“Makanlah,” ucap Alex pada Nayaka.
Para pelayan di belakang Alex sudah siap dengan hidangan yang diletakkan di keranjang makanan secara rapi dan terstruktur.
Nayaka masih dengan meta sembabnya menengadah menatap Alex dengan makanan dj sampingnya.
Saat ini mereka ada di pesawat pribadi yang sering digunakan Louis untuk bepergian ke berbagai belahan dunia.
Tinggal menunggu dua jam lagi mereka akan mendarat ke Italia, tapi Naya belum juga memakan apa pun sejak meninggalkan kakaknya dan markas Dragonfly yang sangat berantakan.
“Terimakasih, tapi Naya tidak lapar,” ucap Naya dengan menatap sendu pada Alex.
Alex sampai harus menghela napas berkali-kali melihat seberapa keras kepalanya gadis ini. Sudah tiga kali, dia pulang-balik ke kamar Naya hanya untuk memberi gadis itu makan, tapi tiga kali juga dia harus mendapat penolakan dari gadis itu.
Alex sangat berusaha memendam kejengkelannya pada gadis manis yang masih duduk dengan melipat lututnya di ranjang king size yang disedikan di pesawat mahal itu. Dia dengan langkah pelan mendekati ranjang itu kemudian dengan hati-hati duduk tepat di samping Nayaka yang terlihat sangat murung.
Ya, Alex tak bisa memungkiri jika dia sangat jengkel dengan Nayaka, apa lagi melihat ketidaksopannya pada Louis dari awal mereka bertemu. Tapi, ia juga sangat kasihan melihat gadis itu yang masih saja terus meringkuk dua puluh enam jam lamanya tanpa memakan apa pun.
“Hei, Nona Kim dengar-”
"Panggil saja Naya. Jangan terus memanggil Naya Nona Kim, Naya tidak nyaman,” ucap Naya yang memotong ucapan Alex.
Lagi-lagi Alex harus menahan kejengkelan melihat Naya yang berani memotong ucapannya, bahkan Alexa pun tak pernah melakukan itu. Tapi, gadis di depannya ini sungguh berani.
Berkali-kali Alex mengatur napasnya dan kemudian mulai berbicara pada gadis manis di sampingnya.
"Baiklah Naya, walaupun kau mati di sini tak akan ada yang mempedulikanmu seperti di Dragonfliy, kamu sekarang sudah berada di genggaman kami. Tuan Louis merekrutmu bukan untuk melihatmu mati konyol karena tidak makan, tapi Tuan Louis merekrutmu karena tahu seberapa hebat kemampuan. Dia tak akan senang jika tahu orang yang susah payah dia dapatkan mati konyol di pesawatnya karena tidak makan.” Alex berbicara panjang lebar berusaha menjelaskan pada Naya agar anak itu bisa mengerti kalau dia harus makan barang sedikit saja.
“Kakak tampan tenang saja, Naya tidak akan mati hanya karena tidak makan satu hari. Jika Kakak tampan tidak tahu, manusia itu bisa bertahan tidak makan tiga hari dan juga bisa bertahan tanpa minum selama dua puluh empat jam. Naya masih terus minum jadi Naya tidak akan kenapa-kenapa,” ucap Naya dengan tertunduk dalam. Suaranya masih tersendat tercekat dengan isakan beberapa.
Alex sampai harus melengos memijat pelipisnya pusing mendengar jawaban dari gadis manis satu ini. Dia jengkel dan kasihan pada Nayaka di waktu yang bersamaan, walau pun sudah tak menangis lagi tapi Nayaka masih belum juga mau keluar dari kamarnya dan tidak memakan apa pun.
Tuannya juga terus menyuruhnya untuk memberikan gadis itu makanan hingga dia mau menerima dan memakannya. Ya, walaupun Louis tak menyuruhnya juga dia pasti akan tetap menawarkan makanan pada gadis itu.
Alex kemudian mulai menurunkan egonya dengan perlahan mendekat dan merangkul bahu Naya dengan memberikan tepukan pelan di punggungnya.
“Baiklah Nayaka, manusia memang bisa bertahan tanpa makan selama tiga hari lamanya. Tapi, manusia juga tak akan mempunyai energi jika tidak makan selama enam belas jam lamanya kau tahu. Menangis dan bersedih pun membutuhkan energi besar Nayaka dan ya, Kakakmu itu siapa namanya?”
“Kak Ali.”
“Ya siapa pun itu, dia tidak akan senang jika mengetahui adiknya yang paling dia sayangi sudah tak makan selama dua puluh enam jam. Jadi makanlah walau sedikit okey?”
Alex terus saja berusaha meyakinkan gadis itu, bahkan dia sekarang harus menyebut nama kakak Nayaka agar Nayaka mau terbujuk.
Ajaibnya begitu mendengar nama kakaknya, Nayaka mulai meluluh dan dengan perlahan mengangkat pandangannya untuk menatap hidangan yang tertata rapi di food trotrolley tepat di depan tempat tidurnya.
“Kak Ali akan sedih?”
“Tentu saja, Kakak mana yang tidak akan sedih jika tahu adiknya tidak makan dengan benar,” ucap Alex yang merasa telah mendapat titik terang dari masalah ini.
“Baiklah, Nayaka akan makan.”
Dengan segera semua pelayan mulai membuka satu persatu penutup hidangan dan membiarkan Nayaka memilih apa pun yang akan dimakannya.
Sepertinya gadis itu sebenarnya juga sangat lapar, tanpa butuh waktu lama Nayaka sudah melahap habis semua makanan yang ada di depannya dan hanya menyisahkan sedikit saja.
Alex sampai harus menahan kekehan gelinya melihat bagaimana Naya yang sudah menahan makan sejak mereka lepas landas dan sekarang gadis yang sama itu tengah melahap makanan dengan sangat cepat hingga mulutnya penuh.
Tegukan Naya menghabiskan segelas air putih menjadi prosedur terakhir sebagai tanda dia telah menyelesaikan makannya dengan baik.
“Bagus, kau sudah menghabiskan makananmu. Sekarang, kau harus bersiap-siap, sebentat lagi kita akan sampai di Italia dan ya, jangan panggil aku kakak tampan. Saya tahu saya tampan, tapi jangan terus-menerus memanggikku kakak tampan kau bisa memanggilku Alex.”
“Kak Alex?”
“Ya, itu lebih baik,” ucap Alex tersenyum mendengar panggilan Kakak yang disematkan di depan namanya oleh Nayaka. Ia jadi sedikit merindukan Alexa adiknya.
“Kalau begitu aku pergi sekarang, siapkan dirimu baik-baik,” ucap Alex dengan masih menepuk-nepuk pelan punggung Nayaka. Tanpa sadar cara bicaranya pada gadis itu jauh lebih santai dari sebelumnya.
Mendapat anggukan mantap dari Nayaka, Alex dengan langkah lebarnya berjalan meninggalkan Nayaka menuju ke tempat tuannya berada saat ini.
Di lantai tiga yang hanya ada satu kamar saja tempat Louis bersantai dengan nyaman saat ini. Segelas wine bertengger cantik di genggamannya, dengan gerakan elegan menyesap perlahan-lahan wine membiarkan rasa manis wine menyebar menyerap dalam kerongkongannya.
Ketukan terdengar dari luar kamar Louis, sepertinya Alexlah yang mengetuk pintu itu saat ini. Tidak ada jawaban dari Louis yang menandakan jika Alex diizinkan masuk.
“Bicara sekarang,” ucap Louis yang melihat Alex yang dengan wajah tenang.
“Nona Kim sudah selesai menghabiskan makanannya Tuan, Alexa juga telah melaporkan bahwa persiapan upacara pengucapan kode omerta Nona Kim sudah rampung. Apakah anda akan langsung melakukan upacara sumpah Nona Kim malam ini atau akan menundanya besok?” tanya Alex pada sang tuan.
“Bagaimana kondisinya? Menurutmu apa dia sanggup melakukan sumpah kode omerta hari ini?” tanya Louis masih dengan menyesap tipis-tipis alkohol manis itu.
“Ha? Maksud anda Tuan?”
Alex merasa sepertinya telinganya sedang bermasalah sekarang, apa yang dia dengar barusan? Louis menanyakan kondisi seseorang? Tuannya mengkhawatirkan orang lain?
“Sejak kapan kau jadi tuli Alex?” tanya Louis kembali berbicara dengan suara datarnya itu.
“Maafkan Saya Tuan. Saya sarankan untuk melakukannya besok Tuan, Nona Kim masih terlihat sangat sedih hingga saat ini. Setelah bersusah payah membujuknya dia baru mau makan tadi.”
“Lakukan seperti itu. Beritahu semua petinggi Cosa Nostra dan para pemimpin masing-masing organisasi divisi jika upacara sumpah kode omerta Kim Nayaka akan dilakukan besok siang.”
“Baiklah Tuan, saya mengerti.”
“Kau bisa pergi sekarang.”
Tanpa membuat keributan yang tak perlu, Alex dengan diam-diam meninggalkan kamar tuannya dengan sopan.
Louis kembali menyesap winenya dengan lambat. Pikirannya kembali mengingat saat kali pertama dia bertemu Nayaka yang menabraknya, beralih ke saat dia melihat wajah terkejut Naya saat di ruangan pemimpin Dragonfly kemarin lalu.
Dia mengambil foto yang sama yang ia dapatkan dari Valin, wajah dengan senyum manis dan berseri Naya di foto itu sangat kontras dengan wajah yang ia lihat sejak awal bertemu Naya.
Hanya ada ekspresi sedih, murung dan ketakutan yang ia lihat hingga saat ini. Pria itu bertanya-tanya apakah dia akan bisa melihat ekspresi ceria itu dengan mata kepalanya sendiri.
Ha, kenapa sekarang dia jadi sangat memikirkan gadis itu? Mungkin saja itu adalah ketertarikan sementara melihat gadis berusia dua puluh dua tahun mempunyai kemampuan luar biasa, luar biasnya lagi dia adalah seorang gadis Asia. Ya, itu pasti jenis ketertarikan seperti itu, itu akan menghilangkan seiring berjalan waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments