Ikut

“Iya tunggu sebentar lagi Lun. Aku akan segera kesana,” ucap Jasmine menjepit ponsel di antara telinga dan leher dalam sambungan telepon, sembari sebelah tangan memegang kemoceng untuk membersihkan debu di rak buku.

Jasmine menghela napas berat saat panggilan telepon terputus. Luna telah mengoceh karena sejak tadi menunggu Jasmine namun yang ada Jasmin masih tertahan dengan tugasnya.

Jasmine masih membersihkan ruangan kerja Devan.

“Ugh, akhirnya selesai juga,” gumam Jasmine lega.

“Akhirnya aku bisa jalan-jalan juga.”

“Ah. Aku harus memberi tahu pada tuan Devan, perkerjaanku telah selesai.” Jasmine bergegas keluar dari ruangan untuk menemui Devan. Memberi laporan agar ia cepat terbebas. Lalu segera menyusul Luna.

****

Jasmine telah berada di ruangan di mana Devan dan Raline berbincang. Langkah kaki Jasmine seketika melambat, manik matanya menatap lekat pada perempuan yang berada di samping Devan.

“Wah apa itu Nona Raline, sahabat tuan Devan dari kecil? Wah, dia sangat cantik. Benar kata Rena dia bak dewi, cantik, bentuk tubuhnya idealnya, terlihat sangat anggun,” gumam Jasmine terpukau. Dia memang sering mendengar nama Raline di sebut oleh pelayan namun dia tidak pernah melihat perempuan cantik itu secara langsung karena Jasmine hanya pelayan bertugas di bagian dapur.

“Mereka sangat serasi, tampan dan cantik,” gumam Jasmine memperhatikan keduanya bercengkeraman, senyum di wajah Devan saat bersama dengan Raline. Jasmine melihat itu Hingga tak sadar dia telah berada di dekat Devan dan Raline yang asik mengobrol tak menghiraukan apa-pun.

Jasmine tersadar. Oh, astaga ini bukan saatnya mengagumi mereka. Dia harus melaporkan tugasnya telah selesai. Agar cepat pergi untuk menemui Luna.

“Tuan,” sapa Jasmine menyela obrolan mereka.

Devan menatap Jasmine raut wajah pemuda tampan itu seketika berubah galak berbeda saat berhadapan dengan Raline.

“Ada apa?” ketus Devan.

"Tugasku sudah selesai tuan, ruang kerja tuan sudah bersih ...."

Prank ....

Suara pecahan kaca terdengar mengema membuat Jasmine dan Devan tersentak lalu kompak menatap ke arah sumber suara. Terlihat pecahan gelas yang terburai di bawa kaki Raline yang duduk mematung menatap Jasmine lekat.

“Raline astaga! Hati-hati,” sentak Devan panik melihat pecahan bekas gelas tepat depan kaki Raline.

“Ada apa denganmu?”

Raline tersentak dari lamunannya kini berganti menatap Devan.

“Ma ... maaf aku tidak sengaja. Aku tidak memegang gelas itu dengan benar,” jelas Raline gelagapan, gelas di tangannya seketika jatuh saat melihat Jasmine datang di antara mereka.

“Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?” tanya Devan cemas.

Raline menggelengkan kepala mengukir senyum. “Aku tidak apa-apa,” Tak lama netra kembali mengarah pada Jasmine.

“Van dia?” tanya Raline penuh arti terus menatap Jasmine.

“Dia pelayan di rumah ini,” jelas Devan singkat.

Devan pun menatap Jasmine yang diam meneliti kedekatan Raline dan Devan. Bagaimana Devan sangat mencemaskan Raline. Oh sweet sekali.

“Apa yang kau lihat. Cepat bersihkan itu!” perintah Devan ketus.

“Ha.” Jasmine tersadar. "Baik tuan," dengan cepat berjalan mengambil peralatan untuk membersihkan pecahan gelas.

“Ya ampun, Kenapa aku jadi harus membersihkan lantai sih. Kan aku harus pergi, Luna sudah menungguku sejak tadi.” batin Jasmine gemas. "Ada apa dengan nona Raline? Apa dia terkejut melihatku," gumam Jasmine lagi.

Beberapa saat kemudian Jasmine kembali membawa peralatan kebersihan dan mulai membereskan pecahan gelas.

Sementara itu Devan dan Raline

masih melanjutkan obrolan, namun berbeda dengan tadi Raline terlihat tak fokus. Netranya sesekali mengarah pada Jasmine yang sedang membersihkan lantai.

“Van. Bagaimana kalau kita keluar aja jalan-jalan, kita ke mall,” ajak Raline terlihat tak nyaman sejak melihat Jasmine.

“Jalan-jalan,” ulang Devan wajah tampannya berubah malas. Ya, Devan sedang tidak ingin ke mana pun. Dia hanya ingin di rumah melancarkan aksi untuk membuat pelayan yang sedang membersihkan lantai di hadapannya itu menyerah, dia ingin secepatnya Jasmine melambaikan tangan tanda menyerah. “Raline aku sedang ...” Ucapan Devan terhenti.

“Ayolah temani aku,” bujuk Raline dengan nada suara terdengar lembut mendayu.

Devan menghela napas berat sejak dulu dia tidak bisa menolak apa-pun keinginan Raline.

“Ya baiklah,” balasnya.

Jasmine yang berada di antara mereka terkesiap mendengar ucapan Devan. Wah ternyata di depan Raline pemuda itu sangat patuh, tak terlihat arogan sama sekali. Ternyata Devan bisa bersikap manis.

Hati Jasmine berdecak senang mendengar Devan akan pergi dari rumah. Itu berarti dia bisa bebas untuk sesaat.

Yess.

“Luna tunggu aku,” batin Jasmine girang. Senyum mereka menghiasi wajahnya sembari tangannya mempercepat gerakan mengepel lantai.

“Hei. Ada apa denganmu!” seru Devan saat melihat Jasmine tersipu sendiri.

“Tidak ada tuan.” Jasmine menggelengkan kepala.

Senyum sinis menghiasi wajah Devan “Kau pikir aku tidak tahu isi kepalamu. Kau pikir bisa terbebas dariku. Aku akan terus menekanmu hingga kau menyerah,” batin Devan.

“Bersiaplah kau akan ikut bersama kami,” tekan Devan memberi perintah.

Jeduar

Jasmine tersentak kaget, mengerjapkan mata mencerna kata. Apa! Bagaimana-bagaimana tadi? Apa yang pemuda itu katakan dia ikut bersama mereka.

Oh astaga untuk apa ia ikut?

Lalu bagaimana janjinya dengan Luna? Dan

Bagaimana dengan ayam goreng crispy yang menjadi targetnya sejak tadi?

Masa gagal sih. Ahh. sungguh menyebalkan ...

Like, Coment.

Episodes
1 Awal Mula
2 Terciduk
3 Pernikahan
4 Batasan
5 Mencari
6 Tentang Jasmine
7 Usaha Baru
8 Panggilan
9 Penawaran
10 Tak akan menyerah
11 Dimana kau?
12 Pesan
13 Rencana Jalan
14 Ikut
15 Tragedi
16 Rumah sakit
17 Tentang Jasmine
18 Pulang
19 Omelan
20 Mengantar Pesanan
21 Mimin dan Nathan
22 Tahan
23 Pesanan bersyarat
24 Abai
25 Pertanyaan
26 Jawaban
27 Jalan
28 Perasaan Devan
29 Ingin Pamit
30 Kamar
31 Jasmine pulang
32 Ada apa dengannya?
33 Mengetahui
34 Menggalau
35 Sepi
36 Pesan nenek
37 Bosan
38 Kembali
39 Di kamar
40 Kamar Devan
41 Ciuman
42 Ada apa dengannya?
43 Kamar Jasmine
44 di tengah
45 Istri
46 Ajakan Devan
47 Tantangan
48 Penawaran
49 Jawaban
50 Hotel
51 Makan bersama
52 terkejut
53 Bersama
54 masih bersama
55 menjaga
56 Di jemput
57 Membantu
58 Kesepakatan
59 Membantu istri
60 Di goda
61 Kabar Pulang
62 Terbongkar
63 Penjelasan
64 Kamar Devan
65 Hubungan
66 Tamu
67 Saingan
68 Perkelahiaan
69 Rahasia
70 Target Berhasil
71 Ruang makan
72 Kabar
73 Menunggu
74 Pergi lagi
75 Nenek tahu
76 Meminta waktu
77 Kabar Nenek
78 Hancur
79 Sebelum Pulang
80 Kesedihan
81 Pergi
82 Akhirnya tahu
83 Surat
84 Menerima kemarahan
85 Di kampung
86 Kalung emas terungkap
87 Penjelasan
88 Terus mencari
89 Kerja Keras
90 Demi Kalung
91 Memikirkan cara
92 Bantuan Rena
93 Bertemu
94 Tak akan menyerah
95 Isi hati Devan
96 Amarah Jasmine
97 Keputusan Jasmine
98 Jangan pergi
99 Rumah sakit
100 Kembali
101 Cerita
102 Pelaku
103 Rumah Baru
104 Perasaan Jasmine
105 Sakit aneh
106 Kehamilan
107 Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Terciduk
3
Pernikahan
4
Batasan
5
Mencari
6
Tentang Jasmine
7
Usaha Baru
8
Panggilan
9
Penawaran
10
Tak akan menyerah
11
Dimana kau?
12
Pesan
13
Rencana Jalan
14
Ikut
15
Tragedi
16
Rumah sakit
17
Tentang Jasmine
18
Pulang
19
Omelan
20
Mengantar Pesanan
21
Mimin dan Nathan
22
Tahan
23
Pesanan bersyarat
24
Abai
25
Pertanyaan
26
Jawaban
27
Jalan
28
Perasaan Devan
29
Ingin Pamit
30
Kamar
31
Jasmine pulang
32
Ada apa dengannya?
33
Mengetahui
34
Menggalau
35
Sepi
36
Pesan nenek
37
Bosan
38
Kembali
39
Di kamar
40
Kamar Devan
41
Ciuman
42
Ada apa dengannya?
43
Kamar Jasmine
44
di tengah
45
Istri
46
Ajakan Devan
47
Tantangan
48
Penawaran
49
Jawaban
50
Hotel
51
Makan bersama
52
terkejut
53
Bersama
54
masih bersama
55
menjaga
56
Di jemput
57
Membantu
58
Kesepakatan
59
Membantu istri
60
Di goda
61
Kabar Pulang
62
Terbongkar
63
Penjelasan
64
Kamar Devan
65
Hubungan
66
Tamu
67
Saingan
68
Perkelahiaan
69
Rahasia
70
Target Berhasil
71
Ruang makan
72
Kabar
73
Menunggu
74
Pergi lagi
75
Nenek tahu
76
Meminta waktu
77
Kabar Nenek
78
Hancur
79
Sebelum Pulang
80
Kesedihan
81
Pergi
82
Akhirnya tahu
83
Surat
84
Menerima kemarahan
85
Di kampung
86
Kalung emas terungkap
87
Penjelasan
88
Terus mencari
89
Kerja Keras
90
Demi Kalung
91
Memikirkan cara
92
Bantuan Rena
93
Bertemu
94
Tak akan menyerah
95
Isi hati Devan
96
Amarah Jasmine
97
Keputusan Jasmine
98
Jangan pergi
99
Rumah sakit
100
Kembali
101
Cerita
102
Pelaku
103
Rumah Baru
104
Perasaan Jasmine
105
Sakit aneh
106
Kehamilan
107
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!