Tibalah hari penentuan untuk masa depan Dragonfly yaitu hari di mana Naya akan melakukan peretasan paling sulit dan paling berisiko yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya.
Mereka kini tengah berada di ruangan yang dipenuhi berbagai jenis alat peretasan, komputer berteknologi tinggi kini tengah duduk tenang di depan Naya yang mulai fokus mengatur persiapannya. Segala macam layar monitor mendampingi komputer berteknologi tinggi itu di kedua sisinya. Ada sekitar empat layar monitor di hadapannya untuk menunjang proses peretasan kali ini.
Ia akan meretas situs Cosa Nostra dan akan mengambil data mengenai rencana penyerangan yang akan dilakukan Cosa Nostra. Jangan tanya seperti apa perasaan gadis manis itu, ia merasakan kegugupan yang sangat menyiksa kepercayaan dirinya.
Naya sudah memikirkan hal ini baik-baik, dia tahu betul seberapa besar risiko yang akan dia dapatkan begitu menyatakan jika ia menerima tawaran The Camorra. Risikonya bahkan sudah merambah pada nyawanya. Jika ia sampai gagal melakukan ini, bukan hanya ia tapi seluruh Dragonfly akan merasakan akibat buruknya.
Tapi, jika dia sampai berhasil melakukan ini keuntungan yang tak terhitung nilainya akan didapatkan oleh Dragonfly dan juga dirinya. Uang empat puluh juta dollar yang akan mereka dapatkan hanya dalam sekali pengerjaan adalah uang yang sangat banyak. Nama Dragonfly juga pasti akan sangat besar setelah ini, ia juga akan merasakan kebanggaan yang luar biasa jika berhasil melakukan peretasan ini.
Situs Cosa Nostra pasti akan sangat sulit ditembus karena keamanan yang super ketat dalam sistem cyber nya, walau merasakan kegugupan yang mengaktifkan seluruh sarafnya, adrenalinnya juga terasa meningkat pesat karena misi besar ini.
“Kau yakin kau akan aman setelah ini Naya?” tanya Ali pada adiknya.
Ali sama sekali tak meragukan kemampuan adiknya sedikit pun. Ia tahu betul bahwa kemampuan adiknya dalam bidang ini sangatlah luar biasa hebat, ialah yang paling tahu hal itu.
Tapi, ia tahu betul keselamatan adiknya tak akan bisa dijamin setelah ini. Yang dihadapi adiknya adalah Cosa Nostra, tak ada yang tahu sebenarnya seberapa besar koneksi mereka.
Bisa saja dengan koneksi mereka itu, mereka akan bisa menemukan organisasinya dan adiknya. Itu adalah ketakutan terbesar dari Ali. Entah setan apa yang merasukinya saat itu sehingga ia mau menyetujui kesepakatan itu.
Ali merasa tersihir begitu melihat seberapa besar kepercayaan adiknya saat itu ketika menerima tawaran yang diberikan The Camorra.
“Yakin Kak. Jika Naya bilang, Naya tidak yakin pun kita sudah tidak bisa membatalkannya. Kakak hanya cukup percaya pada Naya,” ucap Naya menatap kakaknya yang masih saja khawatir.
Nasi kini telah menjadi bubur, tak akan ada gunanya jika Naya ragu sekarang.
“Kau itu gadis yang ceroboh Naya, bagaimana caranya kakak tidak khawatir hm?”
“Kakak, itu adalah hal yang berbeda. Naya memang orang yang ceroboh dalam keseharian Naya, tapi soal ini Naya tidak akan ceroboh Kak.”
Ali hanya bisa menghela napas mendengar itu, adiknya benar jika masalah pekerjaannya dalam peretasan, Naya tidak pernah sekali pun melakukan kesalahan. Adiknya tidak hanya membual mengenai kemampuannya ini.
Naya kembali fokus menatap layar komputer nya. Ali dan beberapa hacker lainnya berada di samping Naya untuk mengontrol layar monitor dalam memantau proses peretasan ini.
Naya menarik napasnya dalam-dalam kemudian membuangnya secara perlahan-lahan agar ketenangan tetap menguasai pikirannya, ketenangan adalah saat ini yang sangat dibutuhkan wanita itu dan benar saja, setelah beberapa kali melakukan itu ketenangan kembali memenuhi pikirannya.
Gadis manis itu kemudian menggerakkan jari-jari lentiknya dengan sangat lincah mengetik keyboard dengan kecepatan jarinya yang luar biasa hebatnya. Komputer itu kini telah dipenuhi dengan berbagai barisan kode dan program dengan bahasa pemrograman yang sangat sulit dipahami oleh orang-orang biasa.
Mata khas Asia timur yang dimiliki Naya itu tak sedetik pun lepas dari layar komputer di hadapannya, barulah setelah dua jam lamanya sistem program itu rampung sempurna. setelah barisan kode dan program yang tak terhitung jumlahnya mulai dijalankan oleh Naya. Penyuntikan virus telah dilakukan ke dalam situs Cosa Nostra dan ya, virusnya berhasil menembus sistem cybersecurity Cosa Nostra.
“Kau harus melakukannya dengan cepat Naya, sebelum pihak Cosa Nostra menyadarinya,” ucap Ali yang masih terus memantau pergerakan Cosa Nostra dari layar monitornya. Belum ada pergerakan sama sekali dari mereka, itu artinya mereka belum menyadari penyerangan, ini kesempatan bagus untuk mereka. Mereka harus bisa menyelesaikan ini dengan cepat.
Naya hanya mengangguk tanpa sedetik pun mengalihkan pandangannya dari layar komputer berteknologi tinggi itu. Sedikit lagi, sedikit lagi ia akan mendapatkannya tanpa ketahuan oleh Cosa Nostra tapi harapannya harus sirna begitu mendengar apa yang dikatakan kakaknya.
“Gawat Naya, mereka sudah menyadarinya. Bagaiman sekarang? Apa yang harus kita lakukan?” Ketakutan dan ketegangan segera menyelimuti ujung kaki hingga ujung rambut Ali begitu melihat layar monitor yang sudah menunjukkan jika Cosa Nostra sudah mulai bergerak.
Ali sudah tak bisa lagi berpikir jernih, akan seperti apa nasib adiknya dan Dragonfly, jika sampai mereka tertangkap oleh Mafia besar ini. Akan diperlakukan seberapa buruk mereka setelah tertangkap? Pikiran Ali tanpa diminta langsung saja bergerak ke arah kemungkinan terburuk dari seluruh skenario yang diciptakannya.
Naya berusaha menepis semua ketegangan yang ada di pikirannya dan tetap fokus pada layar komputer di depannya. Ia masih punya kesempatan, ya ini belum tamat.
“Sialan!” Naya akhirnya mengumpat juga. Sepertinya yang ia hadapi saat ini adalah hacker yang juga mempunyai kemampuan luar biasa. Dalam waktu singkat pihak Cosa Nostra hampir bisa merebut kembali data penyerangan itu, tapi bukan Naya namanya jika ia mau mengalah begitu saja.
Si gadis keras kepala itu masih tetap berusaha sangat keras di hadapan komputer yang ia gunakan sekarang. Kecepatan mengetiknya menjadi tiga kali lipat lebih cepat, matanya bahkan tak berkedip sedikit pun dan terus saja menatap layar komputernya, Ali juga masih terus memerhatikan pergerakan Cosa Nostra dan berusaha mencegahnya dari layar monitor.
Persaingan sengit itu terjadi sekitar satu jam lamanya, tak ada yang bisa bernapas diantara mereka semua, entah itu pihak Cosa Nostra maupun Dragonfly.
“Akhh, kita berhasil Kak!” Teriakan itu keluar dari mulut Naya begitu ia berhasil merebut kembali datanya dan memblok pergerakan mereka dengan sempurna.
Ali akhirnya bisa bernapas lega setelah satu jam menahan dalam-dalam napasnya, beruntung Cosa Nostra tak berhasil menembus pertahanan mereka. Berkali-kali semua orang yang ada di situ menarik dan menghembuskan napas mereka dengan rakus memaksa oksigen segera memenuhi rongga pernapasan mereka.
“Kita berhasil Kakak! Kita berhasil!“ Naya langsung saja menghambur memeluk kakaknya erat-erat begitu ia berhasil memblok rapat-rapat pergerakan Cosa Nostra.
“Ya Naya, kita berhasil. Adikku ini memang sangat hebat,” ucap Ali juga ikut memeluk erat-erat adiknya itu. Mereka berhasil melakukan ini.
Semua orang juga di sana bergembira dengan pencapaian yang berhasil dilakukan hacker terbaik Dragonfly ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments