Mereka Semua Mantannya

Pagi hari, Romi bangun dari tidurnya. Dia mendapati Vherolla tengah duduk di bibir ranjang. Dan di hadapannya terletak dua gelas cangkir berisi kopi dan teh manis yang masih mengepul.

"Mandi sana, Rom," lirih Vherolla yang menyadari kalau Romi sudah bangun.

Romi pun bergegas menuju kamar mandi. Tak lama dia terlihat segar. Kemudian Romi mendekati Vherolla dan mencium keningnya. Perlahan turun ke bibir Vherolla.

Romi melumat bibir Vherolla dengan lembut, ciumannya semakin dalam. Vherolla, yang semula masih merasa resah, perlahan mulai terbuai oleh sentuhan Romi. Semua kekhawatiran yang sempat memenuhi benaknya seolah menghilang dalam sekejap. Begitulah Romi selalu berhasil meredam kegelisahannya, membuatnya terperangkap dalam perasaan yang rumit antara cinta dan kecurigaan.

Tangan Romi bergerak ke belakang kepala Vherolla, menariknya lebih dekat, seolah-olah tidak ingin melepaskannya. Ciuman itu terasa begitu intim, dan tanpa sadar Vherolla mendesah pelan.

Tangan Romi langsung bergerilya merogoh baju Vherolla, dan meremas gundukan kenyal, memainkan pucuknya memutarnya perlahan. Tanpa meminta persetujuan, Romi segera membuka kancing baju Vherolla dan langsung menyesap pucuk gundukan kenyal itu secara bergantian.

"Ah ...."

Desahan demi desahan kenikmatan terdengar memenuhi kamar kos Vherolla yang berukuran minimalis.

Adik kecil Romi pun mulai bangun, kemudian dia memasukkan adiknya ke dalam sarang milik Vherolla yang sudah basah sekali, dan mereka melakukan hubungan itu lagi!"

Permainan selesai, kedua insan terkulai lemas tak berdaya. Vherolla memeluk Romi seolah tidak ingin berpisah. Dan Romi membalas pelukan Vherolla.

Setelah beberapa lama, Romi melepas pelukannya dan memakai kembali pakaiannya lalu tersenyum, "Aku harus segera pulang. Terima kasih untuk semalam, sayang."

Vherolla hanya bisa tersenyum tipis, hatinya bergejolak di antara perasaan bahagia dan kesadaran bahwa ada sesuatu yang salah. “Iya, hati-hati di jalan ya.”

Romi bergegas membereskan barang-barangnya dan tak lama kemudian, dia melangkah keluar dari kosan Vherolla. Suara pintu yang tertutup terasa seperti akhir dari sebuah babak sementara bagi Vherolla. Kini, ia sendirian lagi, namun kali ini tidak ada kebingungan, melainkan tekad yang kuat untuk mencari tahu kebenaran.

Dengan cepat, Vherolla mengambil ponselnya dan mulai memeriksa screenshot daftar blokiran Romi yang telah ia simpan semalam. Ada sekitar sepuluh nama perempuan yang semuanya tampak asing baginya. Namun, ia tahu satu hal, mereka semua pasti memiliki cerita yang sama dengan dirinya, menjadi korban cinta Romi.

Satu per satu, ia mulai mengirim pesan kepada mereka, memulai percakapan dengan hati-hati. Ia tidak ingin terlihat menuduh, tetapi juga tidak bisa menahan rasa penasaran yang membakar di dalam dirinya. Butuh beberapa saat hingga salah satu dari mereka, perempuan bernama Karin, membalas pesan pertama.

Karin: "Oh, kamu pacarnya Romi ya? Aku sudah menduga dia akan punya korban baru."

Vherolla merasa jantungnya berdebar lebih cepat. "Maksudmu korban baru? Kamu siapa?"

Karin: "Aku mantan pacarnya. Awalnya dia baik banget, tapi setelah beberapa bulan, dia mulai pinjam uang terus. Dan setelah uangku habis, dia ngilang begitu aja. Terakhir aku lihat dia pakai uangku untuk beli gitar baru."

Vherolla merasakan sesuatu yang sangat familiar dengan cerita itu. Gitar baru? Bukankah itu yang dia lihat di kamar Romi? Perasaan dikhianati mulai tumbuh semakin kuat dalam dirinya. Dengan penuh rasa penasaran, ia melanjutkan percakapan dengan perempuan-perempuan lain di daftar blokiran Romi.

Satu demi satu, mereka menceritakan hal yang sama. Semua mantan Romi diperas uangnya. Romi selalu memulai hubungan dengan sangat manis, penuh perhatian, tapi begitu dia mulai meminjam uang, semuanya berubah. Saat perempuan-perempuan itu sudah tidak bisa memberikan apa-apa lagi, Romi memutuskan hubungan dan memblokir mereka tanpa penjelasan. Vherolla kini sadar bahwa ia bukan satu-satunya yang telah ditipu.

Setiap percakapan yang ia lakukan semakin membuka mata Vherolla. Romi tidak hanya memanfaatkannya, tetapi juga sudah melakukannya kepada banyak perempuan lain sebelumnya. Hubungan mereka selama ini hanyalah bagian dari pola yang sama, yaitu Romi yang selalu mencari mangsa baru untuk memanfaatkan.

Setelah menyelesaikan percakapannya dengan beberapa mantan Romi, Vherolla meletakkan ponselnya dengan gemetar. Rasa marah, kecewa, dan terluka bercampur menjadi satu. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar melihat Romi apa adanya, seorang pembohong dan manipulator yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

Vherolla menatap ke luar jendela, matanya berkaca-kaca. Ia harus melakukan sesuatu. Kali ini, dia tidak akan membiarkan Romi terus mempermainkannya.

Setelah menutup percakapan terakhir dengan salah satu mantan Romi, Vherolla merasakan dadanya semakin sesak. Air mata yang tadinya hanya berkaca-kaca kini mulai mengalir deras di pipinya. Bukan hanya perasaan marah dan dikhianati, tetapi juga rasa malu pada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin selama ini ia begitu terbutakan oleh cinta kepada seseorang yang terus-menerus mempermainkan perasaannya?

"Bagaimana aku bisa sebodoh ini?" gumamnya pelan, berusaha menenangkan dirinya di tengah rasa sesak yang tak tertahankan. Ia berdiri dari tempat tidur dan berjalan mondar-mandir di kamar, berusaha mencari ketenangan, namun pikirannya semakin kacau.

Vherolla mengambil ponselnya kembali, kali ini bukan untuk mengirim pesan, melainkan untuk menatap foto Romi yang masih tersimpan di galerinya. Ia memandangi wajah Romi yang tampak begitu polos dan penuh kasih di foto itu, tetapi sekarang yang ia lihat hanyalah kebohongan di balik senyuman itu. Dia merasa terjebak dalam hubungan yang begitu rumit, di mana setiap kali Romi menyentuhnya atau memberikan kata-kata manis, hatinya seolah-olah tidak bisa menolak.

Namun, kali ini Vherolla tahu bahwa ia harus bertindak. Dia tidak bisa terus membiarkan dirinya terperangkap dalam permainan Romi. Dengan perasaan campur aduk, Vherolla membuka aplikasi biru di ponselnya dan mengecek lagi daftar perempuan yang diblokir oleh Romi. Semua percakapan yang ia lakukan sebelumnya membuatnya sadar, Romi tidak akan berubah. Romi hanya akan mencari korban baru lagi dan terus mengulangi siklus yang sama.

Vherolla menarik napas panjang. Dalam kepalanya, ia sudah mulai merencanakan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Pertama-tama, ia akan menyelesaikan masalah ini dengan Romi. Meskipun sulit, Vherolla sadar bahwa ia tidak bisa lagi berdiam diri dan membiarkan Romi mengontrol hidupnya. Sudah saatnya untuk bersikap tegas.

"Harus berakhir," katanya pada dirinya sendiri dengan tekad yang semakin kuat. Vherolla mengambil ponselnya lagi, kali ini bukan untuk mengecek aplikasi atau menghubungi orang lain, melainkan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi konfrontasi dengan Romi. Dia tahu, ini bukan hal yang mudah, tetapi demi kebahagiaannya, dia harus melakukannya.

Perlahan, Vherolla menulis pesan untuk Romi, sebuah pesan yang akan menjadi titik awal dari akhir hubungan mereka.

“Romi, kita perlu bicara. Ada banyak hal yang harus dijelaskan, dan aku butuh kamu untuk jujur kali ini.”

Tangannya sedikit gemetar saat mengetik, tapi ia yakin bahwa ini adalah langkah yang harus diambil. Dia tidak bisa lagi berdiam diri dan membiarkan Romi terus mempermainkannya. Setelah pesan itu terkirim, Vherolla menatap layar ponselnya, menunggu balasan dari Romi dengan hati yang berdebar.

Episodes
1 Pengkhianatan di Taman
2 Pertemuan Manis yang Menjebak
3 Pertemuan Dengan Keluarga
4 Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5 Ke Rumah Sahabat
6 Mulai Terabaikan
7 Pesan Mesra Meresahkan
8 Terperangkap dalam Dilema
9 Butuh Bahu!
10 Pesan Nyaman
11 Antara Dua Hati
12 Kebohongan Terkuak
13 Mantan Romi
14 Terjebak Cinta Palsu
15 Mereka Semua Mantannya
16 Playing Victim
17 Luluh
18 Cinta Pertama Romi
19 Jujur
20 Kemesraan Tanpa Batas
21 Getaran Aneh
22 Foto Mesra
23 Egois
24 Terkurung Cinta Buta
25 Siapa Lagi?
26 Luluh Lagi
27 Kebahagiaan Mungil
28 Ponsel Rusak
29 Godaan CEO Baru
30 Pertengkaran
31 Perang Mulut
32 Keraguan
33 Gelisah
34 Jumpa Kembali
35 Pengorbanan tak Terlihat
36 Pilihan Rumit
37 Semakin Akrab
38 Kesalahan yang Sama
39 modus Sana Sini
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Penyesalan Terpendam
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 CLBK Semu
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pengkhianatan di Taman
2
Pertemuan Manis yang Menjebak
3
Pertemuan Dengan Keluarga
4
Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5
Ke Rumah Sahabat
6
Mulai Terabaikan
7
Pesan Mesra Meresahkan
8
Terperangkap dalam Dilema
9
Butuh Bahu!
10
Pesan Nyaman
11
Antara Dua Hati
12
Kebohongan Terkuak
13
Mantan Romi
14
Terjebak Cinta Palsu
15
Mereka Semua Mantannya
16
Playing Victim
17
Luluh
18
Cinta Pertama Romi
19
Jujur
20
Kemesraan Tanpa Batas
21
Getaran Aneh
22
Foto Mesra
23
Egois
24
Terkurung Cinta Buta
25
Siapa Lagi?
26
Luluh Lagi
27
Kebahagiaan Mungil
28
Ponsel Rusak
29
Godaan CEO Baru
30
Pertengkaran
31
Perang Mulut
32
Keraguan
33
Gelisah
34
Jumpa Kembali
35
Pengorbanan tak Terlihat
36
Pilihan Rumit
37
Semakin Akrab
38
Kesalahan yang Sama
39
modus Sana Sini
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Penyesalan Terpendam
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
CLBK Semu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!