Usaha Baru

Jasmine baru saja sampai di kampus. Hari ini tak ada semangat dalam dirinya. Telepon dari nenek yang memintanya pulang sukses membuat harinya menggalau. Bagaimana dia mendapatkan uang untuk membayar uang gadai perhiasan neneknya?

Jasmine tersentak saat mendengar teriakan.

“Mimin! Akhirnya kau datang juga!” teriak heboh seorang gadis cantik bermake up tebal, berlari ke arah Jasmine. Kemudian merangkul lengan Jasmine bergelayut manja. Dia adalah Luna satu-satunya orang yang sudi berteman dengan Jasmine di kampus ini. Luna tidak pernah mempermasalahkan perbedaan kasta diantara dirinya, dan Jasmine si pelayan.

"Ke mana saja kau? Kenapa kemarin kau tidak masuk?” cerocos Luna.

Ke mana?

Jasmine terdiam. Kemarin kan? Dia sedang menjalani hari berat. Mulai dari satu malam dengan anak tuannya hingga mengadakan pernikahan.

“Mimin! Kenapa kau melamun!” sentak Luna.

“Aku sedikit sibuk,” dusta Jasmine tidak mungkin dia mengatakan jika telah menikah.

“Tapi mengapa kau terlihat galau? Apa ada masalah?” tanya Luna seolah mampu membaca hati Jasmine.

Ya ampun, Luna benar-benar peka, bak peramal yang mampu membaca aura. Akan tetapi Jasmine memang begitu banyak masalah tapi dia tidak mungkin membuka masalah pernikahan.

“Ini tentang nenekku di kampung,” cetus Jasmine hanya tentang masalah ini yang bisa dia bagi pada sahabatnya Luna.

“Nenekmu! Kau merindukannya. Itu tidak perlu kau fikirkan bukankah libur semester tak lama lagi. Kau bisa pulang ke kampung dan melepas rindu pada nenekmu,” tutur Luna menenangkan.

“Ini. Bukan hanya masalah pulang kampung. Lun,” ujar Jasmine dengan wajah tak bersemangat.

“Lalu apa yang kau cemaskan?”

Jasmine duduk di bangku panjang. Di ikuti oleh Luna.

“Kau tahukan Lun. Aku kuliah di kampus ini berkat modal menggadaikan kalung emas nenekku.”

Wajah Luna seketika panik membahas kalung kesanganan nenek Jasmine. Dia sangat tahu cerita tentang perjuangan Jasmine untuk kuliah.

“Memang kenapa kalung itu. Kau tidak bisa membayar bunganya. Dan kalung itu akan di lelang oleh pegadaian," cerocos Luna menebak.

“Ihs. Luna!” gemas Jasmine menepuk bahu Luna. “Bukan itu!”

“Lalu apa? Jika bukan bunganya!”

“Sudah hampir empat tahun aku menggadaikannya, bahkan aku sudah akan lulus tapi belum juga bisa menebus hutang gadai kalung itu. Aku malu pada nenekku,” ujar Jasmine tak bersemangat.

“Ya mau bagaimana lagi, kau juga tidak mau menerima bantuan dariku," ujar Luna. Ya, bagi Luna yang hidup kelas atas menebus kalung Jasmine hal yang mudah untuknya namun Jasmine tak ingin menerima bantuan darinya.

"Inikan tanggung jawabku Lun," balas Jasmine.

"Ya aku mengerti. Baiklah kalau kau tidak mau menerima bantuanku.”

“Udah ah. Aku harus pergi!” Jasmine kemudian beranjak.

“Mau ke mana Min?”

“Mau ketemu koko Nathan. Aku akan pulang kampung libur semester ini. Jadi aku harus mengumpulkan uang yang banyak. Aku akan bekerja keras menjual banyak barang online.”

Selain menjadi pelayan di rumah Raditya. Jasmine juga menekuni pekerjaan sambilan yaitu berjualan online. Menjajakan barang-barang melalui media sosialnya. Ya. Lumayan untuk menambah pemasukannya untuk kuliah serta membiayai kehidupan neneknya di kampung. Dan pemuda bernama Nathan adalah orang yang bekerja sama dengan Jasmine menjualkan dagangannya.

“Min tunggu!” tahan Luna saat Jasmine akan beranjak.

“Ada apa?”

Luna lalu merogoh tas mengeluarkan sesuatu, memberikannya pada Jasmine.

"Ini."

"Apa ini? Luna skin." Baca Jasmine tak mengerti.

"Oh. Ini cream wajah terbaru hasil formulaku," cetus Luna dengan senyum kebanggan.

"Cream wajah!"

"Ya. Aku akan menggeluti bisnis skincare. Kau tahu kan bisnis skincare lagi booming," jelas Luna menggebu.

"Hei, Nona muda. Keluargamu itu sultan, memiliki banyak bisnis yang akan kau teruskan, untuk apa kau bersusah payah merintis usaha skincare," ucap Jasmine tak habis fikir.

"Ih. Mimin. Bisnis yang di jalani keluargaku itu banyak bergerak di bidang otomotif. Gadis cantik paripurna bak dewi sepertiku mana cocok dengan bisnis itu," ucap Luna dengan gaya centil.

Jasmine merotasi mata malas. Ya, ampun sahabatnya ini memang pede abis.

“Min.Tolong kau jualkan di medsos Fb ya,” ucap Luna dengan cengiran.

"Ah. Aku," Jasmine tersentak.

"Ya. Kau tawarkan cream wajah itu pada langgananmu."

“Menjual di medsosku. Apa ada yang berminat membeli cream wajah ini,” ujar Jasmine sangsi.

Jasmine memang sudah terkenal di kalangan emak-emak. Dia suka mempromosikan alat-alat rumah tangga. Dan kini dia di minta untuk menjual skincare.

“Ih, Mimin pasti coba saja pasti laku. Katakan pada emak-emak langgananmu itu. Kalau pake Cream wajah ini kulit mereka akan menjadi glowing, putih, berseri kaya pucat mayit. Mereka pasti tergiur dan Cream wajah ini pasti laku,” jelas Luna panjang lebar.

“Putih kaya pucet Mayit, hei kau gila ya. Mana ada orang yang mau beli,” protes Jasmine.

“Mimin. Orang suka produk yang membuat mereka terlihat putih, berseri. Produk ini udah teruji. Semua izin udah aku urus. Tinggal di jual. Dan lagi pula kau tahu aku kan Min. Aku tidak pernah setengah-setengah dalam melakukan sesuatu. Aku benar-benar serius dengan bisnis ini. Semua prosedur aku jalankan, bahkan bekerja sama dengan para ahli terbaik,” jelas Luna panjang lebar.

Jasmine terdiam, ya dia sangat tahu sahabatnya ini gadis perfect.

“Produkku ini aman Min,” ulas Luna.

“Min, ini bisnis yang aku rintis dari bawah tanpa bantuan keluargaku. Jadi bantu aku."

Jasmine masih berpikir.

"Min, Kalau kau menjual banyak skincare ini. Sebagai imbalannya aku akan menembus kalung nenekmu yang kau gadai itu," tawar Luna.

Jasmine tersentak menatap Luna lekat

.

Apa! Menebus kalung neneknya.

“Iya. Aku akan menebusnya untukmu.” Luna meyakinkan.

Jasmine menghela napas mengambil keputusan. “Ya. Baiklah. Aku akan mempromosikannya di media sosialku,” ucap Jasmine ia tertarik dengan yang di tawarkan oleh sahabatnya.

Jasmine telah menyepakati tawaran Luna. Kini dia harus berusaha keras menjual banyak produk Luna agar dengan cepat kalung nenek yang hampir empat tahun tergadai itu bisa kembali berada padanya.

Bagaimana selanjutnya Like, coment, vote ...

Ayo yang mau beli skincare Luna ....

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Wahhh bakalan seruuu nih, Jasmine akan dicerai tetapi dia orang yang menolong Devan dan dicari selama ini.

seharusnya Devan ingat donk saat ditolong pasti bau keringat atau parfum Jasmine..

2024-11-21

0

febby fadila

febby fadila

klw dicerai pergilah dari rmah devan

2025-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Terciduk
3 Pernikahan
4 Batasan
5 Mencari
6 Tentang Jasmine
7 Usaha Baru
8 Panggilan
9 Penawaran
10 Tak akan menyerah
11 Dimana kau?
12 Pesan
13 Rencana Jalan
14 Ikut
15 Tragedi
16 Rumah sakit
17 Tentang Jasmine
18 Pulang
19 Omelan
20 Mengantar Pesanan
21 Mimin dan Nathan
22 Tahan
23 Pesanan bersyarat
24 Abai
25 Pertanyaan
26 Jawaban
27 Jalan
28 Perasaan Devan
29 Ingin Pamit
30 Kamar
31 Jasmine pulang
32 Ada apa dengannya?
33 Mengetahui
34 Menggalau
35 Sepi
36 Pesan nenek
37 Bosan
38 Kembali
39 Di kamar
40 Kamar Devan
41 Ciuman
42 Ada apa dengannya?
43 Kamar Jasmine
44 di tengah
45 Istri
46 Ajakan Devan
47 Tantangan
48 Penawaran
49 Jawaban
50 Hotel
51 Makan bersama
52 terkejut
53 Bersama
54 masih bersama
55 menjaga
56 Di jemput
57 Membantu
58 Kesepakatan
59 Membantu istri
60 Di goda
61 Kabar Pulang
62 Terbongkar
63 Penjelasan
64 Kamar Devan
65 Hubungan
66 Tamu
67 Saingan
68 Perkelahiaan
69 Rahasia
70 Target Berhasil
71 Ruang makan
72 Kabar
73 Menunggu
74 Pergi lagi
75 Nenek tahu
76 Meminta waktu
77 Kabar Nenek
78 Hancur
79 Sebelum Pulang
80 Kesedihan
81 Pergi
82 Akhirnya tahu
83 Surat
84 Menerima kemarahan
85 Di kampung
86 Kalung emas terungkap
87 Penjelasan
88 Terus mencari
89 Kerja Keras
90 Demi Kalung
91 Memikirkan cara
92 Bantuan Rena
93 Bertemu
94 Tak akan menyerah
95 Isi hati Devan
96 Amarah Jasmine
97 Keputusan Jasmine
98 Jangan pergi
99 Rumah sakit
100 Kembali
101 Cerita
102 Pelaku
103 Rumah Baru
104 Perasaan Jasmine
105 Sakit aneh
106 Kehamilan
107 Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Terciduk
3
Pernikahan
4
Batasan
5
Mencari
6
Tentang Jasmine
7
Usaha Baru
8
Panggilan
9
Penawaran
10
Tak akan menyerah
11
Dimana kau?
12
Pesan
13
Rencana Jalan
14
Ikut
15
Tragedi
16
Rumah sakit
17
Tentang Jasmine
18
Pulang
19
Omelan
20
Mengantar Pesanan
21
Mimin dan Nathan
22
Tahan
23
Pesanan bersyarat
24
Abai
25
Pertanyaan
26
Jawaban
27
Jalan
28
Perasaan Devan
29
Ingin Pamit
30
Kamar
31
Jasmine pulang
32
Ada apa dengannya?
33
Mengetahui
34
Menggalau
35
Sepi
36
Pesan nenek
37
Bosan
38
Kembali
39
Di kamar
40
Kamar Devan
41
Ciuman
42
Ada apa dengannya?
43
Kamar Jasmine
44
di tengah
45
Istri
46
Ajakan Devan
47
Tantangan
48
Penawaran
49
Jawaban
50
Hotel
51
Makan bersama
52
terkejut
53
Bersama
54
masih bersama
55
menjaga
56
Di jemput
57
Membantu
58
Kesepakatan
59
Membantu istri
60
Di goda
61
Kabar Pulang
62
Terbongkar
63
Penjelasan
64
Kamar Devan
65
Hubungan
66
Tamu
67
Saingan
68
Perkelahiaan
69
Rahasia
70
Target Berhasil
71
Ruang makan
72
Kabar
73
Menunggu
74
Pergi lagi
75
Nenek tahu
76
Meminta waktu
77
Kabar Nenek
78
Hancur
79
Sebelum Pulang
80
Kesedihan
81
Pergi
82
Akhirnya tahu
83
Surat
84
Menerima kemarahan
85
Di kampung
86
Kalung emas terungkap
87
Penjelasan
88
Terus mencari
89
Kerja Keras
90
Demi Kalung
91
Memikirkan cara
92
Bantuan Rena
93
Bertemu
94
Tak akan menyerah
95
Isi hati Devan
96
Amarah Jasmine
97
Keputusan Jasmine
98
Jangan pergi
99
Rumah sakit
100
Kembali
101
Cerita
102
Pelaku
103
Rumah Baru
104
Perasaan Jasmine
105
Sakit aneh
106
Kehamilan
107
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!