"Udah nggak usah marah-marah lagi, gimana kalau hari ini kita jalan-jalan ke mall? sekali-kali kita refreshing gitu untuk menghilangkan kesuntukan yang terfanah ini" ajak Angel bersemangat. Sofia pun setuju dengan ajakan sahabatnya dan mereka pun pergi ke mall untuk menghilangkan kesuntukan yang terfanah ini.
Sesampainya di mall. Mereka berdua pun menghabiskan waktu untuk sekedar cuci mata dan mengisi tenaga setelah lelah berjalan-jalan mengelilingi mall.
Mereka memutuskan untuk makan di restoran korea. Saat masuk ke dalam restoran, tidak sengaja Angel berpapasan dengan Rey teman SMA nya saat masuk ke dalam restoran. "Hey kamu Rey kan? Rey Ardiansyah? tanya Angel.
"Eh iya, kamu Angel kan? temannya Sofia?" Rey mengetahui Angel sahabat Sofia karena saat SMA mereka berdua selalu jalan bersama.
"Iya benar. Sofia juga lagi disini, kita lagi mau makan. Mau bareng? Angel mengajak Rey untuk makan bersama dengan mereka.
"Boleh juga, daripada makan sendirian". Rey akhirnya menerima ajakan Angel.
Sofia yang sedang di kamar mandi tidak mengetahui pertemuan sahabatnya dengan Rey.
Setelah kembali dari kamar mandi, Sofia kaget melihat Angel dan Rey duduk berhadapan. Duh mati gue, kenapa muncul makhluk itu sih. Gumam Sofia.
Akhirnya Sofia pun muncul dengan pura-pura kaget seolah-olah tidak mengetahui Rey berada di hadapannya.
"Eh ada Rey juga disini, sorry baru liat" jawab Sofia sambil tersenyum. Mendengar itu Rey merasa kecewa karena tidak diperhatikan Sofia. "Iya nggak apa-apa kok" jawab Rey sambil tersenyum masam.
Mereka pun makan sambil sesekali tertawa membahas kenangan mereka saat di SMA. Selesai makan, Sofia dan Angel memutuskan berpisah dengan Rey. Karena Rey segera menuju ke kantornya sedangkan Sofia dan Angel masih betah di mall. Mereka juga baru mengetahui bahwa Rey kuliah sambil bekerja di perusahaan ayahnya. Mendengar itu membuat Sofia tercengang, sebab orang yang dulunya di anggap anak mama dan suka usil ternyata memiliki sifat dewasa dan juga mandiri.
Di kediaman Bramaputra
"Vernon temani bunda ke mall ya, bunda mau belanja bulanan" pintah bunda Anya. Vernon sebenarnya sangat malas menemani bundanya belanja, karena bundanya sangat lama jika pergi berbelanja. "Pergi dengan Bi Siti aja ya bun, Vernon baru pulang dari kampus ini" jawab Vernon lembut.
"Bunda tuh maunya sama kamu bukan Bi Siti. Pokonya kamu harus temani bunda, nggak pakai tapi-tapi". Mendengar permintaan bunda nya yang sudah memaksa, Vernon pun terpaksa menyetujui nya.
Sesampainya di mall. Bunda Anya mulai berbelanja kebutuhan dapur ditemani anak bungsunya. Vernon pun dengan senantiasa mendorong troli menemani bunda nya berbelanja.
"Sayang kamu ambilin buah ya disebelah sana, bunda mau beli daging dulu". Kata bunda Anya kepada Vernon. Vernon pun mengiyakan permintaan bundanya dan pergi ke tempat buah.
Ternyata di tempat yang sama, Sofia dan Angel juga sedang berbelanja dan tidak sengaja bertemu dengan bunda Anya.
"Sofia? kamu Sofia kan? anaknya Sonya?" tanya bunda Anya tidak mempercayai apa yang dilihatnya.
"Eh iya bunda saya Sofia. Bunda bagaimana kabarnya? sudah lama ya tidak ketemu" ucap Sofia yang juga kaget melihat bunda Anya.
Memang Sofia memanggil orang tua Vernon dengan sebutan ayah dan bunda, begitu juga dengan Vernon memanggil ibunya Sofia dengan sebutan mama. Hal ini dikarenakan mereka sudah lama kenal dan juga sangat dekat.
"Bunda sendirian aja belanjanya?" tanya Sofia.
"Nggak kok bunda lagi dengan Vernon. Tadi bunda suruh dia ambil buah tapi nggak tau nih belum muncul-muncul". Mendengar itu Sofia kaget. Sofia yang sudah lama tidak bertemu dengan Vernon, tiba-tiba merasa gugup jika dia harus bertemu dengan Vernon hari ini.
Setelah mengambil buah Vernon yang hendak balik ke tempat bundanya, kaget melihat bundanya sudah bersama Sofia.
Sejujurnya Vernon belum siap memberitahukan kepada Sofia kalau dia adalah Vernon sahabat kecilnya. Dia ingin Sofia sendiri lah yang nantinya mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Vernon pun memutuskan untuk membayar buah yang dibelinya kemudian segera pulang ke rumah dengan membawa mobilnya. Kemudian dia menyuruh sopirnya untuk menjemput bundanya di mall.
Karena sudah lama menunggu Vernon yang tidak muncul, bunda Anya segera menelpon anaknya itu.
Kamu dimana sayang? bunda udah nunggu dari tadi ini, eh disini juga ada Sofia loh teman kecil kamu.
Maaf bun, aku tadi tiba-tiba sakit perut akhirnya langsung pulang deh. Maaf ya nggak kasih tau. Aku udah suruh pak eko buat jemput bunda. Jawab Vernon dengan nada seperti orang kesakitan.
Yaampun, oke sayang kamu minum obat jangan lupa ya. Bunda udah mau pulang ini. Setelah itu bunda Anya segera memutuskan percakapan di telepon.
"Maaf ya Sofia, Vernon nya tiba-tiba sakit jadi udah pulang duluan. Nanti kamu main-main ke rumah ya, ini alamat rumah bunda dan ini nomor telepon bunda". bunda Anya menyodorkan kertas kecil kepada Sofia.
"Baik bunda, nanti Sofia berkunjung ke rumah bunda. Hati-hati dijalan bunda". Sofia berkata sambil memeluk bunda Anya.
Bunda Anya kemudian membalas pelukan Sofia "Iya sayang, bunda tunggu ya kedatangan kamu. Vernon pasti senang bertemu dengan kamu".
Sofia tersenyum mendengar perkataan bunda Anya, Sofia berharap Vernon benar-benar senang jika hal itu terjadi dan dia berharap Vernon juga bisa menjelaskan alasan dulu dia bersikap dingin dan tidak ada kabar kepadanya.
Setelah pertemuan tidak terduga itu, Sofia dan Angel memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah, Sofia mengingat kembali pertemuannya dengan bunda Anya. Dia merindukan keluarga itu, terlebih lagi Vernon. Dia ingin tahu alasan Vernon meninggalkannya tanpa perpisahan. Sofia melihat kertas yang berisi alamat rumah dan nomor telepon bunda Anya. Dia berpikir, mungkin dia akan pergi jika dirinya sudah siap untuk bertemu Vernon. Untuk saat ini dia belum siap sama sekali.
Di tempat yang berbeda, terdapat pria yang juga lagi memikirkan pertemuan bundanya dengan Sofia, sahabat kecilnya sekaligus orang yang dicintainya. Dia merasa ingin bertemu kembali dengan Sofia dan membahas tentang kenangan mereka dulu, tetapi saat dia mengingat perkataan gadis itu membuat hatinya kembali sakit mengingatnya.
Diambilnya foto mereka berdua yang disimpan di sebuah box. Vernon membersihkan bingkai foto yang sudah berdebu itu. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Bagaimana jika nanti kamu mengetahui aku yang sudah berubah. Apakah kamu tetap memanfaatkan ku Sofia. Gumam Vernon. Air matanya pun tidak dapat dibendung lagi. Orang yang dikenal dingin dan cuek tiba-tiba berubah menjadi rapuh saat mengingat orang yang dicintainya.
Di sisi lain Sofia juga menangis mengingat kenangan mereka dulu sambil menatap foto mereka berdua yang selalu terpajang di dompetnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Dyah Shinta
Baru kali ini aku baca kata 'terfanah' .. apa artinya? Bahasa Indonesia kah? Atau bahasa daerah?
2021-02-26
1
🌹🌺gemini🌺🌹
jdi terharu
2020-12-09
1
Ciety Ameyzha
aku mampir kak
done ya like 5+rate
semangat
2020-09-24
2