Luluh

Vherolla menatap wajah Romi. Jantungnya berdegup kencang, dan ada dorongan kuat di dalam dirinya yang tak bisa diabaikan. Sebelum ia sadar, tubuhnya sudah bergerak, tangannya meraih lengan Romi, menghentikan langkahnya yang hampir pergi.

Romi berhenti sejenak, menoleh dengan alis terangkat, jelas kaget oleh tindakan mendadak Vherolla. Vherolla menatapnya dengan mata yang mulai basah. "Aku nggak bisa ninggalin kamu. Aku... aku sayang sama kamu," katanya, suaranya bergetar.

Tanpa banyak kata, Romi menarik Vherolla ke dalam pelukannya. Dia memeluk erat, seolah ingin menegaskan bahwa dia memang masih ada untuk Vherolla. Saat itu, segala kebingungan dan keraguan yang sempat Vherolla rasakan hilang. Romi menciumnya lembut di puncak kepala, memberikan rasa hangat yang menenangkan hati Vherolla yang selama ini terus gelisah.

Mereka tetap berdiri di sana dalam diam, hanya membiarkan kehangatan pelukan itu mengisi jarak di antara mereka. Romi kemudian melepaskan pelukannya, namun tangannya masih menggenggam tangan Vherolla erat. "Maaf, Vhe. Aku nggak pernah bermaksud bikin kamu sakit hati," Romi berbisik pelan, matanya menatap dalam ke arah Vherolla.

Vherolla mengangguk kecil. "Aku tahu, Rom. Aku juga minta maaf. Aku mungkin terlalu curiga."

Romi tersenyum tipis, lalu mengusap pipi Vherolla dengan lembut. "Yuk, kita lupakan semuanya untuk sementara waktu. Aku nggak mau kita ribut lagi."

Vherolla setuju. Ada sesuatu yang lembut dalam diri Romi yang membuat semua rasa sakitnya perlahan memudar. Meskipun dalam hatinya masih ada keraguan, ia memilih untuk mempercayai Romi kali ini. "Iya, aku juga nggak mau ribut lagi."

Setelah itu, mereka memutuskan untuk menghabiskan hari bersama, seolah dunia luar tak lagi ada. Romi menggenggam tangan Vherolla erat, membawa gadis itu berjalan di sekitar kafe menuju taman yang tak jauh dari sana. Mereka berjalan pelan, menikmati hembusan angin yang sejuk dan suara burung yang berkicau dari pepohonan di sekitar.

Mereka lalu memutuskan untuk makan siang di restoran favorit mereka. Vherolla merasa nyaman, untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu terakhir. Romi membuatnya tertawa lagi, seperti dulu, ketika hubungan mereka masih penuh kebahagiaan. Mereka berbagi cerita ringan, saling melemparkan lelucon, hingga tanpa sadar, Vherolla mulai melupakan semua masalah yang sempat membebani pikirannya.

Saat mereka selesai makan, Romi mengajak Vherolla untuk berjalan-jalan di sekitar taman kota. Suasananya hangat dan tenang. Romi menggenggam tangan Vherolla lebih erat, sesekali mencium punggung tangannya dengan lembut. Setiap kali Romi melakukannya, hati Vherolla terasa menghangat.

Di sebuah sudut taman yang lebih sepi, mereka duduk di bangku panjang, menikmati pemandangan langit biru yang mulai dihiasi warna oranye senja. Romi merangkul bahu Vherolla, membuat gadis itu bersandar di bahunya. "Vhe, aku senang banget kita bisa kayak gini lagi," bisik Romi sambil mencium pelipis Vherolla.

Vherolla hanya bisa tersenyum. Rasanya seperti mimpi bisa kembali merasa bahagia setelah semua keraguan dan rasa sakit yang ia alami. "Aku juga senang, Rom," jawabnya lembut.

Malam itu, Romi mengantar Vherolla pulang ke kosnya. Namun, sebelum Romi sempat berpamitan, Vherolla menahannya. "Menginap di sini malam ini, Rom?" pintanya dengan suara lirih. Vherolla merasa nyaman dengan kehadiran Romi, dan ia tak ingin melepaskan momen bahagia ini terlalu cepat.

Romi menatap Vherolla, sejenak terkejut, lalu tersenyum lembut. "Oke, aku akan nginap."

Mereka masuk ke dalam kos Vherolla. Romi duduk di tepi ranjang, sementara Vherolla merapikan barang-barang kecil di sekitar kamar. Suasana hening itu terasa hangat, penuh dengan keintiman yang selama ini hilang dari hubungan mereka.

Setelah selesai, Vherolla duduk di samping Romi. Mata mereka bertemu, dan tanpa banyak kata, Romi mendekat, mencium lembut bibir Vherolla. Ciuman itu awalnya lembut, namun semakin dalam seiring waktu berlalu. Vherolla merasakan hatinya berdebar kencang, jantungnya berdetak lebih cepat. Ia membalas ciuman Romi, membiarkan dirinya terhanyut dalam kehangatan yang ditawarkan oleh pria yang begitu ia cintai, meski telah berkali-kali menyakitinya.

Ciuman itu berlanjut, semakin intens. Romi melumat bibir Vherolla dengan lembut, sementara tangannya menyentuh wajah Vherolla dengan kasih sayang yang seolah tulus. Vherolla merasa terlena, seolah semua keraguan yang sempat ia rasakan hilang begitu saja.

Setelah beberapa saat, Romi melepaskan ciumannya dan tersenyum pada Vherolla. "Aku sayang banget sama kamu, Vhe," katanya lembut.

Vherolla hanya bisa mengangguk pelan. Meskipun dalam hatinya masih ada rasa ragu, ia tak bisa menyangkal perasaan kuat yang ia miliki untuk Romi. "Aku juga sayang kamu, Rom."

Dan kedua insan itu kembali berpagutan, bibir mereka saling melumat lembut. Vherolla merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Ada yang basah di bawah sana!

Kemudian mereka saling tatap, "Rom, aku ingin," bisik Vherolla.

Seketika Romi paham apa yang Vherolla maksud. Pria itu tersenyum kemudian meniduri Vherolla. Menghimpit tubuhnya dan mencumbui setiap inci tubuh Vherolla.

Tubuh Vherolla menggelinjang keenakan. "Rom, kenapa kamu selalu membuatku bergairah?" bisik Vherolla melingkarkan tangannya pada leher Romi.

Romi tidak menjawab pertanyaan Vherolla, dia langsung melumat bibir gadis itu. Lidah mereka bermain di dalam sana, menciptakan sensasi yang memabukkan.

Karena tak dapat menahan lagi, Romi memasukkan wortel andalannya yang mengeras ke dalam milik Vherolla, dan menggerakkannya berkali-kali ke kanan ke kiri, maju dan mundur membuat Vherolla melayang.

"Ah ... Rom, enak sekali," bisik Vherolla sembari matanya merem melek.

"Nikmatilah sayang," jawab Romi.

Romi dan Vherolla mencapai puncak secara bersamaan disertai hentakan keras Romi. Lenguhan panjang terdengar bersahutan. Dan malam itu berlalu dengan penuh kehangatan. Mereka tertidur dalam pelukan satu sama lain, seolah hal lain tak lagi penting. Vherolla merasa tenang, nyaman, dan terhibur. Meski ada banyak pertanyaan yang masih belum terjawab, ia memilih untuk menikmati momen ini, momen di mana ia bisa merasa bahagia bersama Romi.

Dan untuk saat ini, Vherolla memilih untuk memejamkan mata dan membiarkan dirinya terbuai dalam kehangatan cinta yang ia rasakan untuk Romi.

Malam terus berlanjut dengan damai. Vherolla masih terbaring di samping Romi, mendengarkan napas teratur pria itu yang sudah tenggelam dalam tidur lelap. Namun, pikiran Vherolla tetap terjaga, berputar-putar dengan segala rasa cinta dan kebingungan yang terus berkecamuk di dalam dirinya.

Di satu sisi, ia merasa begitu nyaman berada di dekat Romi. Setiap sentuhan, setiap kata-kata manis yang diucapkan Romi, selalu berhasil membuat hatinya luluh. Namun di sisi lain, bayangan tentang semua perempuan yang diblokir Romi, hutang-hutang yang ia dengar dari para mantan Romi, membuatnya gelisah. Apa sebenarnya yang sedang Romi sembunyikan darinya?

Vherolla mencoba menenangkan hatinya dengan meyakinkan diri bahwa Romi tidak mungkin berbohong. "Dia mencintaiku. Kalau tidak, dia nggak akan terus di sini, bersamaku," batinnya.

Sebelum tertidur, Vherolla kembali memandangi wajah Romi yang tenang dalam tidur. "Aku berharap kamu nggak menyakitiku lagi, Rom," gumamnya pelan. Kemudian, dengan segala kebingungan yang masih menghantui pikirannya, ia membiarkan dirinya perlahan hanyut dalam tidurnya.

Yuk dukung author terus....

Episodes
1 Pengkhianatan di Taman
2 Pertemuan Manis yang Menjebak
3 Pertemuan Dengan Keluarga
4 Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5 Ke Rumah Sahabat
6 Mulai Terabaikan
7 Pesan Mesra Meresahkan
8 Terperangkap dalam Dilema
9 Butuh Bahu!
10 Pesan Nyaman
11 Antara Dua Hati
12 Kebohongan Terkuak
13 Mantan Romi
14 Terjebak Cinta Palsu
15 Mereka Semua Mantannya
16 Playing Victim
17 Luluh
18 Cinta Pertama Romi
19 Jujur
20 Kemesraan Tanpa Batas
21 Getaran Aneh
22 Foto Mesra
23 Egois
24 Terkurung Cinta Buta
25 Siapa Lagi?
26 Luluh Lagi
27 Kebahagiaan Mungil
28 Ponsel Rusak
29 Godaan CEO Baru
30 Pertengkaran
31 Perang Mulut
32 Keraguan
33 Gelisah
34 Jumpa Kembali
35 Pengorbanan tak Terlihat
36 Pilihan Rumit
37 Semakin Akrab
38 Kesalahan yang Sama
39 modus Sana Sini
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Penyesalan Terpendam
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 CLBK Semu
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pengkhianatan di Taman
2
Pertemuan Manis yang Menjebak
3
Pertemuan Dengan Keluarga
4
Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5
Ke Rumah Sahabat
6
Mulai Terabaikan
7
Pesan Mesra Meresahkan
8
Terperangkap dalam Dilema
9
Butuh Bahu!
10
Pesan Nyaman
11
Antara Dua Hati
12
Kebohongan Terkuak
13
Mantan Romi
14
Terjebak Cinta Palsu
15
Mereka Semua Mantannya
16
Playing Victim
17
Luluh
18
Cinta Pertama Romi
19
Jujur
20
Kemesraan Tanpa Batas
21
Getaran Aneh
22
Foto Mesra
23
Egois
24
Terkurung Cinta Buta
25
Siapa Lagi?
26
Luluh Lagi
27
Kebahagiaan Mungil
28
Ponsel Rusak
29
Godaan CEO Baru
30
Pertengkaran
31
Perang Mulut
32
Keraguan
33
Gelisah
34
Jumpa Kembali
35
Pengorbanan tak Terlihat
36
Pilihan Rumit
37
Semakin Akrab
38
Kesalahan yang Sama
39
modus Sana Sini
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Penyesalan Terpendam
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
CLBK Semu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!