanehan Yang Terjadi)
103
Bab 101 (Tantangan)
104
Bab 102 (Kehancuran diri)
105
Bab 103 (Kesalahan remaja)
106
Bab 104 (END Season 1)
107
Promosi Cerita Baru
108
Ekstra Bab
109
Promosi lagi cerita seru
110
Season 2 informasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!