Episode 7.

Valerie dapat melihat raut panik pada wajah Lili, dan terlihat gelagapan melirik ke arah Ayahnya.

"Apa kamu mau mencari alasan lagi! kamu tadi tidak mengantar berkas ke kantor Nico! dan aku tidak bertemu dengan mu di kantor Nico, tapi kamu berada di Mansion Edmund, bersama dengan Nico!!"

Dengan lantang Valerie mengatakan yang sebenarnya, agar ke dua orang tuanya tahu, sepupu seperti apa Lili itu sebenarnya.

"Aduh.. duh.. duh, perutku sakittt... aduhh!!"

Tiba-tiba Lili memegang perutnya, dan meringis kesakitan, membuat Philip, Camilla, Ibu Valerie, dan Deana, Ibu Lili terkejut melihat Lili yang kesakitan.

Valerie memutar bola matanya melihat drama basi, yang sengaja di buat Lili, dan membuat ke dua orang tuanya percaya dengan kebohongan Lili.

"Jangan berpura-pura kamu!!" sahut Valerie dengan kencang, mematahkan drama yang di buat Lili.

"Aduhh... tanganku semakin sakit!!" Lili membuat dirinya semakin menderita, agar ke dua orang tua Valerie mempercayai apa yang di rasakannya.

"Valerie!! kamu memang benar-benar kejam! bukannya meminta maaf! ini semua akibat kecemburuan mu yang berlebihan!!" teriak Philip dengan suara yang penuh amarah.

Valerie tidak menjawab teriakan Ayahnya, yang begitu mengkhawatirkan Lili.

Masih merasakan panasnya tamparan Ayahnya di wajahnya, Valerie tidak memperdulikan lagi suasana ruang utama rumah Ayahnya tersebut.

Ia melangkah masuk menuju anak tangga, berniat masuk kamar, dan tidak ingin menyaksikan perhatian ke dua orang tuanya kepada Lili.

"Valerie!! berhenti! kamu belum meminta maaf pada Lili! kembali ke mari!!" teriak Philip melihat Valerie, yang acuh tak acuh berlalu dari sana.

Valerie tidak memperdulikan teriakan Ayahnya, ia terus saja melangkah menaiki anak tangga.

Bukk!!

Tiba-tiba Valerie merasakan kepalanya sakit sekali, sebuah vas bunga di lempar Ayahnya, tepat mengenai kepalanya.

Tubuh Valerie nyaris tersungkur ke anak tangga, dan tindakan Ayahnya tersebut, membuat Valerie membeku di tempatnya, dan dadanya di penuhi rasa amarah.

Sudah terlalu banyak ia di sakiti ke dua orang tuanya, karena terpengaruh oleh setiap perkataan, dan provokasi Lili.

Tubuhnya sudah banyak meninggalkan bekas luka, akibat kekerasan yang di lakukan mereka padanya.

Valerie memejamkan matanya untuk menenangkan perasaan hatinya yang terluka, dan perasaannya yang tiba-tiba terasa dingin.

Ia sudah cukup bersabar dengan apa yang dilakukan Lili kepadanya. Lili yang memiliki kepribadian Narsistik yang sangat dalam padanya.

Sehingga Lili dengan segala cara mengambil semua miliknya, dan bahkan mengambil pacarnya juga.

Lili dan Deana, Ibu Lili, sepertinya tidak akan berhenti mengganggunya, kalau ia terlihat baik-baik saja, dan hidup dengan begitu bahagia.

Perasaan terluka yang ia rasakan hari ini, terasa dua kali lipat sakitnya. Pertama melihat perselingkuhan pacarnya, dan ke dua, Lili memfitnah dirinya menindas Lili, serta ke tiga, orang tuanya menindasnya karena mendengar perkataan Lili.

Sakit kepala akibat di lempar Ayahnya dengan vas bunga, perlahan tidak ia rasakan lagi sakitnya, karena hatinya yang seketika menjadi dingin.

Raut wajahnya terlihat datar, dengan tangan yang terkepal dengan erat, ia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.

Pandangan matanya mulai pudar, akibat hantaman vas bunga pada kepalanya, dan kepalanya terasa sangat pusing, dan sepertinya ia akan pingsan.

"Valerie!! berhenti!!!" kembali Philip berteriak.

Valerie tidak mendengarkan teriakan Ayahnya, ia harus segera masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci diri di sana.

Pandangan Valerie semakin berat dan gelap, saat ia berhasil masuk ke dalam kamarnya.

Dengan sisa tenaganya yang sudah mulai lemah, ia mengunci pintu kamarnya, lalu dengan langkah lemah ia menuju tempat tidurnya.

Brukk!!

Valerie menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, dengan posisi telentang, dan.. ia pun pingsan!

Lemparan vas bunga pada kepala Valerie, membuat kepalanya terluka. Terlihat darah mengalir membasahi sprei, di mana kepala Valerie terbaring.

Sementara itu di sebuah villa mewah, di puncak pinggiran kota, Nathan tidak dapat memejamkan matanya, setelah ia berbaring di tempat tidur mewahnya.

Pikirannya masih mengingat tubuh kecil Valerie, saat gadis itu duduk sendirian di bangku tepi jalan.

Wajah sedih dengan mata yang sembab, tampak begitu menyedihkan dan sangat ringkih.

Dan, bekas luka pada sekitar lututnya sangat mengganggu pikiran Nathan, sehingga ia diam-diam merasa curiga, akan bekas luka yang ada pada lutut Valerie.

Bekas luka yang sepertinya terkena benda tajam, seperti serpihan kaca, atau serpihan benda tajam lainnya.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

haaah ada ya ortu kek gitu jahat bangeeett

2025-04-17

0

Nadira ST

Nadira ST

orang tua kayak begono minta diracun sekalian

2025-03-17

2

Siti solikah

Siti solikah

dasar orang tua biadab

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2.
3 Episode 3.
4 Episode 4.
5 Episode 5.
6 Episode 6.
7 Episode 7.
8 Episode 8.
9 Episode 9.
10 Episode 10.
11 Episode 11.
12 Episode 12.
13 Episode 13.
14 Episode 14.
15 Episode 15.
16 Episode 16.
17 Episode 17.
18 Episode 18.
19 Episode 19.
20 Episode 20.
21 Episode 21.
22 Episode 22.
23 Episode 23.
24 Episode 24.
25 Episode 25.
26 Episode 26.
27 Episode 27.
28 Episode 28.
29 Episode 29.
30 Episode 30.
31 Episode 31.
32 Episode 32.
33 Episode 33.
34 Episode 34.
35 Episode 35.
36 Episode 36.
37 Episode 37.
38 Episode 38.
39 Episode 39.
40 Episode 40.
41 Episode 41.
42 Episode 42.
43 Episode 43.
44 Episode 44.
45 Episode 45.
46 Episode 46.
47 Episode 47.
48 Episode 48.
49 Episode 49.
50 Episode 50.
51 Episode 51.
52 Episode 52.
53 Episode 53.
54 Episode 54.
55 Episode 55.
56 Episode 56.
57 Episode 57.
58 Episode 58.
59 Episode 59.
60 Episode 60.
61 Episode 61.
62 Episode 62.
63 Episode 63.
64 Episode 64.
65 Episode 65.
66 Episode 66.
67 Episode 67.
68 Episode 68.
69 Episode 69.
70 Episode 70.
71 Episode 71.
72 Episode 72.
73 Episode 73.
74 Episode 74.
75 Episode 75.
76 Episode 76.
77 Episode 77.
78 Episode 78.
79 Episode 79.
80 Episode 80.
81 Episode 81.
82 Episode 82.
83 Episode 83.
84 Episode 84.
85 Episode 85.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2.
3
Episode 3.
4
Episode 4.
5
Episode 5.
6
Episode 6.
7
Episode 7.
8
Episode 8.
9
Episode 9.
10
Episode 10.
11
Episode 11.
12
Episode 12.
13
Episode 13.
14
Episode 14.
15
Episode 15.
16
Episode 16.
17
Episode 17.
18
Episode 18.
19
Episode 19.
20
Episode 20.
21
Episode 21.
22
Episode 22.
23
Episode 23.
24
Episode 24.
25
Episode 25.
26
Episode 26.
27
Episode 27.
28
Episode 28.
29
Episode 29.
30
Episode 30.
31
Episode 31.
32
Episode 32.
33
Episode 33.
34
Episode 34.
35
Episode 35.
36
Episode 36.
37
Episode 37.
38
Episode 38.
39
Episode 39.
40
Episode 40.
41
Episode 41.
42
Episode 42.
43
Episode 43.
44
Episode 44.
45
Episode 45.
46
Episode 46.
47
Episode 47.
48
Episode 48.
49
Episode 49.
50
Episode 50.
51
Episode 51.
52
Episode 52.
53
Episode 53.
54
Episode 54.
55
Episode 55.
56
Episode 56.
57
Episode 57.
58
Episode 58.
59
Episode 59.
60
Episode 60.
61
Episode 61.
62
Episode 62.
63
Episode 63.
64
Episode 64.
65
Episode 65.
66
Episode 66.
67
Episode 67.
68
Episode 68.
69
Episode 69.
70
Episode 70.
71
Episode 71.
72
Episode 72.
73
Episode 73.
74
Episode 74.
75
Episode 75.
76
Episode 76.
77
Episode 77.
78
Episode 78.
79
Episode 79.
80
Episode 80.
81
Episode 81.
82
Episode 82.
83
Episode 83.
84
Episode 84.
85
Episode 85.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!