bab 3 pindah rumah

Alvaro tampak keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangnya dalam keadaan rambut basah yang masih tersisa tetesan2 air di ujung rambut nya

"Al,boleh kah,,,,,,"

Belum sempat ara melanjutkan ucapannya,alvaro langsung melangkah cepat ke arahnya dengan tatapan mata elangnya

"Arghh,,,sakit al,tolong lepaskan"rintih ara ketika alvaro langsung menarik rambut ara,sehingga ara mendongak keatas akibat tarikan kuat itu

"Lepas kamu bilang?,kapu lupa,apa yang aku katakan tadi,panggil aku tuan"

"Maafkan aku A....tu..tuannn"ucap ara terbata yang masih merintih kesakitan di kulit kepalanya itu

"Sekali lagi aku dengar kamu salah panggil,jangan harap aku akan mangampunimu"

Alvaro menghempaskan tubuh ara ke lantai,sehingga membuat ara tersungkur di sudut sofa

"Jangan menyentuh tempat tidur ku,karna wanita seperti mu tidak layak ,tempat mu adalah di sana"

Alvaro menunjuk ke arah balkon kamar nya yang tampak masih tertutup rapat,ara hanya bisa menolah dengan deraian air mata,sakit tapi bukan tubuh nya yang sakit,melainkan hati nya di perlakukan layaknya binatang

"Aa,,tuuuan aku lapar,bolehkah aku meminta makan?"tanya ara hati-hati,karna memang semenjak pesta berlangsung ia belum memakan apapun

"Malam ini tidak ada jatah makan buat gadis pembangkang seperti kamu"

Miris memang,tapi apa boleh buat,dari pada ara membuka suara lagi,pastinya akan menimbulkan kembali kemarahan alvaro

"Sabar ara,inilah takdir yang kau pilih jalani apa yang sudah tuhan gariskan,suatu saat nanti kamu pasti akan terbebas dari cengkraman raja iblis itu"

Ara membatin dengan menguatkan dirinya,sehingga ia memutuskan untuk langsung merebahkan badan nya yang tampak mulai kelelahan dalam keadaan perut kosong,berharap dengan tidur rasa laparnya dapat dilupakannya.

Esok pagi nya,,,

Bugh bugh bugh

Ara mengerjabkan mata nya ketika merasakan sesuatu mengenai tubuhnya

"Dasar jalang tidak tau diri,bangun kamu, kamu fikir kamu ini nyonya di rumah ini sehingga bisa tidur sampai siang"

Sampai hati alvaro membangunkan ara yang tengah terlelap dengan cara menendang tubuh ara

"Sabar ara,nikmati harimu dengan senyuman"

Ara menyemangati dirinya dengan senyuman tipis,seakan-akan perlakuan alvaro telah bisa ia terima dengan lapang dada

"Maaf tuan ,ara kesiangan"

Ucap ara pelan yang langsung bangkit dari tidurnya untuk membasuh wajah nya

"Alasan,belum sehari tinggal di sini sudah bikin repot

Beberapa menit kemudian

"Pagi mah,pah"

"Pagi sayang"balas sang mama sambil menghidangkan segelas kopi untuk sang suami

"Loh al,ara dimana,kenapa kamu tidak ajak turun sekalian buat sarapan"

"Kelamaan mah,dia lagi mandi"

"Pagi tuan,pagi nyonya"sapa ara tiba2 datang dengan wajah ceria nya

"Pagi sayang,gimana tidurnya?,nyaman?"

Ara mengangguk

"Nyaman nyonya,saking empuknya tempat tidurnya ara sampai kesiangan"

Ara mencoba mengakrabkan dirinya dengan mertuanya,berharap mereka bisa memperlakukan nya dengan baik,ternyata dugaan nya tak salah,senyuman hangan dari kedua orang tua ara membuat ara bisa bernafas lega.

duduklah nak,kita sarapan bersama"

"Baik nya"sambil menarik kursi di sebelah alvaro yang sejak tadi sibuk memakan sarapannya

"Ara,mulai sekarang panggil kita mama papa,sama seperti alvaro memanggil kita,mama dan papa bukan tuan dan nyonya,tapi kami mertua kamu"

"Iya ara,papa benar,jangan sungkan kita ini sekarang sudah keluarga"

"Baik tu,,maaf,mah pah"

"Nah gitu dong,kan enak di dengarnya"

"Mah,pah,alvaro akan membawa ara pindah di rumah kita"

Tiba-tiba alvaro membuka suara,membuat semua orang menatap kearahnya,apalagi ara yang bahkan ia belum tau ia akan pindah,apakah ini alasan alvaro untuk tinggal di rumah sendiri agar lebih mudah baginya untuk menyiksa ara,entah lah hanya waktu yang bisa menjawabnya

"Apa tidak terlalu cepat al?,kalian baru kemarin menikah biarlah ara tinggal di sini untuk beberapa waktu,biar mama bisa lebih dekat dengan ara"

"Tidak bisa mah,justru itu mah

Al memutuskan pindah agar kami bisa lebih leluasa untuk saling terbuka,dan mengenal satu sama lain"

Bohong jika itu alasannya,karna papa alvaro sudah tau ara adalah wanita masa lalu alvaro,namun tidak dengan sang mama,yang sampai saat ini belum menemukan jawaban atas pertanyaan yang masih ia simpan,akan mengapa yang menikah bukan ara yang mereka lihat ketika mereka datang kerumah ara,melainkan orang lain,namun mama alvaro tak ingin merusak suasan hati alvaro,ia mengurungkan niat nya untuk bertanya,ia akan memberikan waktu untuk alvaro sampai ia siap menjelaskannya.

"Baiklah jika memang itu keputusan kalian,mama jiga tidak bisa menahan kalian,karna kalian butuh privasi,baiklah ara putri mama,jika kamu bosan di rumah baru kamu,datanglah kemari mama akan dengan senang hati menyambut manantu mama!"

Mendengar ucapan tulus dari mertuanya perasaan menghangat menyelimuti hati ara,di perlakukan dengan penuh kasih sayang adalah harapan ara semenjak ia kecil,sekarang ia mendapatkan nya dari mertuanya,mata berkaca-kaca ara tak luput dari pantauan papa alvaro

"Ada apa nak?kenapa kamu menangis?"tanya mama alvaro nampak khawatir,buru2 ara mengusab air mata nya yang mulai menetes

"Tidak apa-apa mah,mah,,boleh kah ara peluk mama?"

Tanya ara hati-hati sambil melirik alvaro yang masih dengan raut wajah datarnya

"Silahkan sayang,mama izinkan"ucap sang mama merentang kan tangan nya

Buru-buru ara langsung menghambur dalam pelulkan mama alvaro,pecahlah sudah tangisan ara,rasa bahagia nya seakan-akan tak ingin ia sudahi,pelukan hangat ini lah yang selama ini ia harapkan.

"Ada apa sebenarnya dengan gadis ini"batin papa alvaro yang masih menyaksikan tangisan haru ara.

Beberapa jam kemudian.

"Bughhhh"

Alvaro menghempaskan tubuh ara ke lantai,amarah dan kebencian semakin menyelimuti hati alvaro ketika melihat apa yang di lakukan ara ketika di rumah nya,ya saat ini kedua nya telah sampai di kediaman alvaro,rumah mewah dan megah itu lebih besar dari rumah orang tuannya,karna alvaro mendirikan rumah itu hasil dari jerih payah nya sendiri,

Menurut alvaro kejadian beberapa waktu lalu adalah sebuah drama

Yang di mainkan ara,untuk menarik perhatian orang tuanya,namun karna terbakar api dendam,alvaro tak sedikit pun merasa iba,bahkan ia dengan kejam nya mengeluarkan sumpah serapah kepada ara

"Jalan sialan,kamu membuat drama di hadapan orang tua ku,agar mereka mengasihani kamu...persetan dengan sandiwara ini arabella,sampai kapan pun,saya takkan pernah berhenti untuk menyiksa jalang licik seperti kamu"

"Hiks hiks hiks,maaf kan saya tuan,saya tidak....."

"Plakkk"

Tamparan itu bagaikan satu hal yang biasa bagi ara,tak ada ringisan kesakitan ataupun mengeluh walaupun sudut bibirnya mengeluarkan darah dari tamparan itu

"Apakah dengan menyiksaku kamu akan pua?"

"Puas,saya sangat puas,bahkan air mata buaya kamu itu adalah senangan bagi saya,ini belum seberapa ara,neraka akan kamu rasakan di rumah ini"

"Baiklah,lakukan apapun yang kamu mau,siksa aku sampai kamu puas"

"Bagus,memang itu yang saya mau"

"Max"panggil alvaro kepada salah satu asisten pribadinya

"Saya tuan!"tiba2 muncul dari pintu belakang

"Deghhh"

"Mata itu"batin max ketika menatap mata ara yang tiba-tiba juga menoleh menatap ke arahnya

"Apa yang kamu lihat max,bagaimana tugas kamu?"

"Maaf tuan(menunduk)semua nya sudah saya kerjakan tuan

Semua para pekerja di rumah ini sudah saya pulangkan termasuk tukang kebun dan supir"

"Kerja bagus,sekarang jelasakan tugas perempuan itu(menunjuk ke arah ara)

Untuk menggantikan para pekerja di sini"

"Apa tuan sedang sakit,bagaimana bisa istrinya di suruh mengerjakan seluruh tugas di sini,apalagi rumah seluas ini"batin max yang masih larut dalam lamunannya

"Max,apakah kamu dengar?"

"Ba,,baik tuan!"

"Owh ya,satu lagi!"sebelum melangkah,alvaro kembali menoleh

Berikan satu kamar pembantu untuk perempuan itu tempati"

Barulah alvaro melangkah pergi,sehingga membuat ara luruh kelantai dengan isakan tangis memilukan,max merasa iba atas apa yang menimpa istri sang tuan,namun ia tak bisa berbuat apa-apa,karna ia hanya seorang asisten yang harus menuruti sang tuan,

"Mari nyonya,saya antarkan ke kamar,biar nyonya bisa istirahat"

Mendengar max mengatkan itu,ara langsung mengakat wajahnya sambil menghapus jejak air mata nya yang mulai mereda,entah mengapa setiap max menatap mata ara,seakaan-akan ada sesuatu yang tak bisa di ungkapkan

"Tidak tuan,jangan panggil saya nyonya,panggil saja ara,karna posisi kita sama"

"Tidak nyonya,anda adalah istri tuan saya,jadi sudah sepatut nya panggilan itu"

"Baiklah,lakukan apaun yang menurut tuan nyaman"

"Panggil saja max nyonya,saya bukan tuan di sini"

"Tak masalah,kak max saja,karna sepertinya umur kakak jauh lebih tua dari pada saya"

Akhirnya ara mengalah dan mengikuti langkah kaki max,entah mengapa panggilan itu sangat di sukai oleh max,karna memang tak perna ada yang memanggilnya dengan sebutan itu.

Malam pun tiba,tampak ara dengan teletan menghidangkan berbagai macam menu makanan di atas meja untuk makan malam ketiga nya,max sudah menjelaskan seluruh tugas yang harus ara kerjakan sehingga dengan sangat mudah ara dapat mengerjakannya.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

sedih bgt jd Ara....jgn bnyk" naruh bawNg nya thor/Sob//Sob/

2024-10-15

0

Beerus

Beerus

Ngefans sama penulisnya sekarang. 👏

2024-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 dan 2 dipaksa menikah
2 bab 3 pindah rumah
3 bab 4 masa lalu
4 bab 5 awal mula dendam
5 bab 6 telah di rencanakan
6 bab 7 direnggut paksa
7 bab 8 kedatangan adik max
8 bab 9 max meminta maaf
9 bab 10 perkara panggilan nyonya
10 bab 11 alexa tau
11 bab 12 jus apel tambah susu
12 bab 13 kemurkaan alvaro
13 bab 14 rencana alexa
14 bab 15 di ajak ke paris
15 bab 16 alvaro tiba - tiba jadi cenayang
16 bab 17 dilarang pergi
17 bab 18 pertemuan tak terduga
18 bab 19 cerita karangan lia
19 bab 20 permintaan ara
20 bab 21 menghabiskan waktu bersama
21 bab 22 david dan kevin
22 bab 23 pertemuan ara dan juna
23 bab 24 juna menjelaskan
24 bab 25 bukan anak kandung
25 bab 26 aku tidak kuat lagi
26 bab 27 keterkejutan kevin dan david
27 bab 28 kedatangan mertua
28 bab 29 masa lalu alvaro
29 bab 30 masa lalu alvaro 2
30 bab 31 kedatangan kevin dan david
31 bab 32 pria hati batu
32 bab 33 alvaro mulai peduli
33 bab 34 alvaro mulai bimbang
34 bab 35 pergi berbelanja
35 bab 36 alvaro terpana
36 bab 37 pertemuan ara dan luna
37 bab 38 ada aku ara
38 bab 39 apakah nyonya mencintai tuan?
39 bab 40 kenyataan hanya di jual
40 bab 41 mertua berkunjung
41 bab 42 ada maksud lain dari alexa
42 bab 43 kau membunuh tante
43 bab 44 kemarahan alvaro
44 bab 45 ara memilih pergi
45 bab 46 dimana ara
46 bab 47 fakta mengejutkan
47 bab 48 penyesalan alvaro
48 bab 49 bertemu ara
49 bab 50 jangan pergi lagi
50 bab 51 mulai merindukan
51 bab 52 aku mencintai kamu
52 bab 53 air mata alvaro
53 bab 54 akan menunggunya
54 bab 55 kepanikan ara
55 bab 56 trauma ara
56 bab 57 ruangan khusus dekat kamar
57 bab 58 ciuman ala alvaro
58 bab 59 aku CEO
59 bab 60 alvaro cari perhatian
60 bab 61 lia hilang tanpa jejak
61 bab 62 luna cemburu
62 bab 63 alvaro mengabaikan ara
63 bab 64 pacar saya
64 bab 65 sosok adik max
65 bab 66 curhatan damian
66 bab 67 tukar kado
67 bab 68 pertemuan ara dengan orang tua alexa
68 bab 69 kecewanya ara
69 bab 70 ara jatuh sakit
70 bab 71 siapa yang tuan pilih
71 bab 72 kekhawatiran damian
72 bab 73 kepanikan tiga laki-laki
73 bab 74 lupakan perasaan kakak
74 bab 75 mimpi ara
75 bab 76 ponsel baru ara
76 bab 77 bertemu ulat bulu
77 bab 78 kejutan alvaro (kebahagiaan ara)
78 bab 79 luna patah hati
79 bab 80 semangat luna
80 bab 81 akan bercerai
81 bab 82 ara di salahkan
82 bab 83 ketakutan luna
83 bab 84 adik ku cuma damian
84 bab 85 masa lalu max
85 bab 86 merebut alvaro dari kamu
86 bab 87 antar dia pulang
87 bab 88 damian kecelakaan
88 bab 89 darah langka
89 bab 90 alexa mengarang cerita
90 bab 91 seperti mengenal suara itu
91 bab 92 alexa memergoki ara
92 bab 93 laki-laki sialan itu
93 bab 94 surat cerai
94 bab 95 ara bunuh diri (butuh darah)
95 bab 96 Damian akhirnya tau
96 bab 97 saudara kandung
97 bab 98 ara koma
98 bab 99 kegilaan alvaro
99 bab 100 depresi
100 101 memilih menjatuhkan diri
101 bab 102 kemana saja kalian
102 bab 103 putri kandung kita
103 bab 104 aku akan pergi
104 bab 105 sisi rapuh alvaro (4 tahun kemudian)
105 bab 106 kecelakaan
106 bab 107 the end
107 istri untuk tuan muda kenzo
Episodes

Updated 107 Episodes

1
bab 1 dan 2 dipaksa menikah
2
bab 3 pindah rumah
3
bab 4 masa lalu
4
bab 5 awal mula dendam
5
bab 6 telah di rencanakan
6
bab 7 direnggut paksa
7
bab 8 kedatangan adik max
8
bab 9 max meminta maaf
9
bab 10 perkara panggilan nyonya
10
bab 11 alexa tau
11
bab 12 jus apel tambah susu
12
bab 13 kemurkaan alvaro
13
bab 14 rencana alexa
14
bab 15 di ajak ke paris
15
bab 16 alvaro tiba - tiba jadi cenayang
16
bab 17 dilarang pergi
17
bab 18 pertemuan tak terduga
18
bab 19 cerita karangan lia
19
bab 20 permintaan ara
20
bab 21 menghabiskan waktu bersama
21
bab 22 david dan kevin
22
bab 23 pertemuan ara dan juna
23
bab 24 juna menjelaskan
24
bab 25 bukan anak kandung
25
bab 26 aku tidak kuat lagi
26
bab 27 keterkejutan kevin dan david
27
bab 28 kedatangan mertua
28
bab 29 masa lalu alvaro
29
bab 30 masa lalu alvaro 2
30
bab 31 kedatangan kevin dan david
31
bab 32 pria hati batu
32
bab 33 alvaro mulai peduli
33
bab 34 alvaro mulai bimbang
34
bab 35 pergi berbelanja
35
bab 36 alvaro terpana
36
bab 37 pertemuan ara dan luna
37
bab 38 ada aku ara
38
bab 39 apakah nyonya mencintai tuan?
39
bab 40 kenyataan hanya di jual
40
bab 41 mertua berkunjung
41
bab 42 ada maksud lain dari alexa
42
bab 43 kau membunuh tante
43
bab 44 kemarahan alvaro
44
bab 45 ara memilih pergi
45
bab 46 dimana ara
46
bab 47 fakta mengejutkan
47
bab 48 penyesalan alvaro
48
bab 49 bertemu ara
49
bab 50 jangan pergi lagi
50
bab 51 mulai merindukan
51
bab 52 aku mencintai kamu
52
bab 53 air mata alvaro
53
bab 54 akan menunggunya
54
bab 55 kepanikan ara
55
bab 56 trauma ara
56
bab 57 ruangan khusus dekat kamar
57
bab 58 ciuman ala alvaro
58
bab 59 aku CEO
59
bab 60 alvaro cari perhatian
60
bab 61 lia hilang tanpa jejak
61
bab 62 luna cemburu
62
bab 63 alvaro mengabaikan ara
63
bab 64 pacar saya
64
bab 65 sosok adik max
65
bab 66 curhatan damian
66
bab 67 tukar kado
67
bab 68 pertemuan ara dengan orang tua alexa
68
bab 69 kecewanya ara
69
bab 70 ara jatuh sakit
70
bab 71 siapa yang tuan pilih
71
bab 72 kekhawatiran damian
72
bab 73 kepanikan tiga laki-laki
73
bab 74 lupakan perasaan kakak
74
bab 75 mimpi ara
75
bab 76 ponsel baru ara
76
bab 77 bertemu ulat bulu
77
bab 78 kejutan alvaro (kebahagiaan ara)
78
bab 79 luna patah hati
79
bab 80 semangat luna
80
bab 81 akan bercerai
81
bab 82 ara di salahkan
82
bab 83 ketakutan luna
83
bab 84 adik ku cuma damian
84
bab 85 masa lalu max
85
bab 86 merebut alvaro dari kamu
86
bab 87 antar dia pulang
87
bab 88 damian kecelakaan
88
bab 89 darah langka
89
bab 90 alexa mengarang cerita
90
bab 91 seperti mengenal suara itu
91
bab 92 alexa memergoki ara
92
bab 93 laki-laki sialan itu
93
bab 94 surat cerai
94
bab 95 ara bunuh diri (butuh darah)
95
bab 96 Damian akhirnya tau
96
bab 97 saudara kandung
97
bab 98 ara koma
98
bab 99 kegilaan alvaro
99
bab 100 depresi
100
101 memilih menjatuhkan diri
101
bab 102 kemana saja kalian
102
bab 103 putri kandung kita
103
bab 104 aku akan pergi
104
bab 105 sisi rapuh alvaro (4 tahun kemudian)
105
bab 106 kecelakaan
106
bab 107 the end
107
istri untuk tuan muda kenzo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!