Bab 19 Kau kan Ibunya!

Dave terkejut mendengar permintaan Sekar. "Aku gak mungkin menceraikan kamu, Sekar. Hubungan kita baru saja berkembang dengan cukup baik."

Sekar menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. "Karena aku tidak ingin Khanza terus merasakan sakit dan kesepian. Dia butuh ayah yang bisa mencintainya sepenuhnya."

"Apa kurang, yang selama ini ku berikan pada kalian? Haruskah kau menuntut apa yang sulit untuk aku lakukan!" Dave merasa Sekar sekarang terlalu banyak menuntut padanya.

Sekar terkesiap. Nada bicara Dave kembali tinggi padanya. Setelahnya dia menunduk, memikirkan ucapan Dave padanya. Memang benar, selama ini suaminya itu telah banyak melakukan hal besar padanya dan juga putrinya. Bahkan sejak Khanza masih di dalam kandungan.

Dave memberikan perhatian dengan caranya. Melakukan semua kewajibannya sebagai suami dan calon ayah yang baik bagi Khanza. Akan tetapi semua terasa kurang ketika Sekar melihat bagaimana perlakuan Dave terhadap cucunya. Yaitu, Almayra, bayi perempuan milik Velicia dan Zayn.

Sekar merasa putrinya sama sekali tak terlihat di mata Dave, suaminya. Sekar berpikir, ketika hubungan keduanya ada kemajuan dia pun berharap Dave melakukan hal yang sama pada Khanza.

"Maaf, Mas. Aku hanya--" Sekar tak mampu meneruskan ucapannya. Ketika terdengar tangisan bayi dari dalam kamarnya. Sekar bergegas untuk menghampiri Khanza.

Dave terlihat menghela napasnya panjang. Perdebatannya dengan Sekar cukup menguras emosi dan tenaganya. Dave memilih pergi untuk menghindari istrinya sementara waktu.

Sekar menyusui bayinya sambil terisak. Perasaannya cukup kacau saat ini. Dia bahkan sempat meminta hal yang sangat di benci Allah dari hambanya.

Nyatanya apa yang Sekar rasakan saat ini mempengaruhi sikap dan keadaan bayinya. Khanza menyusui dengan gelisah dan rewel semalaman. Di sinilah Sekar merasakan kesulitan dalam merawat bayinya seorang diri. Namun ia tersadar bahwa keterlaluan jika memaksakan Dave melakukan apa yang bukan menjadi kewajibannya.

"Jangan nangis terus dong, Sayang. Ibu jadi bingung." Sekar memeluk Khanza sambil menangis. Bayinya itu masih juga tidak mau menyusu. Tangis Sekar semakin pecah, dia bahkan meraung-raung. Suaranya bersahut-sahutan dengan sang bayi.

Sementara itu, Dave yang datang ke rumah Zayn, di tegur oleh Max.

"Sudah malam begini, mau ngapain?" tegur Max sarkas.

"Kangen, mau tengok mau tengok Mayra," jawabnya sambil nyengir. Dia pikir Max pun akan melakukan hal yang sama dengannya. Namun perkiraan Dave salah.

"Kayak gak ada besok. Di rumahmu kan juga ada bayi. Kenapa kau tinggalkan dia bersama dengan ibunya saja!" sarkas Max lagi. Dave bingung sekaligus heran, kenapa Max berkata demikian padanya.

"Yang di sini kan cucuku, Max. Sedangkan yang di rumah, kau tau lah," jawab Dave enteng. Seolah apa yang di lakukan serta di perbuatnya sekarang adalah hal yang wajar.

"Tapi jam segini, Mayra sudah tidur. Apa bayinya Sekar juga sudah tidur?" tanya Max ingin tau.

"Aku tak tau. Tadi dia menangis ketika aku hendak pergi ke sini," jawab Dave santai tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Dan, kau meninggalkannya ke sini? Lalu membiarkan istrimu menangani bayinya sendirian?" cecar Max masih tak paham dengan jalan pikiran Dave sekarang.

"Memangnya kenapa sih! Dia kan ibunya. Wajar dong kalau dia yang bertanggung jawab atas bayi itu."

Max hanya bisa geleng-geleng mendengar penuturan sebagai pembelaan diri dari seorang Dave. Pria jenius yang sebelumnya merupakan kaki tangan kepercayaannya. Namun ketika menghadapi masalah kekeluargaan secara personal, Dave berubah idiot.

"Kau lupa? Ketika saat itu kau menjabat tangan Semar, untuk meminta Sekar padanya. Maka sejak saat itulah, seluruh tanggung jawab milik Semar beralih ke bahumu. Kau telah mengambil alih tanggung jawab seorang ayah pada putrinya . Dan seketika itu, kau secara langsung menanggung segala hal yang ada padanya. Baik itu masalah maupun sifat baik dan buruk yang menyertainya."

Penuturan Max barusan, seolah menyentak kesadaran Dave.

"Kalau mau main kesini, baiknya ajak Sekar dan bayinya. Jangan pergi sendirian begini. Apalagi di saat dan momentum yang kurang tepat. Ku rasa, kehadiranmu lebih di butuhkan di sana di bandingkan dengan di sini. Mayra banyak yang sayang dan peduli. Banyak pula yang mengurus serta menjaganya. Sedangkan Khanza? Apa kau masih punya perasaan, Dave!"

Terpopuler

Comments

Kartika oshin

Kartika oshin

sadar ngk kamu Dave dengan kelakuanmu sungguh terlalu kau

2025-01-09

2

Wisell Rahayu

Wisell Rahayu

cuman 1 Bab ya thooor hehee mash kurang

2025-01-09

2

Juliha

Juliha

,😭😭😭 baru buka langsung habis udah lama eh malah habis 💪💪💪, Thor

2025-01-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!