“satu hal berharga yang masih gue punya didunia ini setelah ibu adalah punya sahabat yang buat gue Masih bisa tersenyum dan tertawa di dunia yang gue benci ini meski sedikitpun enggak ada ikatan darah diantara kami” haider_
Gelapnya malam yang sunyi, sudah menghilang disaat sang fajar tiba dan kini matahari mulai menunjukkan sinarnya waktu untuk seluruh mahluk di bumi melakukan aktivitas tak terkecuali laila arumi,cewek berusia 18 tahun memiliki warna kulit sawo matang, wajah oval dengan rambut yang panjangnya sebahu,bibir bawah yang terbelah, dan tak lupa hidung kecil yang sedikit mancung. Kini cewek itu sudah siap dengan seragam putih abu-abu lengkap dengan almamater yang di dada bagian kanan bertuliskan sekretaris OSIS.
Cewek tersebut melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang kini sudah menunjukkan pukul 6;30.
………….
“ gila.. huh sekarang kita bisa kumpul lagi kayak SMP dulu” ucap ari yang kini begitu semangat di pagi senin ini yang dimana biasanya cowok itu terlalu malas untuk hadir di sekolah di hari senin. Ari,gleen,zayn,dion,dan bigas,anggota anggota Xarkon itu kini mereka semua berada di taman depan kelas.
“ eh ri, tumben lo datang cepat” tanya zayn cowok tinggi yang kini duduk di samping glenn.
“oh jelas.kan haider sekarang satu sekolah sama kita. Jadi gue datang cepat dong sambut dia di sekolah kita” ucap ari membuat glenn mengangguk.
Haider hanya terdiam mendengarkan pembicaraan sahabatnya itu.
“ganteng bangat OMG!..Bisa enggak sih jadi cowok gue?” ucap para siswa-siswi yang dimana mereka berlima bisa mendengarnya.
Haider mengendarai sepeda motornya kurang lebih dua puluh untuk sampai di sekolah. Ia membuka Helmnya dan menatap bangunan megah yang bertuliskan SMA SINE SCHOOL Sekolah swasta yang merupakan sekolah terbesar dan menjadi sekolah terbaik di kota.haider keluar dari parkiran dan sepanjang berjalan dari sana, ia risih dengan tatapan para siswi-siswi yang menatapnya yang dimana ada tiga sampai lima siswi yang langsung menghampiri dan meminta untuk perkenalan tetapi haider hanya bersikap cuek dan tak menanggapi mereka semua.
“baru masuk sekolah aja lo udah punya banyak penggemar” ucap glenn ke haider yang baru saja datang dan langsung bergabung dengan mereka.
Glenn terkekeh melihat sebagian siswi-siswi yang menyapa haider yang dimana haider hanya menampakkan muka datar.
Kini mereka mulai berbincang bincang basa basi untuk menghabiskan waktu pagi sebelum upacara dimulai.
“zhan dimana?” tanya haider
“sibuk nyiapin ucapara bendera.” jawab dion yang memang zhan itu selalu sibuk di sekolah apalagi jika hari senin. Alasannya cukup mudah karena, zhan adalah ketua OSIS SMA sine school.
Bel berbunyi tanda upacara bendera akan segera dimulai. Semua murid murid yang ada disana mulai menuju ke lapangan sekolah Berbaris sesuai dengan kelas masing-masing. Mereka semua yang ada disana juga mulai menuju ke lapangan sekolah tetapi tidak dengan haider yang dimana cowok itu pergi ke ruangan kepala sekolah.
Murid murid mulai berbaris rapi sesuai kelas mereka. Kini upacara mulai dilaksanakan. Matahari mulai memberikan sedikit sengatannya di waktu yang masih pagi itu. Semua tangan kanan mulai memberi hormat dengan anggota paduan suara yang mulai menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya tanda bahwa pengibaran sang merah putih telah dimulai. Lagu terus dinyanyikan dan bendera merah putih terus naik menuju puncak.
“ hiduplah indonesia raya” akhir dari lagu dan sang merah putih telah berada di puncak. Semua tangan yang memberikan hormat kini sudah turun.
Pengibaran sang merah putih telah selesai dan samapi pada amanat pembina upacara, kini barisan yang tadinya rapi itu kini perlahan mulai rusak. Sebagian murid murid yang berada di barisan depan mulai meletakkan tangan menutupi sebagian wajahnya karena paparan sinar matahari yang menyengat dan barisan belakang yang sudah rusak yang dimana murid-murid sudah mulai bergosip melupakan pembina upacara yang tengah berceramah di atas.
“ini matahari pagi anak-anak ku sekalian. Jangan mengeluh, nikmati karena dibalik sinar matahari pagi ini, mengandung banyak manfaat untuk kesehatan kalian” ucap kepala sekolah memulai pidatonya
“kelamaan ceramah tuh kepsek. Mentang mentang tempatnya adem dia bilang” omel ari yang dimana gaya topi cowok itu sudah ia miringkan ke samping agar sinar matahari tidak menyengat pipi tembemnya itu.
“bisa enggak sih pak enggak usah bilang pidato saya itu singkat tapi ujung ujungnya satu jam lebih?” beo bigas yang kini memegangi lututnya yang mulai pegal karena kelamaan berdiri.
“capek gue denger ceramah itu mulu” ucap dion yang kini mulai duduk santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments