Hanya Mencintai Diana

Rey hanya mencintai Diana.

Ucapan itu terus terngiang di telinga Delia, jelas sekali dia mendengar ucapan suaminya yang dengan yakin jika dia memang hanya mencintai adiknya, seolah Reynan tidak akan pernah bisa mencintai Delia.

"Tidak papa De, memang sudah seharusnya kamu bersabar dengan semua ini. Kamu yang rela dan mau menjadi pengantin pengganti untuknya, jadi kamu harus siap menerima kenyataan jika suami kamu memang tidak akan pernah mau mencintaimu"

Delia menatap wajahnya di cermin kamar mandi, tangannya berpegangan pada pinggir wastafel. Air mata yang jelas tidak mau berhenti mengalir di pipinya. Rasanya Delia sedang berada dalam kondisi yang sangat tidak baik-baik saja. Dia sedang dalam kondisi yang sangat rapuh, tidak bisa untuk terus menahan air matanya untuk tidak menetes.

"Sekarang ini, jalani hari-harimu seperti biasanya"

Delia bersiap untuk pergi bekerja, dengan kembali ke dunia kerja mungkin Delia bisa lebih baik dan tidak akan terus memikirkan tentang pernikahannya yang kacau ini. Delia tersenyum ketika dia turun dari mobilnya dan menatap bangunan tempatnya bekerja.

"Semangat De, kamu pasti bisa melewati semua ini"

Delia masuk ke dalam perusahaan, memakai tanda pengenalnya yang dia kalungkan di leher. Delia yang selalu terlihat cantik dan dewasa dalam pemikiran, juga pekerja keras yang membuat orang-orang selalu mengaguminya. Bahkan sudah tidak terhitung lagi berapa orang yang pernah datang padanya hanya untuk menyatakan cinta. Namun tidak pernah bisa Delia memberi harapan pada orang lain karena perasaan cintanya hanya untuk satu orang sejak dulu, yaitu pada pria yang sekarang menjadi suaminya.

"Delia, akhirnya kamu masuk juga" ucap sahabatnya, Ranti.

"Iya Ran, bagaimana keadaan di Kantor selama aku tidak ada?"

Ranti menggeleng dengan wajahnya yang cemberut. Dia menarik kursi di meja kerjanya lalu menjatuhkan tubuhnya disana. "Gak seru si, karena tidak ada kamu. Oh ya, bagaimana pernikahan adik kamu itu? Lancar?"

Semua teman kantornya tidak ada yang tahu tentang kejadian kemarin. Namun bersyukur karena Delia masih bisa menjadi Delia yang biasanya, tidak perlu harus berubah karena mereka tahu tentang pernikahannya.

"Lancar kok, kamu si kenapa tidak datang?"

"Yaelah De, kayak yang tidak tahu aja kalau bos kita itu jarang sekali kasih cuti kalau bukan ada acara penting-penting banget kayak kamu pas nikahan adik kamu itu"

Delia mengangguk, dia tahu bagaimana bos mereka yang terkenal super jutek dan jarang senyum itu. Delia mulai menyalakan komputer di depannya, dia mulai memeriksa pekerjaannya yang menggantung karena pernikahan kemarin.

"De, pulang kerja yang lain ngajakin nongkrong. Ikut gak?"

Delia sedikit berpikir sebentar, dia memang sudah menjadi seorang istri. Namun suaminya juga pernah bilang jika dia tidak akan pernah peduli dengan apapun yang dilakukan oleh Delia.

"Boleh, tapi pulangnya jangan kemaleman ya. Ibu bisa marah, tahu sendiri sekarang cuma aku yang tinggal sama Ibu, adek sudah pindah bersama suaminya sekarang"

"Siplah, gak akan kemalaman kok. Tenang aja"

Hari pertama masuk bekerja lagi, Delia mengerjakan semuanya dengan baik. Tidak ada drama apapun lagi, mungkin mood bosnya itu sedang baik. Saat sore hari adalah waktu pulang bekerja, Delia dan beberapa temannya langsung pergi ke salah satu cafe untuk menghabiskan waktu mereka.

"Pasti capek banget ya Del, kemarin ngurusin pernikahan adek kamu itu" tanya Akmal, pria tampan berkacamata yang selalu memberikan perhatian lebih pada Delia.

"Ya gitu deh Mal, namanya juga hajatan ya. Pasti capek banget, apalagi sudah tidak ada Ayah"

Akmal meraih tangan Delia yang berada di atas meja. "Sabar ya Del, kamu sebagai anak pertama pastinya akan menanggung semuanya setelah Ayah meninggal"

Delia mengangguk dan tersenyum, dia melepaskan pelan tangannya dari genggaman tangan Akmal. "Terima kasih Mal"

*

Delia pulang pukul 7 malam ke rumah suaminya. Dia melihat Ibu mertuanya yang sedang duduk di sofa depan televisi. Delia menghampiri Ibu mertuanya itu.

"Kamu baru pulang De. Itu suami kamu baru saja pulang, tadi dia nanyain kamu"

Delia sedikit tertegun mendengar ucapan Ibu mertuanya itu. Karena merasa heran ketika dia mendengar perkataan mertuanya jika Reynan menanyakan dia.

Kenapa juga dia harus menanyakan aku sudah pulang atau belum. Bukannya dia sendiri yang bilang kalau dia tidak akan pernah mencampuri urusanku.

"Yaudah Ma, aku ke atas dulu ya"

"Iya Sayang, kalau ada apa-apa langsung panggil Mama saja" Ibu Dian hanya takut jika anaknya akan melakukan kekerasan lagi pada menantunya.

"Iya Ma"

Delia masuk ke dalam kamar, dia sedikit bingung ketika melihat suaminya yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidur itu menatapnya dengan begitu tajam.

"Darimana jam segini baru pulang? Bukannya kerja kamu hanya sampai jam 5 sore?"

Delia menyimpan tas selempangnya di atas meja. "Aku hanya nongkrong sebentar dengan teman-teman"

"Nongkrong kamu bilang? Kamu sudah punya suami, tapi malah nongkrong sama teman-temanmu itu"

Delia mengerutkan alisnya bingung ketika mendengar nada dingin dari suaminya itu. "Kan kamu sendiri yang bilang kalau aku bisa melakukan apapun yang aku mau asalkan tidak membuat masalah. Kenapa sekarang kamu marah?"

Reynan memalingkan wajahnya, dia menghembuskan nafas pelan. "Siapa juga yang marah, gak ada gunanya untuk marah sama kamu. Terserah saja mau melakukan apapun"

"Yaudah" jawab Delia santai, dia berjalan ke ruang ganti. Tidak lupa memutar tulisan yang sudah menggantung di depan pintu ruang ganti.

Reynan menatap Delia yang pergi begitu saja, ada rasa kesal dalam dirinya ketika dia melihat Delia yang berpegangan tangan dengan pria lain di luaran sana. Sebenarnya saat tadi, dia yang baru saja selesai melakukan pertemuan dengan rekan kerjanya, tidak sengaja melihat Delia dan teman-temannya. Adegan Akmal yang memegang tangan Delia jelas terlihat olehnya. Dan Reynan merasa marah dan kesal melihat itu.

Delia keluar dari ruang ganti dengan wajah yang sudah lebih cerah. Dia duduk di depan meja rias, dia mengambil handuk kecil dan mencoba mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Siapa pria yang pegang-pegang tangan kamu itu?"

Delia menoleh pada suaminya, merasa bingung dengan pertanyaan suaminya itu. Sampai dia mengingat kejadian tadi siang. Delia tersenyum penuh arti pada Reynan.

"Kenapa memangnya? Kamu cemburu?"

"Jangan mimpi kamu! Mana mungkin aku cemburu, aku hanya heran saja kenapa sikap kamu dan Diana sangat berbeda. Diana selalu izin dan bilang sama aku kemana pun dia mau pergi dan dengan siapa. Ternyata memang saudara juga tidak sama ya. Tidak salah jika aku mencintai Diana"

"CUKUP REY!!!"

*

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

cemburu tapi gengsi utk mengakui. nyesek loh Rey lama2

2025-01-02

1

Pujiastuti

Pujiastuti

ayo Delia jangan nurut aja sama si Ray lawan aja apa yang Ray katakan suka sekali membandingkan Delia dan Diana sudah jelas Dianalah yang ngak baik meninggalkan kamu saat akan menikah

2024-10-17

1

Nanik Arifin

Nanik Arifin

eh... si munafik lagi manggung. pentas drama ya Rey ? 🤭

2024-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Pengantin Pengganti
2 Apakah Ini Takdir?!
3 Hanya Wanita Pengganti
4 Tidak Bisa Melupakan Diana
5 Hanya Mencintai Diana
6 Tidak Akan Sesakit Ini, Jika Tidak Mencintai
7 Bukan Penyebab Diana Pergi
8 Ego Yang Terlalu Besar
9 Apa Reynan Akan Menyesal?!
10 Hanya Tentang Cinta Dan Luka
11 Akan Mencintaimu Selamanya!
12 Sudah Mencintai Sejak Dulu
13 Apa Salah Aku Mencintainya?
14 Tetap Diana Yang Dicintainya!
15 Untuk Siapa Perasaanku Sekarang?
16 Harus Memilih Diantara Keduanya
17 Delia Menyerah
18 Apa Sudah Jatuh Cinta?
19 Perasaan Yang Terlambat
20 Tidak Ingin Menjadi Penghalang Lagi!
21 Mencoba Melupakan Perasaannya
22 Tidak Benar-benar Cinta?
23 Sudah Pernah Bertahan, Namun Tersingkirkan
24 Sesakit Ini Mencintainya
25 Delia Lelah, Bu
26 Hati Yang Mati Rasa
27 Diana Hamil?
28 Harapannya Kembali Hancur
29 Perceraian
30 Benar-benar Berakhir
31 Ini Sudah Menjadi Pilihanmu
32 Menghilangkan Beban Dalam Hidupnya
33 Menjalani Kehidupan Yang Baru
34 Skenario Kehidupan
35 Perasaannya Sudah Hilang Untuk Diana
36 'D' Cafe And Resto
37 Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
38 Semuanya Akan Tetap Berakhir
39 Perasaan Cinta Yang Belum Hilang
40 Cinta Pertama, Bukan Cinta Sejati!
41 Pertemuan Mengejutkan
42 Tuhan Yang Memberi Jalan Kita Bertemu
43 Kenapa Harus Bertemu Lagi?
44 Bersikap Acuh
45 Semuanya Sudah Selesai
46 Jika Hanya Maaf, Aku Memaafkanmu
47 Aku Lelah Ya Tuhan
48 Perasaan Cinta Yang Tak Hilang
49 Delia Hilang?!
50 Hanya Ingin Tenang
51 Aku Akan Pergi, Tapi Tidak Untuk Selamanya
52 Terbongkar
53 Apakah Sebuah Karma
54 Salah Mengatur Alur Hidupnya Sendiri
55 Sudah Menghancurkan Hidup Semua Orang
56 Klarifikasi
57 Hati Yang Masih Membeku
58 Rasa Cemburu?
59 Cintaku Habis Di Satu Orang
60 Ingin Menebus Semua Kesalahan
61 Mulai Mengejarmu?!
62 Kamulah Cinta Sejatiku
63 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Sama
64 Memberi Kesempatan Kedua
65 Jatuh Cinta Sejak Pertemuan Pertama
66 Sudah Mengklaim Milikku
67 Menjalani Hubungan Jarak Jauh
68 Hanya Akan Membuatmu Bahagia
69 Memori Kebahagiaan Yang Baru
70 Persiapan Pernikahan
71 Menikah Dengan Orang Yang Sama
72 Hanya Milikku Seorang
73 Kedatangan Zaidan Yang Tiba-tiba
74 Luka Yang Belum Sepenuhnya Sembuh
75 Kabar Duka
76 Akhir Kisah Diana
77 Berdamai Dengan Masa Lalu
78 Cinta Dan Luka Selalu Berdampingan
79 Luka Cinta Pernikahan
80 Hanya Wanita Kedua
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Menjadi Pengantin Pengganti
2
Apakah Ini Takdir?!
3
Hanya Wanita Pengganti
4
Tidak Bisa Melupakan Diana
5
Hanya Mencintai Diana
6
Tidak Akan Sesakit Ini, Jika Tidak Mencintai
7
Bukan Penyebab Diana Pergi
8
Ego Yang Terlalu Besar
9
Apa Reynan Akan Menyesal?!
10
Hanya Tentang Cinta Dan Luka
11
Akan Mencintaimu Selamanya!
12
Sudah Mencintai Sejak Dulu
13
Apa Salah Aku Mencintainya?
14
Tetap Diana Yang Dicintainya!
15
Untuk Siapa Perasaanku Sekarang?
16
Harus Memilih Diantara Keduanya
17
Delia Menyerah
18
Apa Sudah Jatuh Cinta?
19
Perasaan Yang Terlambat
20
Tidak Ingin Menjadi Penghalang Lagi!
21
Mencoba Melupakan Perasaannya
22
Tidak Benar-benar Cinta?
23
Sudah Pernah Bertahan, Namun Tersingkirkan
24
Sesakit Ini Mencintainya
25
Delia Lelah, Bu
26
Hati Yang Mati Rasa
27
Diana Hamil?
28
Harapannya Kembali Hancur
29
Perceraian
30
Benar-benar Berakhir
31
Ini Sudah Menjadi Pilihanmu
32
Menghilangkan Beban Dalam Hidupnya
33
Menjalani Kehidupan Yang Baru
34
Skenario Kehidupan
35
Perasaannya Sudah Hilang Untuk Diana
36
'D' Cafe And Resto
37
Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
38
Semuanya Akan Tetap Berakhir
39
Perasaan Cinta Yang Belum Hilang
40
Cinta Pertama, Bukan Cinta Sejati!
41
Pertemuan Mengejutkan
42
Tuhan Yang Memberi Jalan Kita Bertemu
43
Kenapa Harus Bertemu Lagi?
44
Bersikap Acuh
45
Semuanya Sudah Selesai
46
Jika Hanya Maaf, Aku Memaafkanmu
47
Aku Lelah Ya Tuhan
48
Perasaan Cinta Yang Tak Hilang
49
Delia Hilang?!
50
Hanya Ingin Tenang
51
Aku Akan Pergi, Tapi Tidak Untuk Selamanya
52
Terbongkar
53
Apakah Sebuah Karma
54
Salah Mengatur Alur Hidupnya Sendiri
55
Sudah Menghancurkan Hidup Semua Orang
56
Klarifikasi
57
Hati Yang Masih Membeku
58
Rasa Cemburu?
59
Cintaku Habis Di Satu Orang
60
Ingin Menebus Semua Kesalahan
61
Mulai Mengejarmu?!
62
Kamulah Cinta Sejatiku
63
Jatuh Cinta Pada Orang Yang Sama
64
Memberi Kesempatan Kedua
65
Jatuh Cinta Sejak Pertemuan Pertama
66
Sudah Mengklaim Milikku
67
Menjalani Hubungan Jarak Jauh
68
Hanya Akan Membuatmu Bahagia
69
Memori Kebahagiaan Yang Baru
70
Persiapan Pernikahan
71
Menikah Dengan Orang Yang Sama
72
Hanya Milikku Seorang
73
Kedatangan Zaidan Yang Tiba-tiba
74
Luka Yang Belum Sepenuhnya Sembuh
75
Kabar Duka
76
Akhir Kisah Diana
77
Berdamai Dengan Masa Lalu
78
Cinta Dan Luka Selalu Berdampingan
79
Luka Cinta Pernikahan
80
Hanya Wanita Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!