Bab 17 : I Love You.

"Ini bukan benci jadi cinta, tapi ini adalah cinta pada pandangan pertama. Tanpa kamu tau, aku sudah jatuh cinta lebih dulu sebelum kamu mencintai aku."_ Raka.

...❤️❤️❤️❤️...

Bibirnya sudah pucat pasi. Butiran keringat sudah menempel membasahi kening, bukan karena panasnya sinar matahari, melainkan karena permintaan Bu Siska yang sungguh diluar dugaan.

"Mama, Papa, Kakek, Nenek, Kakak, Om, Tante, tolongin Vio," tak henti-hentinya Viola bermonolog dalam hati, berharap ada keajaiban datang. Atau setidaknya ada bola yang datang dan menimpuk kepalanya sampai dia pingsan. Lebih baik malu karena pingsan ketimpuk bola daripada harus bilang i love you dihadapan Raka sekarang.

"Mau ngomong apa?" tanya Raka dengan lembut. Pertanyaan Raka malah membuat Viola semakin gemeteran.

"Ayo Viola, apa perlu ibu bantu bilang sama Raka?" Tegas Bu Siska. Sudah berbaik hati Bu Siska mau membantu Viola untuk menyatakan perasaannya, daripada muridnya itu terus-menerus tidak fokus dalam pelajaran.

Sementara diatas sana teman-teman Viola sedang menduga-duga apa yang akan terjadi. Ketegangan jelas terlihat dibawah sana. Bahkan teman-teman Raka yang sedang mengikuti jam olahraga juga ikut menghentikan kegiatan mereka dan memilih untuk menjadi penonton.

"Ayo Vio, semangat__!!!" teriak salah satu temannya dari atas balkon.

"Yang keras ya Vio biar kita dengar dari atas sini!" sahut yang lainnya.

"Duh, mending pura-pura pingsan aja Vi," batin Amel seolah tau apa yang akan terjadi dibawah sana. Malunya pasti bakal sampai ke Ambon kalau sampai Viola bilang I Love You sekarang.

Raka memperhatikan dengan seksama ekspresi wajah Viola. Pandangannya kini beralih pada bibir gadis itu, hatinya mulai menerka-nerka kiranya apa yang ingin diucapkan oleh Viola sampai Viola terlihat begitu gugup untuk mengatakannya.

"I__ i___" bibir Viola terkatup rapat-rapat, matanya terpejam erat dan kedua tangannya mengepal kuat. "Ayo Vio, kamu pasti bisa hanya dengan sekali tarikan nafas,"

Viola membuka matanya kembali, wajah Raka masih manjadi fokus utamanya. Cukup lama dia memandang wajah rupawan itu sambil mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.

Viola menarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan, "I_"

"I love you," potong Raka. Entah itu sebuah ungkapan atau hanya sebuah tebakan atas apa yang akan Viola katakan, tapi kalimat itu sukses membuat jantung Viola seperti berhenti berdetak.

Semua yang ada disana terperanjat kaget, khususnya Viola. Waktu seolah berhenti detik itu juga. Mata Viola mengerjap pelan dan mulutnya sedikit menganga. Kupu-kupu seakan berterbangan di sekelilingnya setelah terdengarnya kata i love you dari bibir Raka. Para gadis yang menjadi fans Raka jelas langsung patah hati mendengarnya.

Viola menggigit bibir bawahnya, semoga saja ini bukanlah mimpi. Jika iya ini hanyalah mimpi, maka Viola tidak ingin bangun dari mimpi indahnya. Penantiannya selama berbulan-bulan akhirnya terjawab sudah.

Mulut Bu Siska menganga lebar menyaksikan interaksi dua anak muridnya. Wanita itu memegangi lengan Pak Rangga yang begitu kuat dan berotot. Aroma maskulin tubuh pria berusia 35 tahun itu membuat Bu Siska hampir lupa jika dirinya sudah bersuami. Ditambah lagi keringat yang membasahi tubuh kekar pria itu membuat tubuh Bu Siska seperti terkena sengatan listrik mendadak. Pantas saja Viola jadi suka melamun gara-gara mikirin berondong, nyatanya berondong memang begitu meresahkan.

Raka tersenyum dan menghampiri Viola. Dia membungkukkan sedikit tubuhnya agar wajahnya bisa sejajar dengan wajah Viola. Meskipun usianya ada dibawah Viola, tapi tinggi badan Raka jauh diatas Viola.

"Nanti pulang bareng ya?" Ajak Raka. Viola dengar tapi tidak menjawab, gadis itu masih percaya tidak percaya dengan ucapan Raka yang sebelumnya.

Raka mengusap kepala Viola sebentar sebelum kembali berkumpul bersama dengan teman-temannya untuk melanjutkan bermain basket yang tadi sempat tertunda.

Viola menepuk pipi kanan dan kirinya, "Ini bukan mimpi kan ya?" gumamnya. Dia menoleh ke arah Raka yang sudah kembali bermain basket bersama dengan teman-temannya. Mereka yang tadi menonton sudah bubar dan kembali ke aktivitas masing-masing.

Pak Rangga menurunkan tangan Bu Siska dari lengannya, "Maaf Bu."

"Oh iya Pak, maaf maaf." Bu Siska sampai lupa kalau lengan yang digandulinya adalah lengan suami orang.

"Tidak apa-apa Bu. Saya permisi mau melanjutkan jam olahraga." pamit Pak Rangga.

"Oh silahkan silahkan Pak." jawab Bu Siska sedikit canggung dan malu karena kejadian barusan. Hampir saja dia tergoda juga dengan berondong. "Viola ayo kita kembali ke kelas!"

Viola yang sedang melamun kembali tersadar mendengar suara Bu Siska. "I-iya Bu."

Keduanya pergi meninggalkan lapangan sekolah. Raka menatap ke arah kepergian Viola dan Bu Siska, sebuah senyuman kecil tergambar di wajah pemuda itu.

-

-

-

Masih dengan seragam sekolahnya, Hilda menekan bel sebuah rumah mewah. Tak lama kemudian seorang wanita datang membukakan pintu. Wanita itu masih terlihat muda dan cantik diusianya yang sudah menginjak kepala empat. Wanita itu bernama Lisa, dia adalah mamanya Raka.

"Hilda__"

"Tante Lisa." keduanya saling berpelukan sebentar.

"Ayo masuk sayang." Lisa mengajak Hilda masuk, mereka duduk di kursi sofa ruang tamu. "Tumben sekali kamu berkunjung kemari, ada apa?"

"Ini soal Raka, Tan."

"Raka kenapa?"

Hilda menumpukkan kedua tangannya di tangan Lisa.

"Raka mutusin Hilda, tapi Hilda masih sayang banget sama Raka, Tan. Hilda gak mau putus."

Lisa tersenyum, "Kirain ada masalah serius apa." ujarnya. "Kalian kan masih muda, jadi putus nyambung itu biasa. lebih baik sekarang kalian fokus dengan sekolah kalian saja dulu ya?"

"Tapi Tan, Raka adalah penyemangat Hilda. Hilda bakal rajin belajar kalau Raka mau balikan lagi sama Hilda." pantang bagi Hilda untuk mundur sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan. Bagaimanapun caranya dia harus bisa membujuk Lisa supaya mau membantunya balikan dengan Raka.

Lisa nampak terdiam sejenak, sudah lama juga dia tidak melihat keadaan putranya. Selama ini dia hanya mendengar kabar dari Rangga yang mengatakan jika Raka memang sudah banyak mengalami perubahan. Rangga adalah adik kandung Lisa yang berprofesi sebagai guru disekolah Raka yang sekarang.

"Ya sudah, nanti Tante coba ngobrol sama Raka ya?"

Hilda mengangguk senang dan memeluk tubuh Lisa. "Makasih Tante!"

...🍁🍁🍁...

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

Raka... peka banget dah jadi cowo...😘

2024-12-19

0

FT. Zira

FT. Zira

tukang ngadu/Smug//Smug/

2024-10-29

1

FT. Zira

FT. Zira

Horeeee......🥳🥳🥳🥳🥳🥳


bukan mimpi kan ya

2024-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Jangan panggil aku kakak!
2 Bab 2 : Arjuna penolong.
3 Bab 3 : Boleh nunggak kelas gak?
4 Bab 4 : Meleleh dibuatnya.
5 Bab 5 : Jangan nangis ya?
6 Bab 6 : Ajaran sesat.
7 Bab 7 : Kita putus.
8 Bab 8 : Curiga.
9 Bab 9 : Cinta ugal-ugalan.
10 Bab 10 : Ajakan pulang bareng.
11 Bab 11 : Tentang Raka.
12 Bab 12 : Pesaing Cinta.
13 Bab 13 : Musibah membawa berkah.
14 Bab 14 : Kawal sampai kelas.
15 Bab 15 : Tamu tak diundang.
16 Bab 16 : Hukuman.
17 Bab 17 : I Love You.
18 Bab 18 : Kita pacaran 'kan?
19 Bab 19 : Cinta atau obsesi?
20 Bab 20 : Rumah kedua Raka.
21 Bab 21 : Bidadari turun ke sawah.
22 Bab 22 : Membujuk Raka untuk pulang.
23 Bab 23 : Cemburu?
24 Bab 24 : Cemburunya ngangenin.
25 Bab 25 : Menghindar.
26 Bab 26 : Sebuah permintaan.
27 Bab 27 : Siapa pelakunya?
28 Bab 28 : Peringatan.
29 Bab 29 : Otw ketemu camer.
30 Bab 30 : Jiwa muda.
31 Bab 31 : Tontonan gratis.
32 Bab 32 : Kenakalan remaja.
33 Bab 33 : Senyummu adalah duniaku.
34 Bab 34 : Sanggupkah aku tanpamu?
35 Bab 35 : Selalu tentang Raka.
36 Bab 36 : Drama kelulusan.
37 Bab 37 : Biar impas.
38 Bab 38 : Hatiku selalu merindu...
39 Bab 39 : Diantar om-om.
40 Bab 40 : Ancaman.
41 Bab 41 : Dia baik kok buat kamu.
42 Bab 42 : Boleh dipraktekkin gak sih?
43 Bab 43 : Kesepakatan!.
44 Bab 44 : Brondongku lebih menarik.
45 Bab 45 : Jangan buat aku kecewa.
46 Bab 46 : Si pencuri ciuman.
47 Bab 47 : Mendadak bucin.
48 Bab 48 : Bukan sugar baby.
49 Bab 49 : Arti persahabatan.
50 Bab 50 : Aku akan selalu jagain kamu.
51 Bab 51 : Misi jadi mak comblang.
52 Bab 52 : Makan malam dirumah Raka.
53 Bab 53 : Bukan cemburu buta.
54 Bab 54 : Belum tentu jodoh.
55 Bab 55 : Dia spesial.
56 Bab 56 : Selamat ulang tahun, Raka.
57 Bab 57 : Sebuah janji.
58 Bab 58 : Bakalan kangen.
59 Bab 59 : Tahun baru pertamaku bersama Raka.
60 Bab 60 : Rencana Raka.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 : Jangan panggil aku kakak!
2
Bab 2 : Arjuna penolong.
3
Bab 3 : Boleh nunggak kelas gak?
4
Bab 4 : Meleleh dibuatnya.
5
Bab 5 : Jangan nangis ya?
6
Bab 6 : Ajaran sesat.
7
Bab 7 : Kita putus.
8
Bab 8 : Curiga.
9
Bab 9 : Cinta ugal-ugalan.
10
Bab 10 : Ajakan pulang bareng.
11
Bab 11 : Tentang Raka.
12
Bab 12 : Pesaing Cinta.
13
Bab 13 : Musibah membawa berkah.
14
Bab 14 : Kawal sampai kelas.
15
Bab 15 : Tamu tak diundang.
16
Bab 16 : Hukuman.
17
Bab 17 : I Love You.
18
Bab 18 : Kita pacaran 'kan?
19
Bab 19 : Cinta atau obsesi?
20
Bab 20 : Rumah kedua Raka.
21
Bab 21 : Bidadari turun ke sawah.
22
Bab 22 : Membujuk Raka untuk pulang.
23
Bab 23 : Cemburu?
24
Bab 24 : Cemburunya ngangenin.
25
Bab 25 : Menghindar.
26
Bab 26 : Sebuah permintaan.
27
Bab 27 : Siapa pelakunya?
28
Bab 28 : Peringatan.
29
Bab 29 : Otw ketemu camer.
30
Bab 30 : Jiwa muda.
31
Bab 31 : Tontonan gratis.
32
Bab 32 : Kenakalan remaja.
33
Bab 33 : Senyummu adalah duniaku.
34
Bab 34 : Sanggupkah aku tanpamu?
35
Bab 35 : Selalu tentang Raka.
36
Bab 36 : Drama kelulusan.
37
Bab 37 : Biar impas.
38
Bab 38 : Hatiku selalu merindu...
39
Bab 39 : Diantar om-om.
40
Bab 40 : Ancaman.
41
Bab 41 : Dia baik kok buat kamu.
42
Bab 42 : Boleh dipraktekkin gak sih?
43
Bab 43 : Kesepakatan!.
44
Bab 44 : Brondongku lebih menarik.
45
Bab 45 : Jangan buat aku kecewa.
46
Bab 46 : Si pencuri ciuman.
47
Bab 47 : Mendadak bucin.
48
Bab 48 : Bukan sugar baby.
49
Bab 49 : Arti persahabatan.
50
Bab 50 : Aku akan selalu jagain kamu.
51
Bab 51 : Misi jadi mak comblang.
52
Bab 52 : Makan malam dirumah Raka.
53
Bab 53 : Bukan cemburu buta.
54
Bab 54 : Belum tentu jodoh.
55
Bab 55 : Dia spesial.
56
Bab 56 : Selamat ulang tahun, Raka.
57
Bab 57 : Sebuah janji.
58
Bab 58 : Bakalan kangen.
59
Bab 59 : Tahun baru pertamaku bersama Raka.
60
Bab 60 : Rencana Raka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!