Dosenku Sahabatku
*Hai Guys! Ini novel pertama saya, mohon maaf apabila banyak typo dan tata bahasa yang kurang baik🙏
Happy Reading😊*
Sofia bangun dari tidurnya setelah mendengar alarm yang seperti memecahkan gendang telinganya. "Duh nih alarm kenapa sih kok besar banget" Sofia kesal dengan alarmnya yang berbunyi sangat keras, padahal dia sendiri yang sengaja membesarkan volumenya tadi malam, bermaksud agar dia cepat bangun pagi ini.
Dengan langkah gontai, ia pun pergi ke kamar mandi karena hari ini ada kelas pagi dengan dosen killer.
Sesampainya di kampus, dia bertemu dengan sahabatnya Angel. Angel merupakan sahabat Sofia sejak SMA.
"Fia kok muka lo kayak kain wol? kusut banget. Pasti belum makan ya? tanya Angel. Ya sahabatnya satu ini memang orang yang ceplas ceplos, tapi selalu mengerti keadaan Sofia.
Sofia mendengus kesal mendengar perkataan sahabatnya yang ceplas ceplos ini. "Iya nih gue belum makan, bolos aja yuk". Ajak Sofia kepada Angel.
"Lo gila apa mau ninggalin pelajaran dosen killer? gue sih nggak mau ngulang tahun depan. Ngeri ihh". Angel membayangkan dirinya berhadapan dengan dosen yang mengerikan itu sambil bergidik ngeri.
"Iya deh iya". Sahut Sofia dengan malas, karena memang dia sudah sangat lapar karena lupa sarapan pagi tadi.
Selesai jam perkuliahan, Sofia dan Angel pun ke kantin.
"Eh gue dengar-dengar nih ya, katanya mau ada dosen baru masih muda lagi". Angel sangat semangat menceritakan apa yang dia dengar dengan gosip yang beredar tersebut.
"Alah palingan ujung-ujungnya killer juga tuh kayak bu siska. Padahal masih muda, tapi sukanya marah-marah pantas mukanya cepat tua ya hahaha". Sofia tertawa membayangkan dosen baru nanti seperti bu Siska dosen yang terkenal killer di kampusnya.
"Tapi katanya dosen ini tuh ganteng banget, terus tinggi, putih, masih muda lagi. Tapi memang sih katanya cool gitu. Biarin deh kalau dia juga killer yang penting ganteng bisa cuci mata". Kata Angel bersemangat.
Sofia hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya yang tidak pernah jauh dari namanya cowok ganteng.
Sofia sangat malas apabila sahabatnya membahas tentang cowok. Bukan karena dia tidak menyukai cowok, hanya saja dia berpikir untuk apa membahas cowok kalau dia saja tidak pernah mempunyai pacar, itu hanya akan membuang waktu, pikirnya.
Setelah jam perkuliahan selesai, Sofia pun memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya untuk menghabiskan libur selama seminggu, karena ada acara di kampusnya. Tempat tinggal Sofia dan mama Sonya memang berbeda. Dikarenakan mama Sonya bekerja di Bandung sedangkan Sofia melanjutkan kuliahnya di Jakarta.
Di jalan menuju stasiun kereta, tidak sengaja seorang pria yang sedang berjalan dengan terburu-buru menabrak Sofia. "Awww.. Mas hati-hati dong kalo jalan". Sofia terjatuh akibat pria yang menabraknya.
"Mas denger gak sih". Ia kesal karena pria di depannya terlihat cuek padahal sudah menabraknya.
"Oh iya maaf ya, saya lagi buru-buru". Kata pria itu dengan dingin tanpa melihat Sofia.
Sofia kaget mendengar hal tersebut, pasalnya pria tadi tampak santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam menggunakan kereta, akhirnya sampai lah Sofia di kota Bandung.
"Akhirnya sampai juga, rumah i'm cominggg!" Sahut Sofia dengan penuh semangat.
Sesampainya di rumah, Sofia akhirnya disambut oleh ibunya yang telah menunggunya dari tadi. "Assalamualaikum mama ku sayang" Sofia segera memeluk ibunya yang sudah hampir dua tahun tidak ditemuinya.
Mama Sonya menyambut pelukan putrinya itu "Waalaikumsalam sayangnya mama. Gimana kabar kamu? kuliah kamu lancar kan? kamu gak bolos-bolos kan? tanya mama Sonya bertubi-tubi.
"Aku baik kok ma, kuliah juga lancar dan bolosnya sekali-kali doang hehe". Sofia tertawa mengingat dirinya yang kadang-kadang bolos.
"Yaudah masuk yuk, ini udah magrib kita sholat dulu setelah itu makan, mama udah siapin makanan kesukaan kamu." Kata mama Sonya
"Asiikkk, oke ma". Sahut Sofia.
Sofia hanya memiliki ibunya karena ayahnya telah lama meninggal, dulu dia juga mempunyai sahabat sejak kecil akan tetapi saat dia memasuki SMP, sahabatnya itu hilang kabar entah kemana.
Selesai menunaikan ibadah sholat magrib dan makan, Sofia berjalan-jalan melihat rumahnya yang tidak berubah sama sekali. Hampir dua tahun ia tidak pernah pulang ke rumahnya karena kesibukannya dengan kuliah dan ibunya yang juga bekerja.
Tiba-tiba ia teringat dengan sahabat kecilnya dulu yaitu Vernon Bramaputra, yang memiliki rumah persis di depan rumahnya. Rumah itu pun tidak ada yang berubah, hanya ada rumput liar yang muncul karena telah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.
Sofia mengingat sahabatnya yang 4 tahun lebih tua darinya itu, merupakan korban bullying di sekitar rumahnya. Tidak hanya di komplek perumahanannya, di sekolah pun dia merupakan bahan bully teman-temannya. Hal ini dikarenakan Vernon merupakan anak pendiam, bertubuh gemuk, dan dijuluki "kutu buku" karena selalu membawa buku di tangannya. Akan tetapi dia sangat pintar dan selalu juara kelas. Teman-temannya hanya mendekatinya untuk meminta jawaban, saat Vernon tidak membaginya maka disitulah dia di bully. Hanya Sofia lah yang ingin berteman dengannya, walaupun mereka berbeda usia 4 tahun, tetapi Sofia tetap mau berteman dengan Vernon. Menurutnya, Vernon merupakan anak yang baik dan selalu membuatnya tersenyum. Akan tetapi, saat ia SMP dan Vernon SMA kelas 2, Vernon dan keluarganya tiba-tiba pindah tanpa memberitahukan kepada Sofia dan tidak pernah menghubunginya. Bahkan mama Sonya juga tidak mengetahui kepindahan Vernon dan keluarganya.
Sofia duduk di teras rumahnya sambil mengingat kebersamaannya dengan teman kecilnya itu. Tiba-tba mama Sonya datang dan mengejutkan Sofia yang sedang melamun "Hei anak mama kenapa melamun sih?". Tanya mama Sonya.
"Ah enggak kok ma enggak apa-apa". Balas Sofia sambil tersenyum.
"Oh iya 3 hari lalu orang tua Vernon datang ke rumah, dia nanyain kamu tapi mama bilang kamu lagi di Jakarta". Kata mama Sonya.
"Kok orang tuanya tiba-tiba datang tanya gitu? Vernonnya juga ada?". Tanya Sofia penasaran.
"Mama juga nggak tau, katanya sih mereka datang mau lihat kondisi rumahnya di depan itu yang udah lama ditinggalin. Mereka cuma berdua kok, vernonnya nggak ada". Kata mama Sonya.
Sofia pun mengangguk tanda mengerti, ia pikir Vernon juga datang berkunjung. Sejujurnya ia juga penasaran bagaimana keadaan Vernon sekarang, karena ia sudah mencari di sosial media namun tidak menemukan akun Vernon sama sekali.
Hari sudah malam, Sofia akhirnya ke kamarnya. Kamar yang telah lama ia rindukan. Selesai sholat isya akhirnya Sofia pun tertidur karena memang ia sudah lelah karena perjalanan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Salken, Mbak
mampir yaa
2023-07-26
0
Momy Victory 🏆👑🌹
aku udah baca sampai tamat kisah ini,tapi kenapa bab nya belum terbuka warna merah , biasanya kan kalo udah kebaca bab berubah merah tulisannya....apakah bacanya di Noveltoon ya? aku hapus dan pindah ke Mangatoons? atau ganti akun email lupa ...jadi harus baca ulang lagi ... gapapa deh.
2021-06-21
0
Momy Victory 🏆👑🌹
perasaan sudah baca nih novel sampai tamat,kenapa disini masih belum kebuka semua babnya? apakah lupa bacanya di Noveltoon sebelumnya dan kuhapus lagi balik ke Mangatoons....lebih komplit ada komiknya, cerpen,dan lainnya.
2021-06-21
0