Goodbye
By ; diyh visss
“kita tidak tahu takdir yang tuhan tuliskan itu seperti apa. Kita tidak tahu hadiah apa yang tuhan akan berikan kepada mereka yang bisa memenangkan permainan takdir. Tuhan menuliskan takdir dengan kejutan kejutan yang begitu banyak di dalam hidup setiap orang. aku tak tahu, takdir seperti apa yang tuhan tuliskan di dalam hidupku. Ada banyak rasa di dalamnya yang tak bisa ku temukan arti dan tak bisa memaknainya dengan kata kata. Tetapi, yang aku ketahui bahwa, takdir tuhan itu sempurna untuk orang orang yang bisa menerima”
“jangan sering jahat sama orang, nanti dibalas pakai kebaikan malunya dunia akhirat lo”
Dunia ini bukan tempat untuk menerima tetapi tempat untuk kehilangan. Untuk semua orang, dunia ini luas tetapi untuk seorang haider wijaya devanka alfeus , dunia ini hanyalah seukuran sebuah bola kecil yang hanya membuatnya selalu bertemu dengan orang orang yang menjengkelkan.
Haider mengangkat pandangannya menatap altar megah itu dengan tatapan kosong dengan senyuman datar yang tak mempunyai arti.
Angin malam berhembus menambah kesunyian malam di dalam ruangan. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
“kau tahu, semenjak ibuku pergi dari dunia ini, aku tak pernah lagi datang menjumpai mu” cowok berusia 18 tahun itu kini berbicara kepada Korpus yesus yang ada di hadapannya setelah hampir dua puluh menit berdiri dan hanya terdiam di dalam kesunyian gereja.
“kau mengambil ibuku saat usiaku 10 tahun. delapan tahun, delapan tahun aku melupakanmu…… kau terlalu cepat mengambilnya. Aku kehilangan arah dan kau tak mengirimkan seseorang utnuk kembali membimbingku. Kau tak kasihan kepadaku tuhan? ” kini tatapan kosong itu mulai terlihat nanar.
“di dunia ini, ibuku yang mengajari dan mengenalkanmu padamu. Aku percaya dan mengikutimu karena ibu ku. Tapi kau mengambilnya sehingga 8 tahun aku kehilangan arah dan melupakan mu tuhan” Haider wijaya devanka alfeus nama lengkap cowok dengan bola mata amber yang kini berbicara seorang diri menatap tuhan yang selama ini ia tinggalkan. Cowok itu tertunduk sejenak menyeka cairan bening yang lolos dari pelupuk matanya dan kembali mengangkat pandangannya.
“hari ini aku datang menemuimu setelah sekian lama. Bukan untuk kembali percaya ataupun taat tapi untuk lepas dan pergi……. Kau menganggapku sebagai seorang yang tersesat ataupun dianggap orang-orang sebagai penghianat tak masalah bagiku karena saat usia ku 10 tahun,aku sudah menjadi orang yang jauh dari kebenaran dan tak punya kepercayaan”. Ucap haider dengan tatapan yang memperlihatkan kesungguhannya.
“maaf tuhan dan ini terakhir kalinya aku menemui mu sebagai seorang pengikut dan aku, tak akan pernah menemui mu lagi karena aku sudah kehilangan iman terhadapmu”. Ucap haider melangkahkan kaki meninggalkan ruangan itu dan keluar dari gereja.
“kebanyakan rasa sakit itu datang dari orang-orang terdekat terutama keluarga yang menjadi rumah. gue benci dan pengen mutusin semua ikatan yang ada tapi gue enggak akan pernah bisa buat mutusin ikatan itu” _haider
“ semalam lo pulang ke rumah?” haider yang tengah duduk sembari memejamkan mata dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku switter itu perlahan membuka matanya menatap seorang cowok yang duduk berhadapan dengannya dengan meja sebagai pembatas .
Haider tak menjawab malahan cowok itu mengalihkan pandangannya menatap pemandangan luar yang memperlihatkan hamparan sawah yang begitu luas. Kini mereka berada di sebuah restoran yang buka 24 jam yang berada di tengah tengah sawah yang membuat restoran tersebut menyajikan pemandangan alam yang indah yang membuat restoran tersebut dikunjungi banyak pelanggan termasuk haider yang dimana cowok itu sudah ada di restoran tersebut pada saat jam 6 pagi.
“besok baru gue masuk sekolah” ucap haider yang kini menatap cowok berkulit putih bersih keturunan cina indonesia itu yang merupakan sahabat dekatnya.
“ zhan lo percaya enggak sama gue?” tanya haider membuat cowok bernama lengkap zhan liam danuarta itu menganggkat satu alisnya .
“ maksud lo?”
“selamat menikmati makanannya kak” dua pelayan restoron datang membawa beberapa makannan yang tadi di pesan oleh mereka berdua dan menatanya di atas meja.
“makasih” ucap zhan kepada dua pelayan tersebut sebelum pelayan tersebut pergi dan kini zhan kembali fokus ke haider yang dimana cowok itu sudah lebih dulu menyantap nasi goreng yang baru saja disajikan.
“lupakan” ucap haider disaat zhan hendak bertanya sekali lagi maksud ucapannya. Zhan menghembuskan napas menatap sahabatnya itu sebelum dirinya juga ikut menyantap nasi goroeng yang iya pesan.
Sekitar sepuluh menit berlalu kini mereka selesai menyantap makanannya dan kembali berbincang bincang setelah setahun lebih tak bertemu. Semalam cowok itu tiba di indonesia setelah setahun lebih tinggal di amerika dan kini ia memutuskan untuk masuk ke sekolah besok menjadi murid baru.
“ hello guys” sapa seseorang membuat haider dan zhan menatap orang tersebut. lima orang cowok menghampiri mereka berdua dengan senyuman. Mereka berlima menggunakan jaket yang sama dengan jaket yang sedang digunakan zhan yang dimana jaket berwarna hitam ,dengan sedikit tambahan warna silver dengan belakang jaket bertuliskan XENON dengan burung elang dan dua pedang di samping kiri dan kanan sebagai logo. Sudah dipastikan mereka merupakan geng motor yang bernama XENON. Geng motor besar yang beranggotakan 158 dan mempunyai 2 ketua yang dimana satu ketuanya itu adalah haider, Yang dimana geng motor tersebut mereka bangun selama tiga tahun dan kini berhasil menjadi sebuah geng besar.
Kini mereka berlima yang bernama zayn, bigas, glenn , dion dan ari duduk bersama dengan haider dan juga zhan.
“ gue kira lo enggak bakal datang-datang lagi ke indonesia” ucap ari,cowok berhidung mancung yang kini duduk di samping zhan dan langsung meminum kopi yang ada di atas meja tanpa peduli siapa pemilik kopi tesebut.
“mana mungkin haider mau lepas jabatannya sebagai ketua” ucap bigas cowok berkulit kuning langsat dengan ciri khas topi hittam yang selalu melekat di atas kepala.
Haider hanya tersenyum dan mengambil gelas kopi yang diletakkan oleh ari di meja dan meminumnya. Mereka bertujuh sudah berteman sejak smp sehingga mereka sudah seperti saudara sendiri.
“eh bigas. Gue mau pesan makan”ucap ari menatap bigas dengan senyuman sedangkan yang ditatap hanya mengangkat satu alisnya.
“ngapain lo lapor ke gue?. Lo kira gue penjualnya?” tanya bigas dengan muka datarnya
“lo yang bayarin… mbak pesan ayam bakar satu sama minuman es teh” ucap ari yang langsung memesan tanpa mendengar persetujuan bigas yang akan membayar atau tidak makanan yang dipesannya itu.
“ enak aja Lo bangke'. Lo kira gue atm lo?” kesal bigas yang kini tak mau membayar
“ udah terlanjur gue pesan. Bayarin ya,duit lo kan banyak” ucap ari dengan senyuman manisnya.
“ banyak banyak. Mantan lo banyak” ucap bigas yang kin menarik napas dan menghembuskannya dengan tatapan jengkelnya menatap ari pasrah kini dirinya menjadi atm ari hari ini.
Pembicaraan mereka bedua menghadirkan tawa disana .Pertemuan tersebut menciptakan banyak cerita dan canda tawa setelah setahun lebih tak bertemu. Haider dikenal sebagai orang yang cuek ,tak suka perkumpulan dan basa basi tetapi,ketika ia bersama dengan mereka berenam, haider menjadi orang yang terbuka dan banyak tawa seolah-olah mempunyai dua keperibadian yang berbeda.
Ting..ponsel haider yang berada di atas meja berbunyi tanda satu nontifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya.
Haider menatap layar ponsel tersebut dan dirinya bisa melihat nama pengirim pesan tersebut tetapi haider mengabaikannya dan memilih kembali fokus dengan teman temannya daripada membalas pesan tersebut.
Ting. Ting.ting... kembali beberapa pesan kembali masuk dan kini bukan hanya haider lagi yang menatap ponsel tersebut tetapi mereka semua.
“bokap lo?…. Semalam lo enggak ke rumah temui bokap lo?”tanya zhan. Ia tahu siapa yang sedang mengirimkan haider pesan dan alasan apa.
haider tak menjawab. Ia langsung mengambil posel dan berdiri dari duduknya. Mereka semua menatap cowok tersebut.
Kini mereka semua terdiam menatap wajah haider yang memeprlihatkan sikap dinginnya.
“gue cabut” ucap haider tanpa basa basi panjang. Mereka semua menatap kepergian cowok itu dengan pikiran masing masing. Mereka tahu bagaimana hubungan haider dengan sang ayah. hidup dengan seorang ayah yang tak pernah meluangkan waktunya sedikit pun dan ditinggal seorang ibu saat usianya sepuluh tahun adalah salah satu alasan hiader hidup dalam pergaulan bebas yang tak memiliki aturan dan batasan. Hanya ada sikap keras dari seorang ayah dan tanggapan dingin dari haider setiap mereka bertemu sehingga tak ada kata keluarga. Haider tak tahu apa itu keluarga,rumah, dan kebahagiaan sampai pada ia yang mendapatkan XENON dimana ia bisa merasakan apa itu keluarga meskipun haider tahu di dalam Xenon ,mereka semua tak memiliki ikatan darah yang berhubungan.
Haider menancapkan gas motornya dengan kecepatan tinggi membela jalan raya. Tak ada hari istimewa yang terjadi di dalam hidupnya selama delapan tahun ini. Mungkin karena jiwanya sudah mati rasa membuatnya tak bisa menjadikan satu hari termasuk hari ulang tahunnya sebagai momen yang spesial. Tak ada masa lalu yang ingin ia lihat ke belakang dan tak ada masa depan yang ingin ia impikan dirinya, hanya menjalani hidup untuk saat ini saya sehingga baginya, mati hari ini atau besok tak ada bedanya.
Sekitar sepuluh menit ia mengendarai motor ninjanya itu dengan kecepatan tinggi, kini ia berhenti di lampu merah menunggu sampai lampu lalu lintas itu berubah warna utnuk mengizinkannya kembali menancapkan gas.
Dibalik helm yang menutup kepalanya itu, haider tersenyum.
Masih menunggu dan kini haider menutup kaca helmnya “tikus-tikus selokan itu mau main-main sama gue?” ucap haider lalu menarik gas motornya disaat lampu lalu lintas sudah berubah menjadi warna hijau.
Kini haider kembali bermain-main. Ia yang seharusnya mengambil jalur berbelok kanan sepuluh meter di depan sana, malah membelokkan motornya ke arah kiri mengambil jalur lain yang bertolak dengan arah rumahnya.
Sekitar sepuluh meter dari belakang haider, lima pengendara motor juga ikut berbelok mengikutinya dari belakang.
Haider menatap sekilas ke kaca spion lalu fokus ke depan dan kembali berbelok kiri. Begitu juga dengan kelima pengendara yang berada di belakang haider mengikuti arah yang haider ambil.
Kini jalan yang haider ambil adalah jalan yang begitu sepi pengendara dan orang orang.
Haider mematikan mesin motor lalu melepaskan helm dan turun dari motor menatap kelima pengendara yang dari tadi mengikutinya dari belakang yang dimana kelima penggendara tersebut menggunakan jaket berwarna hitam pekat dengan ular sebagai logo dan di bagian lengan bertuliskan BLACK MAMBA. Black mamba merupakan salah satu geng motor besar yang berkuasa dan merupakan musuh terbesar geng Xenon.
“ Eh tikus-tikus bajingan.” Ucap haier yang langsung menyapa dengan kata kata kasar kepada kelima pengendara tersebut yang baru saja turun dari motornya dan menatap haider dengan senyuman mengejek.
Pada saat di pemberhentian lampu merah tadi, haider baru menyadari bahwa dirinya diikuti oleh musuhnya saat dirinya tak sengaja menatap ke kaca spion dan mendapati roger dan para anak buah geng tersebut tengah berada di belakangnya.
“setahun lebih enggak ketemu, lo masih aja songong! Gue kira lo udah tobat”. Ucap roger, cowok tampan bermata sipit yang merupakan blasteran cindo dan merupakan wakil dari geng black mamba.
“seharusnya gue yang bilang gitu tapi yaudalah mustahil juga kan lo tobat?” ucap haider yang langsung membuat roger menghilangkan senyumannya digantikan dengan tatapan tajam.
“banyak bacot lo bodoh!” ucap salah satu anggota black mamba yang bernama tomi. Cowok dengan body bulat dengan pipi caby.
“memang seharusnya waktu itu gue robek mulut lo!.. lo banyak bacot!lo udah lupa pukulan gue waktu itu yang buat lengan kiri lo hampir patah?”. Tanya roger yang kini tersenyum miring kembali mengingatkan haider perkelahian antara mereka.
“ tanpa zeno, gue bisa kalahin lo!”
Haider mengepalkan kuat jari jemarinya medengar ucapan roger. Ia tak lupa akan kejadian dimana roger menghajar tubuhnya habis habisan.
“ lo semua liat kan waktu itu?” tanya roger kepada para anggota black mamba membuat mereka semua yang ada disana mengatakan ya disertai dengan tawa.
“BANCI DANCOK!” Ucap haider yang langsung mengambil helm dan melemparkannya dengan kuat ke arah roger.
“AAAAAA!” Helem yang dilemparkan oleh haider mendarat sempurna diwajah rojer membuat darah segar mengalir keluar dari hidung Roger.
Mereka berempat yang melihat roger terkena hantaman helm tersebut terkejut karena suara helm yang benar-benar keras yang sudah dipastikan rasa sakitnya juga sangat kuat.
Roger merintih kesakitan merasakan helm yang mendarat diwajahnya memberikan rasa sakit yang amat sakit seolah-olah sudah menghancurkan wajahnya.
Roger menyentuh hidungnya dan melihat di telapak tangannya darah segar akibat dari ulah baj1ngan haider
“gue tahu black mamba itu semuanya gila, tapi gue enggak sampe mikir kalau yang jadi wakilnya itu orang bodoh kek lo! Tapi enggak mustahil juga sih,kalau ketuanya aja juga bodoh ” ucap haider melipat kedua tangan di dada terkekeh melihat roger.
“ BAJINGAN SIALAN!. COWOK ENGGAK JELAS KEK LO ENGGAK USAH NGOMONG!.” Teriak roger penuh dengan amarah. Kini Haider sudah terlalu merendahkannya membuat dirinya ingin sekali merobek dan menghajar wajah ketua Xenon itu.
Haider tersenyum sambil mengangkat jari tengahnya ke arah mereka semua
“ fuck you dammit!!!” ucapnya yang membuat mereka semua yang ada disana kini memanas.
“BRENGSEK!!. HAJAR!” Teriak roger yang langsung membuat mereka semua menyerang haider.
kini haider akan menghajar mereka semua terutama roger. Hari ini haider akan membalas roger yang dimana cowok itu sudah membuatnya merasakan rumah sakit selama dua minggu lebih dan rasa sakit di tangan kiri selama hampir dua bulan lebih. Haider masih ingat rasa sakit itu yang dimana dirinya yang saat itu tengah mabuk di salah satu club malam, tiba tiba dihajar oleh sepuluh anggota geng black mamba yang dimana yang menjadi pelaku utamanya adalah roger. Dimana disaat semua anggota black mamba berhenti memukulinya, roger masih memukulinya dan dimana cowok itu menginjak-nginjak lengan kiri nya yang membuat haider mati rasa seolah olah lengan kirinya sudah terputus dari tubuhnya.
Kini mereka benar-benar saling hajar. lima lawan satu yang dimana itu tak sebanding tetapi untuk haider, mereka semua bukanlah ular sesuai dengan namanya melainkan mereka tak lebih hanyalah tikus-tikus kecil.
“sial!” ucap haider menarik baju salah satu lawanya dan Bugh.. satu pukulan haider layangkan membuat satu anggota black mamba tersebut langsung tersungkur ke aspal. Haider hanya terus menghindar membiarkan lawannya mengeluarkan semua tenagannya dan ketika lawannya sudah lengah, dengan kuatnya ia membalas sehingga lawannya seketika terjatuh. Lima lawan satu dan serangan terus menerus datang membuat haider sedikit kewalahan menanganinya tetapi itu tak membuatnya harus mundur.
“mau sampai kapan lo ngehindar?!” ucap rangga cowok dengan rambut panjang sebahu itu yang kini menyerang haider dari samping.
Haider menangkis serangan yang diberikan roger sehingga memberi cela rangga untuk menyerang
Bugh.. dengan kuatnya, rangga menendang perut haider membuat haider terjatuh ke aspal dan disaat itu juga, roger hendak menginjak tubuh tubuhnya dengan cepat,haider menangkap kaki roger dan menahannya.
“ najis gue diinjak sama lo!” ucap haider sebelum membalas roger dengan menendang alat fital cowok tersebut dengan kuatnya membuat si empu seketika tumbang tanpa suara merasakan sakit yang menjalar yang seolah-olah membunuhnya.
Haider bangkit tetapi, baru saja ia berdiri, dua pukulan dilayangkan rangga ke wajahnya membuat sudut bibirnya seketika mengeluarkan darah.
“astaga, ternyata gue kuat juga ya, bisa pukul ketua geng Xenon!” ucap rangga yang kini memuji dirinya sendiri setelah berhasil melayangkan pukulan ke wajah haider.
Haider berdecak kesal menyentuh sudut dan mendapati darah. Haider menatap ronger yang masih berbaring di aspal merasakan rasa sakit sehingga sebelum ia menghajar habis roger, ia ingin membalas rangga terlebih dahulu yang dimana cowok itu sudah berani menendang dan menghajarnya hingga sudut bibirnya terluka.
“cari mati lo sama gue tikus selokan?!” tanya haider menangkap tangan kanan rangga yang hendak kembali menyerangnya.
“sorry kalau gue balas dua kali lipat!” ucap haider dengan wajah dinginnya dan dengan kuatnya melayangkan tinjuannya ke wajah rangga beberapa kali dan diakhiri dengan menendang perut rangga sebagaimana yang tadi rangga lakukan padanya. Rangga terkapar di aspal dengan bibir yang sudah mengeluarkan darah. Satu persatu anggota black mamba itu sudah dihajar habis oleh haider dan kini ia berjalan kearah roger yang masih terkapar di aspal dengan memegangi alat fital nya yang masih sakit.
“ KURANG AJAR! HAIDER!!” Teriak roger menatap tajam haider penuh dengan amarah.
Haider menatap manik mata roger yang menantap tajam kearahnya dengan tatapan dingin
“ jangan tatap gue dengan tatapan sialan brengsek! Gue benci!” tegas haider yang menaruh kaki kirinya di lengan kiri roger lalu menekannya dengan kuat membuar ronger berteriak kesakitran disana.
Semakin menekannya semakin kuat juga jeritan kesakitan roger tetapi tidak dihiraukan oleh haider. Semua anggota black mamba yang ada disana terdiam mendengar jeritan roger dan tak ada yang berani untuk menganggu haider yang kini berniat membalas apa yang sudah dikakukan oleh rongger padanya yang tak bisa dilupakan oleh haider. Haider hanya memperlihatkan wajah datar yang tak berbelas kasih.
“ AAAAAAAAA!” Jerit kesakitan roger yang semakin menunjukkan rasa sakit
“ sakit? “ tanya haider…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments