Terjebak Cinta Palsu

Suatu malam, Romi menginap di kos Vherolla. Wanita itu duduk di tepi kasur, menatap Romi yang terlelap dengan nafas teratur. Wajah Romi terlihat damai dalam tidurnya, dan seolah-olah tidak ada tanda sedikit pun dari kebohongan yang dia sembunyikan. Namun di balik ketenangan itu, Vherolla tahu kenyataan yang jauh berbeda.

Sudah berkali-kali ia berusaha untuk melawan perasaan ragu dalam hatinya, tetapi setiap kali berhadapan dengan Romi, semua kekuatan yang ia kumpulkan untuk menolak atau mengonfrontasinya tiba-tiba hilang. Seolah-olah Romi memiliki kuasa aneh atas dirinya, setiap senyuman, tatapan, dan sentuhan Romi membuatnya merasa kecil dan tak berdaya. Bahkan tadi sore, ketika Romi kembali memintanya uang untuk alasan yang tidak masuk akal, Vherolla tidak mampu menolak. Ia hanya diam, menyerahkan uangnya, seakan itu satu-satunya pilihan yang ia miliki.

Romi pun, seperti biasanya, membalas kebaikan Vherolla dengan kecupan di pipi, dan pelukan hangat yang nyaris membuatnya lupa akan kebohongan yang terungkap satu demi satu. Setelah adegan itu, keduanya larut dalam ciuman yang menggila, dan Vherolla merasakan desiran di seluruh tubuhnya. Romi tahu persis bagaimana membuat Vherolla terbuai hingga tidak ada ruang tersisa untuk berpikir rasional. Mereka saling melumat bibir dengan intens, hingga napas Vherolla terasa tersengal.

Namun, di tengah gairah itu, rasa sakit di hatinya tidak pernah benar-benar hilang. Sesuatu yang tajam dan tidak nyaman selalu hadir di balik pelukan Romi. Ia sadar bahwa cintanya terancam oleh serangkaian kebohongan yang perlahan terkuak.

Ketika Romi akhirnya tertidur pulas setelah malam yang panjang, Vherolla mengamati wajahnya dengan hati yang berat. Ada keraguan di benaknya, tapi juga keinginan yang kuat untuk menemukan kebenaran yang ia tahu telah disembunyikan oleh Romi.

Dengan gerakan yang sangat hati-hati, ia meraih ponsel Romi dari meja samping tempat tidur. Tangannya sedikit gemetar saat membuka layar, takut jika Romi tiba-tiba bangun. Beruntung, ponsel Romi tidak terkunci dengan kata sandi, membuat Vherolla mudah mengakses semua aplikasi di dalamnya.

Ia membuka aplikasi sosial media berwarna biru, yang baru-baru ini mulai mengganggu pikirannya. Awalnya, notifikasi yang bertumpuk di layar itu membuatnya ingin menyelidiki setiap pesan yang masuk. Namun, entah mengapa, naluri Vherolla mengarahkan jarinya menuju daftar blokiran di aplikasi tersebut.

Setelah beberapa saat menggulir layar, hatinya semakin tenggelam dalam kecurigaan. Di sana, di daftar blokiran Romi, terdapat puluhan nama perempuan. Vherolla mulai merasakan dorongan amarah yang tak bisa ia kendalikan. Mengapa Romi memblokir begitu banyak perempuan? Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?

Satu demi satu nama itu terlihat familiar. Beberapa di antaranya adalah perempuan yang Vherolla pernah lihat di media sosial. Beberapa lainnya adalah nama yang tak pernah ia kenal, tetapi hal ini semakin menguatkan dugaannya bahwa Romi terlibat dengan banyak wanita lain di luar sana. Tanpa pikir panjang, Vherolla dengan cepat mengambil tangkapan layar dari seluruh daftar blokiran tersebut. Ia tahu bahwa ini bisa menjadi bukti penting jika suatu hari nanti ia harus menghadapi Romi dengan semua bukti yang telah ia kumpulkan.

Setelah selesai, ia menutup aplikasi dan meletakkan ponsel Romi kembali ke tempat semula dengan sangat hati-hati. Rasanya napasnya baru bisa ia lepaskan setelah ponsel itu berada di tempatnya, dan Romi masih tertidur dengan nyenyak, tak menyadari apa yang baru saja terjadi.

Malam itu, Vherolla berbaring di samping Romi dengan hati yang terasa semakin penuh sesak. Pikirannya berputar tanpa henti, mencoba mencari cara untuk memahami situasi ini. Di satu sisi, ia masih merasa terikat oleh cinta yang begitu dalam kepada Romi. Tetapi di sisi lain, ia merasa semakin terjebak dalam jaring kebohongan yang Romi ciptakan.

Dalam kegelapan malam, Vherolla hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti, ia akan menemukan kekuatan untuk melepaskan diri dari pria yang selama ini ia cintai, tetapi juga menyakitinya. Tetapi malam ini, untuk kesekian kalinya, ia hanya bisa terdiam dalam pelukan Romi, terjebak antara cinta dan kebohongan yang semakin menyesakkan.

Vherolla mencoba memejamkan mata, tetapi pikirannya tetap sibuk memproses semua hal yang baru saja ia temukan. Setiap nama perempuan di daftar blokiran Romi seolah berteriak di dalam kepalanya, menuntut untuk diperiksa lebih jauh. Meskipun tubuhnya terbaring di samping Romi, pikirannya terombang-ambing antara rasa sayang yang begitu dalam dan rasa sakit yang kian mendalam.

"Kenapa Romi harus berbohong?" gumamnya pelan, takut membangunkan pria yang masih tertidur pulas di sebelahnya.

Ia memandangi wajah Romi yang tampak damai dalam tidurnya, namun kedamaian itu terasa sangat kontras dengan kenyataan yang Vherolla rasakan. Romi selalu tahu bagaimana membuatnya merasa istimewa, bagaimana mengucapkan kata-kata yang membuat hatinya luluh. Namun sekarang, Vherolla mulai menyadari bahwa kata-kata manis itu mungkin tidak lebih dari sekadar alat untuk memanipulasi perasaannya.

Pikiran Vherolla kembali pada daftar blokiran yang ia temukan di ponsel Romi. Nama-nama itu bukan hanya sekadar blokiran, mereka adalah potongan-potongan dari hidup Romi yang disembunyikan dari dirinya. Satu per satu, ia mengingatkan dirinya bahwa tidak ada alasan yang masuk akal bagi Romi untuk memblokir begitu banyak perempuan, kecuali jika ada sesuatu yang ingin ia tutupi.

Perasaan curiga semakin kuat menguasai dirinya. Vherolla merenungkan, mungkin selama ini ia terlalu terbuai oleh janji-janji kosong Romi, tanpa menyadari bahwa pria itu mungkin mempermainkannya seperti mantan-mantannya. Ia mengingat percakapan dengan perempuan di aplikasi biru beberapa waktu lalu, mantan Romi yang mengaku ditinggalkan dengan hutang yang belum dilunasi. Mungkinkah Vherolla hanya menjadi korban berikutnya?

Perlahan, tangan Vherolla bergerak menyentuh pipi Romi yang tampak damai dalam tidurnya. Dalam hati kecilnya, ia masih ingin percaya bahwa ada sisi baik dari Romi yang belum terungkap. Namun, logikanya semakin menolak untuk percaya. Bagaimana mungkin seseorang yang berulang kali memanfaatkan dan berbohong masih memiliki hati yang tulus?

Vherolla menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang mulai berdetak lebih cepat. Ia tahu, keputusannya untuk menyelidiki lebih dalam ini mungkin akan membawanya pada kenyataan yang menyakitkan. Tapi di sisi lain, ia tidak bisa terus-terusan dibutakan oleh cinta yang jelas-jelas tidak sehat.

"Besok," pikir Vherolla. "Besok aku akan cari tahu siapa saja mereka dan kenapa Romi memblokir mereka. Aku harus tahu yang sebenarnya."

Ia memejamkan mata, mencoba menenangkan dirinya di tengah perasaan bimbang dan penuh amarah yang terus membayanginya. Meski tubuhnya terbaring di samping Romi, hatinya sudah mulai melepaskan diri dari pria yang selama ini ia cintai. Ia sadar, cinta seharusnya bukan tentang kebohongan atau manipulasi. Tapi pertanyaan terbesar di benaknya adalah, apakah ia memiliki kekuatan untuk meninggalkan Romi?

Episodes
1 Pengkhianatan di Taman
2 Pertemuan Manis yang Menjebak
3 Pertemuan Dengan Keluarga
4 Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5 Ke Rumah Sahabat
6 Mulai Terabaikan
7 Pesan Mesra Meresahkan
8 Terperangkap dalam Dilema
9 Butuh Bahu!
10 Pesan Nyaman
11 Antara Dua Hati
12 Kebohongan Terkuak
13 Mantan Romi
14 Terjebak Cinta Palsu
15 Mereka Semua Mantannya
16 Playing Victim
17 Luluh
18 Cinta Pertama Romi
19 Jujur
20 Kemesraan Tanpa Batas
21 Getaran Aneh
22 Foto Mesra
23 Egois
24 Terkurung Cinta Buta
25 Siapa Lagi?
26 Luluh Lagi
27 Kebahagiaan Mungil
28 Ponsel Rusak
29 Godaan CEO Baru
30 Pertengkaran
31 Perang Mulut
32 Keraguan
33 Gelisah
34 Jumpa Kembali
35 Pengorbanan tak Terlihat
36 Pilihan Rumit
37 Semakin Akrab
38 Kesalahan yang Sama
39 modus Sana Sini
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Penyesalan Terpendam
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 CLBK Semu
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pengkhianatan di Taman
2
Pertemuan Manis yang Menjebak
3
Pertemuan Dengan Keluarga
4
Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5
Ke Rumah Sahabat
6
Mulai Terabaikan
7
Pesan Mesra Meresahkan
8
Terperangkap dalam Dilema
9
Butuh Bahu!
10
Pesan Nyaman
11
Antara Dua Hati
12
Kebohongan Terkuak
13
Mantan Romi
14
Terjebak Cinta Palsu
15
Mereka Semua Mantannya
16
Playing Victim
17
Luluh
18
Cinta Pertama Romi
19
Jujur
20
Kemesraan Tanpa Batas
21
Getaran Aneh
22
Foto Mesra
23
Egois
24
Terkurung Cinta Buta
25
Siapa Lagi?
26
Luluh Lagi
27
Kebahagiaan Mungil
28
Ponsel Rusak
29
Godaan CEO Baru
30
Pertengkaran
31
Perang Mulut
32
Keraguan
33
Gelisah
34
Jumpa Kembali
35
Pengorbanan tak Terlihat
36
Pilihan Rumit
37
Semakin Akrab
38
Kesalahan yang Sama
39
modus Sana Sini
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Penyesalan Terpendam
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
CLBK Semu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!