Mencari

Di sebuah ruangan perkantoran yang tinggi menjulang. Terlihat pemuda tampan sedang berdiri tegak dengan sorot mata mengitimidasi di depan seorang lelaki.

Prang

Suara gelas jatuh ke lantai.

“Bodoh! Kau belum menemukan petunjuk tentang perempuan itu! Apa saja yang kau lakukan!” bentak pemuda yang sedang murka itu bernama Devano Kaisar Aditya. Suaranya menggelegar memenuhi ruangan.

Asisten Devan bernama Rey, yang berada dalam ruangan itu menghela napas berat melihat kemurkaan sang bos pada lelaki bernama Mario. Seperti itulah sang bos jika menyangkut perempuan berliontin kupu-kupu. Yang selama ini dia cari entah di mana keberadaanya.

Mendapatkan amukan dari Devan membuat tubuh Mario cicit.

"Maaf bos. Saya sudah berusaha melacaknya tapi tidak ada jejak sedikit pun tentang perempuan berkalung emas berliontin kupu-kupu itu,” jelas Mario di selingin ketakutan.

Devan berdecak. Astaga darahnya semakin mendidih mendengar laporan Mario.

“Ini sudah hampir tiga tahun. Kau belum mendapatkannya. Kau benar-benar tidak berguna!” maki Devan meluapkan kekesalannya.

“Maaf Bos. Saya akan berusaha lebih keras lagi,” ujar Mario.

“Tidak perlu ....” potong Devan cepat.

Membuat Mario menatap Devan.

“Mulai hari ini kau di pecat! Pergi dari sini. ” putus Devan.

Mario tersentak dengan ucapan sang bos. Begitu Rey tertegun tak percaya dengan keputusan yang dia ambil sang bos.

"Van," protes Rey.

"Dia tidak berguna," geram Devan.

Bagaimana Devan tidak kesal, dia bahkan di tuduh impoten hanya karena menunggu kabar dari perempuan yang ia cari.

“Maafkan saya bos. Jangan pecat saya. Saya sudah melakukan semua sebisa saya,” pinta Mario dengan tatapan melelas.

“Kau tidak berguna untukku. Jangan tampakkan wajahmu lagi di hadapanku. Aku tidak membutuhkan orang tidak berguna sepertimu!” sergah Devan.

Rey maju mendekat ke arah Devan.

“Van! Tahan emosinya. Mario sudah bekerja bersama kita bertahun-tahun. Ingat kontribusinya untuk perusahaan ini,” sela sang asisten.

“Aku tidak peduli. Dia tidak berguna. Pergi dari hadapanku sekarang juga!” usir Devan menatap tajam ke arah Mario.

Mario yang sejak tadi memasang wajah memelas. Seketika berubah. Tangannya terkepal erat. Sorot matanya berubah mengerikan.

“Kenapa kau melihatku seperti itu. Kau marah karena aku pecat. Kau tidak terima. Ini semua karena kau tidak becus,” sinis Devan.

Tangan Mario terkepal erat. Mendengar ucapan Devan.

“Cepat keluar dari ruangan ini,” usir Devan.

Tanpa kata lagi Mario pergi meninggalkan ruangan Devan.

Setelah bayangan Mario hilang dari balik pintu. Devan menghempaskan tubuhnya di sofa panjang.

“Ahhh. Rasanya kepalaku ingin pecah,” ucap Devan sembari memijat pelipisnya. Begitu banyak masalah yang terjadi akhir-akhir ini.

Rey duduk bergabung duduk di samping sang bos. Menepuk pundak pemuda yang sedang tersulut emosi itu.

“Van. Menyerahlah hentikan mencari perempuan itu!” tutur Rey.

“Aku tidak bisa berhenti mencarinya. Aku berhutang budi padanya. Dia telah menyelamatkan nyawaku. Jika bukan karena perempuan itu. Aku tidak akan berada di sini!” jelas Devan putus asa sembari mengusap wajahnya.

Sudah hampir empat tahun sejak kecelakaan maut yang hampir merebut nyawanya. Namun dia belum juga menemukan petunjuk siapa orang yang telah menolongnya.

Devan menutup kelopak matanya mengingat kilas tentang tragedi mengenaskan beberapa tahun silam.

Kala mobil yang di kendarai Devan melaju dengan kencang namun tiba-tiba kehilangan kendali, hingga ia harus membanting stir dan kendaraannya terbentur keras pada sebuah pohon.

Karena benturan itu Devan terluka. Dia sudah tidak berdaya dan mobilnya akan terbakar namun ia tidak sanggup untuk keluar menyelamatkan diri, Devan pasrah. Hingga tak lama ia mendengar suara lembut dari seorang perempuan yang datang menolongnya. Dengan kesadaran yang masih tersisa.

Devan membuka kelopak matanya dan sial dia tidak melihat wajahnya. Dia hanya sempat melihat jika orang yang menolongnya mengenakan kalung emas berliontin kupu-kupu.

Hingga saat ini Devan terus mencari malaikat penolongnya itu. Bahkan dia telah berjanji pada dirinya sendiri jika dia tidak akan menikah jika belum menemukan perempuan berliontin kupu-kupu yang telah menolongnya. Karena itu Devan rela mendapatkan tudingnya sebagai lelaki tak normal namun apa yang terjadi dia malah telah mengikari janjinya.

Belum mendapatkan perempuan itu. Dia malah telah menikah dengan pelayannya. Itulah yang membuatnya kesal setengah mati hari ini. Devan merasa buntu. Akhirnya Mariolah yang menjadi pelampiasannya.

“Van. Ini sudah hampir tiga tahun. Menyerahlah mencarinya. Lagi pula tidak ada seorang gadis yang mengenakan kalung emas tebal. Itu norak sekali untuk di pakai seorang gadis, hanya ibu-ibu yang memakainya itu pun untuk  pamer. Penolongmu itu pasti nenek rentah dan mungkin dia sudah tidak ada di dunia ini,” jelas Rey menyimpulkan.

Mendengar itu tatapan tajam bak belati mengarah ke arah Rey.

“Kau!” geram Devan tak terima. Uhg gemas sekali dia.

"Berhentilah mengatakan perempuan itu nenek rentah. Aku sangat yakin perempuan itu masih hidup dan aku pasti akan menemukannya!” tekadnya.

Rey menatap malas. Melipat tangan di dada.

“Van. Apa yang akan kau lakukan dengan perempuan itu jika kau menemukannya. Lagi pula kau telah menikah,” sosor Devan.

Oh astaga semakin kesal saja Devan dibuat asisten sekaligus sahabatnya ini.

Ya, Rey tahu pernikahan Devan karena pemuda itu yang mengurus semua keperluan yang di butuhkan. Dan Rey juga tahu segala cerita di balik pernikahan itu. Yaitu terpaksa menikah.

“Diamlah. Ini hanya kesalahan! Aku tidak mungkin menerima pelayan itu sebagai istriku,” hardik Devan.

“Tapi kau telah menikahinya.”

“Aku akan secepatnya mengurus perpisahan dengan pelayan itu. Sebelum semua orang tahu."

“Perpisahan!” Rey tercengang.

“Ya. Berpisah dengannya muda bagiku. Aku cukup memberikannya uang yang banyak agar dia menandatangani surat perpisahan denganku. Dia pasti akan setuju dengan uang kompensasi yang akan aku tawarkan nanti,” ucap Devan kini tatapannya kembali berkilat. Membayangkan istri pelayannya dengan muda mengiyakan berpisah dengannya.

Like, coment, vote ....

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Jangan² gadis yang berkalung emas dan berliontin kupu² adalah Jasmin, saat baru datang dari kampung.

karena kalung emas biasa dipakai gadis kampung

2024-11-21

0

febby fadila

febby fadila

kamu akan menyesal devan... semoga perempuan yg devan cari adalah jasmin

2025-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Terciduk
3 Pernikahan
4 Batasan
5 Mencari
6 Tentang Jasmine
7 Usaha Baru
8 Panggilan
9 Penawaran
10 Tak akan menyerah
11 Dimana kau?
12 Pesan
13 Rencana Jalan
14 Ikut
15 Tragedi
16 Rumah sakit
17 Tentang Jasmine
18 Pulang
19 Omelan
20 Mengantar Pesanan
21 Mimin dan Nathan
22 Tahan
23 Pesanan bersyarat
24 Abai
25 Pertanyaan
26 Jawaban
27 Jalan
28 Perasaan Devan
29 Ingin Pamit
30 Kamar
31 Jasmine pulang
32 Ada apa dengannya?
33 Mengetahui
34 Menggalau
35 Sepi
36 Pesan nenek
37 Bosan
38 Kembali
39 Di kamar
40 Kamar Devan
41 Ciuman
42 Ada apa dengannya?
43 Kamar Jasmine
44 di tengah
45 Istri
46 Ajakan Devan
47 Tantangan
48 Penawaran
49 Jawaban
50 Hotel
51 Makan bersama
52 terkejut
53 Bersama
54 masih bersama
55 menjaga
56 Di jemput
57 Membantu
58 Kesepakatan
59 Membantu istri
60 Di goda
61 Kabar Pulang
62 Terbongkar
63 Penjelasan
64 Kamar Devan
65 Hubungan
66 Tamu
67 Saingan
68 Perkelahiaan
69 Rahasia
70 Target Berhasil
71 Ruang makan
72 Kabar
73 Menunggu
74 Pergi lagi
75 Nenek tahu
76 Meminta waktu
77 Kabar Nenek
78 Hancur
79 Sebelum Pulang
80 Kesedihan
81 Pergi
82 Akhirnya tahu
83 Surat
84 Menerima kemarahan
85 Di kampung
86 Kalung emas terungkap
87 Penjelasan
88 Terus mencari
89 Kerja Keras
90 Demi Kalung
91 Memikirkan cara
92 Bantuan Rena
93 Bertemu
94 Tak akan menyerah
95 Isi hati Devan
96 Amarah Jasmine
97 Keputusan Jasmine
98 Jangan pergi
99 Rumah sakit
100 Kembali
101 Cerita
102 Pelaku
103 Rumah Baru
104 Perasaan Jasmine
105 Sakit aneh
106 Kehamilan
107 Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Terciduk
3
Pernikahan
4
Batasan
5
Mencari
6
Tentang Jasmine
7
Usaha Baru
8
Panggilan
9
Penawaran
10
Tak akan menyerah
11
Dimana kau?
12
Pesan
13
Rencana Jalan
14
Ikut
15
Tragedi
16
Rumah sakit
17
Tentang Jasmine
18
Pulang
19
Omelan
20
Mengantar Pesanan
21
Mimin dan Nathan
22
Tahan
23
Pesanan bersyarat
24
Abai
25
Pertanyaan
26
Jawaban
27
Jalan
28
Perasaan Devan
29
Ingin Pamit
30
Kamar
31
Jasmine pulang
32
Ada apa dengannya?
33
Mengetahui
34
Menggalau
35
Sepi
36
Pesan nenek
37
Bosan
38
Kembali
39
Di kamar
40
Kamar Devan
41
Ciuman
42
Ada apa dengannya?
43
Kamar Jasmine
44
di tengah
45
Istri
46
Ajakan Devan
47
Tantangan
48
Penawaran
49
Jawaban
50
Hotel
51
Makan bersama
52
terkejut
53
Bersama
54
masih bersama
55
menjaga
56
Di jemput
57
Membantu
58
Kesepakatan
59
Membantu istri
60
Di goda
61
Kabar Pulang
62
Terbongkar
63
Penjelasan
64
Kamar Devan
65
Hubungan
66
Tamu
67
Saingan
68
Perkelahiaan
69
Rahasia
70
Target Berhasil
71
Ruang makan
72
Kabar
73
Menunggu
74
Pergi lagi
75
Nenek tahu
76
Meminta waktu
77
Kabar Nenek
78
Hancur
79
Sebelum Pulang
80
Kesedihan
81
Pergi
82
Akhirnya tahu
83
Surat
84
Menerima kemarahan
85
Di kampung
86
Kalung emas terungkap
87
Penjelasan
88
Terus mencari
89
Kerja Keras
90
Demi Kalung
91
Memikirkan cara
92
Bantuan Rena
93
Bertemu
94
Tak akan menyerah
95
Isi hati Devan
96
Amarah Jasmine
97
Keputusan Jasmine
98
Jangan pergi
99
Rumah sakit
100
Kembali
101
Cerita
102
Pelaku
103
Rumah Baru
104
Perasaan Jasmine
105
Sakit aneh
106
Kehamilan
107
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!