10.ISTRI PENGGANTI

2 minggu sudah novelya berperan layaknya istri sekaligus ibu secara bersamaan

Tinggal di rumah besar dengan fasilitas lengkap dan pelayanan yang melebihi hotel bintang lima

Pelayan yang selalu siap siaga dan berseliweran dimana mana dan dia ?

Novelya bagaikan Cinderella yang di kurung di kastil mewah dengan tekanan yang luar biasa berdatangan dari kanan dan kiri

"Permisi bu."kegiatan novelya menatap pemandangan taman di balkon kamar keponakan nya ah 'anaknya' terhenti karena asisten pribadi Davin yang sudah menjadi suaminya kini mendatanginya

"Ya?"tanya novelya

"Tuan meminta ibu keruangan nya."ujar stive membuat novelya menghembuskan nafasnya pelan dan berjalan menuju ruangan kerja suaminya yang selalu dia hindari

Novelya mengetuk pintunya dan suara di dalam yang menyuruhnya masuk membuat novelya masuk dengan pelan

"Sini."ujar Davin membuat novelya mendekati nya dengan ragu dan secara tiba tiba Davin melempar gelas ke depan novelya dengan keras membuat semuanya berhamburan

"Tau salah kamu apa?"ujar Davin dengan dingin dan penuh penekanan membuat novelya menghembuskan nafas nya pelan dan menggeleng takut takut

"KAMU TELAT 4 MENIT .AKU SUDAH BILANG BUKAN ,AKU TIDAK SUKA NUNGGU."sentak Davin membuat novelya bergetar di tempatnya

"Maaf."ujar novelya tak berani menatap Davin .sejak 1 Minggu lalu dimana Davin resmi menjadi suaminya.davin adalah manusia yang paling mengerikan untuk N ovelya

"Bersihin."ujar Davin dan dengan cepat novelya berjongkok mencoba membersihkan pecahan gelas didepanya

Tapi baru satu pecahan itu akan di ambilnya secara anarkis Davin menginjak tangan novelya hingga pecahan itu melukai novelya tetapi novelya tak mengeluarkan suara sedikitpun hanya air matanya yang membasahi pipinya

Karena jika bersuara novelya yakin bahwa Davin akan semakin parah dalam menyakitinya

"Tinggalkan dan obati."ujar Davin dan dengan cepat novelya berdiri dan pergi dari hadapan Davin tanpa melihat ekspresi Davin

Saat membuka pintu stive melihat telapak tangan kiri novelya yang bercucuran darah membuatnya segera menelpon dokter pribadi keluarga tuanya

Saat sudah di obati tatapan novelya kosong hingga suara bayi Nadira yang di namain prissy menangis membuatnya tersadar dan menggendong bayi mungil itu di tangannya .

Rasa sakitnya tak terasa ketika menatap bayi mungil di gendongannya yang kini sedang menatapnya dengan imutnya

"Kamu haus sayang?"ujar novelya

"Mba tolong buatkan susu untuk prissy ya. "ujar novelya yang langsung di kerjakan oleh baby sister prissy yang bernama Lilis itu

"Sayang minum yang banyak ya biar cepet gede biar bisa main sama mami."ujar novelya yang menyebut dirinya mami

"Bu tangannya kita obati dulu ,dokter sudah menunggu di ruangan ruang tamu."ujar Karin mendengar itu novelya mengangguk dan beranjak .novelya sudah menjadi kuat dalam kurun waktu 2 Minggu dan novelya bangga akan hal itu

Novelya meringis bahkan novelya tidak berani mengeluarkan air matanya di rumah ini mengingat Davin pernah mengatakan pada dirinya

"Jangan mengeluarkan air mata mu di depan siapapun karena itu akan tampak sangat menyedihkan."

Sesudah tangannya di obati Karin menatap nyonya itu dengan pandangan khawatir menyadari itu novelya tersenyum ia berfikir setidaknya 'masih ada yang memperdulikan nya'

"Saya gak apa apa Rin."ujar novelya membuat Karin gelagapan karena ketahuan dirinya cemas

"Jika ibu merasakan sakit ibu panggil saya ya."ujar Karin dan novelya mengangguk di ikuti karin yang keluar dari kamarnya mengantar dokter pribadi keluarga Davin

Mengingat Davin,kilasan kilasan perlakuan kasar dan anarkis Davin terus berseliweran di benak novelya dia memutuskan menelpon psikiater yang merawatnya beberapa bulan belakangan

🌹🌹🌹

Pukul 11 malam novelya sesudah mencek prissy, novelya masuk ke kamar nya dan Davin menyiapkan keperluan tidur Davin dengan telaten hingga Davin datang dengan wajah lelahnya

"Aku udah siapin air hangat dan bajunya aku taruh di sini ya."ujar novelya dengan pelan tak di balas Davin

Novelya menaiki king size nya dan mencoba tertidur hingga 1 jam kemudian Davin berada di sampingnya hingga secara kasar Davin menarik novelya ke pelukannya dengan kasar Davin memuaskan dirinya dengan novelya yang kesakitan .

Hari ini menjadi hari yang begitu berat bagi novelya dia harus mencatatnya sebagai hari menyedihka dirinya

🌹🌹🌹

Sebulan ini Davin terus memperlakukan nya seperti bukan manusia .menyuruhnya ini dan itu menyakiti hati serta tubuh novelya sana sini serta memaksa novelya memuaskan hasrat binatangnya tanpa belas kasih

Davin yang novelya cintai tiga tahun lalu hingga sebulan yang lalu tak ia temukan di dalam Davin yang kini menjadi suami resminya

Novelya sudah berdandan sesuai dengan keinginan Davin dalam perjanjian "dia di wajibkan cantik kapan dan di manapun kecuali akan tidur."

Novelya membuka gorden besar di kamarnya .kenapa dia yang membuka karena tempat tidur adalah area terlarang pelayan untuk masuk jika tidak di suruh

Novelya membuka gorden besar dibarengi dengan lentera mata davin yang terbuka dan menyesuaikan matanya terhadap matahari pagi

"Selamat pagi."sapa novelya dengan senyum tulusnya dan Davin tak menghiraukan ucapan selamat pagi novelya .dia berjalan menuju kamar mandi nya

Sesudah mandi novelya membantu Davin memilih setelan kerja yang sebenarnya hanya ada dua warna dominan di wodedrob suaminya yaitu navy dan hitam

Tidak ada percakapan dari keduanya

Novelya tengah berjinggit memasangkan dasi pada Davin yang saat ini tengah berbicara di telepon tetapi tatapannya pada novelya

"Sudah."ujar novelya menepuk pelan dasi yang tengah di pasangannya dengan rapih di suaminya

Davin dengan cepat berbalik dan berjalan dengan cepat menuju mobilnya di ikuti novelya yang berlari di belakangnya

"Hati hati."ujar novelya sembari melambaikan tangan pada Davin yang masuk ke mobilnya di ikuti stave serta anak buah nya yang lain

"Kami permisi nyonya."pamit stave dan di balas anggukan serta senyuman tipis di bibirnya