Bullying(revisi)

"What membersihkan kelas??, bukan kah jadwal piket mu bukan hari ini mengapa kamu membersihkan kelas?" tanya Cintia dengan terheran heran kepada Aliza

"Tidak apa, aku hanya ingin membuat kelas ini nyaman dan bersih " ucap Aliza dengan senyum manis nya.

"Kamu begitu mengherankan "ucap Cintia dengan wajah kebingungan,

"Tidak apa apa, biarkan aku yang mengerjakan nya, toh setelah aku membersihkan kelas, kelas jadi bersih kan?"ucap Aliza

"Tetapi ya jangan kamu semua yang mengerjakan, kan yang lain Mereka juga piket. Mengapa hanya kamu yang mengerjakan, sedangkan kamu pikir bukan hari ini dan hampir setiap hari kamu mengerjakan pekerjaan ini." ucap Cintia

Ucapan Cintia hanya membuat Aliza tersenyum tipis

"Ndak papa biar dapat pahala di senangi guru, karna kelasnya bersih. Ya sudah kamu mau ikut bebersih enggak?" Tanya Aliza dengan perlahan karna Cintia notabenya adalah seorang putri dari keluarga kaya di sana

Dirinya sudah di pastikan jarang atau bahkan tidak pernah membersihkan kelas atau pun kamarnya sendiri

"Boleh kok ayo" ucap Cintia dengan wajah senangnya

Setelah semua beres dan bersih tiba tiba

Byuurrr

Ada orang yang menyiram lantai dengan 1 ember penuh dan membuat kelas menjadi basah serta kotor kembali

Aliza yang sudah terbiasa hal tersebut hanya menghela nafasnya, karna memang sebenarnya dirinya sudah lelah berbeda dengan Cintia.

"Siapa yang menyiram air sebanyak ini ke lantai?, Kita sudah lelah untuk mengepel dan menyapu sedari tadi mengapa langsung di kotorkan lagi, ?"tanya Cintia dengan keheranan, beruntung air tersebut tidak mengenai pakaian nya

"Sudah lah lanjutkan saja mengepel kita dan bersihkan itu." ucap Aliza yang sudah pasrah

Akhirnya mereka melanjutkan tugas mereka

 Setelah selesai tiba tiba banyak sampah yang berserakan di lantai dan Cintia melihat siapa yang melakukan nya.

Dengan wajah yg marah "HAI MANUSIA TIDAK PUNYA ADAB, KAU SEPERTI TIKUS GOT YANG SELALU MEMBUAT ONAR" ucap Cintia dengan wajah yang sudah sangat emosi.

"Ternyata ada orang miskin ini ? Bagus lah jadi aku enggak harus ngurus lo berdua dengan waktu yg berbeda,"ucap seorang gadis yang baru saja mengganggu mereka dengan cara mengotori kembali

"Hanya orang bodohlah yang melakukan hal tersebut" ucap Cintia yang membuat gadis tersebut marah

"Apa apaan lo Cintia lo menghina gua?" Tanya gadis itu

" IYA KALAU KAU TIDAK TERIMA SINI RIBUT DENGAN KU" ucap Cintia yang sudah tidak terima, atas penghinaan yang di berikan perempuan itu

"Pahami kata-kataku Olivya, kau bisa saja menghina ku TAPI KAU TIDAK AKAN BISA MENGHINA ORANG TUA KU" ucap Cintia dengan penuh penekanan di setiap kata katanya

"ck" hanya decakan yg di keluarkan oleh Olivya lalu dirinya berlalu dari tempat itu

"Udah sabar sabar sabar sabar ya, jangan dendam. Toh percuma kalau kamu marah sekarang tidak akan menyelesaikan atau membersihkan kelas ini biarkan saja kita lanjutkan saja"ucap Aliza dengan menenangkan Cintia

" Aliza mengapa dirimu begitu sabar sampai aku sendiri pun bingung, apa yang ada di pikiranmu Mengapa kamu begitu sabar seperti ini" ucapan Cintia itu kembali hanya di balas dengan senyum tipis.

" Huh aku heran dengan dirimu" ucap Cintia hal tersebut membuat Aliza kebingungan

Setelah selesai Aliza pun bertanya kepada Cintia

" Apa yang membuat dirimu heran kepadaku?" tanya Aliza dengan wajah kebingungan

" Mengapa dirimu begitu sabar itu yang membuat diriku merasa heran kepadamu padahal banyak sekali orang yang membully mu,banyak sekali orang yang membuatmu merasa ketakutan trauma, dan bersedih" ucapan Cintia membuat Aliza tersenyum manis

" Semua sudah menjadi takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala aku tidak bisa menolak atau bahkan marah, karena Allah sudah membuat rencana Takdirku seperti ini. Aku memang sudah lelah, aku rasanya ingin pergi dari dunia ini. Tetapi, aku teringat dengan kata-kata, janganlah kamu menyerah, jika kamu menyerah dalam hidupmu, Kamu tidak akan bisa kembali ke dunia untuk mengulang hidupmu kembali. Tetaplah jalan hidupmu walau pun itu berat dan menyakitkan" ucap Aliza panjang lebar.

Perkataan Aliza membuat Cintia terdiam dan dia memikirkan hal yang membuat dirinya tidak bisa berkata-kata

Akhirnya Tak lama kemudian bel berbunyi menandakan jam Pelajaran dimulai. Hingga akhirnya pada pukul 10.00 istirahat pertama pun dimulai, Setelah banyak hal yang membuat Cintia terdiam dia pun mulai membuka suara untuk mengatakan sesuatu kepada Aliza.

" Bagaimana caranya untuk menjadi sepertimu menjadi sosok yang sabar serta taat?"tanya Cintia membuat Aliza kembali tersenyum

" Allah itu Maha Hebat,Dia telah menciptakan kehidupanku seperti ini,Dia telah menakdirkan diriku seperti ini, entah sampai kapan aku akan bertahan Mungkin, setelah aku lulus sekolah menengah atas ini aku akan pergi dari rumah dan menjadikan diriku sendiri, aku adalah aku bukan orang lain yang seperti orang lain katakan" ucapan Aliza membuat Cintia memeluk Aliza dengan se erat mungkin

Dan akhirnya Aliza yang terlihat sosok: yang kuat, yang tegar, serta cerdas. itu pun menangis tersedu sedu

" Terkadang aku lelah dengan hidup ini tapi mau bagaimana?" lirih Aliza dia pun kembali meneteskan air matanya bersedih

Tiba-tiba

BRAKK

Mereka di kejutkan oleh gebrakan meja yg di lakukan oleh seorang laki laki yang bernama Kelvin

" APA APAAN KAU INI HAH?, DATANG DATANG CARI MASALAH" gertak Cintia

" Woi slow dong gue cuma mau berurusan sama cewek buruk rupa ini." ucap Kelvin dengan wajah tengil nya,

"Udah jangan ribut dan kamu Kelvin Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanya Aliza dengan suara yang rendah

" Beliin gua air" ucap Kelvin dengan wajah sinis.

"LO KAN BISA BELI SENDIRI!,LO PUNYA TANGAN PUNYA KAKI KAN? APA MAU GW POTONG TANGAN SAMA KAKI LU? HMMM?!" tegur Cintia dengan suara yang emosi

"Gua males, gua juga berurusan sama cewek buruk rupa ini bukan sama lo" kata-kata Kelvin membuat emosi Cintia pun meledak-ledak.

"GAK PUNYA OTAK LO,PERGI ATAU KAKI SAMA TANGAN LO GUA POTONG?!" hal tersebut membuat Kelvin pergi dari tempat itu

 Amarah Cintia membuat Aliza pun menenangkan Cintia dengan sedikit elusan lembut di lengan nya.

"Sabar" ucapan kecil itu membuat Cintia sedikit kesal,

"Kamu ini apa-apaan sih apa-apa sabar apa-apa sabar?" omel Cintia

Kata-kata Cintia membuat Aliza terkejut dan terdiam

"Maaf" lirih Aliza lalu Cintia berlalu pergi dari meja nya itu untuk pergi ke kantin, tujuan nya untuk menghilangkan rasa emosinya dengan membeli suatu hal

Aliza hanya bisa terdiam dan menghela nafas nya

heyo gaes smoga kalian suka ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!