ep 5" Pertemuan lagi di saat hujan turun

    Hari ini aku baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan ku , dokter Gita adalah teman ku sewaktu SMP.

     Aku turun dari brankar , mamah ku setia menunggu di samping ku.

   " Di kandungan mu sementara ini baik , nggak ada masalah " ucap Dokter Gita sambil memandangiku penuh senyuman .

  " iyah , makasih Git, aku dan mamah pamit" aku memakai Heelsku lagi .

" iya sama - sama ,ini vitamin nya biar segar terus, "Dokter Gita memberikan aku resep vitamin yg harus di tebus. Aku pun tersenyum lalu keluar .

       Aku duduk di kursi , sedangkan mamah menebus vitamin itu dengan bahagia , mamah mulai menerima anak di dalam kandungan ku.

     Setelah selesai , kami pun keluar tiba- tiba hujan turun dengan deras , mamah mengambil payung dari tas nya seakan sudah tau kalau hari ini akan hujan.

   Aku pun berjalan menuju parkiran untuk masuk ke mobil.

   Ada Idham sedang berteduh di buk dekat penjual bakso .

   " mas ikut yuk ke rumah!, hujan nya sangat deras nanti sakit" aku mendekati sambil di temani mamah.

" iya nak ikut kami yuk" mamah membuka suara nya sambil memandangi wajah Idham.

" makasih tan , aku harus membuang sampah ini dulu" tolak Idham sambil menahan dingin .

" ya udah kami aja yg ke rumah mu ya nak" mamah mendekati nya sambil tersenyum.

 " tan rumah ku kumuh , jelek takut nya kalian jijik" Idham berdiri dengan pelan .

" tidak masalah nak, kami mau tau keluarga mu juga."mamah memengangi tangan Idham lalu membantu nya masuk ke mobil ku.

 " tan aku bau , terus ini gerobak sampah nya gimana?" Idham sudah duduk di dalam mobil ku.

" tenang , tante akan menyuruh supir untuk membawa gerobak itu ke rumah mu " mamah menghubungi pak Joni untuk membawa gerobak sampah Idham tak lama pun datang dan mengikuti kami dari belakang sambil menarik gerobak sampah itu dengan tali di kaitkan ke motor ninja nya.

   Kami pun sampai di rumah Idham .betapa histeris nya mamah dan aku melihat keadaan rumah Idham.

   " hiks rumah mu sangat tidak layak untuk di tempati nak" Mamah mencoba tegar dengan air mata membasahi pipi.

" iyah , ini rumah ku , aku tinggal bersama paman , adik dari ayah ." Idham membuka pintu nya dan terlihat isi rumah itu , betapa koyak nya kursi itu tirei nya pun terbuat dari kain biasa sudah jelek.

    Dan barang nya pun sangat sederhana. Atap nya sudah bolong sebagian . Di tambah hujan jadi bocor .

   " maaf nyonya kalian siapa ya?" Paman Hadi muncul membawa beras satu karung dan satu plastik makanan . Beras itu di taruh di pundak kiri nya sambil membungkuk melihat ku dan mamah.

" kami orang baik , jadi jangan takut , kami kesini hanya ingin mengantarkan Idham pulang." mamah menjawab sambil menyeka air mata nya.

" oh terimakasih , dia keluarga saya satu - satu nya, maaf ya rumah kami seperti ini " paman Hadi menyimpan beras itu dan makanan nya di simpan di atas meja.

" iyah , kami sedih , ini ada rezeki untuk memperbaiki rumah " mamah memberikan cek sebesar 10 juta .

" tan ini kebanyakan , kami malu " Idham menolak dengan lembut nya.

" biar , kami ikhlas nak, asal rumah ini layak untuk di huni." mamah memaksa sambil mengelus Idham.

" terimakasih ya , semoga keluarga nyonya mendapatkan balasan nya yg terbaik " Paman Hadi menangis haru.

" iyah , kami suka dengan Idham " mamah tersenyum sambil memberikan cek itu.

" maaf orang tua mu kemana mas?" aku ingin tau sambil memandangi nya dengan sisa air mata membasahi pipi.

"ibu sudah meninggal , kalo ayah nggak tau kemana dia meninggalkan aku saat baru lahir , mungkin karna aku seperti ini" Idham menahan air mata nya.

" sabar ya , maaf kan aku " aku mengelus pundak nya.

" iyah , aku sangat ingin bertemu dengan nya. Tapi sayang aku tak tau dia di mana" Idham menjawab ku dengan sedih.

" iyah , aku yakin dia akan menyesal sendiri nantinya" aku mengelus nya sambil tersenyum manis.

" nak , pak kami pamit ya , nanti ke sini lagi" mamah tersenyum sambil mengelus Idham.

" iyah , terimakasih banyak" jawab keduanya sambil mengantarkan kami keluar.

Aku dan mamah hanya tersenyum lalu masuk mobil . Hujan pun telah reda.

Kami pulang dengan air mata terus membasahi pipi.

Sampai lah di rumah . Papah sangat cemas menunggu kami di depan pintu.

" mah lama bener dari mana?" papah cemas sambil memberikan handuk.

" tadi kami dari rumah Idham pah , rumah dia sangat kumuh tak layak untuk di huni " aku menjawab sambil melepas rompi ku.

" kasihan , tapi udah di kasih bantuan?" papah sedih mendengar nya.

" iyah , udah mamah kasih dia 10 juta untuk memperbaiki rumah nya." mamah menjawab sambil menahan dingin.

" syukur lah , setidak nya bisa membantu ." papah merangkul mamah ke dalam.

" pah mamah sedih , ayah nya meninggalkan dia saat baru lahir, ibunya sudah meninggal setelah.dia di lahirkan" mamah memberitahu sambil menangis.

" kasihan , ayah nya kurang ajar , meski dia hanya punya satu kaki tapi tetap dia anugrah untuk nya sungguh kesal" papah marah .sambil merapihkan rambut nya.

" iyah , sama , mamah pengen dia jadi menantu di keluarga ini" mamah meminum teh hangat.

" iyah , sama papah juga ingin bertemu dengan nya" papah tersenyum.

Mamah tersenyum sambil melangkah ke kamar untuk berganti pakaian.aku pun masuk ke dalam.kamar untuk salin juga.

Aku sangat sedih dikala tau kondisi rumah nya yg begitu memprihatinkan .sungguh sangat menyedihkan sekali . diriku sangat sedih dengan nasib nya . Tapi aku terharu dan bangga. dengan semangat nya dalam mencari uang . meski kondisi nya seperti itu.

Aku tinggal di rumah megah mewah , tapi dia tinggal di rumah yg orang - orang berada pakai untuk kandang ayam dan domba. Tetapi Idham pakai untuk tinggal dan berteduh . Sungguh sangat sedih ,di balik semua itu dia tetap bahagia , paman Hadi begitu sabar dalam menerima semua nya , saat Idham sakit dia selalu ada di samping nya . karna Idham sangat menyayangi nya meski dia kekurangan secara ekonomi.

Sampai suatu saat dia pernah mendapatkan hinaan dari orang yg tak suka pada nya , tapi dia tetap tegar dalam menerima , karna memang kekurangan nya sudah di takdirkan.

Idham sangat rajin dalam Shalat nya karna dia tak mau masuk neraka, di balik itu juga hatinya begitu baik , terbukti saat dia mendapatkan rezeki lebih dia selalu memberikan nya pada pengemis dan anak - anak di kolong jembatan. Untuk memenuhi kebutuhan nya , meski dia sendiri kekurangan , tapi semua itu dia tetap bersyukur .

Aku dapatkan orang yg seperti David , tapi dia memiliki kekurangan yg jauh dari David.

Sungguh takdir cinta tak bisa di tebak, tak juga bisa di pilih. Tapi aku tetap bersyukur karna aku tak mau menyesal lagi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***