Esok harinya Nathan bangun lebih awal, karena mengingat hari ini ia akan membereskan permasalahan, yang telah Nico perbuat dengan Lili.
Jam delapan pagi ia sudah selesai sarapan, dan bersiap akan berangkat ke Mansion Edmund.
"Edgar, cepat! kita segera ke Mansion Edmund, untuk menyelesaikan masalah Nico, jangan biarkan gadis kecil itu di provokasi Nico, sudah melewat batas dia berselingkuh selama ini, dengan sepupu gadis itu!"
Nathan tidak tahu, begitu bersemangat dan tidak sabaran ingin segera menyelesaikan, hubungan Nico dengan Valerie.
Sesampainya di Mansion Edmund, ternyata Nico masih bermalas-malasan masih belum bangun, dan sepertinya ia tidak memiliki beban walau sudah di pecat.
Brakk!!
Nathan menendang pintu kamar Nico dengan kuat, dan cukup membuat Nico sangat terkejut, dan reflek bangun dari tidurnya.
"Sudah jam berapa ini! cepat bangun! dasar pemalas! ku tunggu dalam lima menit di bawah!!" teriak Nathan melihat Nico dengan tatapan mata penuh dengan amarah.
Selesai bicara Nathan pun keluar dari kamar Nico, menunggu di bawah bersama ke dua orang tua Nico, Benny dan Dorothy.
Nico merasa bingung dengan kemarahan Pamannya, karena ia ingat besok baru mereka akan berbicara dengan Valerie.
Dan, hari ini ia berencana akan berbicara terlebih dahulu empat mata dengan Valerie, untuk meyakinkan Valerie, kalau ia masih mencintai gadis itu.
Sementara itu Nathan sudah tidak sabaran menunggu Nico, dan begitu ia melihat Nico baru menuruni dua anak tangga, Nathan langsung bergerak dari duduknya.
Melihat Nathan langsung bergegas melangkah, setelah Nico menuruni anak tangga, Benny dan Dorothy dengan cepat mengikuti Nathan.
Nico merasakan aura Pamannya begitu gelap, melihat caranya yang tidak sabaran, Nico pun setengah berlari menuruni anak tangga, dan mengejar ke tiga orang yang sudah masuk ke dalam mobil.
Kemudian dua mobil mewah meninggalkan pelataran Mansion Edmund, membawa Nathan, kedua orang tua Nico beserta Nico.
Dan mobil itu pun memasuki sebuah area perumahan menengah ke atas, dan berhenti di sebuah rumah berlantai tiga.
Nathan seorang Ceo yang sangat berpengaruh, bahkan ke dua orang tua Valerie sangat segan kepada Nathan Edmund.
Dengan senyuman yang ramah dan raut wajah yang terlihat begitu senang, Philip menyambut Nathan, Benny dan Dorothy, seperti seorang bawahan kepada seorang atasan.
Status keluarga Edmund membuat Philip harus berhati-hati, dengan calon keluarga besannya tersebut.
"Silahkan masuk Tuan, ini masih pagi.. kenapa anda bertiga sudah datang ke rumah saya yang kecil ini?" tanyanya sembari tersenyum ramah.
Nathan tidak menjawab pertanyaan Philip, langkah kakinya berjalan menuju sofa, dan duduk dengan tenang menunggu Nico masuk.
Philip terkejut melihat Nico muncul di ambang pintu, dan duduk di dekat Pamannya.
Melihat anggota keluarga Edmund datang ke rumahnya, tiba-tiba Philip merasa ada sesuatu yang akan di bicarakan mereka.
Pikiran Philip langsung teringat akan Valerie, apakah mereka akan melamar Valerie? pikir Philip, setelah ia mencerna akan kedatangan keluarga Edmund tersebut.
"Nak Nico, apakah anda ingin bertemu dengan Valerie?" tanya Philip dengan nada yang lembut.
"Eh, siapa ini? kita kedatangan tamu, ya!" suara Ibu Valerie, Lea, datang dari ruang dalam, dan memperlihatkan senyuman senangnya.
"Siapa yang datang, kak?" suara Deana, Ibu Lili terdengar dari anak tangga, dan sontak menunjukkan raut wajah panik, melihat siapa yang duduk di ruang tamu.
"Ada tamu? siapa Ma?" suara Lili terdengar dari belakang Deana.
Mereka berdua mematung di anak tangga, melihat siapa yang datang ke rumah keluarga Walton.
Lili merasakan lututnya tiba-tiba gemetar, ia tidak menyangka secepat ini akhirnya kebohongannya terungkap.
Mata Nathan bertemu dengan mata Lili, membuat Lili semakin gemetar, hingga tanpa sadar ia memegang pegangan tangga, agar ia tidak jatuh terduduk.
"Aku ingin semua keluarga Walton berkumpul di sini!" sahut Nathan dengan suara yang tenang.
"Oh, iya! tentu.. saya akan panggil mereka!" jawab Philip sembari tersenyum ramah, dengan raut wajahnya yang terlihat senang.
Philip menoleh ke arah tangga, dan melihat Deana serta Lili berdiri di anak tangga.
"Cepat turun, dan duduk di sini!" sahut Philip kepada Deana dan Lili.
"Oh, i.. i.. ya, Paman!" jawab Lili gugup.
Sementara itu Nico sedari tadi sudah merasa tidak nyaman, dengan situasi yang sekarang mencekamnya.
Nico harap-harap cemas akan munculnya Valerie dari lantai atas, dan melihat kedatangan mereka di ruang tamu.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
resia
kejam nya orang tua mu valerie
2025-01-15
1
Deasy Dahlan
Nasib val... Gmna
2025-01-14
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒚𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 𝒂𝒋𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒍𝒉𝒐 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒆𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 𝑽𝒂𝒍𝒆𝒓𝒊𝒆 🤦♀️🤦♀️
2024-10-28
0