Apa dia ayah kami??

Sepulang dari Rumah Sakit Daniel segera kembali ke kantor karena ada rapat penting yang harus dia hadiri. Sesampainya di ruangan kerjanya, Daniel mendudukkan dirinya di sofa. Sambil mengendurkan dasinya, pikirannya masih kesana kemari.

Pikirannya masih mengingat kejadian di Rumah Sakit tadi saat bertemu dengan putri Rara. Tiba - tiba saja ia merasakan sesuatu yang hangat di dalam hatinya. Ada perasaan ingin selalu ada di dekat Ria.

"Kenapa rasanya aneh gini ya?? Rasanya aku pengen selalu dekat dengan anak itu" Daniel memijit pelipisnya. Pikirannya masih tertuju pada Ria.

Tok tok tok

Seolah sadar dari lamunannya, Daniel berdiri dan melangkah menuju meja kerjanya.

"Masuk!"

"Maaf Pak. Sebentar lagi rapat akan di mulai." Nita sekretaris Daniel mengingatkannya.

"Persiapkan saja semuanya. 10 menit lagi saya kesana."

"Baik Pak." Nita keluar dari ruangan bosnya dan segera menuju ruang rapat.

Setelah menyelesaikan rapat, Daniel melihat jam rolex di pergelangan tangan kirinya. 17.15 WiB. Sudah waktunya pulang , pikir Daniel. Dia berencana akan kembali ke Rumah Sakit untuk menjenguk putri Rara. Tapi sebelum itu ia harus pulang lebih dulu.

Sementara di tempat lain, Rara berusaha membujuk putrinya agar mau makan. Ria terlihat begitu rewel. Sama sekali tak mau menyentuh makanannya.

"Ade ayo makan dulu ya biar habis itu minum obat." Rara terus membujuk putrinya agar mau makan. Entah sudah berapa kali bubur di sendok itu kembali di aduk dalam mangkok.

Tapi Ria hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya "Ade ga mau makan bunda." lirih Ria.

"Tinggalin aja ade sendiri disini bunda." Tanpa mengalihkan pandangannya dari gadget yang ada ditangannya, Rio mengatakannya dengan datar.

Kontan saja Ria yang mendengarnya mengangkat kepalanya.

"huuuuuuaaaaaaaaa..abang jahat.. huaaaaaa" Ria merengek pada bundanya.

"Ssssstttt..abang cuma bercanda sayang." Rara mengelus pundaknya putrinya menenangkannya.

"Abang ga boleh gitu sama ade." Ujar Rara pada Rio.

Rio mengangkat kepalanya sebentar dan melihat Ria kemudian menjulurkan lidahnya.

"wleeee..dasar cengeng"

"Huaaaaaa..bundaaa abang mengejek ade." kembali Ria menangis mendapat perlakuan nakal dari Rio.

"Abang!" Rara menatap tajam pada putranya.

Rio segera mengalihkan pandangannya pada gadgetnya. Ia takut kalau sudah di tatap tajam demikian oleh sang bunda. Lebih baik lanjut main game saja, pikir Rio.

"Apa aku mengganggu?" Tiba - tiba saja pintu ruang inap terbuka dan menampilkan sosok Daniel yang sedang tersenyum di balik pintu.

Rara sempat terpaku melihat penampilan Daniel yang sangat tampan malam ini. Padahal ia hanya mengenakan pakaian casual yang santai. Tapi tidak sama sekali mengurangi ketampanannya. Rara yakin siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona padanya.

"Astaga ada apa denganku? Tidak..tidak.." Batin Rara sambil menggelengkan kepalanya tanpa sadar.

"Apa aku boleh masuk?" Ujar Daniel kembali dan membuyarkan lamunan Rara.

"Aaahhh..maaf silahkan masuk." Ucap Rara gugup.

"Hai princess, bagaimana kabarnya? Apa masih ada yang sakit??" Daniel menyapa Ria dengan senyumannya.

Ria hanya menggelengkan kepalanya melihat Daniel.

"Heeeii..ada apa?? Koq princess kelihatanya murung." Pandangan Daniel beralih pada Rara seakan meminta jawaban. Rara pun mengerti dengan tatapan Daniel padanya.

"Ria rewel ga mau makan. Aku sudah membujuknya tapi tetap ga mau." Rara menghela nafasnya pelan.

"Berikan padaku." Tanpa persetujuan, Daniel mengambil alih mangkok yang ada di tangan Rara.

"Tidak. Biar aku saja." Rara berusaha merebut kembali mangkok tersebut tapi Daniel menjauhkannya dari jangkauan tangan Rara.

Daniel kemudian duduk di sisi tempat tidur Ria sambil mengaduk dan menyendok bubur di tangannya.

"Om janji akan kasih apapun untuk Ria kalau Ria sudah sembuh." Ucap Daniel dengan serius.

"Benarkah? Om tidak bohong kan?" Tanya Ria antusias.

"Tentu saja. Ria boleh minta apapun. Tapi ada syaratnya." Ujar Daniel sambil mencolek hidung Ria dengan gemas.

"Syaratnya apa om?"

"Ria harus mau makan. Gimana bisa sembuh kalau Ria ga mau makan. Ria ga mau kan bikin bunda sedih?" Ria mengganguk dan melihat ke arah bundanya. Rara tersenyum pada putrinya.

"Tapi ade ga selera makan om." Kata Ria sambil menundukkan kepalanya.

"Ade mau hadiah kan?" Ria manggangguk kepalanya dengan cepat.

"Kalau mau hadiah harus makan dulu."

"Om ga bohong kan? " Daniel mengangguk tanda ia tidak akan ingkar janji.

"Janji?" Ria mengangkat jari kelingkingnya

"Janji" ucap Daniel yang mengangkat jari kelingkingnya juga dan mengaitkannya ke jari kelingking Ria.

"Suap ade om..suaaap" ujar Ria dengan semangat dan membuka mulutnya.

Daniel tertawa melihat kelakuan Ria yang sangat menggemaskan. Segera saja Daniel menyuapi Ria sampai bubur itu habis tanpa sisa. Dengan telaten Daniel membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulut Ria.

Rara yang melihat interaksi keduanya hanya diam mematung, tanpa mampu berkata - kata. Ada rasa bahagia terselip di hatinya kala melihat pemandangan yang sangat akrab antara keduanya. Tapi ada rasa takut juga menghampirinya, apabila Daniel mengetahui siapa Ria dan Rio sebenarnya.

"Nah sudah selesai. Princess om sangat pintar." Daniel mengacungkan kedua jempolnya pada Ria, dan dibalas senyum manis Ria.

Rara mempersiapkan obat untuk Ria agar putrinya bisa beristirahat.

"Ade mau om yang kasih obatnya." Rengek Ria.

"Berikan saja padaku." Kata Daniel.

Rara pun memberikan nya pada Daniel.

Setelah Ria meminum obatnya, Rara membaringkan putrinya dan menyelimutnya.

"Om jangan pergi." Ria menatap Daniel dengan penuh harap.

Daniel pun mengelus puncak kepala Ria dengan lembu. "om ga akan kemana - mana sampai princess tidur."

Akhirnya Ria pun memejamkan matanya dan tertidur dengan lelap. Daniel tersenyum melihatnya. Ia merasakan suatu kebahagiaan di hatinya malam ini. Daniel mengalihkan pandangan nya pada Rara.

"kamu sudah makan?"

"Aku masih belum lapar." Jawab Rara sambil merapikan barang - barang di sekitar tempat tidur Ria.

Disisi lain seorang anak laki - laki tetap di tempatnya duduk di sofa tanpa suara. Sedari tadi ia hanya diam sejak kedatangan Daniel. Atensinya teralihkan dari game yang ia mainkan pada sosok lelaki dewasa di depannya. Daniel.

Otaknya terus berpikir di dalam diamnya. Ia seperti mengenal lelaki ini tapi kapan dan dimana, ia sendiri lupa dan bingung. Tapi ada sesuatu yang aneh yang Rio rasakan saat melihatnya. Ia seperti melihat sosok yang sangat ia rindukan.

"Bunda..abang mau pizza." Rio menghampiri Rara dan pandangannya tak lepas menatap Daniel.

"Astaga! Bunda sampai lupa abang belum makan." Ucap Rara seperti orang panik.

"Tunggu disini ya sama ade. Bunda akan keluar membelinya." Rara mengambil dompetnya dan ingin keluar.

Tapi langkahnya tertahan karena tangannya di tahan oleh lengan Daniel.

"Kamu disini saja bersama mereka. Biar aku yang membelinya." Ujar Daniel.

"Tapi.."

"Tunggu saja. Ok?" Rara pun hanya pasrah dan mengangguk mengiyakan.

Saat Daniel keluar dari ruangan itu, ia sempat berdiri mematung di depan pintu. Entahlah ia merasakan degup jantungnya berdetak kencang. Pada saat di dalam ruangan tadi, saat pandangan matanya bertemu dengan mata Rio, tubuh Daniel sempat bergetar karena terkejut. Ia seolah - olah melihat dirinya sendiri di cermin. Agar kegugupan nya tak terlihat Daniel memilih untuk membeli makanan tadi untuk Rio.

"Astaga!!ada apa ini?? Kenapa wajah nya mengingatkan ku pada masa kecil ku??" Daniel mengacak rambutnya gusar dan memilih berlalu dari tempat itu.

Rio menatap lama wajah bundanya tanpa suara. Seakan banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan pada bundanya. Tapi Rio takut, takut bundanya marah. Tapi hatinya bersikeras ingin menanyakannya langsung pada sang bunda.

Rara yang tahu putranya menatap aneh padanya, menghentikan kegiatannya dan beralih pada putranya.

"Ada apa sayang? Koq lihat bunda gitu?" Tanya Rara penasaran.

Rara ingin bertanya kembali tiba - tiba terdiam dan tak bisa berkata - kata. Bingung mau menjawab apa, karena pertanyaan Rio seolah menghentikan dunia Rara seketika.

"Bunda..apa dia ayah kami?"

Terpopuler

Comments

Heny Ekawati

Heny Ekawati

jawab bunda

2021-09-19

0

Erma Wahyuni

Erma Wahyuni

sedih nya😭😭jawab jujur rara klo daniel lah ayah kandung mereka..

2021-07-12

0

Sri Haryanti

Sri Haryanti

pinter ganteng 🥰 visualnya dong thor

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Si Kembar
2 Bertemu Kembali
3 Menceritakan Mimpi
4 Keputusan
5 Bertemu Dengannya
6 Apa dia ayah kami??
7 Kegelisahan
8 Curiga
9 Rencana
10 Cucu Mami
11 Reuni
12 Duplikat Daniel
13 Ra..aku kangen sama kamu
14 Tak Sadarkan Diri
15 Perlakuan Manis Daniel
16 Semalam
17 Menantu Mami
18 Sebuah Kebenaran
19 Menantu Keluarga Mahendra
20 Wanita Hebat
21 Ayah
22 Keluarga Lengkap
23 Undangan
24 Pesta Ulang Tahun Si Kembar
25 Rasa Bersalah
26 Kejutan
27 Kekasih Daniel ??
28 Ardi
29 Wanita Ular
30 Bayangan Masa Lalu
31 Reuni SMA Harapan Bangsa
32 Reuni SMA Harapan Bangsa 2
33 Rencana Pernikahan
34 Oh Shit !!
35 Pengkhianatan
36 CML
37 Kenangan Kita
38 Persahabatan
39 Fitting Baju Pernikahan
40 Patah Hati
41 Pabrik dan Produksi
42 Ancaman
43 Gunanya Sahabat
44 SAH
45 Itu Sama Saja
46 Jodoh ku dari Tuhan
47 Polonium
48 Dia Bakal Menyesal
49 Bell's Boutique
50 Om Besar
51 Hasil Cetakan Berkualitas
52 Malaikat Tampan
53 Mimpi Apa Aku Semalam
54 Ulang Tahun Daniel
55 Baby Queena
56 Bellaric
57 Tanggal Berapa? Tahun Berapa?
58 Perasaan Tidak Nyaman
59 Penculikan
60 Semua Sudah Berakhir
61 Penyakit Aneh
62 Hamil
63 Suami Sabar di Sayang Isteri
64 Raveo Ananda Mahendra
65 Cinta Viyo
66 Masa Depan Viyo
67 The End of a Story
68 Extra Part 1 (Bosan Menunggu)
69 Extra Part 2 (Jangan Buang Waktu)
70 Extra Part 3 (Pasti Bertemu)
71 The Last Extra Part
72 JUST INFO FOR YOU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Si Kembar
2
Bertemu Kembali
3
Menceritakan Mimpi
4
Keputusan
5
Bertemu Dengannya
6
Apa dia ayah kami??
7
Kegelisahan
8
Curiga
9
Rencana
10
Cucu Mami
11
Reuni
12
Duplikat Daniel
13
Ra..aku kangen sama kamu
14
Tak Sadarkan Diri
15
Perlakuan Manis Daniel
16
Semalam
17
Menantu Mami
18
Sebuah Kebenaran
19
Menantu Keluarga Mahendra
20
Wanita Hebat
21
Ayah
22
Keluarga Lengkap
23
Undangan
24
Pesta Ulang Tahun Si Kembar
25
Rasa Bersalah
26
Kejutan
27
Kekasih Daniel ??
28
Ardi
29
Wanita Ular
30
Bayangan Masa Lalu
31
Reuni SMA Harapan Bangsa
32
Reuni SMA Harapan Bangsa 2
33
Rencana Pernikahan
34
Oh Shit !!
35
Pengkhianatan
36
CML
37
Kenangan Kita
38
Persahabatan
39
Fitting Baju Pernikahan
40
Patah Hati
41
Pabrik dan Produksi
42
Ancaman
43
Gunanya Sahabat
44
SAH
45
Itu Sama Saja
46
Jodoh ku dari Tuhan
47
Polonium
48
Dia Bakal Menyesal
49
Bell's Boutique
50
Om Besar
51
Hasil Cetakan Berkualitas
52
Malaikat Tampan
53
Mimpi Apa Aku Semalam
54
Ulang Tahun Daniel
55
Baby Queena
56
Bellaric
57
Tanggal Berapa? Tahun Berapa?
58
Perasaan Tidak Nyaman
59
Penculikan
60
Semua Sudah Berakhir
61
Penyakit Aneh
62
Hamil
63
Suami Sabar di Sayang Isteri
64
Raveo Ananda Mahendra
65
Cinta Viyo
66
Masa Depan Viyo
67
The End of a Story
68
Extra Part 1 (Bosan Menunggu)
69
Extra Part 2 (Jangan Buang Waktu)
70
Extra Part 3 (Pasti Bertemu)
71
The Last Extra Part
72
JUST INFO FOR YOU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!