Philip dan Lea membeku di tempat mereka berdiri, memandang Valerie membuang muka tidak ingin melihat mereka.
Aura dingin Valerie terasa sekali, membuat lidah mereka tidak mampu untuk bicara lagi membujuk Valerie agar memaafkan mereka.
"Pergilah!!" sahut Valerie lagi dengan nada yang begitu dingin, sembari masih memalingkan wajahnya, tidak ingin memandang ke dua orang tuanya.
"Tuan dan Nyonya Walton, jika anda semakin memancing amarah Valerie, luka jahitan di kepala Valerie akan terbuka!" sahut Nathan dengan nada yang tegas, ikut menambah penjelasan Valerie agar Philip dan Lea segera pergi.
"Jahitan?" tanpa sadar Philip bergumam, dan Valerie sangat jelas sekali mendengar, apa yang di ucapkan suara pelan Ayahnya itu.
"Huh!" dengus sinis Valerie, "Jangan pura-pura merasa bersalah! selama ini bukankah kalian begitu tidak perduli nya pada apa yang kalian lakukan saat menindas ku!!"
"Valerie, bukan begitu... " suara Lea terdengar bergetar.
"Keluar! aku tidak ingin melihat kalian! jangan pasang wajah sedih padaku, aku tidak suka!!" sentak Valerie dengan dinginnya, menoleh memandang tajam pada ke dua orang tuanya.
"Valerie.. maaf, kami sebenarnya tidak ingin... " Philip mencoba menjelaskan kepada Valerie.
"Paman, suruh mereka keluar!!" Valerie menarik Nathan merapat padanya, dan masuk ke dalam dekapan Nathan untuk menyembunyikan wajahnya, karena merasa sangat marah sekali, tidak ingin melihat wajah ke dua orang tuanya.
"Tuan Walton, anda tidak mendengar apa yang di katakan putri anda, apakah saya perlu memanggil seseorang untuk memaksa anda berdua keluar dari sini?!" tanya Nathan dengan tegas.
"Baiklah, kami akan pergi, kami akan kembali lagi esok kalau marah Valerie sudah reda!" jawab Philip.
"Jangan datang lagi! aku tidak butuh perhatian kalian! kesalahpahaman yang kalian katakan, tidak berguna sama sekali meluruskan luka yang telah kalian buat padaku!!" nada dingin Valerie terdengar begitu tegas menolak kehadiran Philip dan Lea untuk datang lagi menjenguknya.
"Valerie!" Philip tanpa sadar merasa kesal dengan keras kepala Valerie, yang meremehkan niat mereka untuk berdamai dengannya.
"Tuan Walton!" Nathan menatap tajam Philip, memberi peringatan pada tatapan matanya.
Philip seketika terdiam melihat raut wajah Nathan yang datar, dengan tatapan mata tajam memandangnya. Ia merasakan aura Nathan yang mulai tidak sabaran.
"Baik, kami pergi!" jawab Philip mengurungkan niatnya untuk menegur Valerie, ia pun berbalik bersama Lea, lalu meninggalkan ruang rawat inap Valerie.
Philip tidak berkutik berhadapan dengan Nathan. Pengaruh Nathan sangat kuat, ia tidak bisa di singgung. Ia bisa melakukan apa saja, pada siapa pun yang menyinggungnya.
Philip merasa heran, dengan kedekatan Valerie dengan Nathan. Sejak kapan mereka jadi dekat satu sama lain? pikir Philip mengerutkan keningnya.
Apakah sejak Valerie sering datang ke Mansion Edmund? pikir Philip lagi, semakin mengerutkan keningnya, apa Nathan menyukai Valerie??
Philip melirik Nathan yang terlihat begitu peduli pada Valerie, tidak mungkin! Nathan cukup tua untuk Valerie, dia seorang CEO grup Edmund, tidak mungkin menyukai gadis muda seperti Valerie! kerutan kening Philip semakin dalam memikirkan rasa peduli Nathan kepada Valerie.
Philip pun keluar dari dalam ruang inap Valerie, dengan pikiran yang masih penuh tanda tanya, dengan sikap Nathan terhadap Valerie.
Valerie perlahan melepaskan tangannya memeluk Nathan, setelah Ayah dan Ibunya pergi.
Dan ia pun tersadar dengan apa yang ia lakukan kepada Nathan, membuat wajahnya memerah dan menggeser dirinya menjauh dari Nathan.
"Maaf Paman.. aku tidak sengaja memeluk anda, karena aku tidak ingin melihat wajah Papa dan Mama memandang ku" ucap Valerie pelan, menundukkan wajahnya.
Wajah Valerie kembali seperti saat sebelum Philip masuk ruang inap tersebut, dan menggeser posisi tubuhnya menjauh dari Nathan.
Nathan tadi sudah merasa lega, karena Valerie sudah tidak takut lagi padanya, tapi setelah Philip dan Lea pergi, sikap Valerie kembali canggung padanya.
Sepertinya butuh waktu bagi Valerie, untuk beradaptasi dengannya. Karena selama ini ia sangat dingin jika Valerie datang ke Mansion Edmund.
Tapi tadi sudah ada kemajuan di antara mereka, Valerie tidak begitu takut lagi padanya.
"Tidak apa-apa, aku bisa merasakan kamu marah pada mereka, karena melakukan kekerasan padamu!" kata Nathan dengan suara yang tenang.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Popy Desiana
kasih hukuman ke orang tua Valerie Thor, misal kan penyesalan yang tiada akhir untuk mereka... mudah percaya dengan yg lain tapi gak percaya sama anak nya sendiri..
mana licik banget lagi adiknya Lea .
Lea yg bodoh apa dua rubah yg terlalu licik.
2024-12-13
1
Noey Aprilia
Ga ykin kl ortunya valerie bnrn tlus mnta maaf,scra dr dlu aja mrka lbh prcya sm tu nnek shir drpd anknya sndri....bhkn smp mnykti scra fsik...
wjar aja kl valerie bnci sm mreka....
2024-12-13
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑽𝒂𝒍𝒆𝒓𝒊𝒆 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒍 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒋𝒅 𝑽𝒂𝒍𝒆𝒓𝒊𝒆 𝒚𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒅𝒊𝒂𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒕𝒊𝒏𝒅𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒌𝒔𝒂 /Panic//Panic/
2024-12-13
1