Alex dan Alexa segera menunduk hormat begitu melihat Louis keluar dari kamarnya dengan setelah celana selutut dan baju kaus hitam polos, terlihat sangat santai.
Mereka bertanya-tanya apakah Nayaka memberi tahu tuannya kalau mereka akan ke penjara bawah tanah atau tidak? Pakaian yang Louis kenalan santai sekali.
“Nayaka tadi bilang jika kalian ingin memperlihatkan tawanan baru penjara bawah tanah. tetapi yang saya lihat kalian hanya berdiri diam menatap saya, apa Nayaka berbohong”
“Tidak Tuan, Naya benar. tetapi setelan Tuan… agak….” Alex tak berani melanjutkan perkatannya.
“Dengar itu, Naya tidak pernah bohong.”
“Kita pergi sekarang.” Louis sama sekali tak mengidahkan ucapan Alex dan meminta mereka untuk pergi segera.
“Baik Tuan.”
“Tunggu, apa Naya boleh ikut? Pekerjaan Naya sudha selesai, Naya juga ingin pergi bersama kalian ke penjara bawah tanah. Naya penasaran sebenarnya apa yang ada di penjara bawah tanah.”
Ketiga orang yang bersama Naya saat ini diam sejenak mendengar apa yang diucapkan gadis itu. Mereka agak ragu untuk membawa Naya ke tempat seperti penjara bawah tanah.
‘Kau yakin?” tanya Louis memastikan.
“Santa yakin,” jawab Naya tanpa keraguan sama sekali. “Ayo, kita pergi sekarang.”
Gadis itu tidak tahu saja apa sebenarnya penjara bawah tanah itu. tetapi, daripada mencegah lebih biak Naya melihat sendiri apa sebenarnya penjara bawah tanah itu.
Lift yang bergerak turun akhirnya terbuka lebar-lebar menunjukkan sebuah raungan gelap yang mencekam. Jauh tanah menjadi aroma yang memenuhi ruangan itu, atapnya bahkan hampir mengenai kepala Louis yang sangat tinggi.
Semua orang di sana terlihat sangat seram, taoi semuanya terus menundyj hormat tanpa mengangkat kepala mereka satu senti pun.
makin masuk ke dalam, aroma anyor darah, alcohol yang menyengat, obat-obatan yang memuakkan dan suara jeritan yang menggelegar taoi tak terlihat adanya orang selain mereka serta orang-orang menyeramkan yang hanya menunduk memenuhi seluruh indra Nayaka.
Rasa takut tanpa mau berhenti segera menyerayabgi jiwanya yang tak terbiasa dengan ini. Apakah ini yang namanya penjara baah tanah?
“Di mana mereka,” tanay Louis pada Alex dan Alexa. “Di penjara yang ada di ujung sana Tuan,” jawab Alex.
Louis hanya mengangguk sebentar kemudian kembali melangkahkan kakinya. Beberapa kali dia menoleh ke samping untuk melihat Nayaka yang sekarang kelihatan mulai ketakutan, tetapi tetap saja memaksa berjalan mengikuti mereka.
Kini, sampaikan mereka di penjara yang sempat ditunjuk Alex tadi. Hanya ada sebuh pintu besi dan kegelapan yang ada di depan mereka.
Nayaka sama sekali tidak mengerti mengapa mereka malah berhenti di sini. Padahal jelas-jelas di depan mereka hanya ada pintu besi tua dan lusuh.
“mengapa kita berhenti di sini?” Nayaka akhirnya memberanikan untuk bertanya pada ketiga orang itu.
Dibandingkan harus memakan kebingungan tanpa jawaban ada baiknya dia bertanya saja pada merdeka.
“Di sini para tawanan itu dikurung. Kau yakin kau mau tetapi melihatnya Naya?” Louis lah yang bertanya pada Nayaka.
Louis menyadari betul sejak tafi Nayaka ketakutan berafa di sini. Jika memang gadis itu menjawab tidak ingin, Louis akan langsung membiarkan gadis itu untuk pergi.
“Naya memang takut, tetapi Naya juga penasaran. Naya ingin tetap melihat para tawanan itu.”
Nayaka masih tetap bertahan dengan keinginannya, dia benar-benar sungguh penasaran bagaimana sebenarnya tawanan penjara bahwa tanah yang sering dia dengar dari anggota Cosa Nostra.
Louis tak bicara lagi. Tepukan tida kaki tangan Louis berhasil membuka pintu besi itu dan hanya tersisa jeruju-jeruji tebal yang sangat kuat.
Nayaka yang melihat apa yang ada di balik pintu besi tadi seketika lemas bukan main.
Manusia dengan kondisi yang sangat mengenaskan terpampang jelas di hadapannya. Semuanya cacat tanpa ada yang normal. Ada yang telinganya dipotong, ada yang bola matanya dicabut, ada yang lehernya hanya dipisahkan seperti saja dari tubuhnya.
Beberapa bagian tubuh mereka bahkan membusuk dimakan belatung, aroma amis yang segera memenuhi indra Naya membuatnya muak bukan main. tetapi, dia tetap saja memaksa bertahan.
“Cih, kita bertemu lagi Tuan Xanders,” ucap Louis seolah memanggil seseorang yang ada di dalam sana.
“Saya menyerah Tuan Louis. Tolong lepaskan saya atau jika kau tidak mau tolong bunuh saya saja Tuan. Saya tak sanggup menjalani hidup seperti ini.”
Seseorang dengan kondisi yang paling mengenaskan dengan mata dan telinga yang diusahakan tidak ada, kaki dan perutnya sudha dipenuhi belatung yang terus ajaa menggerogoti dagingnya tnaoa henti.
“Kau sudha berani melawan Cosa Nostra. Saya dmsudha memperingatkan anda sejak awal, tetapi Anda tak mau mendengarkan. Sekarang di sinilah tempat anda bersama dengan smeua pengkhianat lain seperi Anda, nikmatilah hukuman Anda Tuan Xanders.”
Seseorang menyeramkan mendekat ke arah Louis dengan membawa karambit dan paku kemudian langsung saja diambil oleh Louis.
Dengan para orang menyeramkan yang menahan tahanan lain, Louis mendekat ke arah Tuan Xanders dan dengan tanpa belas kasihan Louis dengan menggunakan karambitnya mengupas daging busuk Guan Xanders yang dikerumuni oleh belatung.
Teriakan Tuan Xanders seberapa menyakitkannya perbuatan Louis padanya, tak berhenti sampai disitu Louis menusuk-nusuk paku yang dia pegang dia bagian perut Tuan Xanders yang juga dipenuhi belatung.
Alex dan Alexa pun sama, mereka memperlakukan para tatanan itu seperi mariana yang menyenangkan untuk dirusak.
Nayaka ymtak tahan lagi itu terllau menjijikan untuknya. Terllau mengerikan untuk melihat senyum jahat ketiga orang itu disertai dengan sahutan menyakitkan para tahanan yang mereka lukai.
Naya tak sanggup lagi menahan gejolak perutnya, semua yang dari tadi berusaha dia tahan akhirnya keluar juga. Naya memuntahkan semua sii perutnya, ini terllau menjijikan untuk dia tahan.
Tubuh gadis itu gemetar luar biasa, rasa lemas menjadi satu-satunya yang tersisa dalam dirinya saat ini.
Kepanikan segera menyerang ketiga orang yang tadi bersma anAya yang sudah terduduk lemas dengan wajah pucat pasi.
Louis tanpa menunda segera menghampiri Naya yang terduduk lemas.
“Nayaka, Nayaka hey. Aro you okay? Nayaka?” Louis menepuk-nepuk pelan pipi Nayaka ynag sudha terkulai lemas.
Nayaka tak menjawab hanya ada tarikan napas lemah gadis itu.
“Nayaka, jangan membuat saya khawatir, Nayaka buka matamu. Saya tadi bilang, jika kau tidak sanggup kembalilah. tetapi kau terus saja keras kepala, jangan membuat saya taku Nayaka.”
Masih tak ada jawab dari Nayaka, napas gadis itu kian melemah dan brukk! Kesadarannya menghilang saya itu juga.
✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*
“Bagaimana keadaannya dokter?” tanya Louis yang senantiasa berada di samping tempat tidur Nyaka, Laex dan Alexa juga ada di sana.
Mereka saya ini sudha berada di kamar Nayaka. Begitu Nayaka pingsan, mereka bertiga tidka lagi melanjutkan kegiatan mereka dan segera berlari secepat mungkin kembali ke sini.
“Nona Kim baik-baik saja. Dia hanya mengalami shock berat yang membuatnya panik dan tak terkendali. Istirahat yang baik akan membaut kondisinya kembali pulih,” ucap dokter iu memberikan penjelasan dengan takut-takut.
“Bauk trima kasih dokter, kami akan mengantarkan sampai depan,” ucap Alex oad adopted itu.
Alex, Alexa serat dokter itu kemudian keluar dari kamar itu mengisahkan Louis dan Nayaka yang terbaring kemah di tempat tidurnya.
Louis mendekat pada gadis itu kemudian mengusap dengan sangat lembut rambut Nayaka untuk memberi kenyamana pada gadis itu.
Ditatapnya wajah pucat Nayaka yang terlihat sendu dan tenang di bawah cahaya lampu kamarnya.
“Ha, kau ternyata sampai pingsan melihat saya Alex dan Alexa melakukan hal seperti. Kau ternyata sangat ketakutan saat meliaht seperti apa sebenarnya penjara bawah tanah.” Louis terus saja berbicara tanpa henti sambil mengelus lembut surai indah Nayaka.
“Padahal kau sama sekali tidka memiliki rasa takut saat menatoa mata saya. Hanya kau yang berani menatao mata saya lamat-lamat, tidak ada yang berani selain kau. tetapi, ternyata kau takut hanya karena melihat hal seperti itu.”
Louis menghepas napasnya berkali-kali, mengingat raut wajah takut Nagaka yang sampai gemetar karena dengan melihatnya tadi, membuatnya merasakan sesak dan panik luar biasa.
Rasa bersalah yang hanya pernah dia rasakan pada masa lau kembali dia rasakan begitu melihat kondisi Nayaka sekarang.
“Tidur dan bermimpi indahlah, kemudian kembalilah tersenyum riang besok pagi. Semua perasaan menjengkelkan ini akn terbayar begitu melihat Senyum manismu yang saya lihat besok pagi,” ucap Louis kemudian mengecup lembut kening Nayaka yang tertidur pulas.
“Selamat malam Nayaka.”
Louis kemudian berdiri bangkit dari kasur Nayaka berjalan menjauh menju ointu kamar gadis itu. Lama Louis berdiri di depan pintu melihat Nayaka yang terbaring di seberang sana barulah pria itu menutup pintu kamar Nayaka dengan pelan agar tidka mengganggu tidur wanita cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments