Di kampus ini, ada warung favorit mahasiswa. Bukan hanya favorit mereka,kamipun juga sering singgah dan jajan disini. Menu andalan mahasiswa disini adalah nasi urap dengan ikan asin gorengnya ditambah tahu tempe yang digoreng.
Aku dan Agus akhirnya ketempat warung itu. Cukup ramai juga di malam hari seperti ini. Agus berhenti tepat di warung Bu Parmi,lalu akupun mengikutinya dari belakang.
"Yuk Han! kita duduk di paling ujung sana saja." ajak Agus sambil menunjuk kearah bangku disudut dibawah pohon jambu air.
"Mau makan apa Han? tanya Agus lagi.
"Hemmm, kayaknya aku perlu yang seger seger Han. Hem Soto ayam saja Gus. " Jawabku akhirnya.
Lalu Agus bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah Bu Parmi yang sibuk melayani anak anak mahasiswa yang hendak makan maupun minum.
"Bu, nasi campur,nasi soto dan jeruk manis panas dua yah Bu." kata Agus kepada Bu Parmi.
Lalu Agus kembali ke tempat duduk kami sebelumnya. Sesekali memainkan hape yang ada di genggamannya. Ku intip sambil curi curi pandang ke arah Agus yang memainkan Hape. Sesaat mata kami beradu.
" Hayo!" bentak Agus mengagetkanku.
Akupun lalu tersipu dan sontak kaget.
"Pandangin aja Nic...gak perlu curi curi gitu." sahut Agus sambil menyodorkan wajahnya lebih dekat kearahku duduk.
" Hehehe...Gus Gus...sok kegantengan." sahutku akhirnya.
" Memang asli ganteng aku Nic." sambungnya akhirnya.
" Ada tugas gak Han? " tanya Agus akhirnya.
" Hem,kayaknya sudah selesai semua.Kukerjakan semua dari membedah karya sastra sampai menganalisis Novel." Jawabku menjelaskan.
" Rajinnya...." sahut Agus sambil mengusap kepalaku yang berkerudung hitam.
Tidak lama kemudian,pesanan kami datang di antar Joko anaknya Bu Parmi.
" Trimakasih Joko." kata Agus sambil menggeser Nasi soto dan segelas jeruk panas di depanku.
" Terimakasih Gus, memang calon suami teladan." kata Hani akhirnya.
" Biasa saja tidak perlu merayu." sambung Agus dengan canggung dan malu.
" Ais! Seperti anak perawan saja, malu - malu hehe." sahut Hani.
Hani dan Agus asyik menyantap makanan yang mereka pesan. Rasanya begitu nikmat karena mereka belum makan besar sejak buka puasa.
" Klo tiap hari seperti ini,aku bisa umroh Gus." kata Hani sambil mengunyah makanan.
" Tidak apa - apa, mau tiap hari makan di sini? biar kujemput terus di kos Hani." jawab Agus semangat.
Akhirnya tawa kami meledak.
Sambil menyeruput jeruk panas minuman favorit kami, kami cerita - cerita kecil tentang tugas mata kuliah.
Agus selain enak diajak ngobrol sebagai teman, dia juga mudah untuk diajak menyelesaikan tugas - tugas kuliah,selain itu juga nyaman diajak jalan kemana mana seperti ke perpustakaan dan ke mall.
Agus,di kelas termasuk banyak yang ngefans sama nya. Di samping dia supel dalam bergaul, dia ramah dengan siapa saja. Tidak heran jika teman - teman mengira kami lagi proses pendekatan. Dibanding Marlon, Agus masih kalah keren dengan Marlon tetapi Maron kalah pamor dengan Agus.
Marlon cenderung pendiam dibanding Agus. Tetapi kalah auranya dengan Agus.Mungkin saja Agus bisa dekat dengan teman - teman yang lain dan lebih supel.
" Yuk,pulang!..Aku antar kamu ke kos Han!" sambung Agus akhirnya.
Lalu kami berlalu meninggalkan warung Bu Parmi yang masih banyak antrian pelanggannya.
Sesekali Agus menatap aku disampingnya.
" Jalannya pakai mata Han." sahut Agus akhirnya.
" Iyah ini pakai mata,gak pakai dengkul kok hehe." jawab Hani akhirnya.
" Sampai jumpa! Assalamualaikum Hani, istirahat yah, ketemu lagi besok." sambung Agus dan berbalik kembali ke kos tempat tinggalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Zahra
like
2020-11-25
0
Indah Sriningsih
Jalan pke Kaki Gus gak pke mata🤭🤣
2020-11-11
2
NAIM NURBANAH
siap...
2020-10-13
1