Ternyata temannya abang Flynn ...

"Dedek, tuh abang Zayn kamu udah balik Indo, duduk sebelah kamu lagi. Seneng nggak?"

Flynn menggoda adiknya. Dia dan Wonho saling berpandangan kemudian tertawa. Tentu mereka tahu bagaimana tergila-gilanya Hasha sama Zayn dulu. Hasha selalu caper sama sahabat mereka yang itu. Bahkan dari SMP. Hasha remaja selalu mengekor Zayn kemana-mana.

Hasha melotot pada abangnya. Dia malu sekali. Padahal itu kan dulu, cerita lama. Sekarang nggak gitu lagi. Hasha tahu diri dan nggak pengen dekat-dekat lagi sama laki-laki kejam itu.

"Kenapa cemberut?" untuk pertama kalinya Zayn buka suara, setelah dari tadi cuek duduk di sebelahnya.

"Cemberut apaan? Dia baper dan gugup kali karena babang Zayn-nya lagi duduk dekat dia. Ahahaha ..." Flynn tak berhenti-berhenti menggoda sang adik.

Hasha sungguh ingin melempar abangnya sekarang dengan apa saja yang ada di depan matanya. Dia sangat malu. Rasanya ingin pulang saja. Jantungnya terus berdebar kencang dan tangannya berkeringat dingin. Rasa malu, gugup dan takut menyatu dalam dirinya. Tapi gadis itu terus berpura-pura tenang di sebelah Zayn.

"Dek, kok nggak dipeluk abang Zayn-nya? Bukannya tadi dedek bilang pengen meluk erat calon masa depan kamu ya?"

Flynn masih tidak berhenti menggoda.

"Abang kampret! Kapan Hasha ngomong gitu? Jangan fitnah ya." Hasha berdiri dan menatap abangnya sambil berkacak pinggang. Semua orang kini menertawainya. Ekspresi marahnya begitu menggemaskan.

"Yakin nggak pengen aku peluk?" Zayn menambahkan. Walau cara bicaranya datar, namun mampu membuat bulu kuduk Hasha bergidik ngeri.

"Nggak!" sahutnya langsung. Semua orang tertawa lagi. Lalu Flynn dan yang lain kembali fokus ke hape masing-masing, melanjutkan games mereka yang sempat terhenti tadi.

"Duduk," titah Zayn dengan suara pelan tanpa menatap Hasha.

Gadis itu pun berniat menjauhi Zayn dan duduk di sebelah kakaknya, namun tangan Zayn menahannya.

"Mau kemana?"

"Du ... Duduk,"

"Duduk di sini." Hasha ingin menolak, namun tatapan Zayn yang tajam membuatnya berubah menjadi seorang penurut dan ia kembali duduk di tempat yang tadi, di sebelah lelaki itu.

Keheningan menyelimuti keduanya. Hanya ada suara teman-teman abangnya yang sibuk bermain. Dan yang perempuan di sana sibuk bergosip. Hanya Hasha dan laki-laki disampingnya saja yang tidak melakukan apa-apa. Hanya diam-diaman.

Apakah dia ingat kejadian malam itu?

Hasha kembali bertanya-tanya. Tapi dari sikapnya, tampaknya Zayn lupa. Kalau pun ingat, mungkin dia ingat telah berhubungan badan dengan wanita lain. Bukan dirinya. Hasha berharap seperti itu.

"Kenapa waktu itu tidak ikut mengantarku ke bandara?" pertanyaan tersebut sontak membuat Hasha menoleh ke samping.

"Maksud bang Zayn?" Ia bingung apa maksud laki-laki itu.

"Lupakan. Bagaimana kabarmu?"

Aneh. Laki-laki aneh. Zayn adalah laki-laki paling aneh di antara semua laki-laki yang dia kenal. Selain irit bicara, ngomong pun sering nggak jelas. Tapi kadang senang menggodanya dan bikin dia baper. Kalau nggak gitu, nggak akan ada dirinya yang pernah tergila-gila pada laki-laki ini dulu.

"Baik,"

"Tidak ingin menanyakan kabarku?" Hasha menggaruk kepalanya sembari tersenyum kikuk. Tuhkan aneh.

"Zayn, aku balik duluan. Ada kesibukan lain. Dedek, kamu di sini dulu sama temen-temen abang." Hasha ikut berdiri.

"Hasha ikut abang, anterin aku pulang."

"Nggak bisa Hasha, abang ada urusan penting. Kamu di anterin sama abang Zayn aja, bisa kan Zayn?"

"Mm." Zayn mengangguk.

"Nggak bang. Hasha pengennya pulang sama abang." rengek Hasha.

"Jangan manja. Lagian kan dulu kamu emang biasa di anterin pulang sama babang Zayn kamu." Flynn pun mendekati Hasha, mengecup keningnya singkat lalu berbalik pergi.

Hasha ingin ikut abangnya namun Zayn meraih pergelangan tangannya, menahannya untuk pergi.

"Aku yang akan mengantarmu pulang." ucap Zayn. Hasha hanya bisa pasrah.

Satu persatu teman-teman Zayn pergi. Juga ketiga perempuan yang sebenarnya Zayn tidak kenal siapa mereka itu. Entah pernah sekelas atau tidak dulu, dia tidak peduli.

Kini tersisa dirinya dan gadis di sampingnya, Hasha. Adik dari sahabatnya. Perempuan yang pernah menyatakan perasaan padanya dulu tapi dia tolak.

Sudut bibir Zayn terangkat karena sejak tadi Hasha sangat tegang duduk di sampingnya.

"Ayo, aku anterin kamu pulang." ucap pria itu berdiri. Ia pun menarik tangan Hasha keluar rumah.

Mereka memasuki mobil mewah milik Zayn. Dan Zayn membantu Hasha memakaikan seatbelt. Hasha menahan napas.

"Jangan tegang, aku belum ada niat makan kamu sekarang."

Hasha melotot. Ekspresi Zayn sangat datar ketika mengatakan kalimat tersebut. Padahal Hasha sudah amat sangat tegang. Tapi sekali lagi itu Zayn. Laki-laki paling kejam yang pernah dia lihat.

"Kau sudah punya pacar?" tanya pria itu kemudian. Jelas itu pertanyaan yang mengejutkan bagi Hasha.

"S ... Sudah," sahut Hasha bohong.

Entah kenapa dia harus berbohong. Ingin meralat tapi sudah terlanjur. Jadi biarkan saja. Lagian laki-laki beringas seperti Zayn pasti tidak peduli dia ada pacar atau tidak.

Kalau tadi Hasha jawab tidak, mungkin saja kan lelaki itu menertawai dan mengatainya gadis cantik tapi nggak laku. Jadi jawaban bohongnya ada benarnya juga. Agar tidak dipermalukan oleh laki-laki tampan ini.

Zayn menatap Hasha lama. Ekspresinya tak terbaca.

"Siapa nama pacarmu?" Hasha sama sekali tidak mengira Zayn akan menanyakan nama pacarnya. Otaknya berputar dengan cepat.

"Gi ... Gian." terpaksa ia menyebut nama anak bos pemilik toko bunga tempatnya bekerja. Laki-laki tampan yang di sukai rata-rata teman kerjanya. Tapi kalau dibandingkan dengan Zayn, ketampanan Gian tidak seberapa.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Hasha memutar otak lagi.

"Mm, dua tahun." bagus Hasha, bagus. Mengarang indah.

"Sudah pernah melakukannya?" Hasha menyamping menatap Zayn. Belum mengerti kemana arah pembicaraan pria itu sekarang.

"Melakukan apa?" ia bertanya polos menatap Zayn. Pria itu balas menatapnya.

"Adegan dewasa. Kalau kau tidak mengerti juga, aku akan mengatakan dengan lebih jelas."

Zayn menatap Hasha lekat.

"Apa kau pernah tidur dengan pacarmu? Miliknya sudah pernah masuk ke dalammu?"

Mata Hasha sukses membulat lebar. Wajahnya merona seperti tomat. Pertanyaan Zayn di luar dugaan. Pertanyaan macam apa itu? Lelaki ini bahkan terus menatapnya seolah menunggu sebuah jawaban keluar dari mulutnya.

Hasha jadi bingung harus jawab bagaimana. Kan yang mengambil keperawanannya adalah pria itu sendiri. Ah iya. Zayn kan pasti tidak ingat apa-apa kalau dirinya sudah menidurinya semalam.

"Mm. Aku sudah pernah tidur dengan pacarku." ia melanjutkan kebohongannya. Biar deh. Dia tidak peduli Zayn akan memandangnya perempuan gampangan, kan dia sudah tidak mengharapkan laki-laki itu lagi.

"Benarkah?" suara rendah Zayn terdengar seksi. Tatapannya tak beralih sedetikpun dari Hasha.

Hasha mengangguk lagi. Lalu Zayn mencondongkan badan ke depan dan berbisik di telinganya.

"Tapi dalam ingatanku malam itu kau masih perawan. Dan pria pertama yang menyingkirkan penghalang itu adalah diriku, pembohong kecil." bisik Zayn serak. Lalu dengan lancangnya memberikan gigitan kecil di telinga Hasha, menggodanya.

Hasha refleks mendorong kuat tubuh Zayn. Menatap lelaki tersebut dengan mata bulatnya yang besar. Ternyata Zayn ingat. Lelaki itu sudah mempermainkannya dari tadi.

Zayn menyeringai, kemudian menghidupkan mesin mobil dan melajukan kendaraan beroda empat tersebut meninggalkan halaman rumahnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Saat dulu Hasha nembak Zayn,Xayn nolak,mungkin waktu itu Zayn pikir Hasha masih anak kecil baru masuk SMA,Tapi setelah Hasha menjauhi nya,Maka saat itu Zayn yg merasa kehilangan,nak Zayn cuman bisa memendam perasaannya dengan sambung kuliah ke luar negeri..

2025-03-13

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Itu namanya pertanyaan jebakan,Kalo kamu bilang udah nah makanya dia tau kamu emang bohong,Karena dia yg pertama..

2025-03-13

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wah modus nih si Flyn,Sengaja ya membiarkan adeknya sama Zayn,Atau ini permintaan Zayn kali ya..

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 PENOKOHAN
2 Kejadian di hotel
3 Satu Minggu kemudian
4 Ternyata temannya abang Flynn ...
5 Memberikan pelajaran
6 Club
7 Coba saja kalau berani minum
8 Niat jahat Sindy
9 Turunin Hasha, bang Zayn!
10 Rumah pribadi Zayn
11 Kau adalah milikku
12 Malu, marah tapi nikmat
13 Menikah?
14 Kami menerima lamaran ini
15 Hasha ngambek
16 Turun Hasha!
17 Bang Zayn gila!
18 Ep 17
19 Ep 18
20 Ep 19
21 Ep 20
22 Ep 21
23 Ep 22
24 Ep 23
25 Ep 24
26 Ep 25
27 Ep 26
28 Ep 27
29 Ep 28
30 Ep 29
31 Ep 30
32 Ep 31
33 Ep 32
34 Ep 33
35 Ep 34
36 Ep 35
37 Ep 36
38 Ep 37
39 Rp 38
40 Ep 39
41 Ep 40
42 Ep 41
43 Ep 42
44 Ep 43
45 Ep 44
46 Ep 45
47 Ep 46
48 Ep 47
49 Ep 48
50 Ep 49
51 Ep 50
52 Ep 51
53 Ep 52
54 Ep 53
55 Ep 54
56 Ep 55
57 Ep 56
58 Ep 57
59 Ep 58
60 Ep 59
61 Ep 60
62 Ep 61
63 Ep 62
64 Ep 63
65 Ep 64
66 Ep 65
67 Ep 66
68 Ep 67
69 Ep 68
70 Ep 69
71 Ep 70
72 Ep 71
73 Ep 72
74 Ep 73
75 Ep 74
76 Ep 75
77 Ep 76
78 Ep 77
79 Ep 78
80 Ep 79
81 Ep 80
82 Ep 81
83 Ep 82
84 Ep 83
85 Ep 84
86 Ep 85
87 Ep 86
88 Ep 87
89 Ep 88
90 Ep 89
91 Ep 90
92 Ep 91
93 Ep 92
94 Ep 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
149 Bab 147
150 Bab 148
151 Bab 149
152 Bab 150
153 Bab 151
154 Bab 152
155 Bab 153
156 Bab 154
157 Bab 155
158 Bab 156
159 Bab 157
160 Bab 158
161 Bab 159
162 Bab 160
163 Bab 161
164 Bab 162
165 Bab 163
166 Bab 164
167 Bab 165
168 Bab 166
169 Bab 167
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174
177 Bab 175
178 Bab 176
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191
194 Bab 192
195 Bab 193
196 Bab 194
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197
200 Bab 198
201 Bab 199
202 Bab 200
203 Bab 201
204 Bab 202
Episodes

Updated 204 Episodes

1
PENOKOHAN
2
Kejadian di hotel
3
Satu Minggu kemudian
4
Ternyata temannya abang Flynn ...
5
Memberikan pelajaran
6
Club
7
Coba saja kalau berani minum
8
Niat jahat Sindy
9
Turunin Hasha, bang Zayn!
10
Rumah pribadi Zayn
11
Kau adalah milikku
12
Malu, marah tapi nikmat
13
Menikah?
14
Kami menerima lamaran ini
15
Hasha ngambek
16
Turun Hasha!
17
Bang Zayn gila!
18
Ep 17
19
Ep 18
20
Ep 19
21
Ep 20
22
Ep 21
23
Ep 22
24
Ep 23
25
Ep 24
26
Ep 25
27
Ep 26
28
Ep 27
29
Ep 28
30
Ep 29
31
Ep 30
32
Ep 31
33
Ep 32
34
Ep 33
35
Ep 34
36
Ep 35
37
Ep 36
38
Ep 37
39
Rp 38
40
Ep 39
41
Ep 40
42
Ep 41
43
Ep 42
44
Ep 43
45
Ep 44
46
Ep 45
47
Ep 46
48
Ep 47
49
Ep 48
50
Ep 49
51
Ep 50
52
Ep 51
53
Ep 52
54
Ep 53
55
Ep 54
56
Ep 55
57
Ep 56
58
Ep 57
59
Ep 58
60
Ep 59
61
Ep 60
62
Ep 61
63
Ep 62
64
Ep 63
65
Ep 64
66
Ep 65
67
Ep 66
68
Ep 67
69
Ep 68
70
Ep 69
71
Ep 70
72
Ep 71
73
Ep 72
74
Ep 73
75
Ep 74
76
Ep 75
77
Ep 76
78
Ep 77
79
Ep 78
80
Ep 79
81
Ep 80
82
Ep 81
83
Ep 82
84
Ep 83
85
Ep 84
86
Ep 85
87
Ep 86
88
Ep 87
89
Ep 88
90
Ep 89
91
Ep 90
92
Ep 91
93
Ep 92
94
Ep 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146
149
Bab 147
150
Bab 148
151
Bab 149
152
Bab 150
153
Bab 151
154
Bab 152
155
Bab 153
156
Bab 154
157
Bab 155
158
Bab 156
159
Bab 157
160
Bab 158
161
Bab 159
162
Bab 160
163
Bab 161
164
Bab 162
165
Bab 163
166
Bab 164
167
Bab 165
168
Bab 166
169
Bab 167
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174
177
Bab 175
178
Bab 176
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191
194
Bab 192
195
Bab 193
196
Bab 194
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197
200
Bab 198
201
Bab 199
202
Bab 200
203
Bab 201
204
Bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!