Bab 17. Kenapa dengan Dave?

Malam itu, udara terasa hangat dan lembab, seperti pelukan yang erat. Cahaya bulan menerangi kamar yang sederhana, namun penuh dengan harapan. Sekar dan Dave, duduk berdua di atas tempat tidur, saling menatap dengan mata yang berbicara. Suasana sunyi, hanya terdengar suara jantung yang berdegup kencang.

Sekar merasakan getaran di dalam dada, campuran antara rasa gembira dan takut. Dave, sosok laki-laki halal yang entah sejak kapan mulai ia cintai, kini begitu dekat dengannya. Bahkan pria itu menatapnya dengan lekat. Sekar masih mengira ini semua mimpi. Pada saat tadi dirinya bisa merasakan napas hangat dan lembut suaminya ketika mengecup.

"Saya gak yakin, Mas" katanya pelan, menunduk ke bawah. Suaranya hampir tidak terdengar.

"Tak yakin tentang apa?" tanya Dave, suaranya lembut dan penuh pengertian. Dia mengambil tangan Sekar, menggenggamnya lembut, berusaha membuat istrinya merasa lebih nyaman dan tidak tegang.

"Saya takut jika ternyata mengecewakan. Nyatanya saya bukanlah wanita yang--" Sekar menjeda ucapannya. Wajahnya masih menyiratkan perasaan malu-malu. Sekar bahkan tidak berani menatap mata suaminya seperti sikapnya sebelumnya.

Namun Dave menanggapi ketegangan serta keraguan istrinya dengan tersenyum, kemudian mengangkat wajah wanita muda di hadapannya dengan lembut. "Aku hanya ingin kita memulai hubungan suami-istri yang sesungguhnya," kata Dave lembut, matanya menatap istrinya dengan penuh kasih sayang. "Aku ingin merasakan kehangatan, merasakan cinta."

Dave mengulurkan jemarinya untuk membelai wajah yang selalu ayu sehingga tak bosan untuk di pandang, walaupun tanpa sentuhan riasan apapun.

Sekar seolah tersengat, merasakan sentuhan hangat dari tangan suaminya. Tak ayal sedikit usapan jemari Dave mampu membuat hatinya bergetar. Perasaan yang terpendam selama ini mulai terbuka, seperti bunga yang mekar di malam hari.

Tiba-tiba, Sekar merasakan sedikit keraguan. "Apakah aku sudah siap?" tanyanya pada diri sendiri.

Dave merasakan keraguan itu pada Sekar dan memutuskan untuk memeluknya erat. "Aku ada di sini untukmu," katanya. "Kita akan melalui ini bersama."

Sekar mulai merasakan kepercayaan dan keamanan dalam kata-katanya. Keraguannya mulai menghilang, digantikan oleh keberanian dan kepastian.

"Bagaimana jika...?" Sekar berhenti bicara, tidak berani melanjutkan ucapannya.

"Bagaimana jika apa?" tanya Dave, penasaran. Dave bahkan memajukan wajahnya, membuat Sekar kembali merasakan napasnya yang hangat.

Sekar menarik napas dalam-dalam. "Bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikan diri?" Aku merasa malu, tapi juga penasaran.

Dave lagi-lagi tertawa meski pelan. "Aku ingin melihatmu tak terkendali," katanya, menggoda dengan suara penuh gairah. "Aku ingin merasakan kebebasanmu, kegembiraanmu. luapkan semua itu malam ini, denganku. Bukankan kita saling memiliki satu sama lain?"

Malam itu, akhirnya mereka berdua terjebak dalam kehangatan dan keintiman. Perasaan malu-malu mulai menghilang, digantikan oleh hasrat yang bergelora. Dave dan Sekar saling memandang, dan dalam sekejap, mereka kembali berbagi ciuman. Ciuman yang penuh gairah, namun juga lembut.

Sekar merasakan sekujur tubuhnya meriang ketika pertama kalinya merasakan lidah laki-laki yang hangat dan basah, menyusup ke dalam rongga mulutnya dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Dave memperlakukannya dengan lembut dan penuh perasaan. Sekar sdikit menggeliat ketika merasakan tangan Dave mengelus punggungnya yang terbuka, membuatnya merasakan gelenyar aneh yang merayap hingga membangunkan bulu-bulu halus di tubuhnya.

Mereka berdua terjebak dalam keintiman, kepercayaan, dan cinta. Malam yang tidak terlupakan, malam yang mempersatukan dua insan setelah satu purnama saling membatasi diri.

Sekar dan Dave mulai merasakan kehangatan dari tubuh keduanya, membuat mereka tanpa sadar semakin dekat. Mereka berdua terjebak dalam keintiman yang tak terhingga. Waktu seolah berhenti, meninggalkan hanya pasangan ini yang saling mendalami perasaan satu sama lain.

Sekar telah menyerahkan dan mempasrahkan dirinya untuk sang suami malam ini. Karena dia tau apa kewajibannya dan tau mana batasan yang harus di jaga sebelumnya. kini mereka bebas melakukan apapun. Sekar tak bermimpi terlalu tinggi. Terpenting hubungan mereka membaik dan setelah ini ia hanya menyerahkan pada takdir illahi.

"Kau sangat cantik malam ini," kata Dave, suaranya penuh kasih sayang.

"Jadi, maksud Mas, malam sebelumnya saya gak cantik gitu." Sekar sedikit merajuk manja.

Dave tersenyum seraya mencuri satu ciuman singkat dari bibir yang sudah agak bengkak karena ulahnya.

"Kan selama ini aku tidak pernah melihatmu sedekat dan sebebas ini. Jadi wajar kan kalau aku bilang kamu sangat cantik dan seksi malam ini," kilah Dave. Dia tersenyum, kemudian memeluk istrinya dengan erat. Sekar merasakan kehangatan dan kenyamanan dalam pelukan suaminya. Hingga mereka berdua kembali terjebak dalam ciuman yang panjang dan lembut.

Malam itu, mereka berdua telah memutuskan untuk melangkah ke depan bersama-sama. Mereka telah berbagi perasaan, keintiman, kepercayaan, dan cinta. Mereka berdua sekarang sadar bahwa mereka saling memiliki satu sama lain.

Pagi itu, Sekar terbangun dengan senyum, merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Dave terlelap di sampingnya, wajahnya tenang dan damai. Walaupun Sekar tau pria itu telah mandi dan solat subuh.

Tadi dirinya sudah bangun sebelum jam empat, untuk menyusui Khanza. Tau-tau tidur lagi hingga sama sekali tidak mendengar suara alarm yang Sekar setel pada ponselnya.

Sekar memandang Dave dengan lembut, merasakan perasaan cinta yang semakin berkembang di hatinya. Pipinya merona saat mengingat kejadian malam tadi. Sekar merasa salah tingkah, tidak yakin bagaimana mengungkapkan perasaannya saat ini.

Tau-tau Dave terbangun. Pria itu langsung menatap istrinya dengan mata yang berkilauan. "Selamat pagi, cantik," katanya dengan suara hangat.

Sekar tersenyum, merasakan perhatian dan sikap hangat suaminya. Hal yang sebenarnya sangat ia inginkan dalam pernikahannya. Allah telah mengabulkan doanya. "Selamat pagi juga, Mas ganteng," jawab Sekar pelan dengan ekspresi malu. Baru kali ini dia menggombal pada laki-laki.

Dave meraih tangan istrinya kemudian menatap matanya. "Aku suka pagi-pagi liat kamu senyum kayak gini. Makasih, udah mau buka hati dan juga menyerahkan mahkotamu padaku," ucap Dave sungguh-sungguh.

"Sama-sama, Mas. Itu kan sudah kewajiban saya. Maaf, jika ada kekurangan karena saya kan sudah tidak--"

Cup!

Dave kembali mencuri manisnya bibir Sekar secara tiba-tiba. Bikin istrinya itu kembali membulatkan matanya lantaran terkejut.

"Jangan ngomong gitu terus. Kamu perempuan yang sempurna buat aku. Semalam kamu itu nikmat dan masyaallah. Aku aja sebenarnya ke bayang-bayang sama rasanya. Kayaknya aku bakalan nagih," jujur Dave dengan sedikit kalimat godaan. Dia tak mau Sekar insecure dengan dirinya. Dave ingin Sekar melupakan masa lalunya.

"Ku harap, kamu ingat-ingat lagi apa yang pernah terjadi di belakang. Cukup, pikirkan dan bayangkan saja masa depan yang indah sama aku," kata Dave lagi.

Sekar mengangguk dengan senyum. Walaupun dia tau bahwa ucapan Dave hanya untuk membesarkan hatinya. Nyatanya ia takkan pernah bisa melupakan masa lalu. Apalagi ada Khanza yang akan selalu mengingatkannya pada pria yang menanam benih di rahimnya itu. Tapi Sekar bersyukur, karena putrinya sangat cantik, walaupun sedikit banyak ada kemiripan dengan Darren.

"Selama menikah denganmu, saya sudah mencoba berdamai dengan takdir. Saya tidak akan melupakan kejadian itu. Sebab karenanya saya jadi punya Khanza."

Pada saat Sekar mengatakan itu, Dave langsung bangkit dan berlalu keluar dari kamar itu begitu saja.

Kenapa dengan Dave?

Terpopuler

Comments

Istiana

Istiana

yakin cerita nya bagus, bisa lbh sering up ga sih kdng"aku sampe gemes sendiri saking penasaran nya sama cerita ini

2024-12-22

5

Kartika oshin

Kartika oshin

walah" duniamu kebalik ya Dave jangan tegang emosian atau apalah itu Dave ngk baik buat hubungan kalian berdua

2024-12-27

2

Zeni Supriyadi

Zeni Supriyadi

pasti Dave cemburu tuh karena Sekar gak bisa lupain kejadian diperkosa sm Darren ...

2024-12-23

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!