DUA PULUH

Tak jauh dari galery, hotel memang dipesan yang paling dekat. Allasca dan Kinara turun dari mobil secara bersamaan, mereka langsung menuju kamar nomor 222.

Tepat di depan pintu, Allasca kembali bicara setelah sekian lama diam. "Aku harus bicara empat mata dengan Alhambra. Bisa kan?"

Kinara mengangguk. "Silahkan."

Allasca mengulas senyum tipis sebagai bentuk terimakasihnya. Orang-orang di belakang membawakan kanvas seharga lima milyar Alhambra.

Allasca lantas masuk ketika Kinara membuka pintu kamar. Kinara akan menunggu di luar sampai putra-putra Sky Rain selesai bicara empat mata.

Di dalam, Alhambra sudah menegakkan kepala dengan duduk di kursi roda. Alhambra sudah tahu kedatangan Allasca dari pesan-pesan yang dikirim Kinara sebelumnya.

Usia mereka beda enam tahun, rasanya dulu Allasca yang ikut-ikutan sabar mengurusi kerewelan anak ini dan sekarang Alhambra sudah lebih dulu bergelar sebagai suami.

Allasca duduk di sofa, memutar kursi roda adiknya agar menghadap padanya. Jarak mereka sedang jauh akhir-akhir ini.

Sejak Echy mengatakan tidak bisa menikah karena lebih mencintai Allasca, sejak dari sast itu pula, Alhambra lebih memilih tidak mengajak Allasca bicara.

Pasalnya, lagi-lagi Allasca yang menjadi sebab utama tersisihnya dirinya. Dari dulu, selalu Bang Lasca yang dipandang lebih pantas, bahkan Echy pun menilai demikian.

Namun, akhir-akhir ini Alhambra merasa pernikahannya dengan Kinara bukanlah sesuatu yang merugikannya. Malahan, Alhambra cukup senang bisa mengenal Kinara lebih dekat setelah malam itu.

Itulah yang membuat Alhambra menekan gengsinya malam kemarin. Tepatnya setelah Alhambra tahu siapa yang akan membeli lukisan dengan gambar istrinya.

Galang menyebutkan nama Hangga Laksamana, aktor yang dianggap amat sangat berkharisma dan penakluk wanita. Di tengah pikiran buntu, Alhambra menelepon Allasca.

Yah, meski sibuk Allasca menyempatkan waktu ke sini. Terlebih, akhir-akhir ini Allasca memang tengah merindukan adik bungsunya.

Sejauh ini, Alhambra bukan tipe adik yang kolokan meminta-minta sesuatu. Maka saat hal itu terjadi, Allasca tak mampu menolak.

Orang-orang Allasca meletakkan bungkusan canvas di meja lalu keluar. Sementara Alhambra masih diam sampai Allasca bicara.

"Aku sudah menuruti kemauan mu, lima milyar untuk membeli istrimu yang cantik."

Mata tajam Alhambra mengarah pada Allasca yang menahan tawanya. Lelaki itu lantas mengacak-acak pucuk kepala Alhambra.

"Ini tidak gratis, Buddy ... kamu masih harus membayar lima milyar ku dengan nilai A di setiap mata kuliah mu, atau, aku yang akan meniduri lukisan istrimu ... Argh!"

Alhambra menyengir. Akhir yang baik untuk kejutan listrik di paha Allasca barusan setelah lancang ingin meniduri lukisan istrinya.

"Sial, itu sakit, Bungsu!!" Allasca meringis mengusap-usap sebelah pahanya.

"Cepat menikah ondel-ondel kaku, supaya tidak berpikir meniduri lukisan istriku!"

"Tapi, istrimu cantik juga setelah diikal begitu ... Argh!" Kejutan listrik selalu mendarat saat Allasca membicarakan Kinara.

"Sekarang pergilah!" usir Alhambra.

Allasca mengernyit kuat, kemarin Alhambra menelepon dirinya demi memintanya datang ke lelang untuk tidak membiarkan lukisan dengan wajah Kinara dibeli Hangga.

Namun lihat, kini anak itu justru mengusirnya tanpa ucapan terima kasih. "Aku Abang mu, hey!" katanya protes.

"Lima milyar mu akan aku kembalikan. Jadi, aku tidak berhutang padamu. Hanya effort dari Jakarta ke Surabaya anggap saja itu bagian dari piknik Bang Lasca. Siapa tahu saja ada gadis Surabaya yang tertarik jadi istri ondel-ondel kaku."

Allasca menoyor kepala adiknya. Asal tahu saja, menikah bukan agendanya. Seorang Allasca tidak akan menikah atau hidupnya akan direpotkan dengan urusan wanita.

Keduanya sempat terdiam, benar kata Kinara, mereka kalau sudah diam mirip sekali dengan manekin. Sampai, Allasca yang mengutarakan sesuatu lebih dulu.

"Daddy merindukan mu."

Alhambra diam saja ... kalau merindukan kenapa hidup Daddy hanya sibuk dengan bisnisnya? Seolah perusahaan Dewa dan anak hanya sesuatu yang tidak berharga.

Kalau rindu, kenapa Alhambra selalu dibuat kecewa setiap kali mereka bicara? Daddy Sky hanya asyik dengan tuntutannya, sementara passionnya di bidang seni dianggap aib.

Bagaimana Alhambra betah? Bahkan, kalau rumah saja tidak seperti rumah, apa salah jika Alhambra selalu ingin memberontak demi memproklamirkan orasi hatinya?

"Kenapa kemarin pergi dari acara pesta pencapaian Bang Lasca hmm?" tanya Allasca.

Alhambra angkat bahu ringan. "Aku tidak suka dengan kalian. Aku tidak suka dengan para pria berjas yang membicarakan kesuksesan karena aku bukan bagian dari mereka."

Allasca tahu Alhambra insecure dengan setiap pencapaiannya. Tapi, bukan itu maksud tujuan Daddy Sky melibatkan Alhambra di setiap pesta pencapaiannya.

Justru, Allasca menangkap hal lainnya, Daddy Sky sedang menjadikan setiap pencapaian Allasca sebagai cambuk untuk kemajuan Alhambra sendiri.

"Daddy merindukan mu. Jadi cobalah temui dia dan ajak dia bicara," saran Allasca.

Alhambra masih tak mau menimpalinya.

"Asal kamu tahu. Kalau Daddy ingin kamu seperti Allasca, itu bukan karena Daddy sangat bangga dengan Allasca. Justru sebaliknya, pria otoriter itu tidak mau melihat putra kesayangannya kalah dari Allasca."

Alhambra mengangkat pandangannya setelah sekian lama menunduk. Alhambra rasa, ucapan Allasca cukup masuk akal.

Bukankah sedari dulu, dia menjadi putra kesayangan Tuan Sky Rain? Bahkan, meski dia se-nakal apa pun, Daddy Sky tak pernah menghukumnya, justru pria itu yang selalu menjadi garda terdepan saat dirinya harus berurusan dengan polisi karena balap liar.

Kesalahan Daddy Sky hanya satu, tidak membiarkan Alhambra mengambil langkah untuk kuliah di fakultas yang disenanginya, Daddy Sky terus memaksakan kehendaknya supaya Alhambra ikut andil di perusahaan.

"Kamu pasti tidak sadar. Daddy hanya akan menatap Bang Lasca jika Bang Lasca berhasil mencapai sesuatu, tapi Daddy selalu menatap mu meski kamu belum menjadi apa-apa."

Allasca menepuk-nepuk pipi Alhambra sedikit lebih keras. Setidaknya anak ingusan yang sudah menikah ini harus bangun tidur dulu.

"Kamu pikir orang tua mana yang mau menikahkan putra nakal yang bahkan masih menjadi beban keluarga hah?!"

Alhambra lumayan tertohok.

Allasca bangkit setelah mendapatkan pesan singkat dari anak buahnya. Dia harus ada di Jakarta kembali sebelum perilisan produk.

"Sekarang, Bang Lasca harus pergi. Dan secepatnya kembalikan lima milyar ku. Atau, aku akan beritahu Hangga siapa wanita yang ada di lukisan mu," ancamnya.

Sial bukan? Jangan sampai Hangga tahu siapa wanita yang ada di lukisan AMR, atau Hangga akan menemui Kinara secara langsung.

Alhambra membiarkan Allasca pergi dari kamar hotelnya. Sementara saat Kinara masuk ke dalam, wanita itu termehek-mehek.

Kinara baru tahu, kalau ternyata lukisan Alhambra sengaja tidak dijual makanya Alhambra sengaja mendatangkan Allasca untuk melelangnya sendiri.

Padahal, dua setengah milyar bukan uang yang sedikit. "Jadi lukisannya memang tidak dijual? Jadi intinya, lukisannya tidak dilepas?"

"Hmm." Alhambra cukup tenang seolah tidak memikirkan Kinara.

"Ya Tuhan, Alhambra ... dua milyar setengah bagiku sangat banyak, aku bahkan belum pernah melihat uang sebanyak itu. Aku pikir aku akan bisa melihatnya malam ini. Tapi ternyata, kamu malah--"

Kinara terbelalak oleh kecupan bibir Alhambra yang sontak membungkam ocehannya. Sungguh, Kinara sama sekali tak menyangka jika pemuda itu akan menarik kerah kemejanya demi mensejajarkan bibir mereka.

"Bisa diam kan mulutnya?"

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Cie...cie....dah berani nyosor aja.... mulai bucin nih si Al.... posesifnya juga dah akut.... hingga lukisan istrinya g boleh dijual....☺️☺️☺️💗💗💗💗💗💗

2025-01-10

3

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

dah berani nyosor bang gimana rasanya pasti manis dan ketagihan/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-12-27

1

ellis siti aisyah

ellis siti aisyah

saya suka gaya bahasa thor...tidak berlebihan tapi sangat deep ...

2025-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 IPA SATU
2 IPA DUA
3 IPA TIGA
4 IPA EMPAT
5 IPA LIMA
6 IPA ENAM
7 IPA TUJUH
8 IPA DELAPAN
9 IPA SEMBILAN
10 IPA SEPULUH
11 IPA SEBELAS
12 IPA DUA BELAS
13 IPA TIGA BELAS
14 IPA EMPAT BELAS
15 IPA LIMA BELAS
16 IPA ENAM BELAS
17 IPA TUJUH BELAS
18 IPA DELAPAN BELAS
19 IPA SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 IPA DUA SATU
22 IPA DUA DUA
23 IPA DUA TIGA
24 IPA DUA EMPAT
25 IPA DUA LIMA
26 IPA DUA ENAM
27 IPA DUA TUJUH
28 IPA DUA DELAPAN
29 IPA DUA SEMBILAN
30 IPA TIGA PULUH
31 IPA TIGA SATU
32 IPA TIGA DUA
33 IPA TIGA TIGA
34 IPA TIGA EMPAT
35 IPA TIGA LIMA
36 IPA TIGA ENAM
37 IPA TIGA TUJUH
38 IPA TIGA DELAPAN
39 IPA TIGA SEMBILAN
40 IPA EMPAT PULUH
41 IPA EMPAT SATU
42 IPA EMPAT DUA
43 IPA EMPAT TIGA
44 IPA EMPAT EMPAT
45 IPA EMPAT LIMA
46 IPA EMPAT ENAM
47 IPA EMPAT TUJUH
48 IPA EMPAT DELAPAN
49 IPA EMPAT SEMBILAN
50 IPA LIMA PULUH
51 IPA LIMA SATU
52 IPA LIMA DUA
53 IPA LIMA TIGA [MUSIM KEDUA]
54 IPA LIMA EMPAT
55 IPA LIMA LIMA
56 IPA LIMA ENAM
57 IPA LIMA TUJUH
58 IPA LIMA DELAPAN
59 IPA LIMA SEMBILAN
60 IPA ENAM PULUH
61 IPA ENAM SATU
62 IPA ENAM DUA
63 IPA ENAM TIGA
64 IPA ENAM EMPAT
65 IPA ENAM LIMA
66 IPA ENAM ENAM
67 IPA ENAM TUJUH
68 KATA PASHA
69 IPA ENAM DELAPAN
70 IPA ENAM SEMBILAN
71 IPA TUJUH PULUH
72 IPA TUJUH SATU
73 IPA TUJUH DUA
74 IPA TUJUH TIGA (TAMAT)
75 74 (BONUS CHAPTER)
76 75 (BONUS CHAPTER)
77 76 (BONUS CHAPTER)
78 77 (BONUS CHAPTER)
79 78 (BONUS CHAPTER)
80 79 (BONUS CHAPTER)
81 80 (BONUS CHAPTER)
82 81 (BONUS CHAPTER)
83 BONUS CHAPTER LAGI
84 BONUS CHAPTER LAGI
85 BONUS CHAPTER LAGI
86 BONUS CHAPTER LAGI
87 BONUS CHAPTER LAGI
88 HELLO MENTEMEN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
IPA SATU
2
IPA DUA
3
IPA TIGA
4
IPA EMPAT
5
IPA LIMA
6
IPA ENAM
7
IPA TUJUH
8
IPA DELAPAN
9
IPA SEMBILAN
10
IPA SEPULUH
11
IPA SEBELAS
12
IPA DUA BELAS
13
IPA TIGA BELAS
14
IPA EMPAT BELAS
15
IPA LIMA BELAS
16
IPA ENAM BELAS
17
IPA TUJUH BELAS
18
IPA DELAPAN BELAS
19
IPA SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
IPA DUA SATU
22
IPA DUA DUA
23
IPA DUA TIGA
24
IPA DUA EMPAT
25
IPA DUA LIMA
26
IPA DUA ENAM
27
IPA DUA TUJUH
28
IPA DUA DELAPAN
29
IPA DUA SEMBILAN
30
IPA TIGA PULUH
31
IPA TIGA SATU
32
IPA TIGA DUA
33
IPA TIGA TIGA
34
IPA TIGA EMPAT
35
IPA TIGA LIMA
36
IPA TIGA ENAM
37
IPA TIGA TUJUH
38
IPA TIGA DELAPAN
39
IPA TIGA SEMBILAN
40
IPA EMPAT PULUH
41
IPA EMPAT SATU
42
IPA EMPAT DUA
43
IPA EMPAT TIGA
44
IPA EMPAT EMPAT
45
IPA EMPAT LIMA
46
IPA EMPAT ENAM
47
IPA EMPAT TUJUH
48
IPA EMPAT DELAPAN
49
IPA EMPAT SEMBILAN
50
IPA LIMA PULUH
51
IPA LIMA SATU
52
IPA LIMA DUA
53
IPA LIMA TIGA [MUSIM KEDUA]
54
IPA LIMA EMPAT
55
IPA LIMA LIMA
56
IPA LIMA ENAM
57
IPA LIMA TUJUH
58
IPA LIMA DELAPAN
59
IPA LIMA SEMBILAN
60
IPA ENAM PULUH
61
IPA ENAM SATU
62
IPA ENAM DUA
63
IPA ENAM TIGA
64
IPA ENAM EMPAT
65
IPA ENAM LIMA
66
IPA ENAM ENAM
67
IPA ENAM TUJUH
68
KATA PASHA
69
IPA ENAM DELAPAN
70
IPA ENAM SEMBILAN
71
IPA TUJUH PULUH
72
IPA TUJUH SATU
73
IPA TUJUH DUA
74
IPA TUJUH TIGA (TAMAT)
75
74 (BONUS CHAPTER)
76
75 (BONUS CHAPTER)
77
76 (BONUS CHAPTER)
78
77 (BONUS CHAPTER)
79
78 (BONUS CHAPTER)
80
79 (BONUS CHAPTER)
81
80 (BONUS CHAPTER)
82
81 (BONUS CHAPTER)
83
BONUS CHAPTER LAGI
84
BONUS CHAPTER LAGI
85
BONUS CHAPTER LAGI
86
BONUS CHAPTER LAGI
87
BONUS CHAPTER LAGI
88
HELLO MENTEMEN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!