Bab 9. Keputusan Dave

Sekar menurut. Dia tak lagi menampilkan dirinya tanpa kerudung. Kemarin, asisten rumah tangga Dave telah melengkapi isi dapur rumah itu. Karena itulah, sehabis subuh tadi Sekar telah berkutat di depan perabotan masak.

Dia yang memang hobi masak terlihat senang dan bersemangat melihat berbagai alat masak yang serba canggih itu. Bahkan ada oven listrik dan microwave. Semua itu karena Dave hanya bisa makan masakan yang masih hangat.

Dave ternyata juga keluar kamarnya. Pria itu hanya mengenakan kaus dan celana training. Dave memang biasa jogging ketika langit masih gelap. Pelipis pria itu saling bertautan ketika ia melihat bayangan ramping nan mungil bergerak lincah di pagi buta.

"Apa yang dia lakukan di sana? Ini kan masih pagi." Dave bermonolog sendiri. Dia berniat mendekati namun urung. Karena ia harus menjaga jarak dengan Sekar. Sebisa mungkin ia harus membatasi komunikasi dan juga interaksi antara mereka.

Dave akhirnya berlalu pergi. Namun, tak lama terdengar teriakan dari arah dapur.

"Astaghfirullahal adzim." Sekar terlihat meringis sambil memegangi sebelah tangannya. Dave berlari dengan cepat ketika mendengar teriakan itu.

"Ada apa?" Dave bertanya sambil menatap dengan khawatir.

"S–saya kena pisau. Maksudnya jari saya," jawab Sekar, sambil menunjukkan telunjuknya yang berdarah.

Dave terlihat menghela napasnya. Kemudian dia mengambil kotak P3K. Mengeluarkan kasa dan juga plester. Kemudian menyerahkannya pada Sekar. "Bersihkan darahnya lalu balut dengan plester," kata Dave.

Sekar hanya terpaku menatap benda di depannya tanpa menyahut sama sekali. Dave yang gemas, langsung menarik tangan Sekar dan mengobatinya dengan cepat.

Perlakuannya itu, walaupun terpaksa namun mampu membuat Sekar terkesima. Gadis itu hanya bisa terkesiap tanpa kedip di buatnya.

"Kamu ini mau apa sebenarnya? Kan sudah ku bilang jangan buat apapun." Ucapan Dave yang tegas menyadarkan Sekar dari lamunannya.

"Maaf, Mas. Sekar cuma mau bikin sarapan. Agar Mas tak perlu meminta ke dapur pesantren lagi," jawabnya dengan wajah tertunduk. Ia merasa bersalah karena malah merepotkan suaminya.

"Itu tak perlu kau pikirkan. Kan sudah ku jelaskan sejak awal, bahwa aku bukanlah tanggung jawabmu. Sementara kau dan janin yang kau kandung itu adalah tanggung jawabku. Jadi, lain kali jangan lagi buat hal yang bisa membahayakan dirimu sendiri seperti ini!" tegas Dave.

Sekar makin tertunduk. Melihat itu Dave jadi merasa bersalah. Pria itu berdiri untuk mengembalikan kotak obat tersebut. Kemudian mengajak Sekar duduk pada kursi yang terletak di dapur.

"Maaf, bukan maksudku bicara keras begini padamu. Aku hanya tidak ingin melihat kau terluka dan terbebani di sini. Aku menikahimu, karena ingin menyelamatkanmu dan memberikan kehidupan yang lebih baik padamu. Walaupun, aku hanya bisa menganggapmu tak lebih dari adikku." Setelah mengatakan hal itu, Dave pun bangun dan berlalu begitu saja.

Tinggallah, Sekar menatap nanar punggungnya yang kekar. Hingga, sosok itu menghilang di balik pintu.

"Huft ....!" Sekar menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan. Ia tak menduga sama sekali kalau niat baiknya malah berakhir dengan masalah seperti ini. Bukan maksudnya membuat Dave seperti tadi, menceramahinya panjang lebar. Sekar, hanya ingin menunjukkan rasa terima pada pria itu.

*

*

Dave mengirimkan orang untuk mengantarkan Sekar ke tambak dan peternak sapinya. Dialah Ramone.

Sekar tersenyum ketika pria berwajah garang dengan bekas luka di pelipisnya bercerita, bahwa dua hari lagi dia akan di khitan.

"Semoga lancar ya Pakde Ram. Semoga Allah nilai sebagai ibadah yang berpahala besar. Aamiin," ucap Sekar.

"Ah, ya. Terima kasih. Tapi, bisakah Nyonya muda memanggil saya Uncle One saja," pinta anak buah kepercayaan Dave itu. Sehingga Sekar mengangguk patuh sambil mengangkat ibu jarinya. Pria yang seusia dengan Semar itu pun tersenyum puas.

"Baiklah. Nanti Nyonya tak perlu ke sini setiap hari. Secara berkala saja tak apa. Karena semua usaha ini sudah ada yang mengurus. Lagipula, Tuan Dave berpesan bahwa anda tidak boleh kelelahan." Ramone menerangkan semuanya dengan jelas dan lugas kepada Sekar. Walaupun gadis desa yang tidak berpendidikan tinggi, Sekar cukup memiliki daya tangkap dan pemahaman tinggi. Sehingga gadis itu paham dengan apa yang di jabarkan oleh Ramone.

Setelahnya, Ramone mengantarkan Sekar hingga ke kediamannya. Tentunya mereka sejak tadi tidak hanya berdua. Karena Dave juga memperkejakan pegawai perempuan di sana dan wanita berkerudung panjang itu sejak tadi menemani Sekar di sana. Dave tentu tidak akan membiarkan Sekar yang notabene semua orang tau sebagai istrinya itu, berkhalwat dengan pria lain. Meskipun Ramone tak lain adalah orang kepercayaannya sendiri.

Malam itu, di meja makan. Dave berpesan, agar selama bepergiannya Sekar menghabiskan waktu di pesantren dengan menuntut ilmu. Selain memanfaatkan waktu, juga sekalian terapi terhadap depresinya.

Dave telah menyiapkan satu perempuan yang akan menjadi pengawal pribadi Sekar di sana. Tentu tanpa sepengetahuan Sekar itu sendiri. Dave tau, Sekar akan terbebani jika wanita itu tau kalau dirinya di awasi. Walaupun Dave pergi dan tak ada di sisinya, pria itu takkan melepaskan pengawasannya begitu saja.

"Nanti, kamu boleh ajak ibu atau keluargamu menginap ke sini. Tapi, kamu gak boleh pulang ke desa. Kamu paham kan maksud saya?"

Sekar mendongak dan tersenyum. Kemudian mengangguk sebagai jawabannya. Dave sontak menelan ludahnya. Baru kali ini dia melihat senyum itu di wajah ayu Sekar Putrinya Semar.

"Keputusanku untuk segera pergi dari sini memang tepat!"

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sementara tepat dave tp kedepany blm tentu ksmu menghindar trs de sekar..tr lama2 jg kamu jatuh cinta sm pesonay sekar..

2024-11-12

3

Kartika oshin

Kartika oshin

takut jatuh cinta ni si Dave makanya dia agak sedikit menghidar

2024-11-12

2

Marya Dina

Marya Dina

dave takut jatuh cinta ma sekar..
mangkane mau hindari
coba klp tiap hari bersama..
goyah gk tu hati nya🤭🤭🤣

2024-11-12

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!