Sofia akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Vernon "Sofia Angelista pak". Sofia berkata dengan takut-takut.
Vernon sangat terkejut karena itu benar sahabatnya yang telah berdiri di hadapannya dan merupakan mahasiswinya. "Kamu...." Kata Vernon sambil menunjuk Sofia tidak percaya.
Ternyata gadis dihadapannya benar-benar sahabat kecilnya. Sofia yang bingung kemudian bertanya "Iya kenapa ya pak? saya mohon maaf ya pak terlambat karena tadi di jalan macet pak". Kata Sofia sambil memasang wajah yang memelas.
Vernon akhirnya tersadar dari rasa terkejutnya setelah melihat Sofia yang sepertinya tidak menyadari dirinya. Ia pun kembali ke sifat dinginnya. "Baiklah, karena hari ini hari pertama saya mengajar jadi kamu saya izinkan masuk tapi kalau terlambat lagi, jangan harap kamu bisa masuk kelas saya." Tegas Vernon.
"Iya baik pak". Sofia menjawab cepat dan segera duduk di samping sahabatnya Angel. Kemudian Vernon pun melanjutkan mengajarnya. Banyak mahasiswa yang hanya menatap wajah Vernon yang memang sangat tampan dan ada juga yang melihat cara pembawaan materinya yang sangat bagus dan mudah dipahami.
Tidak lupa sesekali Vernon melirik Sofia dengan tatapan tajam saat tengah mengajar, membuat sang empunya merasa aneh karena sering dilihat seakan ingin membunuhnya. Sofia hanya bisa menunduk tanpa melihat wajah dosen yang menurutnya killer itu.
"Eh lo di liatin terus tuh sama dosen ganteng". Kata Angel sambil berbisik.
"Apaan sih, mukanya nakutin gitu lo bilang ganteng". Balas Sofia yang merasa terintimidasi dengan tatapan Vernon.
"Nggak deh, mukanya tuh mempesona bagaikan pangeran berkuda putih". Kata-kata Angel membuat Sofia geleng kepala melihat temannya yang satu ini mulai lebay. Sebenarnya Sofia merasa tidak asing melihat wajah dosennya itu, ia merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat tapi dia lupa bertemu dimana. Setelah itu Sofia kembali fokus kepada pelajaran, ia merasa pelajaran yang dibawakan Vernon sangat bagus dan mudah dipahami sehingga dia tidak bosan selama pelajaran berlangsung.
Selesai perkuliahan, Vernon menyuruh Sofia ke ruangannya untuk mengambil jurnal untuk dibagikan ke teman kelasnya untuk bahan diskusi saat pelajarannya nanti.
Sofia sampai di depan ruangan Vernon kemudian mengetuk pintu dan membukanya. "Permisi pak." Kata Sofia dengan hati-hati. "Masuk. Ini jurnalnya". Vernon melempar jurnal itu di depan Sofia tanpa melihatnya. "Mohon maaf pak, tapi bisa kan kasih jurnalnya jangan dilempar kayak gitu? Sofia merasa sangat kesal melihat dosennya bersikap seperti itu. Mendengar Sofia yang berkata seperti itu membuat Vernon menghentikan aktivitas pada laptopnya, kemudian dia menatap tajam Sofia. "Ambil itu dan keluar". Jawab Vernon, masih menatap tajam Sofia. Akhirnya Sofia pun keluar dari ruangan yang menurutnya sangat horor itu.
Di luar ruangan, sudah ada sahabatnya Angel yang menunggunya sambil tersenyum. "Ngapain lo senyum-senyum gitu? nggak tau apa gue di dalam udah kayak uji nyali. Horor banget". Kesal Sofia mengingat sikap Vernon. "Ih kamu jangan marah-marah gitu sama ayang beb aku". Angel berkata sambil cemberut. "Dih ayang beb ayang beb, ayang pala lo. Ambil aja tuh valak the conjuring lo". Sahut Sofia semakin kesal. "Ganteng gitu lo bilangin valak, gak waras emang". Balas Angel meninggalkan Sofia, ia kesal karena Vernon yang menurutnya ganteng disebut valak oleh Sofia.
Sofia tertawa melihat Angel yang marah kepadanya, dia tau sahabatnya yang satu ini tidak bisa melihat cowok ganteng sedikit, pasti langsung jatuh cinta. Mereka berdua pun memutuskan pulang ke rumah setelah perkuliahan berakhir.
POV Vernon
*Aku melihatnya. Ya pertama kali aku melihat dia setelah hampir 6 tahun berpisah, sahabat yang aku cintai dalam diam. Tapi itu dulu, sebelum dia membuatku kecewa.
Saat dia menyebutkan namanya, hatiku serasa berdegup kencang entah perasaan senang, sedih ataupun kecewa semuanya bercampur aduk. Gadis yang telah lama ku jauhi akhirnya muncul kembali sebagai mahasiswi di kampus tempat mengajar ku.
Entah ini yang namanya jodoh atau bukan, tapi sejujurnya bertemu dengannya membuatku kecewa dan juga bahagia*.
POV Author
Hari yang malas pun dimulai, itu menurut Sofia. Ya hari ini dia akan kembali berhadapan dengan dosen killernya itu. Menurutnya, dosen killer tahun ini jatuh kepada Vernon bukan Bu Siska lagi.
Kali ini Sofia sampai di kampus tanpa terlambat lagi. Dia tidak ingin mengulang tahun depan hanya gara-gara terlambat masuk di pelajaran dosen killer itu.
Saat berjalan di koridor dia bertabrakan dengan pria yang berjalan dengan terburu-buru. "Kalo jalan hati-hati dong, pake mata nggak sih". Kata Sofia dengan jengkel, karena memang mood nya sedang tidak baik karena dosen killer ditambah orang yang menabraknya tidak melihatnya sama sekali dan terlihat cuek. "Denger gak sih". Kata Sofia lagi sedikit membentak. "Laki-laki itu akhirnya melihat ke arah Sofia dan berkata dengan wajah dinginnya "Maaf saya buru-buru". Laki-laki itu segera berlalu dari hadapan Sofia.
Sofia masih kaget tidak mempercayai orang dihadapannya tadi ternyata adalah dosen killernya yaitu Vernon. Sofia seperti de ja vu mengingat kejadian itu, akhirnya ia sadar orang yang menabraknya saat di stasiun kereta adalah Vernon.
Selama perjalanan menuju ke kelasnya dia mulai memaki di dalam hati mengingat kejadian itu. Dia tidak habis pikir mempunyai dosen se menakutkan dan menjengkelkan itu.
Sesampainya di kelas, terdapat Angel yang sudah duduk manis menunggunya dan juga tentunya menunggu dosen kesayangannya yaitu Vernon.
"Idih kenapa make up lo hari ini kayak ondel-ondel hahaha". Sofia tertawa melihat sahabatnya yang full make up, tidak biasanya sahabatnya berpenampilan seperti itu.
"Apaan sih Fi. Gue tuh mau tampil cantik di depan dosen ganteng kesayangan gue". Kata Angel dengan suara imut.
"Suara lo kenapa di imut-imutin gitu? gak banget deh kayak tikus kejepit hahaha". Sofia kembali tertawa. Angel yang melihat itu hanya mendengus kesal dengan kelakuan Sofia.
"Eh bolos yuk, gue malas banget sama dosen itu sumpah. Lo tau gak tadi dia nabrak gue terus dia cuek banget kayak orang nggak ada dosa. Dih males banget gue masuk pelajarannya". Curhat Sofia panjang lebar.
""Sorry ya Fi. Gue nggak mau bolos mata kuliah dosen kesayangan gue. Kalo lo mau bolos lo aja sendiri". Jawab Angel.
"Dih ambil aja tuh valak lo. Gue pergi dulu. Bye". Sofia pun berlalu dari kelas dan menuju cafe dekat kampusnya untuk menghilangkan rasa suntuknya.
Di cafe, Sofia hanya duduk sambil menikmati cake yang dipesannya. Tiba-tiba muncul laki-laki tampan berhidung mancung duduk di depannya.
"Hai, disini kosong kan? boleh duduk sini nggak? kata pria itu sambil tersenyum dan menunjuk kursi di hadapan Sofia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🌹🌺gemini🌺🌹
lnjt
2020-12-09
0
피롷
author percakapan antar tokoh jgn dijdiin satu sama narasi ya biar ga bingung bacanya. aku kasih contoh ya
Sofia yang sedang duduk diteras rumah sambil memikirkan sahabat masa kecilnya, dikejutkan oleh mama Sonya yang menepuk bahunya dari belakang.
"Lagi mikirin apa kamu Fi?" tanya mama Sonya
"Nggak mikirin apa-apa kok Ma", jawab Sofia
2020-09-15
6
IG : anissah_31
hai kak, semangat trs..
salam dr "Sang Pemuda" 😊
2020-09-12
1