Mengantar Pesanan

Mentari pagi telah menyambut, Jasmine berada di depan kaca yang ada di kamar. Sekali lagi mengamati penampilann. Dia telah rapi bersiap untuk bertemu dengan Nathan. Mengantar pesanan.

Jasmine keluar dari kamar dengan senyuman. Melewati dapur. Pandangannya tersita pada Bibi Anna yang sedang memantau pekerjaan pelayan lain. Ia pun menghampiri.

“Bibi Anna saya pergi dulu,” pamit Jasmine dengan ceria saat melalui dapur dan bertemu dengan Bibi Anna.

“Mimin kau mau ke mana?” tanya Bibi Anna dengan alis bertaut.

“Biasa bi. Mengantar pesanan dengan Tuan Nathan,” ucap Jasmine.

“Ingat pulang tepat waktu,” ujar bibi Anna.

“Iya Bi. Tuan Nathan sudah menungguku,” jelas Jasmine.

“Ya sudah, kau boleh pergi,” tambahnya.

“Terima kasih bi.”

Wanita paruh bayah ini tahu jika Jasmine sangat dekat Nathan. Karena itulah Jasmine mendapatkan keistimewaan sebagai pelayan. Dia boleh melakukan pekerjaan paruh waktu. toh juga bersama dengan anak majikan yang lain. Hitung-hitung dia membantu dan memantau anak bawaan dari nyonya Mayline itu.

Jasmine pun berlalu. Yess. Akhirnya dia bisa sedikit menarik napas lega. Dan terbebas dari Devan untuk sejenak.

Sementara itu di kamar, di ranjang king size seorang pemuda tampan yang sedang berbaring menggeliat perlahan mengumpulkan nyawa, mulai membuka kelopak mata. Tak lama Devan bangkit dari tempat tidur untuk membersihkan diri. Walau kepayahan dengan kaki yang terkilir Devan mencoba mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan pelayan.

Setelah beberapa saat Devan telah mandi. Pemuda tampan ini duduk di sofa.

Tak beberapa lama. Suara ketukan pintu membuat matanya menatap ke arah benda persegi tersebut. Tak lama Bibi Anna masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi makanan.

Alis Devan bertaut saat melihat sarapan paginya di antarkan oleh Bibi Anna dan beberapa pelayan. Itu bukan harapannya.

“Selamat pagi tuan. Sarapan sudah siap,” ujar Bibi Anna meletakkan nampan di meja.

Devan memasang wajah datar.

“Ke mana pelayan Mimin?” tanya Devan.

“Pelayan Mimin, sedang pergi tuan,” jawab Bibi Anna.

Devan menatap tajam mendengar pelayan itu pergi.

“Pergi? Ke mana dia?” cecar Devan.

“Dia mengantarkan pesanan barang-barang Online tuan.”

Devan terdiam mengingat pesanan Online tentang pekerjaan Jasmine.

“Oh iya seperti yang tuan tahu Mimin bekerja paruh waktu dan dia bekerja di toko milik ...” suara Bibi Anna terhenti ada rasa takut melanjutkan kalimatnya. Karena dia tahu Devan sangat membenci jika dia menyebut nama ini.

“Toko milik siapa?” tanya Devan tak sabar.

Bibi Anna meremmas jarinya.

“Toko perabotan peninggalan nenek tuan Nathan tuan, yang sekarang di kelola oleh tuan Nathan,” ungkap Bibi Anna lemah.

“Nathan Wang. Saudara tiriku!”

Dan benar, raut wajah Devan mulai berubah.

“Iya tuan. Sudah lama Mimin bekerja di sana dan itu atas permintaan dari nyonya Maylin. Karena hubungan Nyonya dan tuan Nathan juga buruk dan hanya Jasmine yang bisa dekat dengan tuan Nathan. Jadi nyonya Maylin, meminta Mimin menemani dan mengawasi tuan Nathan. Mimin merupakan sumber informasi untuk nyonya Maylin dan nyonya sangat menyanyangi Mimin, dari pada menganggap Mimin pelayan, dia lebih menganggap Mimin sebagai putrinya," jelas bibi Anna panjang lebar.

Mendengar itu seketika rahang Devan mengeras. Wajahnya terlihat menyimpan kemarahan.

“Nathan Wang,” geram Devan. Entah mengapa ada perasaan aneh memikirkan pelayannya dengan saudara tirinya.

Suara ketukan di pintu membuat perhatian Devan tersita lalu pintu kembali terbuka.

Terlihat pelayan mengantarkan seorang gadis cantik yang sedang tersenyum manis. Gurat wajah pemuda itu pun berubah.

“Raline,” seru Devan.

“Pergilah,” ucap Devan pada pelayan yang berada di dalam kamarnya.

Para pelayan pun membungkuk hormat setelahnya keluar kamar meninggalkan dua insan ini.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Raline melangkah mendekat. Lalu duduk di samping Devan.

“Aku sudah merasa baikkan,” sambut Devan dengan senyum.

“Syukurlah.”

Devan dan Raline pun berbincang, menghabiskan waktu bersama. Namun entah mengapa perasaan Devan di selimut kegelisahan seakan ada rasa panas membakar dadanya. Entah ada apa dengan dirinya?

Maaf kalau typo belum di edit. Buru-buru.

Jangan lupa, like, coment ...

Terpopuler

Comments

febby fadila

febby fadila

ck. nggak usa mara2 lagian klw kamu nggak butuh mimin msih ada yg butuh dia dan sayang sama dia

2025-01-04

0

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

cemburu lagi dehhh

2024-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Terciduk
3 Pernikahan
4 Batasan
5 Mencari
6 Tentang Jasmine
7 Usaha Baru
8 Panggilan
9 Penawaran
10 Tak akan menyerah
11 Dimana kau?
12 Pesan
13 Rencana Jalan
14 Ikut
15 Tragedi
16 Rumah sakit
17 Tentang Jasmine
18 Pulang
19 Omelan
20 Mengantar Pesanan
21 Mimin dan Nathan
22 Tahan
23 Pesanan bersyarat
24 Abai
25 Pertanyaan
26 Jawaban
27 Jalan
28 Perasaan Devan
29 Ingin Pamit
30 Kamar
31 Jasmine pulang
32 Ada apa dengannya?
33 Mengetahui
34 Menggalau
35 Sepi
36 Pesan nenek
37 Bosan
38 Kembali
39 Di kamar
40 Kamar Devan
41 Ciuman
42 Ada apa dengannya?
43 Kamar Jasmine
44 di tengah
45 Istri
46 Ajakan Devan
47 Tantangan
48 Penawaran
49 Jawaban
50 Hotel
51 Makan bersama
52 terkejut
53 Bersama
54 masih bersama
55 menjaga
56 Di jemput
57 Membantu
58 Kesepakatan
59 Membantu istri
60 Di goda
61 Kabar Pulang
62 Terbongkar
63 Penjelasan
64 Kamar Devan
65 Hubungan
66 Tamu
67 Saingan
68 Perkelahiaan
69 Rahasia
70 Target Berhasil
71 Ruang makan
72 Kabar
73 Menunggu
74 Pergi lagi
75 Nenek tahu
76 Meminta waktu
77 Kabar Nenek
78 Hancur
79 Sebelum Pulang
80 Kesedihan
81 Pergi
82 Akhirnya tahu
83 Surat
84 Menerima kemarahan
85 Di kampung
86 Kalung emas terungkap
87 Penjelasan
88 Terus mencari
89 Kerja Keras
90 Demi Kalung
91 Memikirkan cara
92 Bantuan Rena
93 Bertemu
94 Tak akan menyerah
95 Isi hati Devan
96 Amarah Jasmine
97 Keputusan Jasmine
98 Jangan pergi
99 Rumah sakit
100 Kembali
101 Cerita
102 Pelaku
103 Rumah Baru
104 Perasaan Jasmine
105 Sakit aneh
106 Kehamilan
107 Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Terciduk
3
Pernikahan
4
Batasan
5
Mencari
6
Tentang Jasmine
7
Usaha Baru
8
Panggilan
9
Penawaran
10
Tak akan menyerah
11
Dimana kau?
12
Pesan
13
Rencana Jalan
14
Ikut
15
Tragedi
16
Rumah sakit
17
Tentang Jasmine
18
Pulang
19
Omelan
20
Mengantar Pesanan
21
Mimin dan Nathan
22
Tahan
23
Pesanan bersyarat
24
Abai
25
Pertanyaan
26
Jawaban
27
Jalan
28
Perasaan Devan
29
Ingin Pamit
30
Kamar
31
Jasmine pulang
32
Ada apa dengannya?
33
Mengetahui
34
Menggalau
35
Sepi
36
Pesan nenek
37
Bosan
38
Kembali
39
Di kamar
40
Kamar Devan
41
Ciuman
42
Ada apa dengannya?
43
Kamar Jasmine
44
di tengah
45
Istri
46
Ajakan Devan
47
Tantangan
48
Penawaran
49
Jawaban
50
Hotel
51
Makan bersama
52
terkejut
53
Bersama
54
masih bersama
55
menjaga
56
Di jemput
57
Membantu
58
Kesepakatan
59
Membantu istri
60
Di goda
61
Kabar Pulang
62
Terbongkar
63
Penjelasan
64
Kamar Devan
65
Hubungan
66
Tamu
67
Saingan
68
Perkelahiaan
69
Rahasia
70
Target Berhasil
71
Ruang makan
72
Kabar
73
Menunggu
74
Pergi lagi
75
Nenek tahu
76
Meminta waktu
77
Kabar Nenek
78
Hancur
79
Sebelum Pulang
80
Kesedihan
81
Pergi
82
Akhirnya tahu
83
Surat
84
Menerima kemarahan
85
Di kampung
86
Kalung emas terungkap
87
Penjelasan
88
Terus mencari
89
Kerja Keras
90
Demi Kalung
91
Memikirkan cara
92
Bantuan Rena
93
Bertemu
94
Tak akan menyerah
95
Isi hati Devan
96
Amarah Jasmine
97
Keputusan Jasmine
98
Jangan pergi
99
Rumah sakit
100
Kembali
101
Cerita
102
Pelaku
103
Rumah Baru
104
Perasaan Jasmine
105
Sakit aneh
106
Kehamilan
107
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!