Rencana Jalan

“Iya kita akan jalan-jalan, perkerjaanku juga udah selesai. Aku akan siap-siap. Kita ketemu satu jam lagi di mall. Ingat kau harus mentraktirku sampai aku puas. Aku akan makan yang banyak,” ucap Jasmine di balik telepon.

“Iya. Bawel banget, udah kaya mc kondangan. Kau tenang saja. Apa-pun yang kau inginkan akan aku turuti.”

Wajah cantik Jasmine terhiasi senyuman menggembang. Yess hari ini dia akan jalan-jalan melepaskan penat bersama dengan Luna sahabatnya.

“Cepat bersiaplah. Awas saja kau sampai terlambat.”

“Oke.”

Hari ini adalah minggu waktu yang di sepakati Jasmine dan Luna untuk jalan-jalan.

Jasmine menutup panggilan segera bersiap. Semangat sekali dia. Setidaknya untuk beberapa saat terbebas dari Devan.

Setelah bersiap dengan pakaian Jasmine kini telah berada di depan kaca merapikan rambutnya. Sembari senyum tak surut dari wajah. Uhg, bahagianya membayangkan ayam goreng bertabur tepung.

Tring ...

Satu notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel Jasmine. Perempuan cantik ini pun meraih ponselnya.

Senyum di wajah Jasmine seketika surut membaca pesan. Ini gila.

Dalam satu menit ke kamarku sekarang juga.

Oh astaga, pemuda menyebalkan itu. Dia tidak tahu ini weekend waktu untuk bersantai.

“Ada perlu apa lagi dia?” decak Jasmine kesal memasang wajah memberengut.

Jasmine menghela napas kemudian melangkah cepat menemui Devan dari pada membuat pemuda itu murka.

Tak beberapa lama Jasmine telah berada di kamar pemuda menyebalkan itu. Devan sedang duduk di sofa melipat tangan seperti memang sengaja menunggu Jasmine.

“Ada apa tuan?” sapa Jasmine dengan senyum palsu. Padahal sedang mencoba menahan rasa kesal untuk pemuda menyebalkan yang ada di hadapan.

Devan bangkit. “Ikut aku!” titahnya. Kemudian melangkah.

Tanpa kata Jasmine mengekori Devan menuju sebuah tempat. Ruangan yang terlihat banyak rak buku.

“Bersihkan ruang kerjaku. Sekarang juga!” titah Devan santai.

What ...

Jasmine membulatkan mata, tercengang. Oh, astaga dia mendapatkan tugas dari Devan di hari libur ceria ini.

Jasmine masih terdiam mematung tak bergerak dari tempatnya. Rasanya kali ini dia enggan untuk melakukan perintah Devan, ini tugas yang sulit. Lalu bagaimana dengan jalan-jalan menyenangkan yang telah ia rajut dengan Luna.

“Ada apa? Kenapa kau diam saja!” ujar Devan saat melihat Jasmine belum beranjak.

“Tapi tuan ...” Jasmine belum menyelesaikan kata.

“Kau tidak ingin melakukannya!” potong Devan.

“Baiklah kalau kau menolak itu berarti kau sudah ingin pergi dari rumah ini,” telak Devan membuat Jasmine gelagapan. Tentu saja Jasmine tak ingin itu terjadi.

“Tidak tuan. Saya akan mengerjakan perintah tuan," ucap Jasmine segera bergerak membereskan ruangan.

Ahh. Dia tidak bisa melakukan apa-pun di hadapan Devan selalu tak berdaya.

Sedangkan Devan senyum penuh kemenangan menghiasi wajahnya.

Jasmine bergerak cepat membersihkan ruangan sesuai perintah Devan. Oh semoga saja masih sempat untuk jalan-jalan bersama dengan Luna.

Sementara itu Devan membuang napas kasar mengamati Jasmine yang sedang menjalankan perintah. perempuan yang ada di pandangannya ini belum juga menyerah. Oh, sial.

“Pelayan ini sangat gigih. Dia belum menyerah juga. Padahal aku sudah menindasnya, menghinanya. Dia benar-benar tidak peduli dengan apa yang aku katakan,” batin Devan putus asa. Menatap Jasmine yang telah bersusah payah.

“Seranganku harus semakin gencar, dia harus menyerah,” gumam Devan memasang wajah kesal.

“Bersihkan semua dengan benar. Jangan sampai ada debu yang tertinggal satu pun,” perintah Devan. Meneliti ke arah Jasmine yang sedang melap rak buku dari debu.

“Baik tuan,” balas Jasmine semakin mempercepat gerakannya. Jasmine sedang memburu waktu.

“Baik tuan. Apa hanya itu yang bisa dia katakan. Dia tak pernah membantah. Sangat patuh.” Devan berdecak kesal.

Devan terus memperhatikan Jasmine sembari pikirannya mengudara mencari ide apa yang akan membuat perempuan itu menyerah.

Suara ketukan membuat perhatian Devan tersita. Seorang pelayan masuk.

“Tuan,” sapa pelayan wanita itu dengan kepala tertunduk penuh hormat.

“Ada apa?”

“Nona Raline datang berkunjung,” ujar pelayan.

“Raline,” ulang Devan dengan senyum terulas. Pemuda itu bangkit akan bergegas menemui perempuan bernama Raline teman bermain sejak kecil.

“Selesaikan tugasmu,” tekan Devan dengan mata memicing tajam pada Jasmine sebelum keluar dari ruangan.

Tubuh Jasmine merosot lemah saat bayangan Devan telah menghilang dari ruangan.

“Ahh, Dasar menyebalkan sekali. Jangan-jangan tuan Devan, nasab keluarganya masih nyambung dengan Firaun. Tega dan kejam banget,” omel Jasmine hanya itu yang bisa ia lakukan.

“Ahh. Luna bagaimana ini?” keluh Jasmine putus asa.

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

kejam benerrrr nanti juga nyesekkkk

2024-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Terciduk
3 Pernikahan
4 Batasan
5 Mencari
6 Tentang Jasmine
7 Usaha Baru
8 Panggilan
9 Penawaran
10 Tak akan menyerah
11 Dimana kau?
12 Pesan
13 Rencana Jalan
14 Ikut
15 Tragedi
16 Rumah sakit
17 Tentang Jasmine
18 Pulang
19 Omelan
20 Mengantar Pesanan
21 Mimin dan Nathan
22 Tahan
23 Pesanan bersyarat
24 Abai
25 Pertanyaan
26 Jawaban
27 Jalan
28 Perasaan Devan
29 Ingin Pamit
30 Kamar
31 Jasmine pulang
32 Ada apa dengannya?
33 Mengetahui
34 Menggalau
35 Sepi
36 Pesan nenek
37 Bosan
38 Kembali
39 Di kamar
40 Kamar Devan
41 Ciuman
42 Ada apa dengannya?
43 Kamar Jasmine
44 di tengah
45 Istri
46 Ajakan Devan
47 Tantangan
48 Penawaran
49 Jawaban
50 Hotel
51 Makan bersama
52 terkejut
53 Bersama
54 masih bersama
55 menjaga
56 Di jemput
57 Membantu
58 Kesepakatan
59 Membantu istri
60 Di goda
61 Kabar Pulang
62 Terbongkar
63 Penjelasan
64 Kamar Devan
65 Hubungan
66 Tamu
67 Saingan
68 Perkelahiaan
69 Rahasia
70 Target Berhasil
71 Ruang makan
72 Kabar
73 Menunggu
74 Pergi lagi
75 Nenek tahu
76 Meminta waktu
77 Kabar Nenek
78 Hancur
79 Sebelum Pulang
80 Kesedihan
81 Pergi
82 Akhirnya tahu
83 Surat
84 Menerima kemarahan
85 Di kampung
86 Kalung emas terungkap
87 Penjelasan
88 Terus mencari
89 Kerja Keras
90 Demi Kalung
91 Memikirkan cara
92 Bantuan Rena
93 Bertemu
94 Tak akan menyerah
95 Isi hati Devan
96 Amarah Jasmine
97 Keputusan Jasmine
98 Jangan pergi
99 Rumah sakit
100 Kembali
101 Cerita
102 Pelaku
103 Rumah Baru
104 Perasaan Jasmine
105 Sakit aneh
106 Kehamilan
107 Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Terciduk
3
Pernikahan
4
Batasan
5
Mencari
6
Tentang Jasmine
7
Usaha Baru
8
Panggilan
9
Penawaran
10
Tak akan menyerah
11
Dimana kau?
12
Pesan
13
Rencana Jalan
14
Ikut
15
Tragedi
16
Rumah sakit
17
Tentang Jasmine
18
Pulang
19
Omelan
20
Mengantar Pesanan
21
Mimin dan Nathan
22
Tahan
23
Pesanan bersyarat
24
Abai
25
Pertanyaan
26
Jawaban
27
Jalan
28
Perasaan Devan
29
Ingin Pamit
30
Kamar
31
Jasmine pulang
32
Ada apa dengannya?
33
Mengetahui
34
Menggalau
35
Sepi
36
Pesan nenek
37
Bosan
38
Kembali
39
Di kamar
40
Kamar Devan
41
Ciuman
42
Ada apa dengannya?
43
Kamar Jasmine
44
di tengah
45
Istri
46
Ajakan Devan
47
Tantangan
48
Penawaran
49
Jawaban
50
Hotel
51
Makan bersama
52
terkejut
53
Bersama
54
masih bersama
55
menjaga
56
Di jemput
57
Membantu
58
Kesepakatan
59
Membantu istri
60
Di goda
61
Kabar Pulang
62
Terbongkar
63
Penjelasan
64
Kamar Devan
65
Hubungan
66
Tamu
67
Saingan
68
Perkelahiaan
69
Rahasia
70
Target Berhasil
71
Ruang makan
72
Kabar
73
Menunggu
74
Pergi lagi
75
Nenek tahu
76
Meminta waktu
77
Kabar Nenek
78
Hancur
79
Sebelum Pulang
80
Kesedihan
81
Pergi
82
Akhirnya tahu
83
Surat
84
Menerima kemarahan
85
Di kampung
86
Kalung emas terungkap
87
Penjelasan
88
Terus mencari
89
Kerja Keras
90
Demi Kalung
91
Memikirkan cara
92
Bantuan Rena
93
Bertemu
94
Tak akan menyerah
95
Isi hati Devan
96
Amarah Jasmine
97
Keputusan Jasmine
98
Jangan pergi
99
Rumah sakit
100
Kembali
101
Cerita
102
Pelaku
103
Rumah Baru
104
Perasaan Jasmine
105
Sakit aneh
106
Kehamilan
107
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!