Turun Hasha!

Awalnya Hasha berjalan dengan santai melewati gang kecil tersebut untuk pergi ke lorong sebelah. Namun begitu ia menoleh ke belakang dan mendapati Zayn memasuki lorong itu, matanya melotot lebar. Dia sedang di kejar oleh laki-laki itu.

Hasha pun refleks berlari. Ia berlari dengan terbirit-birit. Jaraknya dari pria itu cukup jauh. Pria itu baru memasuki gang sempit tersebut sedangkan dia sudah berada di ujung, hampir keluar gampang. Meski jarak mereka terbilang jauh, Hasha tetap berlari kencang. Takut Zayn berhasil menangkapnya.

"Kenapa pria itu mengejarku sih? Nggak bisa liat banget orang hepi." celetuk Hasha pada dirinya sendiri.

Dia merasa kesal karena di kejar sama Zayn. Langkah pria itu sangat cepat hingga Hasha makin gugup.

"Hashaa!"

Lelaki itu meneriakkan namanya. Hasha tidak peduli dan terus berlari. Jarak mereka makin dekat hingga Hasha panik,

"Hwaaaaa!"

Ia sudah kecapean tapi tetap berlari kencang karena tidak mau Zayn berhasil mengejarnya.

"Hasha stoop!"

Dari belakang sana Zayn geram. Sialan, dari mana perempuan itu belajar berlari? Larinya cepat sekali membuat Zayn kesulitan. Laki-laki itu menambah kecepatan larinya hingga jarak mereka makin dekat.

"Ihhh! Bang Zayn jangan kejar Hasha terus dong! Kan capek!"

Zayn terkekeh. Enak saja. Dia tidak tidak akan membiarkan wanita itu kabur. Jangan harap. Mata Zayn membelalak lebar begitu melihat Hasha naik ke atas pohon orang. Astaga bocah itu.

Hasha sendiri heran kenapa dia bisa berhasil naik pohon pada dia dari dulu tidak bisa melakukan hal itu, bagaimanapun caranya dia mencoba. Entah pohon siapa ini, yang penting naik aja dulu dari pada lari terus dan tahu-tahunya malah nabrak tembok yang bikin dia diketawain sama- orang-orang rumah yang pada punya cctv, kan nggak lucu.

"Hahhh ... Hahhh ... Ih ngeselin tuh babang Zayn. Nggak bisa banget apa kalo nggak gangguin aku?" katanya bersandar di pohon. Pria itu makin dekat, tapi Hasha yakin dia tidak bisa naik ke atas sini. Hahaha ... Ia tersenyum bangga. Pandangannya turun ke bawah sana, laki-laki yang mengejarnya sudah berada di bawah sana dengan kepala menengadah ke atas pohon.

Hasha menjulurkan lidahnya dari atas meledek pria itu. Sedang Zayn yang tengah mengatur nafasnya tertawa. Kelakuan Hasha kayak bocil membuatnya gemas.

"Siapa yang mengajarimu naik pohon?" Zayn bertanya dari bawah. Nafasnya mulai teratur.

"Lah Hasha sendiri dong. Masa naik pohon aja perlu di ajarin. Emang bang Zayn gitu?" balas Hasha dari atas. Ia asyik bersandar ke dinding pohon hingga tak sadar ada banyak semut yang bersarang di sana.

"Ayo turun, nanti kamu jatuh." kata Zayn. Walau pohon itu tidak tinggi-tinggi amat dia tidak ingin melihat calon isterinya jatuh.

"Nggak mau wleee!"

Hasha malah memeletkan lidahnya ke bawah. Persis bocah-bocah tengil yang ngelawan emaknya pas lagi dimarahin.

"Hasha,"

"Hasha bakal turun kalo bang Zayn pergi dan janji nggak akan kejar Hasha lagi."

"Jangan nakal Hasha, cepat turun." Zayn tak mempedulikan perkataan Hasha. Dia tidak akan membiarkan calon isterinya kabur dari rumah seperti kata satpam tadi.

"Nggak! Hasha mau tidur di sini saja." Hasha pun memeluk dadanya sambil terus bersandar di pohon. Ia menutup matanya, membayangi tempat itu adalah ranjangnya yang empuk.

Zayn membuang nafas kasarnya. Dia tidak bisa naik ke atas karena ranting pohon sepertinya tidak kuat. Ia takut rantingnya akan patah kalau dia ikut naik dan menyebabkan Hasha terjatuh. Tidak, ia tidak ingin mengambil resiko tersebut. Pria itu tertawa. Seumur hidupnya baru wanita itu yang berhasil membuatnya panik begini.

Pandangan Zayn tak beralih sedikitpun dari Hasha. Berjaga-jaga kalau-kalau sang calon istri salah bergerak dan terjatuh. Tak sampai lima menit, ia melihat wanita itu menggaruk-garuk belakangnya.

"Kenapa sayang?" seru Zayn dari bawah. Wajahnya ikut khawatir. Pasalnya ia melihat Hasha terus menggaruk-garuk badannya tanpa menyadari kalau dirinya sedang berada di atas pohon.

"Hasha, jangan gerak-gerak sembarangan."

Hasha tidak peduli. Ia fokus dengan badannya bagian belakang yang gatal sekali dan perih. Pas melihat ke belakang, ternyata pohon tempat dia bersandar banyak semutnya. Ya ampun, apes sekali dia hari ini. Hasha terus bergerak-gerak sampai dia tidak sadar dirinya sudah melayang ke bawah.

"ARGH!

"HASHA!"

Secepat kilat Zayn berlari maju ke tempat yang bisa menangkap Hasha dari bawah, lalu ...

Hap!

Hasha berhasil ditangkap. Wanita itu jatuh ke dalam pelukannya. Zayn yang panik tadi kini bisa bernafas lega.

"Sudah aku bilang jangan nakal kan?"

Zayn menepuk kening Hasha dengan jidatnya karena kedua tangannya setia menggendong tubuh wanita itu. Hasha memasang wajah cemberut, kemudian bergerak-gerak seperti cacing kepanasan karena ia merasa masih ada banyak semut yang masuk ke baju bagian belakangnya, bahkan sudah merambat ke perut sampai dalam celananya. Hadeh.

"Kenapa? Mana yang sakit?" Zayn bertanya.

"Ada banyak semut yang masuk ke baju Hasha." ucap Hasha. Tangannya menggaruk-garuk tubuhnya.

Zayn pun cepat-cepat menurunkan Hasha dan membantunya memeriksa. Pria itu menaikkan pakaian Hasha hingga wanita itu melotot lebar.

"Bang Zayn?!" ia menahan tangan Zayn yang sudah siap-siap mengangkat pakaiannya

"Kenapa, semut-semut itu ada di dalam bajumu kan? Aku akan membantumu mengusirnya. Cepat balik badan."

"Tapi kalo di sini ada cctv dan kita  terekam terus disalahpahami gimana?"

Zayn terkekeh. Dia tahu maksud Hasha.

"Kalau begitu pindah tempat."

Iya pun mengangkat tubuh Hasha, menggendongnya ke semak-semak.

"Tidak ada yang akan melihat kita di sini." Hasha meringis. Kalimat pria itu seperti mereka akan melakukan perbuatan mesum. Ia menggaruk-garuk lagi, tangan Zayn masuk ke dalam bajunya membantunya menggaruk bagian tubuhnya yang terasa gatal dan meraba-raba kalau-kalau masih ada semut yang tersisa di kulit bagian dalam itu.

"Udab bang, udah nggak gatal lagi." gumam Hasha. Tapi tangan Zayn masih setia meraba-raba.

Hasha menahan nafasnya saat tangan pria itu menyentuh pusarnya. Lalu turun lebih bawah hingga perlahan masuk ke dalam jeansnya.

"Ba ... Bang Zayn,"

Hasha menoleh ke belakang menatap mata pria itu. Ia melihat pria itu tersenyum nakal padanya.

"Kalau di sini gatal tidak? Mau di garuk juga?"

Goda Zayn. Tangannya berhasil menyentuh inti Hasha dan mengusapnya penuh sensual. Hasha menggigit bibirnya. Lalu menutup mata kala jemari Zayn sudah masuk ke dalamnya, menusuk-nusuk berulang kali. Laki-laki ini betul-betul tidak tahu tempat.

"Ahhh!" Hasha pun meledak dalam permainan nakal Zayn. Dan laki-laki itu tersenyum puas.

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

ingat suami ketika mo potong dahan mangga mlh di kroyok semut rang rang /Joyful//Joyful//Joyful/

2024-12-29

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Rasain tuh kualat kamu kan..udah dewasa juga tapi kelakuan kayak bocah..

2025-03-13

0

Indah Bundae Azka

Indah Bundae Azka

astagaa zayn🤣🤣🙈🙈, di semak semak lo itu,awas d caplok ulo

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 PENOKOHAN
2 Kejadian di hotel
3 Satu Minggu kemudian
4 Ternyata temannya abang Flynn ...
5 Memberikan pelajaran
6 Club
7 Coba saja kalau berani minum
8 Niat jahat Sindy
9 Turunin Hasha, bang Zayn!
10 Rumah pribadi Zayn
11 Kau adalah milikku
12 Malu, marah tapi nikmat
13 Menikah?
14 Kami menerima lamaran ini
15 Hasha ngambek
16 Turun Hasha!
17 Bang Zayn gila!
18 Ep 17
19 Ep 18
20 Ep 19
21 Ep 20
22 Ep 21
23 Ep 22
24 Ep 23
25 Ep 24
26 Ep 25
27 Ep 26
28 Ep 27
29 Ep 28
30 Ep 29
31 Ep 30
32 Ep 31
33 Ep 32
34 Ep 33
35 Ep 34
36 Ep 35
37 Ep 36
38 Ep 37
39 Rp 38
40 Ep 39
41 Ep 40
42 Ep 41
43 Ep 42
44 Ep 43
45 Ep 44
46 Ep 45
47 Ep 46
48 Ep 47
49 Ep 48
50 Ep 49
51 Ep 50
52 Ep 51
53 Ep 52
54 Ep 53
55 Ep 54
56 Ep 55
57 Ep 56
58 Ep 57
59 Ep 58
60 Ep 59
61 Ep 60
62 Ep 61
63 Ep 62
64 Ep 63
65 Ep 64
66 Ep 65
67 Ep 66
68 Ep 67
69 Ep 68
70 Ep 69
71 Ep 70
72 Ep 71
73 Ep 72
74 Ep 73
75 Ep 74
76 Ep 75
77 Ep 76
78 Ep 77
79 Ep 78
80 Ep 79
81 Ep 80
82 Ep 81
83 Ep 82
84 Ep 83
85 Ep 84
86 Ep 85
87 Ep 86
88 Ep 87
89 Ep 88
90 Ep 89
91 Ep 90
92 Ep 91
93 Ep 92
94 Ep 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
149 Bab 147
150 Bab 148
151 Bab 149
152 Bab 150
153 Bab 151
154 Bab 152
155 Bab 153
156 Bab 154
157 Bab 155
158 Bab 156
159 Bab 157
160 Bab 158
161 Bab 159
162 Bab 160
163 Bab 161
164 Bab 162
165 Bab 163
166 Bab 164
167 Bab 165
168 Bab 166
169 Bab 167
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174
177 Bab 175
178 Bab 176
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191
194 Bab 192
195 Bab 193
196 Bab 194
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197
200 Bab 198
201 Bab 199
202 Bab 200
203 Bab 201
204 Bab 202
Episodes

Updated 204 Episodes

1
PENOKOHAN
2
Kejadian di hotel
3
Satu Minggu kemudian
4
Ternyata temannya abang Flynn ...
5
Memberikan pelajaran
6
Club
7
Coba saja kalau berani minum
8
Niat jahat Sindy
9
Turunin Hasha, bang Zayn!
10
Rumah pribadi Zayn
11
Kau adalah milikku
12
Malu, marah tapi nikmat
13
Menikah?
14
Kami menerima lamaran ini
15
Hasha ngambek
16
Turun Hasha!
17
Bang Zayn gila!
18
Ep 17
19
Ep 18
20
Ep 19
21
Ep 20
22
Ep 21
23
Ep 22
24
Ep 23
25
Ep 24
26
Ep 25
27
Ep 26
28
Ep 27
29
Ep 28
30
Ep 29
31
Ep 30
32
Ep 31
33
Ep 32
34
Ep 33
35
Ep 34
36
Ep 35
37
Ep 36
38
Ep 37
39
Rp 38
40
Ep 39
41
Ep 40
42
Ep 41
43
Ep 42
44
Ep 43
45
Ep 44
46
Ep 45
47
Ep 46
48
Ep 47
49
Ep 48
50
Ep 49
51
Ep 50
52
Ep 51
53
Ep 52
54
Ep 53
55
Ep 54
56
Ep 55
57
Ep 56
58
Ep 57
59
Ep 58
60
Ep 59
61
Ep 60
62
Ep 61
63
Ep 62
64
Ep 63
65
Ep 64
66
Ep 65
67
Ep 66
68
Ep 67
69
Ep 68
70
Ep 69
71
Ep 70
72
Ep 71
73
Ep 72
74
Ep 73
75
Ep 74
76
Ep 75
77
Ep 76
78
Ep 77
79
Ep 78
80
Ep 79
81
Ep 80
82
Ep 81
83
Ep 82
84
Ep 83
85
Ep 84
86
Ep 85
87
Ep 86
88
Ep 87
89
Ep 88
90
Ep 89
91
Ep 90
92
Ep 91
93
Ep 92
94
Ep 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146
149
Bab 147
150
Bab 148
151
Bab 149
152
Bab 150
153
Bab 151
154
Bab 152
155
Bab 153
156
Bab 154
157
Bab 155
158
Bab 156
159
Bab 157
160
Bab 158
161
Bab 159
162
Bab 160
163
Bab 161
164
Bab 162
165
Bab 163
166
Bab 164
167
Bab 165
168
Bab 166
169
Bab 167
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174
177
Bab 175
178
Bab 176
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191
194
Bab 192
195
Bab 193
196
Bab 194
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197
200
Bab 198
201
Bab 199
202
Bab 200
203
Bab 201
204
Bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!