Makan siang terlihat sunyi sedari tadi mika tidak membuka suara padahal bila dan juga agnes sudah mencoba mengajak mengobrol.
Bila melirik kearah ibu nya yang cuek dan santai, Bila merasa ada sesuatu yang sudah ibunya lakukan kepada kakak iparnya.
" Aku sudah beres, kalian lanjutkan makanan siang nya " Pamit Mika yang langsung bediri dari kursi meja makan.
" Bila, jika ibu mertuamu sedang berkunjung ke rumahmu, layani dia dengan sebaik mungkin jangan meniru kakak iparmu yang mandul itu. Tidak sopan " Sindir ibu dengan suara yang agak lantang.
" Bu " Tegur Bila.
" Apa! Ibu kan hanya memberitahu kamu agar kamu harus berlaku sopan kepada mertua kamu "
Mika masih mendengar ocehan ibu mertuanya, ingin sekali mika membalas ucapan ibu mertuanya itu namun mika tidak ingin semakin di benci oleh ibu mertuanya itu.
Di kamar mika memeluk kedua kakinya dengan tatapan yang mengarah kearah jendela " Siapa yang tidak menginginkan anak, semua orang pasti menginginkan kehadiran seorang anak namun apa daya jika Allah belim berkehendak " Gumam mika pelan.
" Mika "
Mika langsung menoleh " Nes " Lirih mika yang langsung memeluk agnes " Hatiku sakit nes hiks.. "
Agnes mengusap punggung mika dengan lembut " Maaf ya, jika kehadiranku di sini membuat kamu sakit hati. Aku tidak tau jika ada ibu mertua kamu " Ucap agnes.
Mika melerai pelukannya lalu menghapus air matanya " Kamu tidak salah nes, ini salahku yang belum di berikan seorang anak " Balas mika mencoba tersenyum.
Agnes membuang nafasnya pelan " Kamu jangan kecil hati ya mik, gue yakin jika suatu saat nanti kamu pasti bisa hamil " Ujar agnes yang menguatkan sahabatnya " Gue ke sini mau sekalian pamit soalnya ada janji. ingat kata gue, lo harus kuat dan jangan terlihat lemah di depan ibu mertua lo "
Mika menganggukkan kepalanya paham " Terimakasih ya nes, lo emang sahabat baik gue "
" Hm.. " Agnes mencium pipi kiri dan kanan mika lalu pergi.
Setelah kepergian agnes. Mika kembali terdiam menatap jendela luar " Aku harus mencoba program hamil lagi, mudah-mudahan program yang ke dua ini berhasil dengan begitu ibu tidak akan menganggap mandul lagi " Gumam mika tersenyum.
Jam makan malam telah tiba, mika sudah menyiapkan makan malam untuk mereka. Sam dan tomi sudah kembali dari kantor.
" Jadi ibu berapa hari di sini? " Tanya Tomi sambil menyantap makanannya.
" Kenapa, apa kamu tidak suka dengan keberadaan ibu? Atau istrimu yang menyuruh kamu mengusir ibu? " tebak ibu tidak suka.
" Bukan begitu bu " Tomi jadi merasa tidak enak kepada ibunya karena sudah membuat salah paham " Maksud aku itu, jika ibu masih lama berarti aku harus mencari waktu untuk mengajak ibu jalan-jalan "
" Alah.. Pasti istrimu itu tidak menyukai keberadaan ibu kan "
" Bu "
Brak..
Ibu menggebrak meja " Dasar menantu tidak tau diri, sudah untung anakku mau menikah dengan wanita mandul sepertimu, kalo tidak mungkin kamu masih menjadi perawan tua " Hardik ibu yang langsung meninggalkan meja makan.
Di situ air mata mika sudah tidak bisa di bendung lagi, hatinya merasa di tusuk dengan ribuan pisau.
" Sayang.. Maafkan ibu, ibu hanya.. "
" Sudahlah mas.. Lebih baik mas bujuk ibu. Permisi " Kata Mika yang menyela ucapan suaminya.
Bila ikut sedih melihat kakak iparnya yang di perlakukan tidak baik oleh sang ibu. Seharunya yang bersyukur itu adalah keluarganya, kalo bukan berkat mika mungkin saat ini bila tidak akan menjadi mahasiswi dan kakak nya tidak mungkin bisa bekerja di perusahaan besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Hachy
Ibu mertua menyebalkan, suami mulai bohong untung ada adik ipar yang baik seperti bila setidaknya ada teman
2024-11-22
0
Bundanya Icel
lanjut kak
2024-10-14
0