Pertemuan Dengan Keluarga

Hari itu, Romi mengajak Vherolla untuk berkunjung ke rumahnya. Ini pertama kalinya Vherolla akan bertemu dengan keluarga Romi, dan perasaannya campur aduk antara gugup dan bahagia. Sudah hampir setahun mereka berpacaran, dan akhirnya Romi memutuskan untuk memperkenalkannya kepada orang tuanya.

Saat itu, Vherolla sudah menyiapkan diri sebaik mungkin. Ia mengenakan dress simpel berwarna pastel yang tampak manis, dan rambutnya disisir rapi. Sepanjang perjalanan, Romi tidak henti-hentinya meyakinkan Vherolla bahwa keluarganya pasti akan menyukai Vherolla.

"Tenang aja, Vhe. Keluarga aku nggak bakal bikin kamu nggak nyaman. Mereka pasti suka sama kamu," kata Romi sambil melirik Vherolla yang terlihat sedikit tegang.

Vherolla tersenyum kecil, mencoba menenangkan diri. "Aku cuma nggak mau bikin mereka nggak nyaman. Aku tahu keluarga itu penting buat kamu, Rom."

"Udah, santai aja. Kamu udah ngelakuin lebih dari cukup buat aku. Sekarang giliran aku yang nunjukin ke keluarga kalau kamu adalah orang yang tepat buat aku."

Mendengar itu, hati Vherolla sedikit lega. Ia merasa dicintai dan dihargai oleh Romi, dan itu membuatnya lebih percaya diri.

Setibanya di rumah Romi, Vherolla disambut oleh suasana rumah yang sederhana namun hangat. Rumah itu tidak besar, tetapi terlihat bersih dan nyaman. Di ruang tamu, sudah duduk ibu dan ayah Romi, serta dua adik Romi, Runi dan Rozak.

"Vhe, ini keluargaku," kata Romi memperkenalkan. “Ma, Pa, ini Vhe pacarku.”

Vherolla tersenyum sopan dan sedikit membungkuk sebagai tanda hormat. "Selamat sore, Om, Tante. Senang bisa bertemu kalian."

Ibu Romi, seorang wanita paruh baya yang terlihat ramah, tersenyum hangat dan langsung menyambut Vherolla. "Ah, jadi ini yang namanya Vhe. Romi sering banget cerita tentang kamu. Duduk, duduk. Kamu pasti capek setelah perjalanan."

Ayah Romi mengangguk sopan, menunjukkan ekspresi yang netral namun tidak dingin. "Selamat datang di rumah kami, Vherolla. Santai saja, anggap rumah sendiri."

Vherolla merasa lega dengan sambutan yang hangat dari orang tua Romi. Ia pun duduk di sofa yang sudah disediakan. Saat itu, ia menyadari dua adik Romi memperhatikannya dengan cara yang berbeda.

Runi, adik pertama Romi yang terlihat sopan, tersenyum manis dan langsung menyapa. "Kak Vhe, senang bisa ketemu langsung. Aku Runi. Romi sering cerita tentang Kakak."

Vherolla merasa nyaman dengan sikap Runi yang ramah dan hangat. "Senang juga bisa ketemu kamu, Runi. Romi sering cerita juga tentang kamu," jawabnya dengan senyuman.

Namun, berbeda dengan Runi, Rozak, adik kedua Romi yang lebih muda beberapa tahun, terlihat lebih diam dan tidak terlalu menanggapi. Tatapan Rozak seakan menyimpan sesuatu, penuh misteri. Ia hanya menyapa singkat, "Halo," dan kemudian kembali diam, tidak banyak berbicara. Vherolla sedikit terganggu dengan sikap Rozak, tetapi ia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.

Seiring waktu, Vherolla mulai merasa lebih nyaman di antara keluarga Romi. Obrolan mengalir ringan, dan orang tua Romi tampak benar-benar menerima kehadiran Vherolla dengan baik. Mereka menanyakan berbagai hal tentang dirinya, tentang pekerjaan, keluarga, hingga hubungan dengan Romi.

"Saya dengar kamu kerja di perusahaan besar ya, Vhe?” tanya ayah Romi, dengan nada yang ramah tapi penuh rasa ingin tahu.

"Iya, Om. Saya bekerja di bagian administrasi. Nggak terlalu besar sih, cuma perusahaan biasa," jawab Vherolla dengan sopan.

Ibu Romi mengangguk, tampak kagum. "Baguslah kalau kamu sudah punya pekerjaan yang tetap. Romi beruntung punya pacar seperti kamu. Kami juga berharap Romi bisa cepat dapat pekerjaan yang stabil."

Mendengar itu, Vherolla hanya tersenyum, meskipun hatinya sedikit tertohok. Ia tahu bahwa Romi masih berbohong tentang pekerjaannya, tetapi ia tidak ingin mempermalukannya di depan keluarganya. Vherolla hanya berharap Romi akan segera menemukan pekerjaan yang lebih baik seperti yang ia katakan.

Di tengah-tengah obrolan, Runi tiba-tiba menambahkan, "Kak Vhe, aku sering lihat Kakak di Instagram. Kayaknya seru banget ya kerja di perusahaan itu. Kapan-kapan cerita dong tentang pengalaman Kakak."

Vherolla tersenyum dan mengangguk. "Tentu, kapan-kapan aku ceritain. Kalau kamu ada pertanyaan, jangan sungkan tanya ya."

Percakapan terus berlanjut, dan Vherolla mulai merasa semakin nyaman. Namun, dari sudut matanya, ia masih bisa merasakan tatapan aneh dari Rozak yang duduk di sudut ruangan. Meskipun tidak berkata apa-apa, kehadiran Rozak memberikan aura yang sedikit mengganggu bagi Vherolla. Seolah-olah ada sesuatu yang dipendam oleh adik Romi itu, sesuatu yang tidak pernah diungkapkan.

Setelah beberapa jam berlalu, Romi mengajak Vherolla keluar sebentar untuk berbicara lebih pribadi.

"Gimana menurut kamu tentang keluargaku, Vhe?" tanya Romi sambil menggenggam tangan Vherolla.

"Mereka baik banget, Rom. Aku nggak nyangka mereka bisa menerima aku seramah itu,” jawab Vherolla dengan jujur. "Tapi… aku sedikit aneh sama Rozak. Dia nggak banyak ngomong, ya?" lanjutnya.

Romi tertawa kecil. "Ah, Rozak emang gitu orangnya. Dia nggak terlalu banyak omong kalau sama orang baru. Tapi dia sebenarnya baik kok, cuma agak pendiam."

Vherolla mengangguk, meskipun hatinya masih merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap Rozak. Namun, ia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.

"Yang penting, keluargaku suka sama kamu, Vhe. Itu yang paling penting buat aku," lanjut Romi dengan senyum lebar.

Vherolla tersenyum kecil, berusaha menyingkirkan keraguan yang tersisa. Di saat itu, ia merasa semuanya berjalan lancar. Keluarga Romi menerima dirinya dengan baik, dan ia mulai berpikir bahwa hubungannya dengan Romi akan semakin serius.

Romi tersenyum kecil sambil membawa dua cangkir kopi hitam dari dapur dan menaruhnya di meja di hadapan Vherolla.

"Ini, buat kamu, Vhe," katanya, dengan nada sedikit menggoda.

Vherolla menatap cangkir itu dengan ragu. Dia memang bukan penggemar kopi, terutama kopi hitam yang aromanya begitu kuat. Ia meneguk ludah, mencoba mencari cara untuk menolak tanpa menyinggung perasaan Romi.

"Ehm, Rom, kamu tahu kan aku nggak terlalu suka kopi hitam. Rasanya pahit banget buatku," ucap Vherolla sambil menyunggingkan senyum tipis, berharap Romi tidak tersinggung.

Romi tertawa pelan dan menggelengkan kepala. "Ya ampun, Vhe. Kopi itu nggak pahit kalau diminum dengan cinta, lho."

Vherolla langsung terkekeh. "Kalau gitu, mungkin cintamu kurang manis kali, ya," balasnya sambil tertawa kecil.

Romi tersenyum jahil dan pura-pura tersinggung. "Wah, kamu meragukan cintaku, ya? Padahal cinta ini tulus dari lubuk hati terdalam, lho!"

Vherolla mengangkat alis sambil tersenyum lebar. "Yakin? Cinta yang tulus nggak harus pahit, kan?"

Setelah candaan mereka, Romi akhirnya mengambil cangkir itu dan menyerah. "Oke deh, kalau kamu nggak mau, aku kasih ke Runi aja. Dia pasti doyan."

Romi memanggil adiknya yang sedang sibuk di dapur. "Runi! Ini kakak kasih kopi, daripada mubazir, Vhe nggak doyan."

Runi datang menghampiri dan menerima cangkir kopi dengan senyum lebar. "Wah, terima kasih, Kak. Aku suka banget kopi hitam. Ternyata Kak Vhe nggak suka ya?"

Vherolla mengangguk sambil tertawa kecil. "Iya, aku lebih suka teh manis daripada kopi pahit."

"Teh manis seperti cintaku ke kamu, kan?" Romi kembali menggoda, membuat Vherolla tertawa dan mencubit lengan Romi pelan.

Momen itu terasa hangat ....

**Author Up sehari 1 bab yaaa

Episodes
1 Pengkhianatan di Taman
2 Pertemuan Manis yang Menjebak
3 Pertemuan Dengan Keluarga
4 Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5 Ke Rumah Sahabat
6 Mulai Terabaikan
7 Pesan Mesra Meresahkan
8 Terperangkap dalam Dilema
9 Butuh Bahu!
10 Pesan Nyaman
11 Antara Dua Hati
12 Kebohongan Terkuak
13 Mantan Romi
14 Terjebak Cinta Palsu
15 Mereka Semua Mantannya
16 Playing Victim
17 Luluh
18 Cinta Pertama Romi
19 Jujur
20 Kemesraan Tanpa Batas
21 Getaran Aneh
22 Foto Mesra
23 Egois
24 Terkurung Cinta Buta
25 Siapa Lagi?
26 Luluh Lagi
27 Kebahagiaan Mungil
28 Ponsel Rusak
29 Godaan CEO Baru
30 Pertengkaran
31 Perang Mulut
32 Keraguan
33 Gelisah
34 Jumpa Kembali
35 Pengorbanan tak Terlihat
36 Pilihan Rumit
37 Semakin Akrab
38 Kesalahan yang Sama
39 modus Sana Sini
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Penyesalan Terpendam
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 CLBK Semu
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pengkhianatan di Taman
2
Pertemuan Manis yang Menjebak
3
Pertemuan Dengan Keluarga
4
Kenangan Pahit dan Kehangatan Singkat
5
Ke Rumah Sahabat
6
Mulai Terabaikan
7
Pesan Mesra Meresahkan
8
Terperangkap dalam Dilema
9
Butuh Bahu!
10
Pesan Nyaman
11
Antara Dua Hati
12
Kebohongan Terkuak
13
Mantan Romi
14
Terjebak Cinta Palsu
15
Mereka Semua Mantannya
16
Playing Victim
17
Luluh
18
Cinta Pertama Romi
19
Jujur
20
Kemesraan Tanpa Batas
21
Getaran Aneh
22
Foto Mesra
23
Egois
24
Terkurung Cinta Buta
25
Siapa Lagi?
26
Luluh Lagi
27
Kebahagiaan Mungil
28
Ponsel Rusak
29
Godaan CEO Baru
30
Pertengkaran
31
Perang Mulut
32
Keraguan
33
Gelisah
34
Jumpa Kembali
35
Pengorbanan tak Terlihat
36
Pilihan Rumit
37
Semakin Akrab
38
Kesalahan yang Sama
39
modus Sana Sini
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 (Part 2) Balas Dendam
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Penyesalan Terpendam
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
CLBK Semu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!